"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, December 27, 2012

PELANGI : GEJALA OPTIK YANG INDAH

    Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Pembentukan Pelangi Menurut Para Ilmuwan
    Pada abad ke-17, ilmuwan Inggris Isaac Newton, (1642 -1727) menemukan bahwa cahaya putih matahari sebenarnya adalah perpaduan cahaya berbagai warna. Dia bersinar sedikit sinar matahari melalui prisma segitiga kaca (balok kaca) di ruangan gelap.
    Bentuk prisma membuat sinar membelok dan kemudian dibagi menjadi pita lebar cahaya. Dalam band ini, Newton melihat tujuh warna yang disebut spektrum. Warna-warna ini adalah merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (sebutan hanya “mejikuhibiniu”).
    Semua cahaya bergerak dalam gelombang. Panjang gelombang adalah yang menentukan warna cahaya. Kadang-kadang, pelangi kedua dimmer dapat terlihat di atas pelangi utama karena cahaya telah tercermin atau dibiaskan lebih dari sekali dalam tetes hujan. Warna pelangi terbalik, merah dan ungu di bagian luar. Warnanya tidak seterang pelangi primer karena setiap kali cahaya tercermin, ada sedikit cahaya hilang.
    
Pada tahun 1852, ilmuwan Jerman Ernst Von Brucke, menyatakan bahwa warna langit biru yang disebabkan oleh partikel di atmosfer terpencar sinar matahari ketika memasuki atmosfer. Kemudian, dua fisikawan Inggris Lord Rayleigh (1842-1919) dan John Tyndall (1820-1893) memiliki penjelasan lain.Rayleigh berpendapat bahwa bagian biru dari sinar matahari disebarkan oleh debu dan uap air, tapi dia salah. Air molekul sendiri yang menyebarkan cahaya. Namun demikian kita masih menyebut jenis Sebarkan ini  Tyndall efek, atau penyebaran Rayleigh, sesuai dengan kedua nama ilmuwan.
    Pelangi dan efek cahaya lainnya di langit disebabkan oleh cahaya dibiaskan dan terdistorsi dari partikel. Ketika matahari terbenam, langit berubah merah karena sinar matahari yang melewati atmosfer lebih tebal daripada ketika matahari tinggi di langit pada siang hari. Cahaya biru tersebar jalan cahaya, dan kita melihat panjang gelombang merah.
    Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan violet.
     Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta violet di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang. 
    Proses dasar terjadinya pelangi adalah pembiasan. dibelokkan cahaya atau lebih tepatnya, perubahan arah ketika bepergian dari satu medium ke lainnya. hal ini terjadi karena cahaya bergerak pada kecepatan yang berbeda di media yang berbeda.
   Proses pelangi untuk mengerti mengapa cahaya berubah, bayangkan Anda mendorong keranjang belanja di tempat parkir. Parkir adalah salah satu “media” untuk keranjang belanja Anda. jika Anda memberikan gaya (energi) adalah konstan, kecepatan keranjang belanja tergantung pada medium melalui mana permukaan dalam hal ini, area parkir permukaan beraspal. apa yang terjadi ketika Anda mendorong keranjang belanja dari tempat parkir ke daerah berumput.
   Rumput adalah “media” yang berbeda ke keranjang belanja. jika Anda mendorong langsung keranjang diatas rumput, maka keranjang akan memperlambat kecepatan. rumput Media lebih banyak perlawanan, sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk memindahkan keranjang belanja.
    Tetapi ketika Anda mendorong gerobak ke daerah rumput di sudut, itu terjadi untuk menjadi berbeda. jika roda menyentuh rumput benar pada kali pertama, roda kanan akan memperlambat saat roda kiri masih di trotoar. karena roda kiri bergerak satu menit lebih cepat dari roda kanan, keranjang belanja akan berbelok ke kanan ketika bergerak ke rumput. juga di sebaliknya, jika Anda bergerak di sudut dari daerah berumput yang mengarah ke area beraspal, satu roda akan bergerak lebih cepat sebelum roda yang lain dan arah keranjang akan berubah.
     Sama, seberkas cahaya berubah ketika memasuki prisma kaca. ini adalah penyederhanaan, tetapi kita dapat memprediksi seperti ini: satu gelombang cahaya melambat, sehingga sinar berubah arah pada batas antara udara dan kaca (terang benar-benar tercermin pada permukaan prisma, tetapi kebanyakan dapat melewati sebuah prisma). maka balok akan mengubah arah lagi ketika keluar prisma, karena salah satu swangsit gelombang cahaya bergerak lebih cepat.
   Disamping tikungan cahaya keseluruhan, prisma memisahkan cahaya putih menjadi warna komponennya. warna cahaya yang berbeda memiliki frekuensi yang berbeda, yang menyebabkan mereka untuk menyebarkan pada kecepatan yang berbeda ketika mereka bergerak melalui media.
warna yang bergerak lebih lambat dalam gelas akan berubah lebih tajam ketika berjalan melalui dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatan yang lebih besar. warna yang bergerak lebih cepat di kaca tidak akan banyak untuk memperlambat, sehingga akan tikungan kurang tajam. dengan cara ini, warna yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensi ketika mereka melewati kaca. jika tikungan lampu kaca dua kali, seperti dalam prisma, Anda dapat melihat warna dipisahkan lebih mudah. ini disebut dispersi.
     Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. 

    Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya.         Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tetapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus. 

    Melihat pelangi menjadi hal yang menyenangkan. Pelangi adalah gejala optik dan meterologi yang berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Tapi sayang, kita tidak bisa melihat pelangi setiap waktu. Lalu muncullah pertanyaan, mengapa pelangi jarang terlihat?
   Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya melalui suatu medium tertentu pula. Proses terurainya warna terjadi ketika cahaya Matahari yang berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. 

    Sebuah pelangi muncul tidak bergantung pada jenis atau lebatnya curah hujan yang turun, tetapi lebih kepada penutup awan yang menerima sinar Matahari. Jika sinar Matahari bersinar di atas hujan, air hujan mereflesikan cahaya dan membiaskan bermacam-macam warna. Tapi jika tidak, maka jangan harap akan muncul pelangi. Itulah sebabnya kenapa pelangi jarang terlihat dan tidak muncul setiap kali sehabis hujan.
   Pelangi biasanya terbentuk hanya beberapa ratus kaki dari pengamatnya, sehingga curah hujan dan munculnya sinar matahari jaraknya tidak terlalu jauh. Jika curah hujan tidak mengisi udara di wilayah yang cukup besar, hanya sebagian pelangi yang akan terbentuk.

    Pelangi terbesar terlihat ketika Matahari berdekatan dengan cakrawala. Dan waktu terbaik untuk melihat pelangi adalah ketika sore hari, sambil memandang ke arah timur. Selain itu, karena pelangi jarang terlihat kita bisa membuat pelangi buatan sendiri, dengan cara menyemprotkan air ke udara sementara Matahari bersinar begitu cerahnya.

Jenis-Jenis Pelangi
Sebagaiman dapat dirasakan bahwa pelangi merupakan suatu objek pemandangan yang sungguh luar biasa. Dengan warnanya yang tidak menyilaukan mata yang sungguh disukai manusia.
Berdasarkan riset yang dilakukan ada 7 jenis pelangi diantaranya:
1. Pelangi Kabut
Pelangi kabut adalah pelangi yang terjadi karena kabut namun prinsipnya sama seperti pelangi hujan. Perbedaannya hanya pada mediumnya saja yakni butiran awan.
Warna pelangi kabut cenderung berwana merah lembut (soft red) di sisi luarnya dan di sisi dalamnya berwana biru. Akan tetapi warna pelangi kabut lama kelamaan akan redup seiring besarnya lengkungan di masing-masing warna.
Pelangi kabut bisa ditemukan di daerah perairan yang disebabkan oleh udara dan air dingin. Namun tempat ini bersifat umum. Artinya asalkan di daerah tersebut memiliki kabut yang tipis maka cenderung membentuk kabut pelangi.
2.Pelangi ganda
Pelangi ganda adalah pelangi yang terjadi karena proses pembiasan yang berklai-kali pada butiran hujan sehingga menghasilkakn bentuk warna pelangi yang berulang.
Dengan adanya pelangi ganda ini maka hasil dari pelangi akan tidak berurut. Misalnya saja untuk pelangi yang pertama dimulai dari ungu hingga merah.
Maka urutan pelangi kedua dimulai dari merah hingga ungu. Dan begitu seterusnya hingga nantinya urutan warna pelangi kembali ke pelangi pertama.

Kekurangan dari pelangi ganda ini adalah mudahnya memudar yang disebabkan butiran air yang mudah meluas sehingga dengan begitu banyak cahaya yang lolos dan tidak terbiaskan secara sempurna.
Sehingga berpengaruh pada pelangi utama yang akan menjadi lebih kecil daripada pelangi kedua maupun ketiga
3. Pelangi Sirkular
Pelangi sirkular juga sering disebut dengan pelangi lingkaran. Karena pelangi ini membentuk lingkaran penuh di langit dan udara. Namun manusia hanya dapat melihat pelangi ini sebagian lengkungannya saja.
Hal ini didasari oleh posisi manusia saat memandang pelangi berada di atas dataran rendah sehingga dengan begitu manusia tidak bisa melihat pembiasan cahaya yang berada di bagian setengah lingkaran lainnya.
Pada posisi setengah ini tidak terdapat butiran air yang membantu proses terjadinya pelangi. Akan tetapi pelangi sirkular ini hanya dapat dilihat pada posisi terntentu.
Yaitu pada dataran tinggi seperti halnya bukit, gunung atau lereng dan gedung-gedung tinggi. Sewaktu butiran yang berada di udara cukup maka akan dibiaskan secara sempurna sehingga membentuk satu lingkaran penuh.
Uniknya pelangi sirkular dapat memberikan berbagai variasi warna baik warna kembar, ganda ataupun extra warna. Dan umumnya pelangi ini muncul beringinan dengan pelangi kabut.
4. Pelangi Kembar
Pelangi kembar terjadi karna pembiasan butiran hujan yang jatuh ke bumi tidak sama ukurannya dan perbedaan ukuran ini bisa disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada iklim tertentu.
Adapun butiran hujan yang besar akan menjadi rata apabila diberi tekanan udara yang besar juga. Nah, apabila hujan yang turun ke bumi dengan ukuran yang berbeda maka akan membentuk pelangi kembar.
Pelangi kembar merupakan pelangi yang sangat langka hanya terjadi pada daerah terentu saja. Namun perlu diketahui pelangi kembar berbeda dengan pelangi ganda.
Kalau pelangi ganda tercipta dari adanya pembiasan beberapa pelangi yang sejajar. Sedangkan pelangi kembar tercipta dari pembiasan yang tidak sejajar. Akan tetapi urutan warna pada pelangi kembar tetap sama.

Dan terkadang kedua pelangi kembar ini saling bertemu dan menciptakan suatu bentuk irisan dengan warna yang lebih cerah dan intens.
5. Pelangi Satu Warna

Pelangi satu warna disebut karena pelangi ini hanya terjadi pada sore hari saja dengan satu warna yakni merah. Adapun proses terjadinya pelangi satu warna adalah saat hujan turun yang kemudian diiringi dengan munculnya sinar matahari sehingga membentuk gelombang cahaya yang lebih pendek.
Gelombang cahaya yang pendek ini akan membentuk spektrum warna yang saling menghilangkan. Pemecahan spektrum warna ini disebabkan oleh hujan sehingga menghasilkan satu warna saja yakni merah. Dan ini merupakan fenomena yang langka terjadi.
6. Pelangi Ekstra Warna
Pelangi ekstra warna adalah pelangi yang terdiri dari berbagai variasi warna dan keindahan yang terjadi karena beberapa proses pembiasan.  Pembiasan cahaya ini berada pada jalur butir air yang berbeda.
Pelangi ini akan sangat mudah dilihat apabila dibantu dengan penyemprotan air dengan sedikit angin. Kemudian angin ini akan mengarahkan arah butiran air yang akan menghasilkan warna pelangi.
Disebut pelangi ekstra warna karena ada tambahan warna yaitu hijau ataupun nilai yang berada pada sisi dalam pelangi utama. Nama lain dari pelangi ekstra warna adalah pelangi bertumbuh yang terdiri dari beberapa warna.
Warna ekstra selalu berada pada sisi luar pelangi dan lebih sering lagi berada di dalam lengkungan. Umumnya warna pelangi yang sering muncul yaitu ungu, hijau dan nila.
7. Pelangi Bulan
Pelangi bulan yakni pelangi yang terjadi karena bantuan dari sinar bulan. Namun proses pembiasannya sama dengan cahaya matahari akan tetapi cahaya akan lebih redup karena pencahayaannya hanya mengandalkan cahaya bulan.
Warna pelangi bulan sama seperti pelangi biasa namun mata manusia tidak cukup sensitif untuk menangkap spektrum warna dari pelangi dan hanya warna putih saja yang bisa dilihat dari kejauhan.
Proses terbentuknya pelangi bulan juga termasuk lama karena kurangnya cahaya pada proses pembiasan. Uniknya dari pelangi bulan adalah warna yang dihasilkannya yakni putih saja.
Inilah ketujuh jenis pelangi yang terjadi di alam semesta yang sudah sepantasnya semakin menambah kesyukuran dan keimanan kita terhadap Sang Pencipta.

Sumber Referensi : Dosen Pendidikan.Com, Berkah Khair.Com,Wikipedia, National Geografic

Thursday, December 20, 2012

SEMBILAN PENDAKI DUNIA YANG GUGUR DI EVEREST

  Sebagai gunung tertinggi seantero planet Bumi, Gunung Everest memiliki magnet tersendiri bagi para pecinta pendakian. Tentu saja jika bisa menaklukkan gunung bernama lain Sagarmatha dan Chomolungma ini bisa memberikan suatu kebanggaan tersendiri. Orang-orang dari seluruh dunia menyebut gunung ini sebagai salah satu gunung yang harus ditaklukkan. 
  Namun gunung berketinggian puncak 8.848 meter di atas permukaan laut ini tak selalu bersahabat bagi para pendakinya. Cuaca tak terduga menyebabkan tak sedikit yang tercatat sekarat bahkan meninggal di gunung ini. Penanganan terbaik bagi mereka yang kehilangan nyawa di Everest adalah menguburkan di tempat itu, sebab membawa mayat turun ke bawah adalah suatu hal yang sangat berbahaya. 
Berikut ini adalah orang-orang yang wafat di gunung yang berlokasi di Solukhumbu District, Sagarmatha Zone, Nepal, itu, seperti dikutip brilio.net dari Top Tenz, Rabu (30/9): 

1. Karl Gordon Henize (1993)
Pria kelahiran Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, 17 Oktober 1926 ini adalah seorang profesor astronomi di Universitas Northwestern. Pendakiannya ke Gunung Everest dilaksanakan pada bulan Oktober 1993 ketika usianya 66 tahun. Dalam perjalanan American Expedition itu ia ingin menguji alat dari NASA untuk mengukur radiasi. Namun nahas, Henize meninggal pada ketinggian 6.400 meter dikarenakan High-altitude pulmonary edema (HAPE) pada 5 Oktober 1993. Dia dimakamkan di tempat wafatnya sesuai keinginannya.

2. Peter Kinloch (2010)
  Spesialis IT asal Inggris ini punya impian mendaki tujuh puncak terkenal. Gunung di Nepal ini merupakan puncak impian kelimanya. Kinloch yang kala itu berusia 28 tahun telah berhasil mencapai puncak dan mulai berjalan turun gunung. Kejadian tak menguntungkan baginya itu terjadi pada Mei 2010, sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Saat itu ia mulai menunjukkan gejala high altitude cerebral oedema (HAPO), yang merupakan pembengkakan otak yang terjadi di dataran tinggi. Dia mengalami kesulitan melihat, sebelum akhirnya akan buta. Selama 12 jam rekan-rekan memberinya obat-obatan dan oksigen dan mencoba menuntunnya yang telah buta itu turun gunung. Sayangnya, mereka tidak bisa melakukan lebih lama lagi sebab cuaca menjadi buruk. 
  Kinloch terpaksa ditinggalkan pada ketinggian sekitar 8.600 m dan akhirnya meninggal. Setahun kemudian salah seorang temannya mendapati tubuh Kinloch yang sudah meninggal. Tubuhnya diikat sebelum ia meninggal, sehingga kemungkinan ia akan tetap ada di masa mendatang. Menurut penuturan rekannya itu, Kinloch tampak damai, seperti ia berbaring dan tidur siang.

3. Marty Hoey (1982)
  Pada tahun 1982, Marty Hoey mengambil liburan dari pekerjaannya sebagai kepala patroli keamanan di sebuah resor ski di Utah untuk mendaki Gunung Everest. Satu-satunya perempuan ini mendaki bersama 16 laki-laki dalam Whittaker American Expedition. Kejadian malang itu terjadi pada 15 Mei 1982, sekitar pukul 05.30 waktu setempat, dimana Hoey memanjat bagian curam gunung sekitar 8.100 kaki dan seketika gesper keselamatan dirinya dalam posisi terlepas. Rekan-rekan satu timnya hanya bisa menyaksikan tubuh Hoey turun hingga 1.800 m ke jurang. Tubuh Hoey pun tidak pernah bisa ditemukan sampai saat ini. Hoey meninggal pada usia 31 tahun. 

4. Francys Arsentiev (1998)
   Pasangan suami-istri berdarah Rusia Sergei Arsentiev dan Francys Arsentiev mencoba menaklukkan puncak Gunung Everest pada Mei 1998 setelah pernah gagal dalam dua kali percobaan. Percobaan ketiga ini mereka akhirnya berhasil mencapai puncak bahkan tanpa menggunakan tangki oksigen. Namun pada malam 23 Mei ketika perjalanan turun, Francys dan Sergei terpisah. Ketika Sergei menemui tim pendaki lain, diketahui bahwa istrinya masih tertinggal darinya. Sergei pun meminta bantuan oksigen dan obat-obatan pada rombongan kemudian kembali untuk menemukan istrinya. Dia tidak pernah terlihat lagi sejak 23 Mei 1998.
   Adapun Francys, ia ditemukan oleh pendaki Ian Woodall dan Cathy O'Dowd pada pagi hari 24 Mei. Francys menderita kedinginan dan kelelahan yang membuatnya perlahan-lahan mati. Dia memohon bantuan, tapi tidak ada yang bisa dilakukan Woodall dan O'Dowd. Mereka menunggui Francys beberapa lama lantas terpaksa pergi membiarkan perempuan 40 tahun itu mati karena cuaca buruk datang. Kata-kata terakhir Francys adalah, "Jangan biarkan aku mati di sini."
  Pada tahun 2007, Woodall dan O'Dowd kembali ke Everest untuk menguburkan tubuh Francys di rute Northeast Ridge. Sebab selama bertahun-tahun mereka merasa diganggu oleh perempuan yang telah berkebangsaan Amerika Serikat itu.

5. David Sharp (2006)
Pendaki berusia 34 tahun asal Inggris ini berusaha mencapai puncak Gunung Everest sendirian pada Mei 2006 dengan hanya membawa dua tangki oksigen. Puncak Everest berhasil dicapai pada 15 Mei. Namun nahas, Sharp turun saat malam paling dingin sepanjang tahun. Tanpa tim dan radio, pria kelahiran 15 February 1972 ini memilih berlindung di sebuah ceruk kecil yang dikenal Green Boots Cave. Menurut pengakuan pendaki asal New Zealand, Mark Inglis, setidaknya 40 pendaki menempuh perjalanan naik maupun turun yang melewati Sharp tidak berinisiatif untuk membantu. Sharp meninggal karena kedinginan dengan tangan melingkari kaki dalam posisi duduk.

6. Hannelore Schmatz (1979)
  Perempuan Jerman ini berhasil menjejakkan kaki di puncak Everest pada 2 Oktober 1979 di bawah tim Gerhard Schmatz German Expedition yang dipimpin oleh suaminya. Dalam perjalanan turun, rombongan berhenti sekitar 100 meter di atas Camp IV di ketinggian 8.400 meter (terdapat empat kamp sebelum puncak), di mana Schmatz pingsan dan kemudian meninggal karena kelelahan di usianya 39 tahun. Seorang pendaki lain dari tim, Ray Genet, juga meninggal.
  Tubuh Genet tertutup salju sehingga tak tampak oleh pendaki, sedangkan tubuh Schmatz membeku dalam posisi duduk, bersandar ranselnya dengan mata terbuka dan rambutnya tertiup angin. Pada 1984, dua orang asal Nepal, Yogendra Bahadur Thapa dan Sherpa Ang Dorje mencoba ke Everest dengan maksud mengurus tubuh Schmatz namun mereka ikut wafat. Jasad Schmatz tersapu badai dan turun dari posisi semula. 

7. George Mallory (1924)
Guru asal Inggris yang lahir pada 18 Juni 1886 di Cheshire ini 'kalah' pada pendakiannya yang ketiga pada 1924. Pada tahun 1921 dan 1922, ia adalah bagian dari British Mount Everest Expedition. George Herbert Leigh Mallory dan tim memulai pendakian pada 6 Juni 1924 dan pada 8 Juni mereka telah mencapai ketinggian sekitar 8.168 meter. Ternyata keberangkatan pada pagi 8 Juni 1924 ke puncak Everest adalah terakhir kalinya orang-orang melihat mereka hidup. Tubuh Mallory ditemukan 75 tahun setelahnya oleh pendaki China di ketinggian 8.156 meter, tapi tubuh Irvine tak pernah ditemukan. 

8. Rob Hall (1996)
  Pendaki gunung berpengalaman asal Selandia Baru ini memimpin delapan pendaki gunung amatir ke puncak Gunung Everest pada Mei 1996. Pada 11 Mei sekitar pukul 16.30 waktu setempat, salah satu dari tim Hall pingsan. Cuaca memburuk ketika badai datang dan mereka terjebak di ketinggian 8.686 meter. Pada 12 Mei sore Hall menggunakan telepon satelit untuk menghubungi istrinya yang sedang mengandung anak pertama. Kata-kata terakhir yang terucap adalah, "Aku mencintaimu. Tidurlah dengan tenang, kekasihku. Jangan terlalu khawatir". Tubuh Hall telah jatuh lebih dari 3.650 meter karena dirinya mengalami hipotermia. 
   Setelah Hall, tujuh orang lain meninggal dalam bencana badai salju itu. Satu-satunya yang selamat dan bahkan telah mencapai puncak hari sebelumnya, Jim Krauker, menuliskan kisah mereka dalam Into Thin Air. 

9. Tsewang Paljor (1996)
Dari warna sepatu gunung yang masih menempel di kaki, jasad polisi perbatasan asal India ini dijuluki 'green boots'. Bersama tim yang terdiri dari enam orang ekspedisi Indo-Tibetan Border Police, Tsewang Paljor mendaki pada Mei 1996. Pada tanggal 11 Mei, mereka dilanda badai salju yang menjadi penyebab kematian Rob Hall. Paljor dan dua rekan tim berhasil sampai puncak, sementara tiga lainnya berbalik. Pada perjalanan turun, Paljor bersembunyi di gua, namun dia akhirnya meninggal karena kedinginan dengan mengenakan sepatu yang berbeda dari sebelumnya di ketinggian 8.600 m. Dua rekannya, Dorje Morup dan Tsewang Samanla pun ikut wafat. 

10. The Rainbow Valley
The Rainbow Valley bukanlah nama seorang pendaki, namun tempat megah untuk menghabiskan waktu dalam ketenangan. Lembah ini terletak di Gunung Everest pada ketinggian 7.925 meter yang merupakan salah satu kuburan massal terbesar di dunia karena menampung orang-orang meninggal dari pendakian gunung tertinggi di dunia tersebut. Dinamai pelangi sebab dipenuhi mayat yang masih mengenakan jaket dengan warna-warna cerah bagai pelangi.


Sumber Referensi : Www.Brilio.Net

Wednesday, December 19, 2012

TEKNIK NAVIGASI DARAT UNTUK PENDAKI GUNUNG DAN PEGIAT ALAM BEBAS

    Teknik Navigasi Darat adalah salah satu keahlian yang harus dikuasai oleh seorang pendaki gunung atau pegiat alam bebas pada umumnya itu kalau anda tak ingin hanya disebut sebagai follower saja dalam sebuah tim pendakian. Sebenarnya ada banyak keahlian yang harus anda kuasai dalam mendaki gunung atau melakukan aktifitas di alam bebas seperti keahlian survival, managemen pendakian, logistik, komunikasi, navigasi dan lain sebagainya. Di postingan kali ini Admin Blog akan membahas tentang salah satu keahlian tersebut yaitu navigasi darat.

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN NAVIGASI DARAT
Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari tentang kemampuan menentukan posisi dan arah perjalanan. Jadi dalam sebuah pendakian teknik navigasi sudah mulai diterapkan mulai dari menentukan titik awal perjalanan, titik akhir atau tujuan perjalanan dan arah perjalanan itu sendiri. Navigasi darat juga sangat berguna untuk kegiatan SAR atau keperluan olahraga seperti orientaring. Oleh sebab itu keberadaan seorang pendaki dengan keahlian navigasi punya peranan yang sangat krusial dalam tim.

B. PERALATAN DALAM NAVIGASI DARAT

Secara lebih sederhana teknik navigasi darat hanya membahas dua masalah utama yaitu menentukan posisi dan menentukan arah, menentukan posisi menggunakan peta dan arah menggunakan kompas. Oleh kerena itu menguasai kedua peralatan tersebut adalah hal utama sebelum mempelajari lebih dalam tentang navigasi darat. Selain kedua peralatan tersebut diperlukan juga beberapa peralatan pendukung lainnya untuk mempermudah proses bernavigasi seperti:

- busur derajat
- kurva meter
- protaktor (rumer)
- penggaris
- pensil
- penghapus
- altimeter
- gps.

1. PETA

Dari beberapa jenis peta yang ada, khusus untuk kebutuhan navigasi darat peta yang digunakan adalah jenis peta topografi atau peta kontur yaitu peta yang menggambarkan bentuk bumi menjadi garis – garis kontur, dengan setiap garis kontur mewakili satu ketinggian. Ada dua jenis peta topografi yang sering digunakan untuk navigasi yaitu :

1. AMS (Army Map Service)
2. Map of the Earth Digital Indonesia (diterbitkan oleh BIG)

Peta yang diterbitkan oleh BIG (Body Geospatial Information) punya informasi yang lebih detail dan lebih umum digunakan untuk bernavigasi. Adapun ciri – ciri peta topografi tersebut adalah :

Peta terdiri dari bagian bingkai peta dan bagian isi peta kedua bagian tersebut berisi informasi yang saling berhubungan tentang peta tersebut.

A. PADA BAGIAN BINGKAI PETA TERDAPAT :

JUDUL PETA 
Menunjukan lokasi yang ditunjukan oleh peta, biasanya untuk peta keluaran BIG ada dibagian kanan dan peta AMS ada dibagian atas.
NOMOR PETA 
Terdapat di bagian kanan atas peta, fungsinya adalah sebagai nomor registrasi dari badan pembuat peta dan juga sebagai petunjuk bila anda memerlukan peta daerah lain yang anda butuhkan. Biasanya dibagian bawah terdapat juga nomor – nomor peta yang ada disekeliling peta tersebut.
SKALA PETA 
Pada peta topografi terdapat dua macam penulisan skala yaitu skala angka dan skala garis. Skala peta sendiri adalah perbandingan jarak pada peta dan jarak sebenarnya dilapangan.
Skala Angka
1 : 1.500.000 artinya setiap 1 cm jarak di peta sama dengan 1.500.000 cm jarak sebenarnya.
Skala Garis  
Skala garis diatas menunjukan bahwa setiap 1 cm sama dengan 15 km jarak yang sebenarnya, jadi jarak pada peta 2 cm berarti jarak sebenarnya dari titik A ke titik B adalah 30 km.
LEGENDA PETA

Legenda peta merupakan symbol – symbol yang dipakai dalam peta yaitu :
- Merah merupakan symbol untuk jalan
- Biru symbol untuk air bisa sungai atau danau
- Hitam symbol untuk bangunan dan
- Hijau symbol untuk hutan atau belantara
TAHUN PEMBUATAN PETA
Menunjukan tahun pembuatan peta, semakin baru tahun pembuatan peta semakin uptodate data yang terdapat dalam peta tersebut terutama untuk medan yang sudah mengalami perubahan seperti terkena bencana tanah longsor atau gunung api yang baru meletus. 
ARAH UTARA PETA
Terdapat di bagian bawah peta biasanya terdiri dari tiga garis arah utara yaitu :
- Garis utara sebenarnya (US) yaitu utara bumi.
- Garis utara grid (UG) yaitu utara garis – garis di peta.
- Garis utara magnetic (UM) yaitu utara yang ditunjukan oleh jarum kompas.
B. PADA BAGIAN ISI PETA TERDAPAT :
GARIS KONTUR
Garis kontur merupakan garis hayal untuk menunjukan ketinggian yang sama dalam satu tempat. Garis kontur memiliki beberapa sifat yaitu :
  • Merupakan petunjuk ketinggian tertentu, pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya.
  • Daerah landai memiliki jarak garis yang lebih lebar sementara daerah curam memiliki garis yang lebih rapat.
  • Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun kerapatannya berubah – ubah.
  • Punggungan gunung dipeta ditunjukan sebagai rangkaian kontur berbentuk’U’ melengkung menjauhi puncak dan lembah berujung tajam dan menjorok ke puncak ditunjukan sebagai rangkaian kontur berbentuk ‘V’.
  • Garis kontur tak pernah saling berpotongan

KOORDINAT PETA
Koordinat peta adalah kedudukan suatu titik pada peta yang ditentukan dengan menggunakan system sumbu yaitu garis yang berpotongan tegak lurus. Ada dua system koordinat yaitu :
  • Koordinat geografis, sumbu yang digunakan adalah garis bujur dan garis lintang yang sejajar dengan katulistiwa yang dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik, misalnya 03º 22' LS 114º 40' BT
  • Koordinat Grid (UTM), yaitu suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Garis vertical diberi nomor urut dari selatan ke utara dan garis horizontal diberi nomor dari barat ke timur. Sisi koordinat mengenai penomoran 4,6, dan 8 dimana penomoran 4 angka dipakai untuk daerah yang lebih luas sementara penomoran 8 anggka untuk daerah yang lebih sempit.
2. KOMPAS
Kompas adalah alat utama dalam navigasi selain peta yang berfungsi sebagai penunjuk arah, sebelum mempelajari navigasi terlebih dahulu anda harus khatam soal kompas. Tetapi perlu di ingat arah utara yang ditunjukan oleh kompas adalah arah utara magnetic jadi bukan arah utara sebenarnya.  
Dari beberapa jenis kompas yang paling sering digunakan untuk navigasi adalah :
KOMPAS BIDIK
Kompas bidik berfungsi untuk membidik besar derajat pada sebuah medan atau bentang alam sebenarnya untuk di proyeksikan dipeta. Kelebihan kompas ini adalah besar sudut bidikan bisa langsung terbaca melalui prisma dan dapat langsung diketahui azimuth dan back azimunthnya.
BAGIAN - BAGIAN DARI KOMPAS BIDIK
Keterangan :
  • Dial yaitu permukaan tempat angka dan huruf. Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0°  360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
  • Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° bagian ini dapat di putar.
  • Visir yaitu lubang dengan kawat halus pembidik sasaran.
  • Kaca pembesar yaitu untuk melihat derajat kompas.
  • Jarum penunjuk yaitu jarum yang selalu menunjuk utara magnet
  • Alat penggantung yaitu tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik.
CARA MENGGUNAKAN KOMPAS BIDIK
  • Buka kompas dan tutupnya tegak lurus ke atas.
  • Tutupkan prisma di atas kaca kompas.
  • Tarik cincin ibu jari jauh ke bawah.
  • Masukkan ibu jari dalam cincin dan letakkan jari telunjuk menekan kotak kompas.
  • Bawalah prisma ke depan mata.
  • Arahkan kompas pada medan yang dicari, sudut kompasnya dengan melihat celah melalui bidikan pada prisma, garis rambut berada pada satu garis dengan sasaran bidik.
  • Baca melalui prisma nilai skala mendatar yang ditunjukkan plot yang ada dalam kompas (ini merupakan sudut kompas).
KOMPAS ORIENTERING
Kompas orienteering adalah kompas yang digunakan dalam orientasi atau perhitungan dan pembacaan peta secara langsung. Kompas ini memiliki wadah transparan yang memudahkan membaca peta yang diletakkan dibawahnya.
Setelah mengetahui teori dasar tentang peta dan kompas maka pembahasan selanjutnya adalah navigasi darat menggunakan kedua peralatan tersebut, adapun keahlian dasar umum yang harus dikuasi adalah sebagai berikut :

C. NAVIGASI DARAT

ORIENTASI PETA DENGAN BANTUAN KOMPAS

Orientasi peta adalah cara mengarahkan peta pada posisi yang benar yaitu menunjukkan arah utara, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas antara keadaan di peta dengan medan sebenarnya.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
  1. Buka lembaran peta dan letakkan peta pada tempat yang datar
  2. Letakkan kompas orientering di atas peta tersebut dan sejajarkan arah utara kompas dengan utara peta
  3. pelajari dan amati keadaan medan dengan gambaran di peta secara seksama. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut di dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan. Ingat tanda-tanda medan itu, baik itu bentuknya dan tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta.
Orientasi peta harus dilakukan sebelum perjalanan dimulai, tujuannya agar jika terjadi perubahan pada tanda-tanda medan, kita dapat segera mengetahuinya. Perubahan tanda – tanda medan bisa saja terjadi misalnya karena bencana alam.
AZIMUTH
 Azimuth atau sudut kompas adalah sudut yang terbentuk karena penyimpangan dari arah utara peta, besarnya azimuth dinyatakan dengan derajat (°) dan sudut dihitung sesuai arah jarum jam. 
BACK AZIMUTH
Back Azimuth adalah sudut balik dari satu arah, back azimuth bertujuan untuk melakukan pengecekan apakah perjalanan yang dilakukan berada dalam satu garis lurus atau tidak. Dimana nilai sudutnya diperoleh jika :
  • Arah kurang dari 180° maka back azimuthnya adalah (arah + 180° = back azimuth)
  • Arah lebih dari 180° maka back azimuthnya adalah (arah - 180° = back azimuth)

Adapun fungsi mengetahui azimuth dan back azimuth ini adalah untuk memudahkan anda melakukan ploting peta atau penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan. Selain itu dipakai juga dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus - man to man).

Prinsipnya adalah membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Plot titik awal dan titik akhir perjalanan di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Lalu hitung juga sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
  2. Lihat tanda alam pada titik awal perjalanan dan perhatikan tanda alam lain pada lintasan yang dilalui.
  3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan anda, lalu tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
  4. Pergi ke tanda alam di ujung lintasan dan bidik lagi ke titik pertama tadi, hal ini untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
  5. Sering juga tidak ada tanda alam yang bisa dijadikan sasarn. Dalam hal ini dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.
RESECTION
Resection adalah menentukan posisi kita pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda alam.
Langkah-langkah dalam melakukan resection adalah :
  1. Lakukan orientasi medan.
  2. Temukan tanda alam yang mudah terlihat dan temukan di peta, minimal dua tanda alam.
  3. Bidik tanda-tanda alam tersebut dan ingat pada waktu membidik posisi anda tidak boleh berubah.
  4. Lalu pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya dari tanda alam tersebut.Titik perpotongan garis yang ditarik dari sudut pelurus tersebut adalah posisi kita.
INTERSECTION
Kalau resection menentukan posisi anda dipeta maka Intersection adalah menentukan posisi benda lain di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda alam. Sebelum melakukan intersection sebaiknya anda melakukan resection terlebih dahulu karena untuk melakukan intersection anda lebih dahulu harus yakin dengan posisi anda di peta. 
Langkah-langkah dalam melakukan intersection antara lain :
  1. Lakukan orientasi medan kemudian dilanjutkan dengan melakukan resection.
  2. Bidik obyek yang ingin anda masukkan ke peta.
  3. Pindahkan sudut bidikan yang di dapat ke peta.
  4. Lalu bergerak ke posisi lain dan lakukan resection, lalu lakukan langkah b dan c.
  5. Titik perpotongan garis dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
Sebenarnya ada banyak lagi materi yang harus dipahami dan dikuasai dalam mempelajari teknik navigasi darat ini, belum lagi persoalan dilapangan yang sering sekali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Navigasi bukan ilmu teoritis tetapi adalah ilmu yang sangat aplikatif jadi terus belajar dengan yang sudah mahir dan berpengalaman akan sangat membantu anda untuk cepat menguasai keahlian yang satu ini.

Sumber Referensi : Nadoutdoorlife.Blogspot.Com

Tuesday, December 18, 2012

PROFIL PROVINSI BALI


27. PROVINSI BALI

(UU NO.84 TAHUN 1958)
Berdiri
:  14 Agustus 1958
Ibukota
: Denpasar
Luas Wilayah
: 5.449,37  Km2
Letak Astronomis
: 8o'LS - 8o50' LS dan 101,5o25BT'- 101,6o BT
Terdiri dari
: 8 Kabupaten, 1 Kota, 56 Kecamatan dan 602 Desa
Jumlah Penduduk
: 3.487.764  jiwa
Identitas daerah
: Flora : Majegu
: Fauna : Jalak Bali
Komoditas Utama
: Kopi, Cengkeh
Bahan Galian
:  -
Industri
: Kerajinan Tangan
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Jembarana
Negara
841,80
254.07
4
42
2
Tabanan
Tabanan
819,33
419.765
10
111
3
Badung
Badung
281,33
423.712
6
46
4
Gianyar
Gianyar
368,00
428.117
7
63
5
Klungkung
Klungkung
315,00
174.498
4
53
6
Bangli
Bangli
490,71
213.183
4
65
7
Karang Asem
Karang Asem
839,54
407.07
4
68
8
Buleleng
Singaraja
1.365,88
615.427
9
127
9
Kota Denpasar
Denpasar
127,78
551.922
4
27
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Bali
Lagu Daerah
: Janger, Dewa Ayu
Alat Musik
: Cengceng, Gendong, Gong
Tarian
: Tari Kecak, Legong, Pendet, Barong
Makanan Khas
: Sate Basampe, Jukut Undis
Senjata Tradisonal
: Keris
Suku
: Bali
Rumah adat
: Gaura, Natah
Lapangan Udara
: I Gusti Ngurah Rai
Pelabuhan Laut
: Gilimanuk, Benoa
Universitas
: Universitas Udayana
Cerita Rakyat
: Asal mula Desa Jimbaran
Agama
: 90% Hindu, sisanya Islam,Kristen, dan Budha
Pahlawan
: I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ketut Jelantik
Taman  Nasional 
: TN Bali Barat
Fauna dilindungi
: Jalak Bali
Gunung Tertinggi
: G. Agung (3.142 m)
Sungai Terpanjang
:  Sungai Ayung
Danau Terluas
:   Danau Batur
Pulau Terluas
:  Pulau Bali
Kabupaten Terluas
:  Buleleng