"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, May 24, 2013

PROFIL PROVINSI IRIAN JAYA BARAT


32. PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

(UU NO.45 TAHUN 1999)
Berdiri
:  4 Oktober 1999
Ibukota
: Manokwari
Luas Wilayah
: 114.566,40  Km2
Letak Astronomis
: 0o30 LU- 5o15' LS dan 130o BT- 138o BT
Terdiri dari
: 8 Kabupaten, 1 Kota, 74  Kecamatan dan 1.154 Desa
Jumlah Penduduk
: 566.563  jiwa
Identitas daerah
: Flora : Anggrek Papua
: Fauna : Burung Namdur
Komoditas Utama
: Jagung, Kayu
Bahan Galian
: Minyak Bumi
Industri
: Peleburan Logam
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Sorong
Sorong
7.246,00
66.781
12
122
2
Manukwari
Manukwari
13.476,00
142.669
11
417
3
Fakfak
Fakfak
14.320,00
54.968
9
107
4
Sorong Selatan
Teminabuan
29.797,00
48.75
10
195
5
Raja Ampat
Waisai
6.084,50
30.381
7
85
6
Teluk Bentuni
Bintuni
18.637,00
39.102
8
95
7
Teluk Wondama
Raisei
5.788,00
14.165
6
56
8
Kaimana
Kaimana
18.500,00
27.908
7
77
9
Kota Sorong
Sorong
717,90
141.839
4
 -
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Asmat, Fakfak, Arfak, Sorong
Lagu Daerah
: Apuse
Alat Musik
: Tifa
Tarian
: Tari Perang
Makanan Khas
: Umbi-umbian, Sagu
Senjata Tradisonal
: Pisau Belati, Panah
Suku
: Asmat, Fakfak, Arfak, Sorong
Rumah adat
: Rumah Honai
Lapangan Udara
: Rendani, di Manokwari
Pelabuhan Laut
: Sorong
Universitas
:  -
Cerita Rakyat
:  -
Agama
: 40% Islam, 57% Kristen, sisanya Hindu dan Budha
Pahlawan
:  -
Taman  Nasional 
: Taman Laut Raja Ampat
Fauna dilindungi
: Dugong, Burung Cendrawasih
Gunung Tertinggi
: G. Kwoka (3.000m)
Sungai Terpanjang
:  Sungai Kamundan
Danau Terluas
:  Danau Ayamuru
Pulau Terbesar
:  P. Waigeo
Kabupaten Terluas
:  Sorong Selatan

Friday, May 17, 2013

KELAPA : TANAMAN SERBA GUNA

    Kelapa (Cocos nucifera) merupakan spesies tumbuhan monokotil dari suku Arecaceae atau Plmae yang daging buahnya dilindungi oleh tempurung keras dan serabut. Tumbuhan ini tersebar di daerah tropis, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Mozambik. Masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengenal kelapa karena manfaatnya yang besar. Bagian akar sampai buahnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
    Pohon kelapa tumbuh secara optimal pada darah dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini membutuhkan intensitas penyinaran matahari yang tinggi dan curah hujan 1.200 - 2.500 mm pertahun. Temperatur optimun untuk pertumbuhan kelapa berkisar 27-28oC, sedangkan kelembaban udara sekitar 80-90%. Kelapa umumnya diperbanyak dengan pembenihan biji kelapa. Benih dipilih dari buah kelapa yang berkualitas baik kemudian disemaikan selama beberapa bulan atau sampai memiliki empat helai daun.
Perkebunan Kelapa

Kelapa Dalam
    Menurut jenisnya, kelapa dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu kelapa dalam atau kelapa biasa (varietas typica),  Kelapa genjah (varietas nana) , kelapa hibrida, dan kelapa abnormal. Kelapa dalam sering ditanam di perkebunan. Jenis kelapa ini memiliki pohon yang tinggi dan buah yang besar. Beberapa contoh kultivar kelapa dalam antara lain adalah kelapa hijau, kelapa manis dan kelapa bali. Berbeda dengan kelapa dalam, kelapa genjah memiliki pohon yang rendah dan buah yang kecil. Meskipun demikian jenis ini lebih cepat berbuah daripada kelapa dalam. Beberapa contoh kultivar kelapa genjah antara lain adalah kelapa gading dan kelapa raja.

Kelapa Hibrida
    Kelapa hibrida merupakan hasil persilangan antara dua jenis kelapa, terutama kelapa dalam dan kelapa genjah. Persilangan tersebut bertujuan agar kelapa hibrida mendapatkan sifat-sifat yang menguntungkan dari kedua induknya.

Kelapa Abnormal
    Adapun kelapa abnormal merupakan jenis kelapa yang memiliki beberapa kelainan, misalnya kelapa kopyor dan kelapa bercabang. Meskipun tidak dapat dijadikan sebagai bibit, kelapa kopyor memiliki daging buah dan air yang lezat. Pada kelapa bercabang, titik tumbuh di ujung batang tidak berkembang akibat adanya gangguan fisiologis atau serangan hama sehingga batang tersebut membentuk beberapa percabangan.

Kopra
    Seluruh bagian kelapa dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Tempurung kelapa mengandung sekitar 50% asam palmitat yang dijadikan bahan pembuat sabun. Batang kelapa dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Daun mudanya digunakan untuk dekorasi, ketupat dan sapu lidi. Seludang bunga dimanfaatkan untuk atap, sedangkan tandan bunga menghasilkan nira untuk pembuatan gula merah. Air kelapa digunakan untuk minuman segar, bahan olahan makanan, dan obat tradisional. Daging buahnya dapat diparut untuk menghasilkan santan. Selain itu, kopra atau daging kelapa yang telah dikeringkan merupakan komoditas perdagangan penting karena dijadikan sebagai bahan baku minyak goreng. Ampas atau bungkil kelapa sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Serabut kelapa dapat dibuat menjadi sapu atau keset. Adapun tempurung kelapa dapat digunakan sebagai arang dan kerajinan tangan.
 Perkebunan Kelapa
 Kelapa Hijau
 Kelapa gading
Kelapa Hibrida

Thursday, May 16, 2013

TUMBUHAN : PENUNJANG KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

 Bunga yang mekar bagian dari Tumbuhan
   Tumbuhan (kingdom Plantae) adalah kelompok organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Tumbuhan memiliki arti penting bagi kehidupan di bumi, terutama bagi manusia dan hewan yang memerlukannya sebagai sumber makanan, air dan energi. Pada umumnya, tumbuhan memiliki organ akar, batang, daun, bunga dan buah.

Daun, bagian dari Tumbuhan
    Berbagai jenis tumbuhan beradaptasi sesuai lingkungannya. Kaktus (Cactaceae) yang hidup di daerah tandus menyimpan air di dalam sel batangnya agar mampu bertahan hidup pada kondisi tanah sangat kering. Akasia (genus Acacia) merupakan jenis tumbuhan yang cepat tumbuh, sedangkan beringin (ficus benjamina) merupakan jenis yang lambat tumbuh namun mampu hidup hingga 5.000 tahun lamanya.
Batang, bagian tumbuhan Bambu
Gymnospermae
    Tumbuhan yang menghasilkan biji digolongkan ke dalam kelompok Spermatophyta. kelompok ini umumnya memiliki organ tubuh sempurna seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Spermatophyta dibedakan menjadi dua yaitu Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup). Gymnospermae merupakan kelompok tumbuhan yang bijinya tidak terbungkus oleh bakal buah. Anggota kelompok ini meliputi ordo Cycadales (misalnya pakis haji atau Cycas rumphii), Ginkgoales (misalnya Ginkgo biloba), Coniferales (misalnya genus Pinus dan Cupressus), dan Gnetales (misalnya melinjo atau Gnetum gnemon).

Lumut, bagian tumbuhan perintis di Hutan
Angiospermae
    Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang bijinya terbungkus oleh bakal buah. Anggota kelompok ini dibedakan lagi menjadi dua golongan, yaitu Dicotyledonae (dikotil) dan Monocotyledonae (monokotil). Dikotil memiliki dua kotiledon atau dua daun lembaga pada bagian biji, sedangkan monokotil memiliki kotiledon atau daun lembaga tunggal pada bagian biji. Beberapa anggota tumbuhan dikotil antara lain ordo Rosales (misalnya mawar dan apel), Malvales (misalnya kembang sepatu dan kapas), serta Solanales (misalnya kentang, terung dan cabai). Adapun anggota tumbuhan monokotil antara lain adalah ordo Liliales (misalnya lili dan bawang putih), Orchidales (misalnya anggrek dan vanili), dan Poales (misalnya padi dan bambu).

Keanekaragaman Tumbuhan di Hutan
Pertumbuhan dan Perkembangan
    Tumbuhan juga mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini dipengaruhi oleh faktor ekternal dan internal. selain gen, faktor internal yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon (fitohormon) yang berperan antara lain untuk merangsang proses pertumbuhan dan pembelahan sel.
    Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain adalah nutrisi atau zat hara, cahaya, temperatur dan kelembaban. Nutrisi atau zat hara yang diperoleh dari medium pertumbuhan diserap oleh akar. Cahaya berperan dalam proses fotosintesis yang menghasilkan makanan. karena itu, intensitas dan lama penyinaran akan mempengaruhi pertumbuhan organ-organ vegetatitf dan generatif, proses pembungaan, dormansi biji, dan perkecambahan. Temperatur dapat mempengaruhi kerja enzim. Berbagai proses kimia dalam tubuh tumbuhan juga tergantung dari perubahan temperatur udara. adapun kelembaban udara berpengaruh terhadap proses penguapan air dan penyerapan nutrisi.

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar dan Nuture Life : Plant

Monday, May 13, 2013

RUMPUT LAUT : TUMBUHAN BAHAN BAKU PEMBUAT AGAR-AGAR

    Rumput laut atau seaweed merupakan istilah umum untuk menyebut beberapa kelompok ganggang dari filum Chlorophyta (ganggang hijau), Rhodophyta (ganggang merah), dan Phaeophyta (ganggang cokelat) yang bernilai ekonomis tinggi. Kelompok ganggang ini umumnya tumbuh di laut dangkal, mulai dari daerah pasang surut sampai kedalaman 50 m. Berbagai jenis rumput laut seperti Gelidium, Euchema, dan Gracilaria dibudidayakan untuk bahan baku agar-agar, obat dan kosmetik.

 Rumput laut Hijau siap panen
    Rumput laut memerlukan sinar matahari untuk proses pertumbuhannya. Ganggang ini hidup dengan cara menempel pada dasar laut atau subsrat padat maupun mengapung di permukaan air laut. Beberapa jenis rumput laut misalnya Gracilaria, menggunakan holdfast (akar pelekat) sebagai alat penempel. Adapun jenis rumput laut yang lain, misalnya Caulerpa, menggunakan talus atau tangkai yang merambat sebagai alat pelekat. Facus dan Sargassum merupakan jenis rumput laut yang dapat mengapung di permukaan air laut. Kemampuan mengapung tersebut disebabkan oleh pneumatosis (rongga udara) yang terdapat di bagian daunnya.
 Agar-agar dari rumput laut
Agar-Agar
    Ganggang Rhodophyta dari genus Gelidium, Gracilaria dan Euchema menghasilkan bahan berbentuk gel yang disebut agar-agar. Selain sebagai bahan makanan, agar-agar digunakan sebagai bahan pemadat (solidfying agent) pada industri permen, krim dan losion, serta daging dan ikan kalengan, bahan pemantap campuran (emulsifier) pada industri es krim dan makanan beku, bahan penjernih (clarifying agent) pada industri pengolahan anggur dan bir, dan media pertumbuhan bakteri pada kegiatan penelitian mikrobiologi. Saat ini, agar-agar tidak hanya diproduksi oleh negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara saja, tetapi juga diproduksi oleh Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, dan Rusia.

 Masakan segar dari rumput laut
Alginat
    Selain Rhodophyta, beberapa jenis Chlorophyta dan Phaeophyta juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Jenis Phaeophyta seperti Sargassum, Hormophysa dan Turbinaria memiliki kandungan alginat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pemantap campuran pada industri makanan. Adapun beberapa jenis Chlorophyta seperti Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah pesisir sebagai sayuran, pakan ternak, dan pakan ikan.

 Budidaya rumput laut
Budidaya Rumput Laut
    Di Indonesia, rumput laut dibudidayakan di berbagai wilayah seperti Lampung, Riau, Batam, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi selatan dan Papua. Budidaya rumput laut umumnya menggunakan tiga metode, yaitu metode dasar, metode lepas dasar, dan metode apung. Metode dasar adalah sistem penanaman dengan cara menebarkan bibit rumput laut ke dasar perairan. Metode lepas dasar adalah sistem penanaman dengan cara mengikat sekumpulan batang rumput laut dengan tali. Adapun metode apung adalah sistem penanaman rumput laut dengan menggunakan rakit bambu.

Rumput laut cokelat
 Pengolahan Rumput Laut
    Setelah dibersihkan dari batu, pasir, dan rerumputan lainnya, rumput laut dijemur selama 2-3 hari. Rumput laut tersebut dicuci dengan air bersih dan dijemur untuk kedua kalinya selama 1-2 hari sampai berwarna putih. Rumput laut kering itu kemudian diolah menjadi serbuk atau bubuk agar-agar.

Thursday, May 9, 2013

KAYU PUTIH : TANAMAN PENGHASIL MINYAK OBAT

    Kayu putih (Melaleuca leucadendron) adalah tumbuhan dikotil anggota suku atau family Myrtaceae dan genus Melaleuca. Tumbuhan kayu putih memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat menghasilkan minyak dari proses penyulingan daunnya. Minyak tersebut dikenal dengan sebutan minyak kayu putih yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena manfaatnya tersebut, di Indonesia tumbuhan kayu putih telah dibudidayakan.
    Pohon kayu putih memiliki tinggi sekitar 10-25 meter. Kulit batangnya berlapis-lapis dan bewarna putih keabu-abuan. Hal yang khas dimiliki oleh beberapa tumbuhan dalam suku Myrtaceae adalah kulit kayunya yang mengelupas, demikian pula halnya dengan kayu putih. Permukaan kulit batang kayu putih terkelupas tidak beraturan. Batang pohon kayu putih tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung ke bawah.

Daun, Bunga dan Buah
    Kayu putih memiliki daun agak tebal seperti kulit, letaknya berseling dan bertangkai pendek serta merupakan daun tunggal. Permukaan daunnya berambut dengan warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan. Helaian daun kayu putih berbentuk jorong. Ujung dan pangkalnya runcing, bertepi rata dengan tulang daun hampir sejajar. Daun kayu putih akan mengeluarkan bau yang khas jika diremas. Bunga kayu putih merupakan bunga majemuk berbentuk seperti lonceng. Daun mahkotanya berwarna putih dan kepala putik berwarna putih kekuningan. Kayu putih memiliki buah berwarna cokelat muda hingga cokelat tua. Biji kayu putih berwarna kuning serta sangat ringan dan halus seperti sekam. Perbanyakan tumbuhan kayu putih dapat menggunakan biji atau tunas akar.
    Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah dan ada yang kayunya berwarna putih. Varietas tumbuhan kayu putih juga dapat dibedakan berdasarkan ukuran daunnya, yaitu varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil biasa dimanfaatkan untuk membuat minyak kayu putih.

Habitat dan Penyebaran
    Kayu putih hidup di dataran rendah sampai dengan ketinggian 400 m di atas permukaan laut. Kemampuan adaptasi tumbuhan kayu putih cukup luas karena mampu tumbuh pada tanah yang memiliki drainase kurang baik, berkadar garam tinggi dan asam. Pohon kayu putih dapat tumbuh di dekat pantai maupun tanah berawa. Tanaman ini relatif tahan panas dan dapat tumbuh di tanah tandus, bahkan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran.
    Secara alami, kayu putih tumbuh tersebar di kepulauan Maluku dan Australia bagian Utara. Karena manfaat dan nilai ekonomis yang dimilikinya. Di Indonesia, kayu putih telah dibudidayakan bukan hanya di Maluku, tetapi juga di Pulau Jawa dan di Nusa Tenggara.

Minyak Kayu Putih
    Produk utama tanaman kayu putih adalah minyak kayu putih yang berwarna kekuning-kuningan hingga kehijau-hijauan. Minyak kayu putih dihasilkan dari proses destilasi atau penyulingan daun kayu putih. Bau dan khasiat yang dimiliki minyak kayu putih sangat khas. Minyak kayu putih yang digosokkan ke tubuh dapat memberikan kesegaran dan kehangatan. Oleh karena itu, minyak kayu putih banyak digunakan sebagai salah satu pelengkap perawatan bayi. Minyak kayu putih juga digunakan sebagai antiseptik, obat sakit perut, obat flu, obat sakit kepala dan sebagainya. 
    Di bidang industri, minyak kayu putih adalah salah satu bahan baku industri obat-obatan dan kosmetik. Selain itu, secara tradisional, air rebusan daun, kulit batang, ranting dan buah kayu putih juga biasa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti nyeri, radang, rematik dan asma.
 Bunga Kayu Putih
 Perkebunan Kayu putih
Minyak Kayu putih