"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Wednesday, January 14, 2015

ZEBRA : MAMALIA BERPOLA KULIT GARIS HITAM PUTIH

   Zebra pelari cepat
Zebra adalah kelompok hewan dari suku Equidae yang kulitnya memiliki pola garis-garis hitam dan putih. Anggota Perissodactyla ini mencakup tiga spesies yaitu zebra burchell (Equus burchelli), zebra gunung (Equus Zebra) dan zebra grevy (Equus grevyi). Zebra hidup di wilayah padang rumput dan semak belukar di Afrika, terutama di wilayah padang rumput  Kenya, Ethiopia, Somalia, dan Namibia. Karena populasinya terancam punah akibat perburuan, maka zabra dilindungi oleh pemerintah setempat dan habitatnya dijadikan sebagai kawasan konservasi.

Kawanan Zebra bermigrasi beramai-ramai
    Zebra umumnya hidup secara berkelompok. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan beberapa hewan karnivora seperti singa dan hiena. Selain itu, zebra mengandalkan ketajaman pendengaran dan kecepatan larinya untuk menghindari predator. Pada musim kemarau, kelompok zebra berkelana di padang rumput untuk mencari rumput segar dan sumber air. Zebra burchell membutuhkan air setiap hari sehingga jenis ini tidak pernah tinggal jauh dari sumber air. Oleh sebab itu, setiap kelompok zebra burchell memiliki seekor zebra pemandu yang memastikan agar kelompok tersebut tidak pergi jauh dari sumber air. Zebra gunung dan zebra grvy dapat bertahan hidup tanpa air untuk beberapa hari. Hal ini disebabkan karena kedua jenis zebra ini tinggal di daerah yang lebih kering daripada zebra burchell.
Kelompok zebra minum bersama
Kehidupan Berkelompok
    Hewan ini hidup berkelompok dengan jumlah maksimum 16 ekor dalam wilayah yang luasnya antara 80-120 km2. Kelompok utama ini terdiri dari keluarga (satu jantan serta beberapa betina dan anak-anaknya) dan zebra bujangan. Kelompok-kelompok terutama satuan keluarga bersifat permanen, Zebra dewasa tetap hidup bersama selama bertahun-tahun, bahkan ada yang seumur hidup. Apabila zebra jantan mati, maka jantan lain akan menggantikan kedudukannya dan melindungi seluruh keluarga.
Zebra Grevy
Zebra Grevy
    Secara umum, zebra memiliki bentuk yang mirip dengan kuda. Meskipun demikian, zebra bertubuh lebih kecil dan berekor lebih pendek daripada kuda. Zebra gunung merupakan spesies terkecil dengan tinggi bahu sekitar 1,2 m. Zebra burchell memiliki tinggi bahu sekitar 1,4 m, sedangkan zebra grevy merupakan spesies terbesar dengan tinggi bahu sekitar 1,5 m. Bobot zebra burchell dan zebra gunung berkisar antara 290-340 kg. Adapun zebra grevy memiliki bobot badan yang hampir sama dengan kuda biasa, yaitu sekitar 450 kg.

Zebra Gunung
Pola Garis Hitam Putih
    Masing-masing zebra mempunyai pola garis yang berbeda-beda. Zebra gunung umumnya memiliki garis hitam putih yang lebih lebar dari zebra grevy. Adapun zebra burchell memiliki garis hitam putih yang paling lebar di antara ketiga spesies. Para ahli zoologi berpendapat bahwa pola garis hitam putih pada zebra digunakan sebagai kamuflase untuk mengecoh predator dan sebagai ciri identitas kelompoknya.
Zebra Burchel
Masa Menyusui
    Kematangan organ reproduksi pada zebra betina tercapai pada umur 3 tahun. Adapun zebra jantan mencapai kedewasaannya pada umur 5-6 tahun. Setelah mengalami masa hamil selama 12 bulan, zebra betina akan melahirkan seekor anak. Anak zebra yang baru lahir selanjutnya menyusu kepada induknya selama setahun. Periode menyusui ini merupakan masa yang paling berbahaya bagi zebra karena anak zebra sering dimangsa oleh predator.

Rombongan Zebra berpapasan dengan rombongan Weldebeest

Monday, January 12, 2015

PANTAI : BENTANG ALAM ANTARA DARATAN DAN LAUT

    Pantai adalah perbatasan daratan dengan laut. Bentuk pantai bermacam-macam, tergantung pada kondisi daratan setempat. Pantai dapat mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh gelombang dan arus laut, sungai, pelelehan gletser, angin serta gerakan-gerakan permukaan atau kulit bumi. Pembentukan pantai juga dapat dipengaruhi oleh perubahan permukaan air laut.
    Secara umum, ada tiga jenis pantai,yaitu pantai berbatu, pantai berpasir dan pantai berlumpur. Pantai berbatu merupakan pantai yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas batuan. Pantai ini memiliki berbagai mahluk hidup paling banyak dan kisaran pasang surutnya paling besar. Pantai berpasir umumnya sering dijadikan tempat pariwisata karena wilayahnya indah. Di pantai ini terdapat hewan air, seperti ketam-ketaman yang biasanya menguburkan diri ke dalam pasir atau lubang. Pantai seperti ini terdapat di Sumatera dan Sulawesi Utara. Selain itu, pantai berpasir juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman kelapa. Adapun pantai berlumpur sebagian besar wilayahnya merupakan daerah berlumpur dan tergenang saat air pasang. Bentuk pantai ini tidak menarik sehingga tidak dijadikan sebagai obyek wisata. Pantai berlumpur sebagian besar tersebar mulai dari pantai Utara Jawa, Timur Sumatera, Kalimantan dan Selatan Papua. Pantai ini biasanya dimanfaatkan untuk areal tambak budidaya ikan atau udang. Adapun di Jawa Timur, pantai berlumpur digunakan untuk penambangan garam.
Pantai yang curam
Pantai Dataran Rendah
    Selain ketiga jenis pantai, ada beberapa jenis pantai lain seperti pantai curam dan bertanah kapur yang banyak terdapat di Selatan Jawa dan digunakan untuk pembudidayaan tanaman jati. Adapula pantai Dataran rendah yang kering. Biasanya pantai ini dikembangkan untuk perkebunan seperti Tebu, Karet serta Kopi dan juga penanaman Padi. Adapula pantai curam dan berteluk. Biasanya pantai ini digunakan untuk pelabuhan alam, seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat.

Pesisir
    Pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Pesisir terbagi menjadi dua, yaitu pesisir bagian daratan dan pesisir bagian lautan. Pesisir bagian daratan baik bagian yang kering maupun yang terendam air adalah daerah pesisir yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut, misalnya pasang surut dan angin laut. Adapun pesisir bagian lautan adalah daerah pesisir yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat,misalnya sedimentasi dan aliran air sungai.
    Batas fisik wilayah pesisir sangat dipengaruhi oleh kondisi dan situasi setempat. Di pantai yang landai dengan sungai besar, misalnya batas fisik ke arah laut dapat berada jauh dari garis pantai. Wilayah pesisir merupakan tempat percampuran pengaruh darat, laut dan udara. Sebagai daerah peralihan antara darat dan laut wilayah pesisir ditandai oleh adanya perubahan sifat ekologi yang tajam. Dalam satu areal yang sangat sempit , kita dapat menjumpai kondisi ekologi yang berlainan. Dilihat dari fungsinya, wilayah pesisir merupakan zona penyangga (buffer zone). Banyakjenis binatang yang menggunakan wilayah pesisir sebagai tempat bertelur, membesarkan anaknya dan mencari makan.
 Pantai berpasir Senube, Bali
 Pantai berlumpur
 Pantai Kuta, Bali
Pantai Curam

Monday, January 5, 2015

RAKUN : KARNIVORA BERWAJAH TOPENG

    Rakun (raccoon) adalah kelompok hewan karnivora dari genus Procyon yang memiliki rambut hitam di bagian mata dan lingkaran hitam di bagian ekornya. Anggota famili Procyonidae ini berkerabat dekat dengan koati, panda dan kinkayu. Rakun biasanya dijumpai di hutan-hutan dan daerah padang rumput di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Meskipun sering memangsa ternak dan merusak tanaman pertanian, rakun juga dapat dijadikan sebagai hewan piaraan.
    Kelompok rakun mencakup 6 spesies yaitu rakun biasa (Procyon lotor), rakun pemakan ketam (Procyon cancrivorus), rakun tresmarias (Procyon insularis), rakun guadelope (Procyon minor), rakun bahama (Procyon maynardi) dan rakun kerdil (Procyon pygameus). Hewan ini memiliki kepala yang lebar, moncong yang lancip, dan telinga yang pendek dan tegak. Rakun jantan biasanya lebih besar daripada rakun betina. Panjang tubuh rakun mencapai 40-100 cm (termasuk ekornya), sedangkan bobotnya sekitar 4-20 kg.

Sepasang rakun di hutan Amerika Utara
Beruang Cuci
    Ciri yang paling menonjol dari rakun adalah topeng atau rambut-rambut hitam di kedua matanya dan 5-7 lingkaran hitam di bagian ekornya. Hewan ini memiliki rambut badan yang berwarna abu-abu kehitaman. Tungkai rakun masing-masing berjari lima. Ujung jarinya memiliki syaraf peraba yang peka.
    Rakun sering dijuluki beruang cuci karena terbiasa mencuci makanan lebih dahulu dengan kedua tungkai depannya. Mamalia yang bersifat nokturnal ini mencari pakan pada malam hari. Rakun jantan mampu mengembara sejauh 16 km untuk mencari pakan. Sebagai hewan omnivor, pakan rakun berupa bahan nabati maupun hewani. Rakun gemar memangsa kura-kura, katak, kadal, ikan, serangga dan udang. Hewan ini juga sering memakan bagian-bagian tumbuhan seperti buah, akar, umbi dan biji.
Tiga Rakun beristirahat
Cakar Rakun
    Rakun hidup di pepohonan maupun di atas tanah. Rakun muda biasanya lebih cekatan daripada rakun dewasa pada saat memanjat pohon. Ketika turun dari pohon, rakun akan bersikap hati-hati dengan mendahulukan ekornya. Rakun tidak akan menyelam pada saat berenang. Hewan ini menggunakan ekornya sebagai kemudi.
    Seperti beruang, rakun berjalan dengan menggunakan keempat tungkainya. Cakar rakun tidak bisa ditarik ke dalam. Ketika merasa terancam, rakun akan menampakkan wajah garang. Dengan cakar dan giginya yang tajam, rakun mampu menaklukan anjing pemburu dalam suatu perkelahian. Rakun bahkan bisa menenggelamkan lawan-lawannya di dalam air.
Rakun di atas pohon pada musim dingin
Rakun Betina
    Pada saat musim dingin, rakun tidur di dalam rongga pohon atau di dalam liang tanah. Selama tidur, hewan ini memperoleh energi untuk hidup dari cadangan lemak tubuhnya. Setelah salju mencair, rakun memasuki musim kawin. Tingkat kematangan seksual rakun betina akan tercapai pada umur 10 bulan. Adapun tingkat kematangan seksual rakun jantan baru tercapai pada umur 2 tahun.
    Musim kawin dimulai pada awal Januari. Setelah melewati masa hamil selama 60-70 hari, rakun betina akan melahirkan 1-8 ekor anak. Ketika lahir, anak rakun berukuran kecil dan masih buta. Bobotnya kurang lebih 70 gram. Anak rakun akan meninggalkan liangnya setelah berumur 8 minggu.
    Di dalam kandang umur rakun dapat mencapai 15 tahun. Hal ini disebabkan karena rakun diberi pakan secara teratur dan tidak dimangsa oleh predator alaminya. Akan tetapi, rakun yang hidup di alam hanya dapat bertahan hidup tidak lebih dari 5 tahun. Selain diburu oleh manusia, rakun sering dimangsa oleh para predator seperti koyote, serigala, elang besar dan burung hantu.

BERANG-BERANG : RODENSIA PENGHUNI SUNGAI

    Berang-berang atau baver merupakan kelompok mamalia pengerat dari suku Castoridae yang gemar berenang di air. Kelompok rodensia ini terdiri dari dua spesies yaitu berang-berang amerika (Castor canadensis) dan berang-berang eropa (Castor fiber). Meskipun dianggap sebagai hama bagi tanaman pertanian dan penyebab banir, namun berang-berang sering diburu oleh manusia untuk diambil bulunya yang tebal.
    Berang-berang hidup di habitat sungai, rawa, kolam dan danau. Berang-berang amerika dan berang-berang eropa memiliki kesamaan dalam anatomi tubuh dan tingkah laku. Meskipun demikian, kedua spesies ini memiliki sedikit perbedaan fisik, terutama pada tulang hidungnya. Berang-berang termasuk rodensia yang berukuran besar dengan panjang tubuh sekitar 50-80 cm dan bobot tubuh sekitar 16-30 kg.
Berang Berang

Bulu Berang-Berang
    Tubuh berang-berang tertutup bulu tebal yang kedap air. Bulu tersebut umumnya berwarna merah kecokelatan, abu-abu atau hitam. Ekornya yang panjang berfungsi sebagai organ pendukung ketika berdiri sekaligus sebagai kemudi ketika berenang. Semua jarinya dilengkapi dengan cakar. Kaki depan berang-berang digunakan untuk menjunjung, mendorong, mengemudi, menggaruk, dan menyelesaikan pekerjaannya. Adapun kaki belakangnya memiliki jari-jari yang berselaput renang.

Pakan Berang-Berang
    Berang-berang umumnya mencari makan pada malam hari. Pakan utamanya berupa ranting, akar, dan daun dari pohon atau semak. Hewan ini menyimpan makanannya sebagai cadangan untuk musim dingin. Berang-berang biasanya menyelam di bawah permukaan es dan memakan ranting-ranting pohon selama musim dingin.
Hewan Monogam
    Umur berang-berang dapat mencapai 30 tahun atau lebih. Sebagai hewan monogam, berang-berang hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Pada umur dua tahun, hewan ini sudah mampu berkembang biak meskipun belum produktif. Berang-berang biasanya melahirkan 2-4 ekor anak setelah mengalami masa bunting 105 hari. Induk betina memelihara bayinya di dalam liang selama 2-3 minggu. Sedangkan induk jantan berjaga-jaga di sekitar liang. Setelah mencapai usia dua tahun, anak berang-berang memulai kehidupan yang mandiri.

Bendungan Dan Sarang
    Berang-berang termasuk mamalia pembangun yang ulung. Hewan ini gemar mengerati pohon-pohon yang menjulur ke sungai sampai bagian rantingnya jatuh ke permukaan air. Dengan ranting-ranting itu, berang-berang membangun bendungan dan sarang. Bendungan dan sarang tersebut menyebabkan ketinggian paparan air berubah sehingga berang-berang dapat bersembunyi atau menghindar dari predator atau pemangsa. Selain itu, bendungan dan sarang juga berguna untuk membantu pergerakan berang-berang ke berbagai tempat. Sarang hewan ini memiliki lebar sekitar 2 m dan tinggi sekitar 1 m. Dindingnya terbuat dari ranting-ranting pohon yang ditumpuk dan diplester dengan lumpur. Sarang tersebut juga dilengkapi dengan terowongan yang menghubungkan antara bagian dalam rumah dan bendungan.

Kastoreum
    Apabila dibandingkan dengan anggota rodensia yang lain, berang-berang lebih maju dalam hal pengaturan wilayah kekuasaan. Berang-berang biasanya menandai wilayahnya dengan sekresi cairan kostereum yang dikeluarkan oleh kelenjar kastor di dekat ekor. Cairan kastorium ini sering dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku parfum.
 Berang-berang Eropa
 Bendungan yang dibuat berang-berang
 Berang-berang Amerika
Berang-berang bergotong royong membangun bendunga