"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, April 25, 2014

ASTRONOUT : ANTARIKSAWAN LUAR ANGKASA

   
     Astronout adalah orang yang dilatih secara khusus untuk menjalankan program penerbangan antariksa. Para astronout memiliki serangkaian tugas selama misi di antariksa, misalnya melakukan percobaan ilmiah pada kondisi tanpa bobot, keluar dari pesawat antariksa untuk memperbaiki kerusakan satelit, dan memotret planet dan bintang yang jauh. Sebelum melakukan tugas di luar angkasa, astronout harus menjalani latihan di bumi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di antariksa. 
 Astronaut berjalan-jalan di luar angkasa
     Umumnya, istilah astronaut digunakan untuk menyebut antariksawan dari Amerika Serikat (AS). Adapun Rusia menggunakan istilah Kosmonaut dan Cina menggunakan istilah Taikonaut. Sejak Yuri gagarin (astronaut Rusia) terbang dalam sebuah roket besar dari bumi menuju antariksa dan Neil Armstrong (astronaut AS) menginjakkan kai di bulan, hingga kini sudah ada ratusan astronaut, pria maupun wanita menjelajahi antariksa dengan berbagai macam misi. Menurut FAI (Federation Austronaut International) hingga 13 Juni 2007 sebanyak 460 orang astronaut dari 39 negara telah terbang ke antariksa.
Neil Armstrong mendarat di bulan
Pakaian Antariksa
    Tidak ada udara (oksigen) untuk bernapas di antariksa. Keadaan di antariksa juga tidak seperti di bumi. Karena itu, astronaut harus mengenakan pakaian khusus antariksa sebagai pelindung. Pakaian ini memiliki lapisan aneka plastik supaya kuat dan lentur. Pakaian antariksa bagian dalam dialiri air agar tubuh astronaut tetap sejuk. Di pakaian antariksa ini terdapat panel kontrol yang berfungsi agar astronaut dapat mengatur aliran suhu dan oksigen dalam pakaian. Selain itu, astronaut harus memakai sarung tangan dan helm antariksa. Mereka juga membawa unit manuver bertenaga roket di punggung. Unit manuver memungkinkan astronaut bergerak ke berbagai arah dan berkeliling di luar pesawat antariksa. Pada unit manuver, terdapat tangki oksigen untuk pernapasan astronaut. Astronaut juga dilengkapi dengan alat komunikasi berupa radio, karena tidak ada udara pengantar gelombang suara di antariksa.
Chalenger diluncurkan sebelum meledak di udara
Latihan Astronaut
    Astronaut harus menjalani latihan panjang secara fisik dan teknis untuk persiapan ke luar angkasa. Mereka juga harus dalam kondisi bugar. Latihan dilakukan di ruang simulator di laboratorium atau pesawat ruang angkasa. Astronaut spesialis misi mendapat latihan untuk melakukan misi-misi khusus  di orbit. Adapun astronaut yang bertugas sebagai pilot berlatih di ruang simulator untuk menguasai cara menerbangkan pesawat di orbit. Pilot juga berlatih mengendalikan pesawat ulang-alik agar tidak lepas kendali ketika memasuki atmosfer bumi dan mampu melakukan pendaratan mulus di bandara antariksa.
Pesawat ulang alik Chalenger meledak di udara saat peluncuran
    Selama bertugas di pesawat antariksa, astronaut mengkonsumsi makanan yang serupa dengan yang ada di bumi. Akan tetapi, makanan dan minuman itu berbentuk kemasan khusus sehingga tidak tumpah. Mereka juga perlu berolahraga secara teratur karena kondisi tanpa bobot akan dapat melemahkan tulang dan otot.
Kru Pesawat ulang alik Chalenger yang mengalami kecelakaan
Astronaut Terkenal
    Pada tanggal 12 April 1961, orang pertama yang berhasil ke luar angkasa adalah Yuri Gagarin (Rusia). Alan Shepard merupakan orang pertama Amerika Serikat dan orang kedua di dunia yang berhasil ke luar angkasa pada 5 Mei 1961. Pada tahun 1969, Neil Armstrong (astronaut AS) menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan. Astronaut termuda adalah Gherman Titov (Rusia) berusia sekitar 26 tahun, ketika menerbangkan vostok 2. Astronaut tertua adalah John Glenn dari AS (usia 77 tahun ketika menerbangkan STS-95). Rekor tinggal terlama di luar angkasa dipegang oleh Valeri Polyakov (Rusia) selama 438 hari, dan rekor terbanyak terbang ke luar angkasa adalah tujuh kali yang dipegang oleh Jerry L.Ross dan Franklin ChangDiaz dari Amerika Serikat.

Kru pesawat ulang-alik Columbia yang mengalami kecelakaan
Kecelakaan Penerbangan Antariksa
    Kegiatan astronaut berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan. Astronaut yang meninggal karena kecelakaan penerbangan antariksa antara lain adalah : Vladimir Komarov (Soyuz 1 pada 24 April 1967), Georgi Dobrovolski, Victor Patsayev dan Vladislav Volkov (Soyuz 11 pada 30 Juni 1971), Greg Jarvis, Christa McAuliffe, Ronald McNair, Ellison Onizuka, Judith Resnik, Michael J.Smith dan Dick Scobee (Pesawat ulang-alik Challenger yang meledak ketika diluncurkan pada tanggal 28 Januari 1986), serta Rick D.Husband, William McCool, Michael P.Andersoon, David M.Brown, Kalpana Chawla, Laurel B.Clark dan Ilan Ramon (Pesawat ulang-alik Columbia yang meledak di atmosfer ketika kembali dari misi ruang angkasa pada tanggal 1 Februari 2003)

Wednesday, April 23, 2014

DUYUNG : MAMALIA LAUT YANG TERANCAM PUNAH

    Duyung (Dugong dugon) merupakan mamalia laut berbentuk terpedo dari suku Dugongidae yang hidup diperairan tropis, terutama di samudera Hindia dan samudera Pasifik. Anggota ordo Sirenia ini sering diburu oleh manusia untuk diambil daging, kulit dan minyaknya.Karena jumlah populasinya semakin menurun, maka duyung ditetapkan sebagai hewan langka yang dilindungi oleh hukum.
    Menurut para ahli, duyung diperkirakan hidup sejak 40 juta tahun yang lalu. Tubuh duyung memiliki panjang sekitar 2,5-3,5 m dan berat sekitar 230-420 kg. Kulit duyung tebal dan liat dengan warna abu-abu kehitaman. SepertiPaus, ekor duyung berbentuk pipih dan horizontal. Bibir yang lebar dan berdaging sesuai untuk merumput di dasar laut. Gigi taring pada duyung jantan umumnya menonjol keluar, sedangkan gigi taring pada duyung betina biasanya tidak terlihat jelas.
Pemakan Rumput Laut
    Duyung mencari makan secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Hewan ini termasuk kelompok herbivora yang memakan rumput laut, terutama rumput laut jenis Zostera dan Halophila. Duyung biasanya merumput di perairan yang dangkal dengan kedalaman sekitar 40 m pada malam hari. Sebagai bintang yang bernafs dengan paru-paru duyung hanya dapat menyelam selama 10 menit. Meskipun demikian, duyung hanya dapat bertahan di luar air selama 12 jam.

Duyung di perairan laut Arafura, Maluku Tenggara

Anak Duyung
    Seperti mamalia pada umumnya, duyung berkembang biak dengan cara melahirkan. Kematangan organ reproduksi pada duyung tercapai pada umur 10 tahun. Duyung betina akan melahirkan seekor anak setelah melalui masa kehamilan 12 bulan. Duyung tersebut dapat hamil lagi setelah 3-7 tahun. Panjang anak duyung yang baru lahir dapat mencapai 1,5 m. Ketika menyusui, anak duyung biasanya menempel di atas punggung induknya.
Ancaman Kepunahan
    Di Indonesia, duyung dapat dijumpai di perairan timur, antara lain sekitar Pulau Flores (Nusa Tenggara Timur), Teluk Leikang (Sulawesi Selatan) , Teluk kumaidi (Kalimantan Tengah), dan Teluk Bintuni dan perairan Raja Ampat (Irian Jaya Barat). Saat ini duyung dikatagorikan sebagai hewan langka (vulnerable spesies) oleh IUCN. Selain karena perburuan manusia, ancaman kepunahan duyung juga disebabkan oleh penurunan populasi rumput laut akibat kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu, pelestarian duyung tidak hanya dilakukan dengan membuat undang-undang konservasi, tetapi juga mencakup usaha pencegahan terjadinya pencemaran air laut.

 Sepasang duyung di Laut Flores
Duyung dan anaknya di perairan Raja Ampat

Tuesday, April 22, 2014

METEOR : BOLA API DI TATA SURYA

    Meteor adalah kilatan cahaya yang melintas cepat di langit. Meteor sering kali disebut bintang jatuh karena tampak seperti bintang yang jatuh dari langit. Orang terkadang juga menyebut meteor yang paling cemerlang sebagai bola api. Meteor berasal dari meteorid. Adapun meteor yang jatuh ke bumi disebut meteorit. Meteor tampak pada ketinggian sekitar 65-120 km di atas bumi dan habis terbakar pada ketinggian sekitar 50-95 km. Akan tetapi, ada juga meteor yang sampai ke permukaan bumi, yang disebut meteorit.
Animasi Meteor
Meteorit
    Berdasarkan materinya, meteorit terbagi atas tiga macam yaitu besi, batu dan campuran batu-besi. Meteorit besi terutama terdiri atas besi dan nikel. Adapun meteorit batu terdiri atas mineral yang kaya silikon dan oksigen, kandungan besi, magnesium, dan unsur lain. Sekelompok meteorit batu yang disebut kondrit , berasal dari serpihan bahan yang sama dengan bahan bentukan planet. Kelompok meteorit batu lain yang disebut akondrit dulunya merupakan bagian dari sebuah asteroid yang cukup besar dan mencair atau terpisah-pisah menjadi obyek yang kaya akan unsur besi dan batuan. Akondrit berasal dari lapisan luarnya , meteorit campuran besi-batu dari lapisan dalamnya, dan meteorit besi dari inti pusatnya yang berunsur logam.
    Ukuran meteorit sangat beragam, kebanyakan berukuran kecil. Meteorit besar yang pernah ditemukan berbobot sekitar 60 ton, yang jatuh di Hoba West, Namibia. Namun obyek yang lebih besar, seperti asteroid dan komet, dapat juga terbentur ke bumi dan menjadi meteorit.
    Meteorit mencapai permukaan bumi karena ukurannya cukup besar ketika melintasi atmosfer bumi. Jika terlalu kecil maka meteor itu akan habis terbakar di Atmosfer. Jika terlalu besar , maka meteor itu dapat meledak sebelum mencapai permukaan bumi.

Meteorid
    Meteorid adalah benda langit berukuran kecil dan bermaterikan logam atau batuan yang bertebaran di ruang angkasa. Meteor terjadi saat sebuah meteorid masuk ke atmosfer bumi. Gesekan dengan atmosfer memanaskan meteorid tersebut sehingga menyala dan menimbulkan sebuah garis cahaya dari gas dan partikel meteorid yang mencair. Gas ini juga mencakup materi meteorid yang menguap dan gas-gas atmosfer yang memanas ketika meteorid tersebut melintasi atmosfer. Setiap hari terjadi jutaan kali meteor di atmosfer bumi. Kebanyakan meteor habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi.

Hujan Meteor
    Terkadang sejumlah meteorid kecil masuk ke atmosfer bumi pada suatu saat tertentu setiap tahun. Pada saat itu, langit tampak dipenuhi dengan hujan cahaya dan kita dapat melihat banyak meteor berjatuhan. Berkas-berkas cahayanya tampak seperti komet. Hal ini terjadi karena bumi melintasi orbit ekor komet atau bekas komet, sehingga sejumlah besar partikel ekor komet tersebut menghujani bumi. Peristiwa ini disebut dengan hujan meteor. Hujan meteor paling cemerlang terjadi pada tanggal 12-13 November 1833. Hujan meteor ini dikenal sebagai hujan Leonid, yang terjadi setiap November dan berasal dari arah konstelasi bintang Leo.

 Hujan Meteor
 Sebuah meteorit yang jatuh meluncur ke bumi
 Meteorit besi
Batu Meteorit

Thursday, April 17, 2014

SRIGALA : KARNIVORA PENGUASA TUNDRA

 Induk Srigala dan anak-anaknya
Serigala (Canis Lupus) adalah nama binatang liar yang termasuk famili Canidae dan sekerabat dengan rubah, anjing, serta koyote. Penampilannya hampir mirip anjing besar dengan bulu yang lebat, panjang, dan lembut yang warnanya bervariasi antara putih, coklat, merah, hitam dan kelabu. Serigala memiliki kepala yang besar dengan kuping berdiri, serta dada yang dalam namun sempit.

 Lolongan Serigala hutan
     Serigala hidup berkelompok yang terdiri dari 8-24 anggota. Anggota kelompok serigala mempunyai ikatan yang kuat antara satu dengan lainnya. Di dalam kelompok serigala terdapat pembagian tugas utama seperti menjaga anak dan keselamatan kelompok atau mencari makan. Setiap anggota mengetahui kedudukan masing-masing. Serigala yang mempunyai kedudukan tinggi adalah serigala yang dominan atau lebih kuat. Hal ini dapat diketahui dari pergerakan khas badan (bahasa badan).

 Kelompok Serigala hutan
Bahasa Badan
    Serigala akan menandai suatu wilayah melalui baunya. Daerah kekuasaan suatu kelompok dibatasi oleh air kencing pemimpinnya. Serigala yang lebih rendah kedudukannya juga menggunakan bahasa badannya untuk menunjukkan bahwa ia memiliki kepekaan mengetahui ketuanya. Bila ekor dan telinga serigala senantiasa terkulai ke bawah, hal ini menandakan sikap tidak melawan. Adapun bila telinganya terlentang pertanda serigala menyerah kalah pada serigala yang lebih tinggi derajatnya. Lolongan serigala memberi tanda kepada kumpulan lain supaya tidak memasuki wilayahnya. Dengan mengandalkan indra penciuman, pembauan dan penglihatannya, serigala mengetahui keberadaan mangsanya. Makanan utamanya adalah tikus, kelinci dan burung besar. Selain itu serigala makan herbivora besar seperti rusa, kambing, sapi, kerbau dan babi.

Sepasang Serigala
Reproduksi
    Serigala berkembang biak dengan cara beranak. Masa kehamilannya 9 minggu. Satu induk serigala dapat melahirkan kurang lebih 1-14 bayi yang keadaanya masih buta, lemah dan tuli. Selama 3 minggu bayi serigala diberi susu induknya dan makan sisa-sisa daging buruan serigala dewasa. Setelah berusia 2 bulan anak serigala meninggalkan sarangnya yang biasanya terdapat di gua, lubang pohon, atau lubang-lubang bawah tanah. Pada usia 6 bulan anak serigala mulai berburu dengan induknya. Di alam bebas serigala dapat mencapai usia hingga 10 tahun.
Anak Serigala bermain dengan induknya
Rubah
    Rubah berbeda dengan famili Canidae lainnya. Rubah lebih banyak menggunakan penangkapan bunyi dan bau daripada penglihatan dalam mencari mangsa. Hidupnya secara soliter. Perawakannya mirip anjing kecil yang ramping, namun ekornya berbulu lebat. Kupingnya besar, berdiri dan berujung runcing. Moncongnya panjang dan menyempit di bagian ujung. Rubah berkembang biak dengan cara beranak. Anak rubah diasuh induk jantan dan betina di dalam sarang selama lima minggu. Setelah itu anak rubah meninggalkan sarang mencari makan dan menghadapi kehidupannya sendiri.
Rubah Kucing
     Rubah kucing (Vulpes macrotis) dan rubah tangkas (Vulpes velox) menghuni kawasan Great plains di Amerika Utara sebelah barat. Sebagai penghuni prairi yang terbuka dan daerah gurun, mereka berwarna lebih pudar daripada rubah merah (Vulpes vulpes). Rubah kucing bergantung pada gerong-gerong sebagai tempat perlindungan mereka. Kegersangan habitat memaksa mereka untuk menjelajah lebih luas demi mendapatkan tikus atau kelinci.
Rubah Merah
Spesies Serigala
    Habitat asli serigala adalah hutan maupun daerah pegunungan yang jauh dari komunitas manusia, terutama di wilayah Amerika Utara dan wilayah Eurasia (Asia Utara-Eropa Utara). Terdapat dua spesies serigala yaitu Canis Rutilens (anjing hutan) yang berbulu kuning kelabu dan Canis Lupus yang hidup aktif pada malam hari dan berbulu kelabu kekuningan. Panjang tubuh serigala jantan sekitar 1-2 meter, sedangkan tubuh betina lebih kecil daripada jantan. Serigala jantan dan betina bersama-sama memelihara anak-anak mereka, bahkan sergala lain juga membantunya jika sang induk sedang berburu.

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar

Tuesday, April 8, 2014

REPTELIA : HEWAN MELATA BERDARAH DINGIN

    Reptilia adalah salah satu kelas dari filum Chordata yang kulit tubuhnya tertutup oleh sisik. Empat ordo reptilia yang masih bertahan hidup adalah ordo Chelonia atau Testudines (Kura-kura dan Penyu), Rhynchocephalia (Tuatara), Squamata (Kadal dan Ular) dan Crocodilia (Buaya, Aligator, dan Gavial). Adapun kelompok reptilia seperti dinosaurus, Pterodaktila, dan plakodon telah mengalami kepunahan.
    Reptilia diperkirakan hidup sejak 280 juta tahun lalu. Pada periode Triasik (sekitar 50 juta tahun yang lalu), hewan ini mendominasi kehidupan di daratan sampai periode Mesozoik (65-225 juta tahun lalu). Saat ini penyebaran Reptilia mencakup hampir semua wilayah di dunia, kecuali di daerah kutub.
Hewan Ektotermik
    Seperti Amfibi, reptilia termasuk hewan ektotermik atau hewan berdarah dingin. Hewan ini tidak dapat memproduksi panas tubuh sendiri sehingga temperatur tubuhnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Untuk bertahan hidup reptilia harus menghindari daerah yang temperatur udaranya terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sebagian besar reptilia beraktivitas pada siang hari, namun yang hidup di daerah beriklim panas beraktivitas pada malam hari. Pada daerah sub tropis, reptilia sering melakukan hibernasi (istirahat atau tidur musim dingin) di dalam sarangnya.
Kulit Reptilia
    Salah satu ciri khas reptilia adalah kulitnya yang bersisik. Kulit tersebut berfungsi untuk melindungi tubuh reptilia dari kekeringan sekaligus berperan dalam pertahanan diri dan perkawinan. Epidermis atau bagian terluar dari kulit terbuat dari bahan tanduk yang disebut keratin. Adapun dermis (lapisan dibawah epidermis) tersusun dari jaringan saraf, pembuluh darah dan melanofor (pigmen warna). Selain itu Reptilia memiliki dua buah paru-paru di bagian kanan tubuhnya. Jantung reptilia umumnya berbilik tiga, kecuali jantung buaya yang berbilik empat.
 Penyu
 Buaya
 Tuatara
Ular
Organ Jacobson
    Ketajaman indra penglihatan reptilia sering digunakan untuk mencari makan dan menghindari predator. Beberapa anggota kadal seperti bunglon dapat menggerakkan kedua matanya ke arah yang berbeda secara bersamaan. Mata kadal dan ular umumnya dilengkapi dengan spektakel (sisik transparan) yang berfungsi untuk melembabkan dan melindungi mata dari debu. Indra penciuman dan perasa pada reptilia didukung oleh organ Jacobson, yaitu organ yang berperan untuk mndeeksi perubahan kimia di dalam mulut. Organ yang terletak di atap mulut tersebut dimanfaatkan untuk menentukan lokasi mangsa, mencari pasangan, dan mengetahui kondisi lingkungan. Oleh sebab itu, komodo dan ular sering menjulurkan lidahnya ke luar untuk mendeteksi lokasi dan jejak bau mangsa.

Hemepenes
    Pada umumnya reptilia memiliki kebiasaan tertentu ketika kawin, misalnya perubahan warna kulit pada bunglon dan pengeluaran zat kimia feromon pada ular. Proses fertilisasi reptilia berlangsung secara internal di dalam tubuh induk betina. Penyu dan buaya jantan memiliki satu penis (alat kopulasi), sedangkan kadal dan ular jantan memiliki dua penis yang disebut hemepenes. Meskipun beberapa jenis kadal dan ular melahirkan anak, tetapi sebagian besar reptilia menghasilkan telur yang bercangkang. Kelompok hewan ini biasanya menyimpan telur-telurnya di dalam sarang yang terbuat dari tumpukan tanah, pasir atau dedaunan.

Tuatara
    Tuatara adalah nama umum ordo Rhynchocephalia yang memiliki bentuk tubuh mirip dengan kadal. Anggota ordo ini banyak mengalami kepunahan sehingga ordo Rhynchocephalia hanya terdiri dari satu suku (Sphenodontidae) dan dua spesies (Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri). Reptilia purba ini hanya dapat ditemukan di wilayah Selandia Baru.

Sumber : Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar dan Pustaka Alam : Reptilia 

Wednesday, April 2, 2014

PLATIPUS : MAMALIA BERPARUH DAN PETELUR

    Platipus (Ornithorhynchus anatinus) adalah kelompok mamalia petelur dari suku Ornithorhynchidae yang moncongnya berbentuk seperti paruh bebek sehingga disebut duckbill. Anggota ordo Monotremata ini hanya dijumpai di perairan tawar Australia bagian Timur, Australia bagian Selatan dan Pulau Tasmania. Platipus biasanya diburu untuk diambil bulunya. Oleh sebab itu, pemerintah Australia memberlakukan undang-undang konservasi bagi platipus sejak tahun 1920-an.
    Tubuh platipus memiliki panjang sekitar 30-50 cm dan bobot sekitar 2 kg. Ekornya yang rata berukuran sekitar 10-15 cm. Kemampuan berenang platipus ditunjang oleh jari-jari kakinya yang berselaput. Tubuh dan ekor hewan ini ditutupi oleh bulu yang tebal dan halus. Kepala platipus dilengkapi dengan sepasang mata yang berukuran kecil. Meskipun tidak memiliki daun telinga, hewan ini memiliki pendengaran yang tajam. Kepalanya langsung bersambung dengan badan tanpa diperantai leher. Platipus adalah hewan pemalu dan terkadang sulit diamati, meskipun di tempat mereka berkumpul.
Platipus
Moncong Panjang
    Perbedaan platipus dengan mamalia lain adalah ia memiliki rahang bawah dan atas seperti bebek. Jadi, platipus dapat mencari makan seperti burung, di tempat-tempat berlumpur atau di beting-beting danau. Moncong platipus berukuran panjang sekitar 6 cm dan lebar sekitar 5 cm. Selain untuk mendeteksi mangsa, moncong yang berbentuk paruh bebek ini digunakan untuk mengaduk dasar air ketika platipus mencari serangga air, cacing, dan hewan-hewan bercangkang.
 Platipus mamalia bermoncong seperti bebek

Liang Platipus
    Ketika menyelam ke dalam air, kaki depan platipus berperan sebagai dayung dan kaki belakangnya berperan sebagai kemudi. Platipus menyimpan makanannya di dalam kantung pipi. Setelah muncul ke permukaaan air, makanan tersebut akan dikunyah dengan moncongnya. Platipus biasanya beraktivitas pada pagi dan sore hari. Hewan ini sering menghabiskan waktunya di dalam liang yang terletak di tepi sungai atau danau. Masing-masing individu tinggal sendiri di dalam liang, kecuali platipus betina yang sedang mengasuh anak-anaknya. Liang platipus bisa mencapai panjang sekitar 9-18 m.
 Platipus menyelam mencari mangsa

Cakar Beracun
    Masa hidup platipus dapat mencapai 10 tahun atau lebih. Pada umumnya, ukuran tubuh platipus jantan lebih besar daripada ukuran tubuh platipus betina. Platipus jantan mempunyai cakar beracun pada kaki belakangnya. Cakar ini digunakan sebagai alat pertahanan diri dari predator atau pemangsa. Selain itu, cakar platipus jantan juga dipakai untuk menyingkirkan pesaingnya, yaitu sesama platipus jantan, pada saat musim kawin tiba.
Platipus dan bayinya

Mamalia Petelur
    Berbeda dengan anggota mamalia yang lain, platipus tidak melahirkan anaknya melainkan bertelur. Hubungan kelamin terjadi di dalam air. Sesudah pembuahan, terjadi pematangan telur. Pada saat musim kawin, platipus betina membangun sarang dari dedaunan dan rerumputan. Sarang tersebut ditempatkan pada ujung liang yang ditinggalnya. Untuk menghindari dari gangguan selama bertelur, platipus betina menutup jalan masuk liangnya dengan lumpur. Setiap kali bertelur, platipus betina menghasilkan 2-4 butir telur . Kulit telur menempel satu sama lain. Telur tersebut menetas setelah 10 hari. Anak platipus menyerupai hewan berkantung yang baru lahir dengan tungkai depan yang besar namun tungkai belakang tidak terlalu kuat. Anak platipus menyusu pada induknya dan tinggal bersama di dalam liang selama 4 bulan. 

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar