"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, December 7, 2018

KELINCI : MAMALIA MUNGIL YANG MENJADI HEWAN KESAYANGAN KAUM HAWA

 
    Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Kelinci berkembangbiak dengan cara beranak yang disebut vivipar. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.
    Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mulai mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.
    Saat ini sejumlah jenis kelinci menjadi hewan peliharaan dan hewan pedaging. Beberapa jenis kelinci sebagai hewan pedaging juga ada yang dijadikan hewan peliharaan. Jenis kelinci terbesar di dunia, yaitu Continental Giant biasanya dijadikan hewan pedaging, tetapi ada juga yang memeliharanya dan secara resmi telah menjadi kelinci terbesar di dunia dengan tingi/panjang 4 feet + 4 inci (132 sentimeter) dan berat 3,5 stones (22,2 kilogram)Jenis
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci liar. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
   Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
   Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
 
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
    Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.

Data biologis
  • Masa hidup: 5 - 10 tahun
  • Masa produksi: 1 - 3 tahun
  • Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  • Masa penyapihan : 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah anak disapih.
  • Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  • Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  • Periode estrus : 11 - 15 hari
  • Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  • Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  • Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  • Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  • Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.

Kelinci di Indonesia
   Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias.
  • Masa hidup: 5 - 10 tahun
  • Masa produksi: 1 - 3 tahun
  • Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  • Masa penyapihan : 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.
  • Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  • Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  • Periode estrus : 11 - 15 hari
  • Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  • Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  • Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  • Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  • Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.
 
Kelinci di Indonesia, khususnya pulau Jawa,banyak diternakkan secara komersial oleh para peternak kelinci di Lembang, di mana kelinci hias menjadi primadona para peternak. Sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hias, akan mereka jual sebagai kelinci pedaging, di mana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup besar dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di Lembang, sate kelinci dapat pula dijumpai di daerah Sumedang dan Kabupaten Bogor.

1. Terwelu
   Terwelu atau tegalan adalah binatang menyusui berukuran kecil. Binatang menyusui ini termasuk ke dalam keluarga Leporidae. Terwelu bisa lari pada kecepatan 70 kilometer/jam. Panjangnya 50– 70 cm, dengan berat tubuh 4–5 kg. Kepalanya kecil, kumisnya panjang, dan jika daun telinganya ditarik ke depan, panjangnya bisa melampaui ujung hidungnya. Warna bulunya kelabu, coklat, dan di bagian bawah perutnya berwarna putih. Terwelu gemar makan rumput, daun, dan tunas tanaman. Ia kerap berjingkat, mengangkat telinganya, dan mencium-cium udara. Indranya sangat tajam.

Perbedaan terwelu dengan kelinci
   Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus). Perbedaan kelinci dan terwelu: 
   Kelinci biasanya memiliki lubang sebagai sarangnya, di mana mereka membesarkan anak-anaknya. Anak-anak kelinci biasanya terlahir tak berdaya, belum mampu melihat dan tak berbulu.
   Terwelu tidak bersarang di dalam lubang, melainkan hanya di atas hamparan rumput. Anak-anak terwelu lebih cepat mandiri, sejak lahir mereka telah memiliki bulu dan matanya pun terbuka. Ukuran terwelu biasanya lebih besar daripada kelinci, telinganya juga lebih panjang, serta memiliki bercak-bercak hitam pada bulunya. Kelinci telah lama dipelihara oleh manusia, sedangkan terwelu secara relatif masih hidup di alam bebas.

Genus Lepus 
Subgenus Macrotolagus
  • Terwelu Antelop, Lepus alleni
  • Subgenus Poecilolagus
  • Terwelu Kaki Putih, Lepus americanus
Subgenus Lepus
  • Terwelu Arktika, Lepus arcticus
  • Terwelu Alaska, Lepus othus
  • Terwelu Gunung, Lepus timidus
Subgenus Proeulagus
  • Terwelu Ekor-hitam, Lepus californicus
  • Terwelu Sisi-putih, Lepus callotis
  • Terwelu Tanjung, Lepus capensis
  • Terwelu Tehuantepec, Lepus flavigularis
  • Terwelu Hitam, Lepus insularis
  • Terwelu Semak, Lepus saxatilis
  • Terwelu Gurun, Lepus tibetanus
  • Terwelu Tolai, Lepus tolai
Subgenus Eulagos
  • Terwelu Sapu, Lepus castroviejoi
  • Terwelu Yunnan, Lepus comus
  • Terwelu Korea, Lepus coreanus
  • Terwelu Korsika, Lepus corsicanus
  • Terwelu Eropa, Lepus europaeus
  • Terwelu Granada, Lepus granatensis
  • Terwelu Manchuria, Lepus mandschuricus
  • Terwelu Wol, Lepus oiostolus
  • Terwelu tanah Tinggi Ethiopia, Lepus starcki
  • Terwelu Ekor Putih, Lepus townsendii
Subgenus Sabanalagus
  • Terwelu Ethiopia, Lepus fagani
  • Terwelu Sabana Afrika, Lepus microtis
  • Subgenus Indolagus
  • Terwelu Hainan, Lepus hainanus
  • Terwelu India, Lepus nigricollis
  • Terwelu Burma, Lepus peguensis
Subgenus Sinolagus
  • Terwelu China, Lepus sinensis
  • Subgenus Tarimolagus
  • Terwelu Yarkand, Lepus yarkandensis
Subgenus incertae sedis
  • Terwelu Jepang, Lepus brachyurus
  • Terwelu Abyssinia, Lepus habessinicus
Kelinci Paskah
 
Kelinci Paskah adalah makhluk fiktif yang digambarkan sebagai seekor kelinci antropomorfis. Menurut legenda, kelinci Paskah membawa keranjang yang penuh berisi telur, permen, dan mainan yang bewarna-warni ke rumah anak-anak pada malam Paskah. Kelinci Paskah itu akan menaruh keranjang tersebut di suatu tempat atau menyembunyikannya di dalam rumah anak itu agar sang anak keesokan paginya mencarinya. 
   Kelinci Paskah memiliki kemiripan-kemiripan dengan Sinterklas yang membawa hadiah untuk anak-anak yang tidak nakal pada malam Natal. Sumber legenda tersebut bervariasi, namun kelinci tersebut sudah dikenal sejak 1600; beberapa sumber menyebutkan legenda tersebut berasal dari mitos kesuburan, sementara yang lain menghubungkannya dengan peranan kelinci di dalam ikonografi Kristen.

Asal muasal
   Asal muasal Kelinci Paskah sebagai simbol Paskah dapat dilacak dari kawasan Alsace dan barat daya Jerman, tempat kelinci tersebut disebut untuk pertama kalinya pada tahun 1600-an. Kelinci Paskah yang berbentuk makanan pertama kali dibuat di Jerman pada awal 1800-an dan terbuat dari bahan kue dan gula.
   Kelinci Paskah kemudian diperkenalkan ke Amerika oleh para imigran Jerman yang mendarat di Pennsylvania Jerman pada tahun 1700-an. Kedatangan Osterhase — atau terwelu Paskah dalam bahasa Jerman — pada malam Paskah merupakan salah satu "kegembiraan anak-anak yang terbesar", hampir sama dengan kedatangan Christkindl — Sinterklas yang dikenal oleh orang-orang Austria dan Bavaria — pada malam Natal.
   Menurut tradisi, anak-anak membuat sarang kelinci yang bewarna-warni di pojok tersembunyi di rumah mereka. Lalu jika anak-anak tersebut tidak nakal, Osterhase akan bertelur telur bewarna-warni di sarang tersebut. Saat tradisi tersebut mulai menyebar, sarang tersebut diproduksi menjadi keranjang Paskah, dan menempatkan sarang di tempat tersembunyi berubah menjadi tradisi menyembunyikan keranjang/telur Paskah.

Kelinci dan terwelu
 
Karena kelinci dan terwelu melahirkan anak yang banyak pada permulaan musim semi, maka kelinci menjadi simbol kesuburan pada musim semi.
   Dalam bahasa Inggris terdapat perkataan "gila seperti terwelu Maret" (Mad as a March hare) untuk menyebut orang yang tindakannya liar dan tidak dapat ditebak bak "terwelu Maret". Peribahasa ini merujuk pada terwelu jantan yang berkelahi memperebutkan terwelu betina pada awal musim semi (sekitar bulan Maret). 
    Karena sang betina awal-awalnya akan melawan sang jantan yang mencoba mengawininya, maka gerak-gerik mereka seperti layaknya tarian gila yang jauh dari kebiasaan mereka yang biasanya pendiam. "Kegilaan" tersebut termasuk: bertinju dengan terwelu lain (baik antar jantan maupun betina-jantan), melompat secara vertikal seakan-akan tanpa alasan apa-apa, dan secara umum menunjukkan tingkah laku yang abnormal. Karakter Adventures_in_Wonderland/Chapter_7 dalam cerita "Alice's Adventure in Wonderland" juga diambil dari perkataan tersebut.
   Kelinci dan terwelu merupakan binatang yang cepat berkembang biak. Betinanya dapat mengandung kandungan kedua sewaktu masih mengandung kandungan yang pertama. Fenomena ini disebut dengan istilah "superfetasi". Mereka dapat berkembang biak sejak muda dan betinanya dapat melahirkan beberapa kali dalam setahun, sehingga ada perkataan "beranak seperti kelinci". Tidak mengherankan kelinci dan terwelu menjadi simbol kesuburan.

Hubungan telur Paskah dan kelinci Paskah
   Dalam tradisi gereja, umat Katolik tidak diperkenankan memakan telur selama puasa masa pra-Paskah, sehingga telur menjadi salah satu menu utama hidangan Paskah. Kaum Protestan Jerman yang tidak mau mengikuti tradisi berpuasa tersebut masih tetap memakan telur pada perayaan Paskah.
   Tradisi mewarnai telur telah berlangsung lama. Banyak orang Kristen Ortodoks yang mewarnai merah telur Paskah mereka, yang melambangkan darah Kristus dan hidup baru yang terkait dengan musim semi. Warna telur hijau melambangkan tunas-tunas yang baru yang muncul pada permulaan musim semi.
   Telur sejak dulu merupakan simbol kesuburan. Ide tentang kelinci yang bertelur diduga datang dari Amerika Serikat pada abad ke-18. Kaum imigran Jerman di Pennsylvania Jerman memakai istilah Terwelu Paskah seperti yang digunakan nenek moyang mereka di Eropa, bukan Kelinci Paskah. Legenda di kalangan mereka, antara lain yang diceritakan oleh Jakob Grimm pada tahun 1855, menceritakan tentang Osterhas yang bertelur di sarang bewarna-warni yang disediakan oleh anak-anak yang tidak nakal.
   Legenda Jerman tentang kelinci atau terwelu yang bertelur diperkirakan berasal dari cerita rakyat tentang telur terwelu yang tampaknya merupakan kesalahkaprahan. Terwelu mengasuh anak-anak mereka di atas tanah, tidak di dalam lubang seperti kelinci. Terwelu menggunakan semacam sangkar yang mirip dengan sangkar burung Lawpings. Pada musim semi, penduduk melihat telur burung di sangkar burung yang dikira adalah telur terwelu.

Pencernaan
   Kelinci adalah herbivora yang makan dengan merumput di rumput , forbs , dan rumput liar. Karena itu, diet mereka mengandung selulosa dalam jumlah besar, yang sulit dicerna. Kelinci memecahkan masalah ini melalui bentuk fermentasi hindgut . Mereka melewati dua jenis kotoran yang berbeda: kotoran keras dan pelet kental hitam lunak, yang terakhir dikenal sebagai caecotrophs atau "kotoran malam"  dan segera dimakan (perilaku yang dikenal sebagai coprophagy ). Kelinci menyunat kotoran mereka sendiri (daripada mengunyah bonggol seperti halnya sapi dan banyak herbivora lainnya) untuk mencerna makanan mereka lebih lanjut dan mengekstrak nutrisi yang cukup.
   Kelinci tergores dengan berat dan cepat selama sekitar setengah jam pertama periode penggembalaan (biasanya pada sore hari), diikuti dengan sekitar setengah jam pemberian makan yang lebih selektif.  Saat ini, kelinci juga akan mengeluarkan banyak pelet kotoran keras, menjadi pelet limbah yang tidak akan direproduksi. Jika lingkungannya relatif tidak mengancam, kelinci akan tetap berada di luar selama berjam-jam, merumput dalam interval waktu tertentu. Sementara keluar dari liang, kelinci kadang-kadang akan reedest pelet lembut, sebagian dicerna; ini jarang diamati, karena pelet-pelet tersebut bereaksi ketika diproduksi. 
   Pellet keras terdiri dari potongan-potongan seperti jerami dari kutikula dan tangkai tanaman, yang menjadi produk limbah akhir setelah redigesti pelet lunak. Ini hanya dirilis di luar liang dan tidak reedested. Soft pellet biasanya diproduksi beberapa jam setelah merumput, setelah pelet keras semuanya telah diekskresikan.  Mereka terdiri dari mikro-organisme dan dinding sel tanaman yang tidak dicerna.
   Kelinci adalah pengganggu hindgut . Ini berarti bahwa sebagian besar pencernaan mereka terjadi di usus besar dan sekum . Pada kelinci, sekum sekitar 10 kali lebih besar dari perut dan bersama dengan usus besar membentuk sekitar 40% dari saluran pencernaan kelinci.  Otot yang unik dari sekum memungkinkan saluran usus kelinci untuk memisahkan materi berserat dari bahan yang lebih mudah dicerna; bahan berserat dilewatkan sebagai feses, sedangkan bahan yang lebih bergizi terbungkus dalam lapisan lendir sebagai cecotrope . Cecotropes, kadang-kadang disebut "kotoran malam", mengandung banyak mineral , vitamin dan protein yang diperlukan untuk kesehatan kelinci. Kelinci memakannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka; lapisan mukosa memungkinkan nutrisi untuk melewati perut asam untuk pencernaan di usus. Proses ini memungkinkan kelinci mengekstraksi nutrisi yang diperlukan dari makanan mereka.
   Bahan tanaman kunyah terkumpul di sekum besar, ruang sekunder antara usus besar dan kecil yang mengandung bakteri simbiotik dalam jumlah besar yang membantu pencernaan selulosa dan juga menghasilkan vitamin B tertentu. Pellet adalah sekitar 56% bakteri dengan berat kering, sebagian besar merupakan pelet yang rata-rata 24,4% protein. Kotoran lunak terbentuk di sini dan mengandung hingga lima kali vitamin feses keras. Setelah dikeluarkan, mereka dimakan utuh oleh kelinci dan dicernakan kembali di bagian khusus perut. Pelet tetap utuh hingga enam jam di perut; Bakteri dalam terus mencerna karbohidrat tanaman. Proses pencernaan ganda ini memungkinkan kelinci menggunakan nutrisi yang mungkin mereka lewatkan selama perjalanan pertama melalui usus, serta nutrisi yang terbentuk oleh aktivitas mikroba dan dengan demikian memastikan bahwa nutrisi maksimum berasal dari makanan yang mereka makan. Proses ini melayani tujuan yang sama pada kelinci seperti yang dilakukan pada hewan ternak dan domba.
   Kelinci tidak mampu muntah .  Karena kelinci tidak dapat muntah, jika penumpukan terjadi di dalam usus (karena sering diet dengan serat tidak cukup , penyumbatan usus dapat terjadi. 
Kelinci mungkin tampak seperti krepuskular , tetapi kecenderungan alami mereka mengarah pada aktivitas nokturnal .  Pada tahun 2011, waktu tidur rata-rata kelinci di penangkaran dihitung pada 8,4 jam per hari. Seperti hewan mangsa lainnya , kelinci sering tidur dengan mata terbuka, sehingga gerakan tiba-tiba akan membangunkan kelinci untuk merespons potensi bahaya.

Penyakit
   Selain berisiko terhadap penyakit dari patogen umum seperti Bordetella bronchiseptica dan Escherichia coli , kelinci dapat mengidap virus virulen, virus spesifik spesies RHD ("penyakit hemoragik kelinci", suatu bentuk dari calicivirus) atau myxomatosis .
Di antara parasit yang menginfeksi kelinci adalah cacing pita (seperti Taenia serialis ) , parasit eksternal (termasuk kutu dan tungau), spesies coccidia, dan Toxoplasma gondii .  kelinci Domestikasi dengan diet kurang dalam sumber serat tinggi, seperti jerami dan rumput, rentan terhadap stasis gastrointestinal berpotensi mematikan.  Kelinci dan kelinci hampir tidak pernah ditemukan terinfeksi rabies dan belum diketahui menularkan rabies ke manusia. 

Ekologi
   Kelinci adalah hewan mangsa dan karenanya selalu sadar akan lingkungan mereka. Misalnya, di Eropa Tengah, kelinci adalah mangsa utama rubah merah, badgers, dan Iberinia lynxes.  Jika dihadapkan dengan ancaman potensial, kelinci dapat membeku dan mengamati kemudian memperingatkan orang lain di warren dengan pukulan keras di tanah. 
   Kelinci memiliki bidang penglihatan yang sangat luas, dan banyak dari itu dikhususkan untuk pemindaian di atas kepala.  Mereka bertahan dari pemangsaan dengan menggali, melompat dengan gerakan zig-zag, dan, jika tertangkap, memberikan tendangan kuat dengan kaki belakang mereka. Gigi mereka yang kuat memungkinkan mereka untuk makan dan menggigit untuk menghindari pergumulan.  Kelinci yang hidup paling lama dalam catatan, seekor kelinci Eropa peliharaan yang hidup di Tasmania , mati pada usia 18 tahun.  Umur kelinci liar lebih pendek; umur panjang rata-rata dari cottontail timur , misalnya, kurang dari satu tahun. 

Habitat dan jangkauan
    Habitat kelinci termasuk padang rumput , hutan , hutan , padang rumput , gurun dan lahan basah . Kelinci hidup berkelompok, dan spesies paling terkenal, kelinci Eropa , tinggal di lubang bawah tanah , atau lubang kelinci. Sekelompok liang disebut warren.
   Lebih dari setengah populasi kelinci dunia berada di Amerika Utara . Mereka juga berasal dari Eropa barat daya, Asia Tenggara , Sumatra , beberapa pulau Jepang , dan di beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan . Mereka tidak secara alami ditemukan di sebagian besar Eurasia , di mana sejumlah spesies kelinci hadir. Kelinci pertama kali memasuki Amerika Selatan baru-baru ini, sebagai bagian dari Pertukaran Besar Amerika . Sebagian besar benua hanya memiliki satu spesies kelinci, tapeti , sementara sebagian besar kerucut selatan Amerika Selatan tanpa kelinci.Kelinci Eropa telah diperkenalkan ke banyak tempat di seluruh dunia

Masalah lingkungan
   Kelinci telah menjadi sumber masalah lingkungan ketika diperkenalkan ke alam liar oleh manusia. Sebagai hasil dari selera mereka, dan tingkat di mana mereka berkembang biak, depredasi kelinci liar dapat menjadi masalah bagi pertanian. Gassing , hambatan (pagar) , menembak, menjerat, dan mengorek telah digunakan untuk mengendalikan populasi kelinci, tetapi tindakan yang paling efektif adalah penyakit seperti myxomatosis ( myxo atau mixi, sehari-hari) dan calicivirus .
   Di Eropa, di mana kelinci dibudidayakan dalam skala besar, mereka dilindungi terhadap myxomatosis dan calicivirus dengan virus yang dimodifikasi secara genetis . Virus ini dikembangkan di Spanyol, dan bermanfaat bagi para petani kelinci. Jika itu membuat jalan ke populasi liar di daerah seperti Australia, itu bisa menciptakan ledakan populasi, karena penyakit tersebut adalah ancaman paling serius bagi kelangsungan hidup kelinci. Kelinci di Australia dan Selandia Baru dianggap sebagai hama yang pemilik tanah secara hukum berkewajiban untuk mengendalikan mereka.
    Di beberapa daerah, kelinci liar dan kelinci diburu untuk daging mereka, sumber protein berkualitas tinggi.  Di alam liar, perburuan seperti itu dilakukan dengan bantuan elang terlatih, musang , atau anjing , serta dengan jerat atau perangkap lainnya, dan senapan . Seekor kelinci yang tertangkap dapat dikirim dengan pukulan tajam di bagian belakang kepalanya, sebuah praktik yang berasal dari istilah kelinci berasal.
   Leporida liar terdiri dari sebagian kecil konsumsi daging kelinci global. Keturunan Domestikasi kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus) yang dibesarkan dan disimpan sebagai peternakan (praktek yang disebut cuniculture ) account untuk sekitar 200 juta ton daging kelinci yang diproduksi setiap tahun.  Pada tahun 1994, negara-negara dengan konsumsi daging kelinci tertinggi adalah Malta dengan 8,89 kilogram (19,6 lb), Italia dengan 5,71 kilogram (12,6 lb), dan Siprus dengan 4,37 kilogram (9,6 lb), jatuh ke 0,03 kilogram. (0,066 lb) di Jepang . Angka untuk Amerika Serikat adalah 0,14 kilogram (0,31 lb) per kapita. Produsen daging kelinci terbesar pada tahun 1994 adalah Cina, Rusia, Italia, Prancis, dan Spanyol. Daging kelinci pernah menjadi komoditas umum di Sydney , Australia, tetapi menurun setelah virus myxomatosis secara sengaja diperkenalkan untuk mengendalikan populasi kelinci liar yang meledak di daerah tersebut .
     Di Inggris, kelinci segar dijual di toko daging dan pasar, dan beberapa supermarket menjual daging kelinci beku. Di pasar petani di sana, termasuk Pasar Borough yang terkenal di London, bangkai kelinci kadang-kadang ditampilkan menggantung, tidak terikat (dalam gaya tradisional), di samping pengikat burung pegar atau permainan kecil lainnya. Daging kelinci adalah fitur masakan Maroko, di mana dimasak dalam tajine dengan "kismis dan almond panggang ditambahkan beberapa menit sebelum disajikan". Di Cina, daging kelinci sangat populer di masakan Sichuan , dengan kelinci rebus, kelinci potong dadu pedas, kelinci gaya BBQ, dan bahkan kepala kelinci pedas, yang telah dibandingkan dengan leher bebek pedas . Daging kelinci relatif tidak populer di tempat lain di Asia-Pasifik.
    Infeksi yang sangat langka yang terkait dengan kelinci-as-makanan adalah tularemia (juga dikenal sebagai demam kelinci), yang dapat dikontrak dari kelinci yang terinfeksi.  Pemburu memiliki risiko tinggi untuk tularemia karena potensi menghirup bakteri selama proses skinning. Kondisi yang lebih langka adalah keracunan protein , yang pertama kali dicatat sebagai konsekuensi dari makan daging kelinci untuk dikucilkan (maka istilah sehari-hari, "kelinci kelaparan"). Keracunan protein, yang terkait dengan kondisi ekstrim dari ketiadaan total lemak dan protein diet, dicatat oleh Vilhjalmur Stefansson pada akhir abad ke-19 dan dalam jurnal Charles Darwin .
   Selain dagingnya, kelinci digunakan untuk wol , bulu , dan bulu , serta kotoran mereka yang kaya nitrogen dan susu protein tinggi mereka. Industri produksi telah mengembangkan breed kelinci peliharaan (seperti kelinci Angora terkenal) untuk memenuhi kebutuhan ini secara efisien.

Dalam seni, sastra, dan budaya
    Kelinci sering digunakan sebagai simbol kesuburan atau kelahiran kembali, dan telah lama dikaitkan dengan musim semi dan Paskah sebagai Kelinci Paskah . Peran spesies sebagai hewan pemangsa dengan sedikit pertahanan membangkitkan kerentanan dan kepolosan, dan dalam cerita rakyat dan cerita anak-anak modern, kelinci sering tampil sebagai karakter simpatik, dapat terhubung dengan mudah dengan semua jenis pemuda (misalnya, Kelinci Velveteen , atau gebukan di Bambi ).
    Dengan reputasinya sebagai peternak yang produktif, kelinci menyandingkan seksualitas dengan kepolosan, seperti dalam Playboy Bunny . Kelinci (sebagai hewan pemangsa cepat) juga dikenal karena kecepatan, kelincahan, dan ketahanannya, dilambangkan (misalnya) oleh ikon pemasaran " Kelinci Energizer " (dikenal di Eropa dan Australia sebagai "Duracell Bunny").

Cerita rakyat dan mitologi
   Kelinci sering muncul dalam cerita rakyat sebagai arketipe penipu , karena ia menggunakan kecerdikannya untuk mengecoh musuh-musuhnya. 
Dalam mitologi Aztec , sebuah panteon dari empat ratus dewa kelinci yang dikenal sebagai Centzon Totochtin , dipimpin oleh Ometotchtli atau Dua Kelinci, mewakili kesuburan, pesta, dan kemabukan.
Di Afrika Tengah , kelinci biasa ( Kalulu ), "secara tak terelakan dijelaskan" sebagai figur penipu. 
    Dalam cerita rakyat Cina , kelinci mengiringi Chang'e on the Moon. Pada Tahun Baru Imlek , kelinci zodiak adalah salah satu dari dua belas hewan langit dalam zodiak Cina . Perhatikan bahwa zodiak Vietnam termasuk kucing zodiak di tempat kelinci, mungkin karena kelinci tidak menghuni Vietnam.  Penjelasan paling umum, bagaimanapun, adalah bahwa kata Vietnam kuno untuk "kelinci" (mao) terdengar seperti kata Cina untuk "kucing" ( 卯 , mao) .
   Dalam tradisi Jepang , kelinci hidup di Bulan di mana mereka membuat mochi , camilan populer dari ketan yang dihaluskan. Ini berasal dari menafsirkan pola bercak gelap di bulan ketika kelinci berdiri berjinjit di sebelah kiri menggedor usu , mortir Jepang.
   Dalam cerita rakyat Yahudi , kelinci (shfanim שפנים) diasosiasikan dengan sikap pengecut, penggunaan yang masih berlaku dalam bahasa Ibrani yang diucapkan oleh orang Israel kontemporer (mirip dengan penggunaan bahasa Inggris sehari-hari dari "ayam" untuk menunjukkan kepengecutan).
      Dalam mitologi Korea , seperti dalam bahasa Jepang, kelinci hidup di bulan membuat kue beras (" Tteok " dalam bahasa Korea).
     Dalam kepercayaan tradisional Anishinaabe , yang dipegang oleh suku Ojibwe dan beberapa suku asli Amerika lainnya, Nanabozho , atau Kelinci Besar, adalah dewa penting yang terkait dengan penciptaan dunia.
    Kisah mitologi Vietnam menggambarkan kelinci tidak bersalah dan awet muda. Dewa-dewa dari mitos ditunjukkan untuk berburu dan membunuh kelinci untuk memamerkan kekuatan mereka.
Agama Buddha , Kristen , dan Yudaisme memiliki asosiasi dengan motif melingkar kuno yang disebut tiga kelinci (atau "tiga kelinci"). Maknanya berkisar dari "kedamaian dan ketenangan", hingga kemurnian atau Tritunggal Mahakudus , sampai tingkat Kabbalistik jiwa atau diaspora Yahudi  Simbol tripartit juga muncul dalam lambang dan bahkan tato .
   Kelinci sebagai penipu adalah bagian dari budaya populer Amerika, seperti Br'er Rabbit (dari cerita rakyat Afrika-Amerika dan, kemudian, animasi Disney ) dan Bugs Bunny (karakter kartun dari Warner Bros ), misalnya.
    Kelinci yang antropomorfisasi telah muncul dalam film dan sastra, dalam Petualangan Alice di Negeri Ajaib ( Kelinci Putih dan karakter Kelinci Maret ), dalam Watership Down (termasuk film dan adaptasi televisi ), di Rabbit Hill (oleh Robert Lawson ), dan di Peter Cerita Kelinci (oleh Beatrix Potter ). Pada tahun 1920, Oswald the Lucky Rabbit , adalah tokoh kartun yang populer.
   Bagian ini sebagian besar bergantung pada satu sumber . Diskusi yang relevan dapat ditemukan di halaman pembicaraan . Harap bantu memperbaiki artikel ini dengan memperkenalkan kutipan ke sumber tambahan. (Juni 2018) Kaki kelinci dapat dibawa sebagai jimat , diyakini membawa perlindungan dan keberuntungan . Keyakinan ini ditemukan di banyak bagian dunia, dengan penggunaan paling awal dicatat di Eropa c. 600 SM.
    Di Isle of Portland di Dorset, Inggris, kelinci itu dikatakan tidak beruntung dan bahkan berbicara nama makhluk itu dapat menyebabkan kesal di antara penduduk pulau yang lebih tua. Hal ini dipikirkan untuk kembali ke masa-masa awal di industri quarrying lokal di mana (untuk menghemat ruang) mengekstraksi batu-batu yang tidak sesuai untuk dijual diletakkan di sisi yang menjadi dinding yang tinggi dan tidak stabil.
     Kecenderungan kelinci lokal 'untuk menggali di sana akan melemahkan dinding dan keruntuhan mereka mengakibatkan cedera atau bahkan kematian. Dengan demikian, memohon nama pelakunya menjadi tindakan tidak beruntung yang harus dihindari. Dalam budaya lokal hingga hari ini, kelinci (ketika dia harus disebut) mungkin malah disebut “telinga panjang” atau “kambing tanah bawah tanah”, sehingga tidak mengambil risiko membawa kehancuran pada diri sendiri. Meskipun benar 50 tahun lalu bahwa sebuah pub di pulau itu dapat dikosongkan dengan memanggil kata "kelinci", ini telah menjadi lebih fabel daripada fakta di zaman modern.
    Di bagian lain Inggris dan di Amerika Utara, memanggil nama kelinci malah bisa membawa keberuntungan. " Kelinci kelinci Kelinci " adalah salah satu varian dari takhayul apotropaic atau talismanic yang melibatkan mengucapkan atau mengulang kata "kelinci" (atau "kelinci" atau "kelinci putih" atau beberapa kombinasinya) dengan keras saat bangun pada hari pertama setiap bulan. , karena hal itu akan memastikan keberuntungan selama bulan itu.
    "Tes kelinci" adalah istilah, pertama kali digunakan pada tahun 1949, untuk tes Friedman , alat diagnostik awal untuk mendeteksi kehamilan pada manusia. Ini adalah kesalahpahaman umum (atau mungkin legenda urban ) bahwa kelinci percobaan akan mati jika wanita itu hamil. Hal ini menyebabkan ungkapan "kelinci itu mati" menjadi eufemisme untuk tes kehamilan positif.

Sumber Referensi : Wikipedia Org