"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, May 17, 2013

KELAPA : TANAMAN SERBA GUNA

    Kelapa (Cocos nucifera) merupakan spesies tumbuhan monokotil dari suku Arecaceae atau Plmae yang daging buahnya dilindungi oleh tempurung keras dan serabut. Tumbuhan ini tersebar di daerah tropis, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Mozambik. Masyarakat Indonesia sudah sejak lama mengenal kelapa karena manfaatnya yang besar. Bagian akar sampai buahnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
    Pohon kelapa tumbuh secara optimal pada darah dengan ketinggian 0-600 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini membutuhkan intensitas penyinaran matahari yang tinggi dan curah hujan 1.200 - 2.500 mm pertahun. Temperatur optimun untuk pertumbuhan kelapa berkisar 27-28oC, sedangkan kelembaban udara sekitar 80-90%. Kelapa umumnya diperbanyak dengan pembenihan biji kelapa. Benih dipilih dari buah kelapa yang berkualitas baik kemudian disemaikan selama beberapa bulan atau sampai memiliki empat helai daun.
Perkebunan Kelapa

Kelapa Dalam
    Menurut jenisnya, kelapa dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu kelapa dalam atau kelapa biasa (varietas typica),  Kelapa genjah (varietas nana) , kelapa hibrida, dan kelapa abnormal. Kelapa dalam sering ditanam di perkebunan. Jenis kelapa ini memiliki pohon yang tinggi dan buah yang besar. Beberapa contoh kultivar kelapa dalam antara lain adalah kelapa hijau, kelapa manis dan kelapa bali. Berbeda dengan kelapa dalam, kelapa genjah memiliki pohon yang rendah dan buah yang kecil. Meskipun demikian jenis ini lebih cepat berbuah daripada kelapa dalam. Beberapa contoh kultivar kelapa genjah antara lain adalah kelapa gading dan kelapa raja.

Kelapa Hibrida
    Kelapa hibrida merupakan hasil persilangan antara dua jenis kelapa, terutama kelapa dalam dan kelapa genjah. Persilangan tersebut bertujuan agar kelapa hibrida mendapatkan sifat-sifat yang menguntungkan dari kedua induknya.

Kelapa Abnormal
    Adapun kelapa abnormal merupakan jenis kelapa yang memiliki beberapa kelainan, misalnya kelapa kopyor dan kelapa bercabang. Meskipun tidak dapat dijadikan sebagai bibit, kelapa kopyor memiliki daging buah dan air yang lezat. Pada kelapa bercabang, titik tumbuh di ujung batang tidak berkembang akibat adanya gangguan fisiologis atau serangan hama sehingga batang tersebut membentuk beberapa percabangan.

Kopra
    Seluruh bagian kelapa dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Tempurung kelapa mengandung sekitar 50% asam palmitat yang dijadikan bahan pembuat sabun. Batang kelapa dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Daun mudanya digunakan untuk dekorasi, ketupat dan sapu lidi. Seludang bunga dimanfaatkan untuk atap, sedangkan tandan bunga menghasilkan nira untuk pembuatan gula merah. Air kelapa digunakan untuk minuman segar, bahan olahan makanan, dan obat tradisional. Daging buahnya dapat diparut untuk menghasilkan santan. Selain itu, kopra atau daging kelapa yang telah dikeringkan merupakan komoditas perdagangan penting karena dijadikan sebagai bahan baku minyak goreng. Ampas atau bungkil kelapa sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Serabut kelapa dapat dibuat menjadi sapu atau keset. Adapun tempurung kelapa dapat digunakan sebagai arang dan kerajinan tangan.
 Perkebunan Kelapa
 Kelapa Hijau
 Kelapa gading
Kelapa Hibrida