"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Tuesday, April 28, 2015

BESI : BAHAN GALIAN UNTUKINDUSTRI KONTRUKSI BANGUNAN

    Besi atau ferrum (Fe) adalah suatu logam transisi yang terletak pada golongan VIIIB dan periode 4 dari sistem unsur periodik.Logam yang berwarna putih keperakan ini mempunyai nomor atom 26 dengan berat atom relatif 55,845 gr/mol. Selain itu, besi juga memiliki titik lebur 1.535oC dan titik didih 2.750oC. Kristal besi yang berbentuk kubus memiliki massa jenis 7,86 g/cm3 pada temperatur 20o C.
    Besi merupakan salah satu logam terpenting dalam sejarah kehidupan manusia. Jenis logam ini telah dikenal sejak zaman Mesopotamia purba. Besi murni jarang diperdagangkan. Besi yang diperjual belikan biasanya berupa campuran unsur besi dan karbon atau unsur logam lainnya. Besi murni sangat reaktif dan mudah berkarat, terutama pada tempat lembab atau pada temperatur tinggi. Besi terdapat dalam berbagai bentuk antara lain kepingan, lembaran, kawat, butiran, bubuk, dan batangan. Selain dipakai pada industri baja, besi juga digunakan sebagai bahan dasar magnet.
Bijih Besi
    Pada kulit bumi, bijih besi terdapat dalam bentuk hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), pirit (FeS2), dan siderit (FeCO3). Akan tetapi bentuk yang paling sering diolah menjadi logam besi adalah hematit (Fe2O3). Pada umumnya hem Featit selalu bercampur dengan pasir (SiO2) sehingga bentuk ini dikenal sebagai pasir besi (Iron sand). Di Indonesia, pasir besi banyak terdapat dipantai Cilacap dan Kutoarjo (Jawa Tengah).

Pengolahan Besi
    Proses pengolahan bijih besi menjadi logam besi berlangsung di dalam tungku besar yang disebut tanur sembur (blast furnace). Bahan baku yang akan dimasukkan ke dalam tanur berupa bijih besi yang bercampur pasir, karbon (kokas) sebagai pereduksi, dan batu kapur sebagai pengikat pasir. Bahan baku tersebut dimasukkan melalui bagian atas tanur. Udara panas dengan temperatur di atas 1.000oC disemburkan kedalam tanur. Pada temperatur tinggi, karbon akan teroksidasi menjadi CO. Karbon dan CO kemudian mereduksi biji besi menjadi logam besi. Setelah terurai menjadi CaO, batu kapur kemudian bereaksi dengan pasir dan menghasilkan kalsium silikat (CaSiO3). Besi cair yang dihasilkan dari tanur disebut besi kasar karena masih mengandung 95% Fe, 4% karbon, dan sedikit silikon. Karena kandungan karbonnya cukup banyak, besi ini sangat keras sehingga dapat didinginkan menjadi besi tuang. Agar besi dapat diubah menjadi berbagai bentuk maka kadar karbon di dalam besi harus dikurangi. Dengan memanaskan besi, karbon tersebut akan teroksidasi menjadi CO2. Besi yang kadar karbonnya rendah (0,05-0,2%) disebut besi tempa. Besi tempa cukup lunak untuk dijadikan sebagai peralatan, seperti roda besi, baut, mur, golok, dan cangkul besi. 
    Besi yang kadar karbonnya 0,5-1,5% disebut baja. Pembuatan baja dilakukan dengan cara mengoksidasi semua zat pengotor pada besi tuang, kemudian menambahkan unsur karbon sampai kadar yang diinginkan. Agar lebih mengkilap dan tahan karat, baja dapat dicampur dengan logam krom dan nikel.

Zat Besi dalam Tubuh Manusia
    Di dalam sel darah merah, zat besi terikat pada molekul hemoglobin. Selain itu, zat besi juga ditemukan di dalam otot, tulang,kuku, rambut dan beberapa jenis enzim. Kekurangan zat besi dalam tubuh manusia dapat menyebabkan anemia defisiensi besi (kurang darah). Untuk mengatasi hal tersebut, penderita anemia memerlukan makanan yang berkadar besi tinggi, misalnya daging, kuning telur, ikan, dan kacang-kacangan.

 Besi Oksida
 Bijih besi
Besi kawat
Besi pipa

Wednesday, April 15, 2015

GURUN : BENTANG ALAM TERKERING DI MUKA BUMI

   Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya di Bumi kita ini mempunyai banyak sekali ekosistem, karena memang kenampakan setiap wilayah Bumi sangat bervariasi. Ekosistem yang ada di Bumi ini dibedakan menjadi 2 kategori yakni ekosistem darat dan air, dan salah satu jenis ekosistem yang akan kita kenal lebih dekat adalah jenis ekosistem darat, yaitu ekosistem gurun. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai ekosistem gurun, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu ekosistem gurun. Ekosistem gurun atau yang dikenal dengan ekosistem padang pasir ini merupakan ekosistem yang meliputi lingkungan padang pasir atau gurun. Ekosistem gurun atau padang pasir ini juga bisa dikatakan sebagai interaksi makhluk hidup yang berada di lingkungan atau habitat padang pasir dengan komponen- komponen yang ada di sekitarnya, baik itu komponen biotik maupun abiotik.

Ciri-Ciri Ekosistem Gurun

Ekosistem di Bumi ini ada banyak sekali, seperti yang telah kita ketahui bersebelumnya. Masing- masing ekosistem ini diberi nama berdasarkan nama tempat atau habitatnya. Hal ini juga terjadi pada ekosistem gurun atau padang pasir ini.  Oleh karena di sesuaikan dengan nama lingkungan atau habitatnya, maka masing- masing ekosistem ini mempunyai ciri khusus. Ekosistem padang pasir atau gurun ini juga mempunyai ciri khusus, beberapa ciri yang dimiliki oleh ekosistem gurun ini antara lain adalah:
1. Merupakan bagian dari ekosistem darat atau tersetial
Ekosistem gurun atau padang pasir ini merupakan jenis ekosistem daratan atau terestial. Hal ini sudah pasti karena memang lingkungannya yang tidak terdapat di wilayah perairan, malah justru sebaliknya. Sebagi salah satu jenis ekosistem tersetial atau daratan, dibandingkan dengan eksositem daratan yang lainnya, ekosistem gurun ini merupakan ekosistem yang paling luas.
Bahkan luas dari ekosistem gurun ini memenuhi hingga 1/3 dari total luas daratan yang ada di dunia ini. Lokasi gurun terluas di dunia berada di letak astonomis sekitar 20ᵒ garis lintang utara, dari mulai pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Selain itu kita juga dapat menemui beberapa gurun yang terkenal di dunia, yakni gurun Gobi di Asia, gurun Sahara di Afrika, dan gurun Simpson di Australia.
2. Memiliki curah hujan yang sangat sedikit, yakni dibawah 25 cm per tahun
Salah satu ciri khas yang paling kuat yang dimiliki oleh ekosistem gurun adalah rendahnya tingkat curah hujan yang berada di daerah tersebut. Bahkan ekosistem gurun ini sangat sedikit memiliki tingkat curah hujan. Curah hujan yang ada di wilayah gurun kurang dari 25 cm per tahunnya. Selain sangat sedikit, hujan yang turun di daerah ini juga mempunyai pola sebaran yang tidak teratur, sehingga ada bagian gurun yang tidak menerima hujan sama sekali.

3. Laju penguapan atau evaporasi sangat tinggi
Berbeda dengan tingkat curah hujan yang dimiliki, tingkat penguapan atau evaporasi di daerah gurun ini justru sangatlah besar. Bahkan tingkat penguapan di daerah gurun ini lebih besar daripada curah hujannya. Hal ini tentu saja yang menyebabkan wilayah gurun ini sangatlah gersang dan sulit sekali dijadikan tempat tinggal beberapamakhluk hidup.
4. Mempunyai perubahan suhu yang sangat ekstrim
Salah satu ciri dari ekosistem gurun adalah adanya perubahan suhu yang sangat ekstrim. Perubahan ekstrim ini terletak antara sinag dan juga malam. Suhu gurun ini sangatlah panas di siang hari, sementara di malam hari suhu di gurun ini bisa sangat dingin. Perbedaan suhu diantara keduanya bisa sangat banyak. Hal ini salah satunya disebabkan karena di padang pasir atau gurun tidak ada pepohonan sama sekali hingga membuat udara dan sinar matahari menerpa secara langsung.
5. Tanahnya berupa pasir yang sangat kering
Ekosistem gurun juga mempunyai ciri yang sangat khas, yakni mempunyai tanah yang berupa pasir. Maka dari itulah ekosistem gurun ini juga dikenal dengan ekosistem padang pasir. Tanah pasir yang berada di ekosistem gurun ini memiliki sifat yang sangat kering. Hal ini juga disebabakan karena curah hujan yang sangat sedikit dan persebarannya tidak merata tersebut.
Selain kering, tanah di ekosistem gurun ini juga rendah akan nutrisi organik sehingga tidak subur sama sekali. Saking tidak suburnya, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa hidup di wilayah padang pasir seperti kaktus dan juga pohon kurma. Begitu pula degan binatang, hanya sedikit yang bisa bertahan di wilayah gurun ini, seperti unta, ular, dan beberapa jenis serangga.

6. Didominasi oleh pasir dan juga bebatuan
Seperti namanya, yaitu padang pasir, ekosistem gurun atau padang pasir ini merupakan ekosistem yang kenampakannya juga didominasi oleh pasir dan juga bebatuan. Apabila kita derada di ekosistem ini, maka kita akan banyak menemukan pasir dan batu daripada tanah. Bahkan seluruh tahan akan digantikan oleh pasir lembut yang jumlahnya sangat banyak.
7. Memiliki air tanah yang terasa asin
Meskipun tergolong wilayah yang mempunyai curah hujan sangat sedikit, ekosistem gurun ini tertap mempunyai cadangan air tanah. Namun carandan air tanah yang dimiliki wilayah gurun ini tergolong unik karena memiliki rasa yang asin. Air di tanah di gurun ini mempunyai rasa yang asin disebabka karena mineral garam yang terkandung di dalamnya tidak mengalami pencucian terlebih dahulu oleh drainase maupun air hujan.
8. Hanya bisa dihuni oleh hewan dan tumbuhan yang bereproduksi cepat ketika udara lembab
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa tidak mudah bertahan hidup di ekosistem gurun ini. Selain tanahnya yang sangat kering, tidak subur dan juga keberadaan hujan sangatlah sedikit. Hal ini akan menyebabkan hanya beberapa jenis tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah ini. Tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah gurun ini adalah mereka yang mengalami reproduksi dengan cepat selama periode lembab.

Proses Terbentuknya Gurun


Padang pasir merupakan kenampakan alam yang bersifat alamiah di Bumi ini. Padang pasir atau gurun ini merupakan kenampakan  salah satu dari wujud daratan yang ada di muka Bumi. Namun ternyata ekosistem padang pasir ini tidaklah terjadi secara serta merta begitu saja. Terjadinya ekosistem padang pasir atau gurun ini karena didukung oleh 2 hal. 2 faktor yang mendukung proses terbentuknya ekosistem gurun atau padang pasir ini adalah:
  • Bayangan hujan yang berasal dari pegunungan yang tinggi
  • Pola sirkulasi besar yang berasal dari angin global
Bayangan hujan dari pegunungan yang tinggi maksudnya adalah awan yang terbentuk dari proses daur ulang air tidak bisa mencapai daerah gurun karena akan dilahalagi oleh gunung yang menjulang tinggi tersebut. Hal ini akan menyebabkan awan mencair sebelum mencapai di daerah ekosistem gurun. Sementara itu, pola angin global akan menyebabkan angin yang sampai di ekosistem gurun ini adalah angin yang bersifat kering dan tidak membawa molekul air sama sekali.

Komponen Ekosistem Gurun

Setiap ekosistem mempunyai komponen masing- masing. Komponen- komponen tersebut terdiri dari komponen biotik dan juga abiotik. Sama seperti dengan jenis ekosistem lainnya, ekosistem gurun atau padang pasir ini juga mempunyai komponennya sendiri yang menyusun ekosistem gurun tersebut.
Komponen yang ada di ekosistem gurun ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sementara komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berbagai komponen yang berada di ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain:
  • Komponen biotik – Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini jumlahnya banyak dan ada beberapa jenis. Komponen biotik yang ada di ekosistem gurun atau padang pasir antara lain tanaman dan juga binatang yang hidup di wilayah ekosistem gurun atau padang pasir tersebut. Tumbuhan yang hidup di padang pasir ini adalah jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup dengan pasokan air yang sangat sedikit. Demikian pula binatang yang bisa hidup di daerah ini juga jenis binatang yang mampu bertahan hidup di daerah kering.
  • Komponen abiotik – Selain komponen yang hidup, ekosistem gurun atau padang pasir juga memiliki komponen yang tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Komponen abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia yang dijadikan media maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk hidup. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain adalah suhu, air, cahaya matahari, angin, batu, pasir, dan tingkat keasaman atau pH.
   Itulah beberapa komponen yang ada di ekosistem gurun atau padang pasir tersebut. Melihat dari jenis binatang dan juga tumbuhan yang mampu bertahan hidup disana, maka kita akan mendapati binatang dan tumbuhan yang khas gurun seperti kurma, kaktus, unta dan juga ular.

Cuaca di Ekosistem Gurun atau Padang Pasir

  Cuaca merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi bagi kelangsungan hidup di suatu ekosistem. Beberapa makhluk hidup sangat sensitif terhadap cuaca. Lalu, bagaimanakah cuaca di ekosistem gurun atau padang paisr ini? Telah dikatakan sebelumnya bahwa gurun merupakan tempat yang menerima sangat sedikit curah hujan, maka dari itulah kita dapat menilai bahwa wilayah gurun ini mempunyai keadaan yang sangat kering. Selain itu, wilayah ekosistem ini juga dikenal mempunyai kelembaban udara yang sangat rendah.
   Dengan gambaran umum yang demikian inilah kita dapat membayangkan sedniri betapa gurun atau padang pasir ini adalah suatu wilayah yang sangat panas dan kering dan mempunyai hujan sedikit dengan pola persebaran yang tidak merata. Selain itu suhu di ekosistem ini akan terasa sangat panas ketika di siang hari dan akan terasa sangat dingin ketika malam hari. akan sedikit sulit untuk dapat bertahan hidup di wilayah gurun ini. Maka dari itulah hanya beberapa jenis tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah ini.
    Namun demikian, dibalik iklim yang kering dan panas pada wilayah gurun, di beberapa negara yang memiliki kawasan gurun pasir dapat memanfaatkannya sebagai kawasan ekowisata, seperti misalnya di Gurun Rub al Khali yang masuk wilayah Uni Emirat Arab, oleh pemerintahan Dubai dikembangkan sebagai kawasan donasi wisata dengan memanfaatkan hewan Unta sebagai primadona transportasi wisata. Demikian  pula gurun pasir Negev di Israel, Gurun Sinai di Mesir, Kalahari di Afrika Selatan ataupun Gurun Sahara di Afrika Utara juga dimanfaatkan sebagai kawasan Ekowisata yang menarik wisatawan mancanegara.

Sumber Referensi : Ilmugeografi.Com 

EDELWEIS : BUNGA ABADI DI PUNCAK GUNUNG

    
    Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka. 
 Bunga Edelweiss
    Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus , sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.

Edelweis Di Gunung Merbabu
     Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.

Bunga Edelwiss di Gunung Semeru (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)
     Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Bunga Edelwiss di Gunung Papandayan
    Salah satu tempat terbaik untuk melihat edelweis adalah di Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).
Bunga edelweis adalah sebuah bunga yang menjadi dekat dengan para pendaki gunung, saking dekatnya sampai banyak pendaki nakal yang mendekatkannya ke dalam tas carriernya.

Bunga Edelwiss di Lembah Suryakencana , Gunung Gede
15 Fakta tentang Bunga Edelweis

   Ada banyak fakta bunga edelweis yang kurang diketahui oleh para pendaki. Para pendaki pada umumnya hanya tahu bahwa bunga edelweis adalah bunga abadi, serta lambang mitos akan keabadian cinta.

1. Bunga edelweis menjadi terancam karena julukan bunga abadi yang disandang dirinya secara sepihak

2. Julukan bunga abadi diberikan karena adanya hormon yang bisa mencegah kerontokan bunga

3. Pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia pada tahun 2003

4. Menurut sejarah, bunga edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama     Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 silam di lereng Gunung Gede. kemudian diteliti lebih lanjut oleh oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.

5. Ada lagu tentang bunga edelweis, yang pernah dinyanyikan pada film The Sound of Music pada tahun 1965. 

6. Bunga edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas, juga tergantung dengan suhu udara dan kelembapan pada ketinggian tersebut.

7. Pohon edelweis biasanya berbunga saat musim hujan telah berakhir, sehingga pancaran matahari datang secara intensif. Biasanya bulan april hingga september.

8. Pada pendakian Gunung Leuser dari Kedah, Kabupaten Gayo Lues, bunga edelweis baru dijumpai setelah perjalanan 2 hari, pada ketinggian sekitar 2891 mdpl, setelah itu tidak ditemui lagi bahkan sampai ke Puncak Leuser yang memakan waktu 5-7 hari setelah tempat penemuan bunga edelweis tersebut.

9. Dahulu masih banyak pos pendakian yang merazia tas carrier pendaki, gunanya untuk menemukan bunga edelweis di dalam carrier, untuk kemudian dikembalikan kembali ke lokasi semula oleh pendaki yang ketahuan tersebut. Sekarang sepertinya sudah mulai jarang pos pendakian yang memberlakukan kembali hal tersebut.

10. Bunga Edelweis versi luar negeri dan versi indonesia berbeda, jika di luar negeri bunga abadi adalah bunga Leontopodium Alpinum yang disebut sebagai edelweis. Sedangkan edelweis Indonesia adalah Anaphalis Javanica.

11. Bunga edelweis dijadikan bunga nasional negara austria, bunga edelweis yang dimaksud adalah bunga Leontopodium Alpinum.

12. Pada wisata derah tinggi, seperti di dieng, bunga edelweis yang diperjual belikan adalah hasil budidaya petani edelweis. Warna yang beraneka ragam selain warna putih kecoklatan adalah hasil pewarnaan buatan. Bunga hasil budidaya akan telihat lebih gemuk dan subur daripada edelweis di alam bebas.

13. Bunga edelweis yang dijual pada tempat wisata tersebut, ketika kita simpan pada suhu ruangan akan mengembang ketika musim hujan dan akan sedikit menyusut ketika musim kemarau.

14. Pohon edelweis tumbuh rata-rata hanya setinggi 1-4 meter untuk gunung-gunung di jawa

15. Di tengah ancaman kepunahan bunga edelweis, lambat laun mitos tentang bunga ini adalah bukti cinta sejati mulai luntur. Namun masih ada beberapa pendaki yang gagap dalam menanggapi mitos ini.
Bunga Edelweis di Lembah Mandalawangi, Gunung Pangrango
Jadi masihkah Anda tega untuk memetik bunga edelweis sebagai lambang gombalan dari Anda untuk orang yang sepertinya Anda cintai? Juga masihkah Anda mau menerima tanda gombalannya dengan mengancam keberadaan bunga edelweis di alam bebas?

Salam lestari

Sumber : Wikipidea dan http://phinemo.com/fakta-bunga-edelweis/

Monday, April 13, 2015

TRENGGILING : MAMALIA BERSISIK

    Trenggiling adalah kelompok mamalia bersisik dari genus Manis yang gemar makan semut dan rayap. Anggota suku Manidae ini hidup di kawasan tropis Asia dan Afrika. Karena keberadaannya terancam oleh perburuan, perdagangan ilegal dan kerusakan habitat, maka trenggiling ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-undang RI N0.5/1990 dan Peraturan Pemerintah RI No. 17 tahun 1999.
    Trenggiling diperkirakan hidup sejak periode Pleistosen sekitar 10.000 - 2.500.000 tahun yang lalu. Pada awalnya, trenggiling dikelompokkan ke dalam ordo Edentata bersama dengan pemakan semut (anteater) dan armadilo. Akan tetapi karena berbeda secara anatomi, maka trenggiling dikelompokkan kedalam ordo yang terpisah, yaitu Pholidota.

Trenggiling Jawa
Sisik Kulit
    Sebagian besar tubuh trenggiling tertutup sisik kulit yang tersusun seperti genteng, kecuali bagian perut, tenggorokan dan kepala. Sisik tersebut berwarna kuning kecokelatan atau cokelat kehitaman. Hewan ini memiliki kepala berbentuk kerucut serta mata dan telinga berukuran kecil. Kaki trenggiling dilengkapi dengan cakar penggali. Trenggiling yang hidup di tanah mempunyai ekor berotot kuat. Panjang ekornya hampir sama dengan panjang tubuhnya. Adapun trenggiling yang hidup di pohon mempunyai ekor yang lebih panjang daripada tubuhnya. Ekor tersebut digunakan untuk berpegangan ketika memanjat pohon.

 Trenggiling Afrika
Pemakan Semut dan Rayap
    Trenggiling merupakan hewan pemakan semut dan serangga. Sebagian besar trenggiling aktif mencari makan pada malam hari, sedangkan sebagian yang lain mencari makan pada siang hari. Ketika mencari makan, cakar penggali pada trenggiling digunakan untuk membongkar gundukan sarang semut dan rayap. Hewan ini kemudian menangkap mangsa dengan lidahnya yang panjang dan lengket. Pakan yang telah menempel di lidah akan dihaluskan dan dicerna setelah sampai di lambung.
    Trenggiling pohon bersisik kecil dapat memakan serangga sampai 200 gram setiap malamnya. Trenggiling yang lebih besar biasanya tidak puas hanya makan serangga, karena itu juga mereka memakan berbagai jenis semut dan rayap yang lalu lalang pada malam hari.

 Trenggiling Pohon
Anak Trenggiling
    Trenggiling dapat hidup sendiri atau berpasangan. trenggiling yang hidup sendiri misalnya adalah spesies yang hidup di Afrika. Adapun spesies yang hidup di Asia tampak tinggal berpasangan di lubang atau gua bawah tanah. Trenggiling betina biasanya melahirkan seekor anak. Ketika dilahirkan, anak trenggiling memiliki sisik yang lunak. Sisik ini akan menebal setelah berumur dua hari. Anak trenggiling selanjutnya akan digendong di bagian ekor atau punggung induknya. Masa hidup hewan ini dapat mencapai 12 tahun.

Induk Trenggiling dan Anaknya
Beberapa Spesies Trenggiling
  1. Trenggiling India (Manis crassicaudata) terdapat di India dan Srilanka
  2. Trenggiling Cina (Manis Pentadacthyila) terdapat di Taiwan dan Cina
  3. Trenggiling Jawa (Manis Javanica) terdapat di Indonesia, Malaysia, Laos, Kamboja,Vietanam
  4. Trenggiling Pohon (Manis tricuspis) terdapat di Afrika tengah
  5. Trenggiling ekor panjang (Manis Tetradactyla) terdapat di Afrika
  6. Trenggiling raksasa (Manis gigantea) terdapat di Afrika
  7. Trenggiling temminch (Manis temmincki) terdapat di Afrika Timur

Thursday, April 9, 2015

BERUANG : KARNIVORA TERBESAR DI DARATAN

    Beruang adalah kelompok karnivora terbesar yang hidup di darat. Anggota suku Ursidae ini berbulu tebal serta bertubuh besar dan kekar. Daun telinga, mata, dan ekornya berukuran kecil. Meskipun demikian, beruang memiliki indra penciuman yang tajam. Kelompok mamalia ini umumnya hidup di belahan bumi utara, kecuali beruang kacamata (Tremarctos ornatus) yang hidup di Amerika Selatan.
 Beruang Kutub Dan Anaknya
    Kelompok beruang dikelompokkan menjadi tujuh genus dan sembilan spesies. Spesies terbesar adalah beruang cokelat alaska (Ursus arctos middendorffi), sedangkan spesies terkecil adalah beruang melayu (Helarctos malayanus). Pada umumnya, beruang adalah hewan pemalu. Akan tetapi, bila diganggu, hewan ini dapat berubah menjadi buas. Setelah mengalami masa bunting selama 7-9 bulan, beruang melahirkan 1-4 ekor anak. Induk beruang mengasuh anaknya sampai menginjak dewasa.

Beruang Grizzly

Beruang Cokelat
    Beruang cokelat (Ursus arctos) memiliki tengkuk pendek dan kepala yang mirip anjing. Beruang cokelat mampu membunuh mangsa yang berukuran lebih besar. Ia akan mengganas jika tidak mendapatkan tempat hibernasi (tidur pada musim dingin) atau terganggu hibernasinya. Penyebarannya mencakup wilayah Amerika, Eropa, dan Asia. Selain daging, pakan beruang cokelat juga berupa ikan, buah-buahan, dan rumput-rumputan.
    Beruang grizzly (Ursus horribilis) adalah kerabat beruang cokelat yang hidup di Amerika Utara. Hampir semua jenis makanan dilahapnya, termasuk bajing dan tikus. Beruang yang mudah marah ini baru menyerang bila diganggu.
Beruang Cokelat

Beruang Madu
    Kelompok beruang madu mencakup dua spesies, yaitu beruang pemalas (Melursus ursinus) dan beruang melayu (Melursus malayanus). Beruang pemalas memiliki moncong yang panjang dan lancip. Beruang ini hidup di hutan-hutan India, dan Sri lanka. Beruang melayu tampak seperti beruang kacamata yang kecil dan berbulu pendek, namun memiliki belang-belang pada bagian dada dan mata yang berwarna cokelat. Spesies ini dijumpai di Thailand, Myanmar, Malaysia dan Indonesia. Karena pandai memanjat pohon, beruang pemalas dan beruang melayu gemar memakan madu maupun memangsa rodensia dan burung.
Beruang Madu (Melayu)

Beruang Kutub
    Beruang kutub atau beruang es (Ursus maritimus) merupakan jenis beruang yang selalu memakan daging, terutama daging anjing laut. Hewan yang hidup di kutub utara ini memiliki kaki yang berbulu lebat sehingga terlindung dari dinginnya es. Cakarnya yang tajam berfungsi sebagai pegangan yang kokoh pada lapisan es. Beruang kutub umumnya berwarna krem. Hal ini dimanfaatkan sebagai penyamaran yang sempurna ketika berburu mangsa di bongkahan es. Beruang ini memiliki sifat yang lebih jinak daripada beruang grizzly. Beruang betina hidup berkelompok dengan anak-anaknya, sedangkan beruang jantan biasanya hidup menyendiri.
Beruang Kutub

Beruang Hitam
    Seperti beruang madu, beruang hitam juga pandai memanjat pohon dan berlari cepat. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada beruang cokelat. Kelompok beruang ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu beruang hitam amerika (Euarctos americanus) dan beruang hitam asia (Selenarctos thibetanus). Beruang hitam amerika hidup di hutan-hutan Amerika Utara. Adapun beruang hitam asia tersebar di Asia Timur dan Asia Selatan. Seperti beruang madu, beruang hitam asiajuga aktif mencari pakan pada malam hari.
Beruang Hitam
Sumber Referensi : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar

Monday, April 6, 2015

TAPIR : MAMALIA BERKUKU GANJIL

    Tapir adalah kelompok mamalia berkuku ganjil dari suku Tapiridae yang memiliki tubuh gemuk, kaki pendek, dan mocong berbentuk belalai pendek. Anggota ordo Perissodactyla ini hidup di hutan dan rawa-rawa di Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Asia Tenggara. Saat ini empat spesies tapir yaitu tapir melayu (Tapirus indicus), tapir gunung (Tapirus pinchaque) tapir baird (Tapirus Bairdii) dan tapir Amerika Selatan (Tapirus terrestis) dikatagorikan sebagai hewan yang terancam mengalami kepunahan.
    Tinggi bahu tapir mencapai 2-2.5 m. Kaki depannya terdiri dari 4 jari, sedangkan kaki belakangnya terdiri dari 3 jari. Tapir memiliki mata yang kecil  serta telinga yang pendek dan bulat. Belalai pendek yang terdapat diatas mulut dilengkapi dengan lubang hidung. Tapir memiliki indera pendengaran dan penciuman yang tajam.
Induk Tapir Dan Anaknya
Anak Tapir
    Tapir termasuk hewan yang pemalu. Hewan ini akan melarikan diri dengan cara berlindung di balik semak-semak atau berendam di dalam air apabila diganggu atau terancam bahaya. Tapir biasanya keluar untuk mencari makan pada malam hari. Pakan tapir berupa rumput, daun-daunan, ranting pohon dan buah-buahan. Masa hidup tapir bisa mencapai30 tahun. Selain diburu manusia, tapir sering menjadi mangsa dari Harimau dan Jaguar.
    Setelah mengalami masa kehamilan selama 13 bulan , tapir melahirkan seekor anak. Ketika dilahirkan anak tapir memiliki bobot tubuh sekitar 8-13 Kg. Induk tapir kemudian melindungi  dan menutupi anaknya dengan daun-daunan agar terhindar dari predator. Setelah beberapa minggu, anak tapir mengikuti induknya untuk mencari makan. Meskipun anak tapir memakan daun-daunan dan buah-buahan namun pakan utamanya berupa susu dari induk tapir.

Tapir Melayu
    Tapi melayu hidup di Asia Tenggara terutama di Pulau Sumatera, semenanjung Malaka dan Thailand bagian Selatan. Spesies terbesar ini memiliki bobot tubuh sekitar 380 Kg. Bulu tapir melayu berwarna hitam dengan kombinasi putih. Tapir melayu tidak memiliki surai dan belalainya lenbih panjang daripada spesies lainnya. 
Tapir Melayu

Tapir Gunung
    Tapir gunung memiliki bulu yang paling tebal diantara ketiga jenis tapir lainnya. Tapir yang berwarna hitam atau cokelat kemerahan ini hidup di wilayah pegunungan Andes (Amerika Selatan) dan di hutan-hutan Kolombia, Equador, dan Peru. Bobot tubuh tapir gunung mencapai 165 Kg.
Tapir Gunung

Tapir Baird
    Tapir baird mempunyai bobot tubuh sekitar 350 kg. Hewan ini biasanya berwarna abu-abu kecokelatan dengan kombinasi awrna putih di bagian pipi, leher dan dada. Tapir baird terdapat di Equador, Kolombia, Guatemala, Nikaragua dan Meksiko tenggara.
Tapir Baird

Tapir Amerika Selatan
    Bobot tubuh tapir Amerika selatan mencapai 200-250 Kg. Seluruh tubuhnya berwarna cokelat. Tapir Amerika Selatan memiliki surai di bagian tengkuk. Hewan ini hidup di hutan-hutan Amerika Selatan terutama di Brazil, Kolombia, Paraguay dan Argentina.
Tapir Amerika Selata