"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Wednesday, September 26, 2012

UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

Iklim dan cuaca di suatu tempat dibentuk oleh beberapa unsur, diantaranya :

  1. Temperatur udara atau suhu udara
  2. Lengas Udara atau Kelembaban udara
  3. Curah hujan
  4. Angin
  5. Tekanan udara
  6. Penyinaran matahari
1. Temperatur udara ( Suhu Udara ).
   Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu. Suhu udara sebagian besar dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya panas matahari yang diterima bumi. Alat yang umum digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer dengan satuan derajat. Skala termometer yang sering digunakan adalah derajat reamur (R), derajat Celcius (C) dan derajat Faranhait (F).
   Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. para ahli telah mampu membuat alat yang dapat mencatat suhu udara secara otomatis. Alat tersebut dinamakan Termograf. Data hasil rekaman termograf dinamakan termogram. Data hasil pengukuran suhu udara dalam satu hari dapat diselidiki dan dihitung rata-ratanya, kemudian dapat digunakan untuk menentukan rata-rata suhu udara harian. Pengukuran suhu udara dilakukan sepanjang waktu hingga kemudian dapat diketahui rata-rata suhu udara bulanan serta rata-rata suhu udara tahunan. 
   Berdasarkan hasil pengukuran suhu udara yang disajikan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika, keadaan udara di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut :
  • Temperatur udara harian di pantai cukup tinggi, yakni sekitar 26o C dengan temperatur tertinggi terjadi sekitar pukul 14.00 dan temperatur terendah sekitar 24o C terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari. Temperatur udara harian adalah rata-rata temperatur udara dalam satu hari.
  • Amplitudo harian lelatif kecil. Amplitudo harian adalah selisih temperatur udara tertinggi dan terendah dalam waktu satu hari.
  • Amplitudo tahunan relatif kecil. Amplitudo tahunan adalah selisih temperatur udara tertinggi dan terendah dalam waktu satu tahun. Amplitudo tahunan rata-rata hanya 10C karena lamanya siang dan malam hampir sama.


2. Kelembaban Udara (Lengas Udara)
   Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air yang terdapat di udara. Kelembaban udara dapat juga disebut sebagai tingkat kebasahan udara. Kelembaban udara dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut Higrometer. Kelembabn udara di satu tempat dengan tempat lainnya tidaklah sama, artinya ada suatu tempat yang kelembabannya tinggi dan ada juga yang kelembabannya rendah.
   Kelembaban udara dibedakan atas 3 macam yaitu :
  • Kelembaban absolut / mutlak adalah beratnya uap air atau berapa gram uap air yang dikandung setiap 1 m3 udara. Kadar kelembaban udara di Atmosfer dapat berubah-ubah, hal ini dapat dipengaruhi oleh naik dan turunnya suhu udara di sekitarnya yang berkaitan dengan penguapan.
  • Kelembaban spesifik adalah berat air per satuan berat udara, termasuk berat uap airnya. Kelembaban ini pada umumnya dinyatakan dalam gram air per kilo gram udara.
  • Kelembaban Relatif / Nisbi adalah perbandingan jumlah uap air yang ada di udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada temperatur yang dinyatakan dengan persen. Untuk menghitung krlrmbaban relatif dapat menggunakan Rumus :
                                                 Jumlah uap air tiap 1 m3
Kelembaban Nisbi    =               Udara pada suhu t o
                                         ______________________________
                                          Jumlah uap air maksimum tiap 1m3
                                                   Udara pada suhu t o


3. Curah Hujan
   Curah hujan adalah titik-titik air hasil pengembunan uap air di udara yang jatuh ke bumi. Dari hasil penelitian, rata-rata butir hujan mempunyai garis tengah antara 0,08 sampai 6 milimeter. Berdasarkan klasifikasi menurut butir-butir hujan jenis hujan antara lain hujan halus, hujan rintik-rintik dan hujan lebat.
   Intensitas hujan dapat diukur dengan alat pengukur hujan yang dinamakan Ombrometer. Parameter besar atau kecilnya hujan dinyatakan dengan satuan milimeter. Dari hasil pencatatan curah hujan secara terus menerus, maka dapat dibuat informasi rata-rata curah hujan yang dinyatakan dalam milimeter pertahun atau milimeter perbulan.


4. Angin
   Angin menurut Hukum Buys Ballot adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara maksimum ke daerah yang bertekanan udara minimum. Arah angin dapat berubah-ubah setiap saat tergantung perbedaan tekanan udara antara suatu tempat dengan tempat lainnya.
   Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Anemometer. Parameter kecepatan angin dinyatakan dengan meter per detik.


5. Tekanan Udara
   Udara mempunyai massa atau tenaga yang menekan bumi. Pada ketinggian 0 meter di atas permukaan laut, udara memiliki massa 1.034 kg/cm2. Udara tidak hanya menekan benda dari atas, melainkan juga dari segala arah. Penekanan udara terhadap permukaan ini dinamakan tekanan udara. Tekanan udara diukur dengan suatu alat yang disebut Barometer dalam satuan milibar (mb).

6. Penyinaran Matahari
    Penyinaran matahari adalah penerimaan energi matahari oleh permukaan bumi dalam bentuk sinar-sinar gelombang pendek yang menerobos Atsmosfer. Sinar matahari yang memancar ke Bumi sesungguhnya tidak sluruhnya diterima bumi. Sinar matahari sebelum sampai ke permukaan bumi sebagian hilang karena proses absorsi atau penyerapan oleh Atmosfer bumi.
   Salah satu alat pengukur sinar matahari adalah solarimeter Kipp. Parameter sinar matahari dinyatakan dengan milivolt gram kalori per cm3 per menit. Banyak atau sedikitnya sinar matahari yang diterima bumi dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
  • Besarnya sudut datang sinar matahari. Pada pagi hari, sudut datang sinar matahari yang sampai ditempat kita berdiri relatif kecil. Hal ini mengkibatkan panas yang diterima bumi relatif sedikit karena temperatur udaranya masih rendah/dingin. Semakin siang ketika matahari tegak lurus, sudut datang sinar matahari di tempat kita berdiri semakin besar. Hal ini mengakibatkan temperatur udara yang kita rasakan semakin tinggi/panas.
  • Lama penyinaran matahari yaitu penyinaran yang smpai di permukaan bumi (Insolasi) setelah mengalami proses melalui lapisan atmosfer. Panjang waktu penyinaran matahari di suatu tempat dengan tempat lainnya yang diterima bumi berlainan. Misalnya, pada saat posisi matahari berada di sekitar equator, penyinaran matahri di daerah lintang rendah (Iklim tropis dan sub Tropis) akan lebih lama jika dibandingkan dengan daerah lintang tinggi atau daerah beriklim dingin.
  • Jenis tanah atau benda yang disinari oleh matahari. Berdasarkan mineral yang ada dalam tanah, mengakibatkan tanah di muka bumi memiliki jenis dan warna yang sangat banyak. Jenis dan warna tanah tersebut jika menerima sinar matahari akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda. Jenis atau warna tanah yang gelap cenderung akan lebih banyak menyerap panas, dan jenis atau warna tanah yang cerah akan lebih banyak memntulkan sinar.
  • Keadaan awan pada waktu penyinaran. Penyinaran matahari ke permukaan bumi melalui proses yang panjang. Sinar matahari ketika melalui lapisan Atmosfer mengalami proses penghambatan antara lain absorbsi, refleksi dan pemencaran. Beberapa penghambat sinar matahari yang mencapai bumi salah satu diantaranya adalah awan. Oleh karena itu, dapat dirasakan pada saat matahari bersinar terik, suatu tempat yang terlindung awan temperatur udaranya akan lebih rendah dibandingkan dengan tempat lainnya yang mendapatkan penyinaran secara langsung.

Wednesday, September 19, 2012

MACAN TUTUL JAWA : LEOPARD DARI PULAU JAWA


   Macan Tutul Jawa (Phantera Pardus Mellas) Hanya ditemukan di Pulau Jawa, dan dibeberapa pulau-pulau kecil sekitarnya seperti P.Nusa Kambangan (Jawa Tengah), P.Sempu,dan P.Kangean (Jawa Timur). Anehnya Macan Tutul Jawa tidak ditemukan di pulau yang lebih besar dan menjadi jalan penghubung ke Asia pada zaman Pleistosen yaitu P.Sumatera dan Kalimantan. Beberapa teori para scentific tentang populasi Macan tutul Jawa yang hanya terpusat di P.Jawa diantaranya mengatakan Bahwa Leopard ini mungkin diintroducsikan dari Asia oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal penjajahan di abad ke 16. Namun teori ini terbantahkan tidak mungkin Macan Tutul Jawa hasil perkembangbiakan dari wilayah lain di Asia. Buktinya Macan tutul Jawa ini penyebarannya merata di seluruh Pulau Jawa bahkan sampai pada pulau-pulau kecil sekitar jawa. Jelas Leopard ini asli Pulau Jawa yang pada zaman Pleistosein terisolasi di Pulau Jawa setelah dangkalan Sunda terpecah karena fluktuasi muka laut sehingga terbentuklah Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
  Macan Tutul Jawa (Phantera Pardus Mellas) memiliki dua corak warna kulit yaitu Kuning bertutul-tutul hitam yang umum disebut Macan Tutul dan berwarna kulit Hitam legam yang dikenal dengan nama Macan Kumbang. Kedua jenis Macan ini sebenarnya sama satu spesies hanya corak warna kulitnya saja yang berbeda . Ini terlihat pada saat bayi corak tutul dan hitam itu ada pada kedua Leopard ini dan mereka sering berjalan beriringan dalam satu keluarga yang sama. Buat saya perjumpaan dengan Leopard ini ketika mendaki gunung dulu adalah hal yang membahagiakan, karena ternyata hewan ini tidak seganas Harimau Sumatra dan cenderung menghindar apabila berjumpa dengan manusia. Tidak ada catatan serangan Macan tutul di pulau Jawa yang memangsa manusia, kecuali ternak. Ini membuktikan bahwa Macan Tutul Jawa mempunyai kemampuan bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan cukup baik. Leopard ini ada di semua vegetasi di P.Jawa baik dataran rendah berhutan tropis lebat, dataran rendah yang tandus dan gersang, Hutan Jati, Hutan pinus, hutan pegunungan dan semua Gunung-gunung yang ada di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Kemampuan beradaptasi ini yang mungkin menjadi harapan kita bahwa Macan Tutul Jawa akan eksis dan lestari di Pulau jawa: Pulau yang begitu padat penduduknya.
Kita berharap Leopard ini tidak mengalami nasib tragis seperti saudara tuanya Harimau Jawa (Phantera Tigris Sundaica) yang sudah dinyatakan punah.
  Dibawah ini artikel yang ditulis Bapak Didik Raharyono,SSi tentang sebaran Habitat Macan Tutul Jawa di P.Jawa, seorang pemerhati dan peneliti alam liar yang peduli akan kelestarian Carnivora Jawa.

DISTRIBUSI HABITAT MACAN TUTUL JAWA (PANTHERA PARDUS MELAS)
Peta Penyebaran Habitat Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) merata di seluruh Pulau Jawa
Keterangan Lokasi

1.        Alas Purwo (KK:TN)
2.        Meru Betiri (KK:TN)
3.        Gn. Raung – Gn. Ijen – Gn.Merapi Ugup-ungup – Maelang (KNK)- Baluran(KK:TN)
4.        Gn. Lamongan (KNK) – Gn. Argopuro (KK:SM) – Gn. Beser (KNK)
5.        Gn. Bromo – Gn.Semeru (KK:TN)
6.        Gn. Arjuno – Gn. Wlirang (KNK)
7.        Malang Selatan – Blitar Selatan (KNK)
8.        Gn. Liman – Gn. Wilis (KNK)
9.        Alas Ketonggo (KNK)
10.     Pegunungan Kendeng Utara (KNK)
11.     Gn. Muria (KNK)
12.     Pegunungan Kendeng Tengah (KNK)
13.     Gn. Lawu (KNK)
14.     Pegunungan Kendeng Selatan (Gunungkidul – Wonogiri – Pacitan – Trenggalek) (KNK)
15.     Gn. Merapi – Gn. Merbabu (KK:TN)
16.     Gn. Ungaran (KNK)
17.     Gn. Slamet – Pegunungan Dieng (KNK)
18.     Gn. Sindoro – Gn. Sumbing (KNK)
19.     Pegunungan Kapur Kulonprogo – Purworejo (KNK)
20.     Hutan Banyumas (KNK)
21.     P. Nusakambangan (KK:CA & KNK)
22.     Pegunungan Pembarisan (KNK)
23.     Hutan Kedungbantheng (KNK & KK:CA)
24.     Gn. Ciremai (KK:TN)
25.     Priyangan Selatan (Gn. Tilu – Ciamis Selatan) (KNK & KK:CA)
26.     Priyangan Utara (KNK)
27.     Hutan Kerawang Selatan (KNK)
28.     Gn. Gede – Pangrango (KK:TN)
29.     Sukabumi Selatan (KNK)
30.     Pandeglang (KNK)
31.     Ujung Kulon (KK:TN)
32.     Pulau Kangean (KNK) Lokasi: di sisi Timur Pulau Madura (dlm peta di atas tidak terlihat).
Pola Pengelolaan:
1.        Blok I       = meliputi kawasan: 1, 2, 3 & 4.
2.       Blok II       = meliputi kawasan: 5, 6 & 7
3.       Blok III      = meliputi kawasan: 8, 13 & 14
4.       Blok IV      = meliputi kawasan: 9, 10 & 12
5.       Blok V        = meliputi kawasan: 11
6.       Blok VI      = meliputi kawasan: 15
7.       Blok VII     = meliputi kawasan: 16, 17, 18, 19, 20 & 23
8.       Blok VIII    = meliputi kawasan: 21
9.       Blok IX      = meliputi kawasan: 22 & 24
10.     Blok X       = meliputi kawasan: 25
11.     Blok XI      = meliputi kawasan: 26 & 27
12.     Blok XII     = meliputi kawasan: 28 & 29
13.     Blok XIII   = meliputi kawasan: 30 & 31
14.     Blok XIV   =  meliputi kawasan 32

Keterangan
KNK         = Kawasan Non-Konservasi
KK:TN      = Kawasan Konservasi, Taman Nasional
KK:SM     = Kawasan Konservasi, Suaka Margasatwa
KK:CA      = Kawasan Konservasi, Cagar Alam
Literatur: Dirangkum dari berbagai sumber (Cetak & Elektronik, Survei Lapang penulis, Informasi Pemburu lokal).
Peta Sebaran Macan Tutul Di Jawa Tengah

Sumber Referensi : Peduli Karnivora Jawa

Wednesday, September 12, 2012

JENIS-JENIS PENCEMARAN LINGKUNGAN

    Pencemaran lingkungan atau polusi adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena dapat mempengaruhi kegiatan, kesehatan, dan keselamatan mahluk hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut polutan, misalnya zat-zat kimia, asap kenderaan bermotor, asap pabrik, dan sampah. Pada umumnya pencemaran lingkungan dapat digolongkan menjadi pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemmaran suara.

 Pencemaran udara dari asap buangan pabrik merusak pepohonan
    Pencemaran udara biasanya terjadi akibat pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor dan gas buangan pabrik. Beberapa jenis polutan yang sering mencemari udara antara lain karbon dioksida (CO2), Karbon monoksida (CO), dan Chloro fluoro carbon (CFC). Karbon dioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Kebakaran hutan ikut merusak lapisan ozon

Efek Rumah Kaca
    Kadar karbon dioksida yang melebihi ambang batas dapat menghalangi pantulan panas bumi ke atmosfer sehingga temperatur permukaan bumi menjadi naik. Peristiwa ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Karbon monoksida yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor merupakan gas yang sangat reaktif dan beracun. Apabila terhirup oleh manusia, gas ini dapat menyebabkan sakit kepala, mual, gangguan pernapasan, bahkan kematian. Adapun CFC yang sering digunakan sebagai aerosol pada hair spray dan obat nyamuk semprot maupun sebagai pendingin pada air conditioning (AC) dan lemari es. Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan ozon di Atmosfer.

Tumpahan minyak mencemari perairan laut
Hujan Asam
    Udara yang tercemar oleh gas sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat menyebabkan hujan asam. Apabila gas-gas tersebut larut dalam air hujan, maka pembentukan senyawa-senyawa asam tidak dapat dihindari. Hujan asam yang turun ke permukaan bumi dapat menyebabkan pengikisan kesuburan tanah, kematian tanaman pertanian, perkaratan logam dan kerusakan bangunan.

Hujan asam, menyebabkan kematian pada beberapa jenis burung

Pencemaran Air
    Limbah industri, pertanian, dan rumah tangga merupakan sumber utama pencemaran air. Limbah industri yang mengandung logam berat seperti polychlorinated bipheryyl(PCB), raksa, timbal, dan kadmium biasanya dialirkan ke sungai. Logam berat tersebut sangat berbahaya bagi mahluk hidup, terutama manusia, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti minimata dan kanker. Pupuk, insektidida, dan herbisida merupakan limbah pertanian yang mencemari air. Selain berbahay bagi kesehatan manusia, limbah pertanian juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Berbagai limbah rumah tangga termasuk air detergen dan sampah dapat menyebabkan penurunan kandungan oksigen di perairan. Selain mengotori lingkungan, limbah tersebut dapat menyebabkan kematian bagi biota air, terutama ikan.
 Ratusan ikan mati di sungai yang tercemar
Ribuan ikan mati di tepi laut yang tercemar limbah pabrik
Pencemaran Tanah
    Pencemaran tanah dapat diakibatkan oleh aktivitas pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik, kebocoran limbah cair dari industri dan rumah sakit, serta tumpahan minyak, zat kimia dan limbah. Apabila tanah telah tercemar oleh suatu polutan, maka polutan tersebut akan mengendap di dalam tanah sebagai zat yang beracun. Hal tersebut menimbulkan berbagai kerugian bagi mahluk hidup, seperti terganggunya kehidupan mikroorganisme pengurai (dekomposer) dan berkurangnya kesuburan tanah.
Pencemaran tanah menyebabkan tanah kehilangan kesuburan
Pencemaran Suara
    Masuknya suara atau bunyi ke lingkungan yang telah melewati ambang batas disebut pencemaran suara. Sumber-sumber pencemaran suara antara lain lalu lintas jalan raya, pesawat terbang, mesin pabrik, serta peralatan penghasil bunyi seperti televisi, radio, dan lat musik. Menurut World Health Organization (WHO), ambang batas suara adalah 55 db (desibel).

Suara bising dan asap kendaraan menyebabkan pencemaran udara sekaligus pencemaran suara

Tuesday, September 11, 2012

PROFIL PROVINSI SULAWESI SELATAN


25, PROVINSI SULAWESI SELATAN

(UU NO.47 TAHUN 1960)
Berdiri
: 13 Desember 1960
Ibukota
: Makassar
Luas Wilayah
: 46.116,45 Km2
Letak Astronomis
: 4oLS-6o LS dan 119oBT - 121o BT
Terdiri dari
: 20 Kabupaten, 3 Kota, 244 Kecamatan dan 1.964 Desa
Jumlah Penduduk
: 7.475.882 jiwa
Identitas daerah
: Flora : Pohon Lontar
: Fauna : Kerbau Belang
Komoditas Utama
: Kelapa, Kemiri, kopi, cengkeh, kapuk
Bahan Galian
: Biji besi, Nikel, Tembaga, Timah Hitam, Gips
Industri
: Semen dan Industri Kecil
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Selayar
Benteng
1.357,03
111.171
10
65
2
Bulukumba
Bulukumba
1.284,63
380.754
10
100
3
Bantaeng
Bantaeng
395,83
171.134
6
45
4
Jeneponto
Jeneponto
706,52
325.432
9
84
5
Takalar
Takalar
566,51
244.899
7
55
6
Gowa
Sanggu Minahasa
1.883,32
554.391
12
97
7
Sinjai
Sinjai
798,96
219.129
9
60
8
Bone
Watampone
4.559,00
69.962
27
333
9
Maros
Maros
1.619,12
296.574
14
80
10
Pankajene Kepulauan
Pangkep
1.132,08
284.726
12
63
11
Barru
Barru
1.174,71
159.316
7
40
12
Soppeng
Watan Soppeng
1.500,00
229.589
7
49
13
Wajo
Senkang
2.504,06
372.299
14
131
14
Sidenreng Rapang
Sidenreng
1.883,23
253,210
11
65
15
Pinrang
Pinrang
1.961,77
332.959
12
67
16
Enrekang
Enrekang
1.784,93
183.271
9
97
17
Luwu
Palopo
3.092,58
307.442
13
171
18
Tana Toraja
Makale
3.010,93
430.115
15
114
19
Luwu Utara
Masamba
7.502,58
274.425
11
145
20
Luwu Timur
Malili
6.944,88
202.291
8
90
21
Kota Makassar
Makassar
199,26
1.207.592
14
1
22
Kota Pare-Pare
Pare-Pare
99,33
118.417
3
 -
23
Kota Palopo
Palopo
155,19
124.784
4
12
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Makassar, Bugis, Toraja
Lagu Daerah
: Pakarena, Ma Rencong
Alat Musik
: Basa basi, Anak Becing, Kecapi
Tarian
: Tari Kipas
Makanan Khas
: Coto Makassar, Palu Basa
Senjata Tradisonal
: Badik, Kawaii, Tappi
Suku
: Makassar, Bugis, Mandar, Toraja
Rumah adat
: Rumah Tongkonan
Lapangan Udara
: Hasanuddin di Makassar
Pelabuhan Laut
: Makassar
Universitas
: Universitas Hasanuddin
Cerita Rakyat
:  -
Agama
: 90% Islam, sisanya Kristen, Hindu dan Budha
Pahlawan
: Sultan Hasanuddin
Taman Nasional
: TN Bawakareang
Fauna dilindungi
: Anoa, Babi Rusa
Gunung Tertinggi
: Rantemario (3423 m)
Sungai Terpanjang
:  Sungai Mamasa
Danau Terluas
:  Danau Towoti
Pulau Terluas
:  Pulau Selayar
Kabupaten Terluas
:  Luwu Timur