"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, March 25, 2011

LIPAN : SERANGGA BERKAKI BANYAK

    Lipan adalah nama suku Chilopoda dari kelas Myriapoda (kaki seribu) anggota filum Arthopoda (kaki beruas). Tubuh hewan ini memanjang dan beruas-ruas. Gigitannya berbisa dan sebagian spesies berbahaya bagi manusia. Adapun keluwing, yang disebut juga lelue atau titinggi dan sering di salah artikan dengan lipan, merupakan nama suku Diplopoda.
    Tubuh lipan terbagi dalam segmen teratur yang jumlahnya bervariasi dari 12-100 ruas. Kepalanya bercangkang datar dengan sepasang sungut yang juga beruas. Mandibula (rahang bawah) lipan kekar dan bergigi, biasanya diserati palpa. Tiap ruas tubuh diikuti sepasang kaki dengan ruas kokoh dan meruncing berbentuk cakar, ke bagian inilah kelenjar bisa bermuara. Bagian ini digunakan untuk menangkap dan membunuh mangsanya. Dua kaki di setiap sisi ruas biasanya bersendi tujuh. Otak lipan relatif besar. Beberapa famili lipan memiliki mata majemuk, sedangkan famili lain mata sederhana atau tanpa mata sama sekali. Lipan bersungut peraba dan pada bagian tertentu kulitnya merupakan alat sensor. Jantungnya berbilik-bilik. Trakea (tabung udara) di kedua sisi tubuhnya saling berhubungan.

Lipan
Karnivora
    Lipan aktif pada malam hari dan tinggal di bawah bebatuan pada siang hari. Semua lipan merupakan hewan karnivora. Mereka berburu mangsa pada malam hari, berupa cacing, serangga, keong, kadal, dan bunglon. Lipan berkembang biak dengan bertelur. Telur tersebut dierami oleh lipan betina.
Kelabang terbesar
Keluwing
    Keluwing sering disebut juga kaki seribu. Kaki seribu (Myriapoda) digunakan sebagai nama kelasnya, sedangkan keluwing untuk nama suku Diplopoda. Keluwing beranggotakan sekitar 1.000 hewan arthropoda. Tubuhnya beruas-ruas berbentuk silinder dan kakinya banyak. Hewan ini terdapat di seluruh dunia. Panjangnya antara 0,2 - 23 cm. Spesies terbesar keluwing terdapat di Amerika Utara yang bisa mencapai 10 cm. Tubuhnya bergaris tengah sekita 10 mm, terdiri atas 30 ruas (masing-masing ruas berkaki 2 pasang), dan berwarna kehitaman dengan kaki merah atau kuning. Karena jumlah kakinya banyak, hewan ini bergerak lamban dengan gerakan kaki bergelombang di bawah perutnya.
Keluwing
Menggulung Diri
    Keluwing memiliki lapisan pelindung kalsium keras yang mengandung kitin, dua mata sederhana, sepasang mandibula, dua sungut, dan kelenjar busuk yang dapat mengusir predatornya. Strategi pertahanan lain adalah menggulung diri menjadi bulat spiral ketika ada ancaman. Hewan ini aktif di tempat gelap serta lembab. Keluwing makan sisa-sisa tumbuhan yang membusuk, terkadang juga tumbuhan hidup, seperti tanaman budidaya. Tetapi di lain pihak keluwing dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah. Usia hewan ini bisa mencapai 1-7 tahun. Keluwing berkembangbiak di dalam liang dengan cara bertelur. Setelah bertelur keluwing menutup liangnya dan meninggalkannya.

Wednesday, March 23, 2011

PROFIL PROVINSI BANGKA BELITUNG


9. PROVINSI BANGKA BELITUNG

(UU NO.22 TAHUN 1999)
Berdiri
: 4 Desember 2000
Ibukota
: Pangkal Pinang
Luas Wilayah
: 16.424,14  Km2
Letak Astronomis
: 1o30'LS -4o LS dan 106oBT - 109o BT
Terdiri dari
: 6 Kabupaten, 1 Kota, 36 Kecamatan dan 266 Desa
Jumlah Penduduk
: 1.018.255 jiwa
Identitas daerah
: Flora : Kayu Meranti
: Fauna : Rusa, Babi hutan
Komoditas Utama
: Lada, Kelapa Sawit, Kopi, Cengkeh
Bahan Galian
: Pasir, Timah putih
Industri
: Perikanan, Pengolahan Kayu
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Bangka
Sungai Liat
2.950,68
232.356
8
59
2
Belitung
Tanjung Pandan
2.293,69
136.451
5
40
3
Bangka Selatan
Toboali
3.607,08
149.173
5
45
4
Bangka tengah
Koba
2.155,77
130.013
4
39
5
Bangka Barat
Mentok
2.820,61
140.355
5
53
6
Belitung Timur
Manggar
2.506,91
87.944
4
30
7
Kota Pangkal Pinang
Pangkal Pinang
89,40
141.963
5
 -
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Melayu, Pangkal Pinang, Toboali
Lagu Daerah
: Antu Berayun, Semujur, Badeak
Alat Musik
: Bambus, Suling, Gendang Melayu
Tarian
: Tari Tanggai, Zapin, Campak
Makanan Khas
: Rusim Mpek-mpek
Senjata Tradisonal
: Keris, Siwar Panjang
Suku
: Melayu, Pangkal Pinang, Toboali
Rumah adat
: Rumah Limas, Rumah Rakit
Lapangan Udara
: Depati Amir
Pelabuhan Laut
: Mentok, Pangkal Batam
Universitas
:  -
Cerita Rakyat
: Megat Serimbun Daun
Agama
: 85% Islam, sisanya Kristen, Hindu dan Budha
Pahlawan
:  -
Taman  Nasional 
: CA Karimata
Fauna dilindungi
:  -
Gunung Tertinggi
:  G. Pading (654 m)
Sungai Terpanjang
:  Sungai Linggang
Danau Terluas
:  Danau Kurau
Pulau Terluas
:  Pulau Bangka
Kabupaten Terluas
:  Bangka Selatan

Wednesday, March 16, 2011

TAMAN NASIONAL DI SULAWESI

    Pulau Sulawesi terletak di Indonesia bagian tengah dan sudah terbentuk sebelum zaman Pleistosen. Berbeda dengan Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan: Pulau sulawesi merupakan bagian terpisah yang tidak pernah menyatu dengan benua Asia maupun Australia. Oleh karena itu kehidupan dan Jenis-jenis flora fauna di pulau ini memiliki ciri khas tersendiri, bahkan sebagian besar merupakan fauna endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia. Fauna dan flora yang ditemukan merupakan hasil peralihan dan percampuran corak Asia dan Australia, meskipun corak Asia masih lebih dominan. Flora dan Fauna di Sulawesi memiliki kesamaan dengan Flora Fauna di Maluku dan Nusa tenggara beberapa diantaranya berasal dari jenis yang sama misalnya Babi rusa, Tersius (Binatang hantu : Primata kecil dengan bola mata besar dan mampu memutar leher dan kepalanya 180o. Dinamakan binatang hantu karena primata kecil ini pada malam hari mengeluarkan suara tawa yang mendirikan bulu roma dan menyebabkan penduduk lokal yang melintas di hutan akan ketakutan karena tidak menemukan sumber suara , karena ukuran primata ini sangat kecil dan tersembunyi di balik pohon.
    Babi rusa, Fauna endemik lain juga memiliki keunikan, dan hewan ini terancam kepunahan karena harus bersaing dengan Babi hutan yang populasinya sangat banyak dan pertumbuhannya juga cepat karena sekali melahirkan bisa sampai 5-10 ekor, berbeda dengan Babi Rusa yang hanya melahirkan satu anakan saja padahal kebutuhan pakan fauna ini sama dengan Babi Hutan. Yang paling menejutkan di perairan Laut Sulawesi yang cukup dalam ditemukan populasi Ikan Koelacant, jenis Ikan Purba yang sebelumnya dinyatakan sudah punah namun ternyata masih tersisa dan sempat terperangkap jaring nelayan. Karena ikan ini hidup di laut dalam, ketika diselamatkan Ikan Koelacant purba ini akhirnya mati dan spesimennya bisa disaksikan di Museum Zoologi Bogor.
   Flora dan Fauna langka ini sekarang bertahan pada habitatnya di Taman-Taman Nasional di Pulau Sulawesi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Berikut ini adalah beberapa Taman Nasional yang ada di Pulau Sulawesi.
1. Taman Nasional Bunaken Manado Tua
  • Letak Geografis : terletak di Provinsi Sulawesi Utara
  • Luas : 219.209 Ha terdiri dari hutan pantai, hutan kerangas, hutan mangrove dan laut dalam
  • Flora : Jelutung, rengas hitam, alga, ganggang laut 
  • Fauna : Anoa, Burung Maleo, Ikan Koelacant, Tersius
2. Taman Nasional Bogani Naniwartabone
  • Letak geografis : berada di wilayah Provinsi Sulawesi Utara
  • Luas : 287.115 Ha terdiri atas hutan lumut, hutan hujan pegunungan rendah, dan hutan sekunder
  • Flora : Kayu kuning, Palem, Cempaka dan Kayu hitam
  • Fauna : Anoa, Babi rusa, dan Tersius 
3. Taman Nasional Lore Lindu
  • Letak geografis : berada di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
  • Luas : 181.090 Ha terdiri dari ekosistem hutan tropis dan hutan hujan pegunungan
  • Flora : Kayu kuning, Cempaka, Kayu hitam
  • Fauna : Anoa gunung, Babi rusa, Musang coklat Sulawesi, Singapuar 
4. Taman Nasional Taka Bonerete
  • Letak geografis : berada di wilayah kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan
  • Luas : 530.760 Ha merupakan tipe ekosistem perairan laut yang terdiri atas terumbu karang yang tersebar luas sejauh 500 mil2
  • Flora : Bunga laut,Ganggang
  • Fauna : Ikan Badut, Ikan Bendera, Penyu Sisik, Ikan Paus dan Kima raksasa 
5. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
  • Letak Geografis : berada di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara
  • Luas : 105.194 Ha terdiri atas hutan hujan tropis dataran rendah, hutan tropis pegunungan , savana dan hutan bakau
  • Flora : Alang-alang, Tio tio, Kayu api, dan Uwi
  • Fauna : Anoa, Babi Rusa, Singapuar
6 Taman Nasional Wakatobi 
  • Letak geografis : berada di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara
  • Luas : 1.390.000 Ha, merupakan kawasan Kepulauan Tukang besi dan laut sekitarnya
  • Flora : Ganggang laut dan rumput laut
  • Fauna : Ikan Duyung, Penyu Sisik, Terumbu Karang, Ikan Paus 
7. Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
  • Letak geografis : berada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
  • Luas : 43.750 Ha termasuk wilayah kabupaten Maros dan Pangkajene
  • Flora :  Kayu hitam, cempaka
  • Fauna : Monyet hitam dan berbagai jenis Kupu-kupu
8. Taman Nasional Kepulauan Togian
  • Letak geografis : berada di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
  • Luas : 755 Km daratan dan 107 Km2 luas perairan 
  • Flora : mangrove
  • Fauna : Terumbu karang dengan 596 jenis spesies ikan terumbu karang 
 Taman Nasional Bunaken-Manado Tua, Sulawesi Utara
 Taman Nasional tangkebonarete, Sulawesi Selatan
 Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah
 Kawanan Babi Rusa di Taman Nasional Bogani Naniwartabone
Tersius (Binatang Hantu) dari Taman Nasional Rawa Aopa Watumahai

Monday, March 14, 2011

PROFIL PROVINSI BENGKULU


8. PROVINSI BENGKULU

(UU NO. 9 TAHUN 1967)
Berdiri
: 2 September 1967
Ibukota
: Bengkulu
Luas Wilayah
: 19.758,15  Km2
Letak Astronomis
: 2o30' LS - 5o LS dan 101oBT - 104o BT
Terdiri dari
: 8 Kabupaten, 1 Kota, 73 Kecamatan dan 1.071 Desa
Jumlah Penduduk
: 1.610.361 jiwa
Identitas daerah
: Flora : Bunga Raflesia
: Fauna : Beruang Madu
Komoditas Utama
: Cengkeh, Lada, Kopi
Bahan Galian
: Batubara, Emas, Kwarsa
Industri
: Industri pengolahan Kayu
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Bengkulu Selatan
Manna
1.186,15
136.361
6
122
2
Rejang Lebong
Curup
1.516,10
248.001
6
130
3
Bengkulu Utara
Arga Makmur
5.548,34
345.455
18
303
4
Kaur
Bintuhan
2.369,05
103.834
7
116
5
Seluma
Tais
2.400,44
164.252
14
167
6
Muko Muko
Mukomuko
4.036,70
133.768
5
83
7
Lebong
Tubei
1.929,00
91.725
5
72
8
Kapahiang
Kapahiang
665,00
119.941
4
78
9
Kota Bengkulu
Bengkulu
144,52
266.989
8
 -
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Melayu, Serawai, Rejang, Lebak
Lagu Daerah
: Lalar Belek, Jibaek Awieo
Alat Musik
: Doll, Gong, dan Rudus
Tarian
: Tari Adun, Bidadari Teminang anak
Makanan Khas
: Sate Gembolo, Goreng Dadar Teri
Senjata Tradisonal
: Badik, Keris, Kuduk
Suku
: Melayu, Rejang, Lebak, Serawai
Rumah adat
: Rumah Gedang, Rumah Bubungan
Lapangan Udara
: Padang Kemiling, Bengkulu
Pelabuhan Laut
: Pulau Baai, Bengkulu
Universitas
: Universitas Negeri Bengkulu
Cerita Rakyat
: Putri Sedoro Putih
Agama
: 98% Islam, sisanya Kristen, Hindu dan Budha
Pahlawan
:  -
Taman  Nasional 
: TN Kerinci-Seblat, TN Bukit Barisan Selatan
Fauna dilindungi
: Harimau Sumatera, Beruang Madu, Gajah Sumatera
Gunung Tertinggi
:  Gunung Patah (2.817 m)
Sungai Terpanjang
:  Air Ketaun
Danau Terluas
:  Danau Tes
Pulau Terluas
:  Pulau Enggano
Kabupaten Terluas
:  Bengkulu Utara