"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Wednesday, March 27, 2013

KAPUK : TANAMAN PELINDUNG DAN PENGHASIL SERAT KAPUK

    Kapuk (Ceiba pentandra)adalah tumbuhan dikotil dari suku atau famili Malvaceae. Tumbuhan ini juga dikenal dengan nama randu. Selain untuk menyebut nama tumbuhannya, istilah kapuk juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari buah tumbuhan ini. Kapuk memiliki banyak manfaat bagi manusia, terutama serat yang dihasilkan dari buah tumbuhan ini. Di Indonesia, selain sebagai komoditi perkebunan, kapuk juga ditanam sebagai tanaman pelindung.
    Pohon kapuk memiliki ukuran yang besar. Tingginya dapat mencapai 60-70 m dan diameter batangnya dapat mencapai ukuran 3 meter. Batang pohon kapuk berbentuk silindris. Pada batang kapuk yang muda terdapat duri tempel. Duri tempel ini bukan merupakan modifikasi bagian utama tumbuhan dan mudah ditanggalkan. Pohon kapuk pada umumnya mulai berbuah setelah berumur sekitar 4 - 5 tahun.

Tumbuhan Tropis
    Kapuk merupakan tumbuhan yang hidup di wilayah beriklim tropis. Tumbuhan kapuk berasal dari Meksiko, Amerika Selatan dan Afrika Barat. Saat ini kapuk telah ditanam di berbagai negara beriklim tropis. Kapuk ditanam secara besar-besaran antara lain di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Amerika Selatan. Sebelum Perang Dunia II, Indonesia merupakan negara terbesar pemasok kebutuhan kapuk dunia. Karena Pulau Jawa pada saat itu merupakan daerah penghasil kapuk utama, maka di dunia internasional kapuk dikenal dengan nama Java Kapuk.
    Kapuk dapat tumbuh pada ketinggian hingga 800 m di atas permukaan laut. Curah hujan yang dibutuhkan kapuk untuk dapat tumbuh berkisar antara 1.000 hingga 2.500 mm pertahun dengan suhu udara antara 20oC hingga 27o C. Kapuk memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap jenis tanah. Tanaman ini dapat tumbuh di atas berbagai macam tanah, dari tanah berpasir sampai tanah liat yang berdrainase baik.

Daun, Bunga dan Buah Kapuk
    Daun kapuk merupakan daun majemuk menjari dan berkerumun di ujung dahan. Daunnya berbentuk seperti kerucut dan memiliki tangkai dengan panjang 5 - 25 cm. Bunga kapuk merupakan bunga majemuk yang menggantung bergerombol pada ranting dengan kelopaknya berbentuk seperti lonceng. Bunganya berwarna keputih-putihan dan tergolong bunga banci (memiliki sel-sel jantan dan betina dalam satu bunga). Buah kapuk berbentuk memanjang dan menggantung. Buah ini berbiji banyak. Biji kapuk berwarna hitam atau cokelat tua yang terbungkus serat kapuk. Ketika matang, buah kapuk akan membuka dari bawah ke atas sehingga serat-seratnya akan keluar.

Manfaat Kapuk
    Bagian utama yang dimanfaatkan daripohon kapuk adalah serat yang terdapat dalam buahnya. Namun, bagian-bagian lain tumbuhan kapuk juga dapat bermanfaat bagi manusia. Buah kapuk menghasilkan serat berwarna putih bersifat seperti spons. Serat kapuk mengandung zat lilin, tahan air, sulit dipintal dan sangat elastis. Serat ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi kasur dan bantal. Sebagai bahan pengisikasur dan bantal, kapuk memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pengisi kasur yang lain. Kelebihan utama dari serat kapuk adalah mampu menahan keluar masuknya hawa panas maupun dingin.
    Selain serat, bagian-bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah batang, bunga, biji dan daun kapuk. Batang pohon kapuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bunga kapuk merupakan salah satu sumber nektar bagi lebah madu. Biji kapuk mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun atau untuk memasak. Ampas bijikapuk dapat digunakan untuk makanan ternak yang mengandung protein. Daun kapuk juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Tumbuhan kapuk dapat dipetik hasilnya dalam kurun waktu  dua puluh lima tahun berturut-turut.
 Buah Kapuk
 Pohon Kapuk
Bunga Kapuk

Friday, March 22, 2013

PROFIL PROVINSI MALUKU


30.PROVINSI MALUKU

(UU NO.20 TAHUN 1958)
Berdiri
:  1 Juli 1958
Ibukota
:  Ambon
Luas Wilayah
: 47.351,42  Km2
Letak Astronomis
: 5o10' LU - 9o LS dan 122oBT - 136o BT
Terdiri dari
: 7 Kabupaten, 1 Kota, 57 Kecamatan dan 842 Desa
Jumlah Penduduk
:  1.330.676 jiwa
Identitas daerah
: Flora : Anggrek Larat
: Fauna : Nuri Raja
Komoditas Utama
:  Kopra, Cengkeh, Pala, Kayu
Bahan Galian
: Minyak Bumi, Mutiara
Industri
: Kelontong
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Maluku Tengah
Masohi
3.065,42
339,370
11
160
2
Maluku Tenggara
Tual
4.676,00
143.977
5
111
3
Maluku Tenggara Barat
Saumlaki
21.714,31
158.653
17
188
4
Buru
Namlea
7.417,82
132.296
10
92
5
Seram Timur
Dataran Hunimoa
4.346,35
78.571
4
56
6
Seram Barat
Dataran Hunipopu
2.954,18
146.716
4
87
7
Aru Kepulauan
Dobo
2.816,63
69.884
3
118
8
Kota Ambon
Ambon
359,45
261.209
3
350
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Banda, Buru, Seram, Aru, Tanimbar
Lagu Daerah
: Olehsio, Sayang Dilale
Alat Musik
: Tifa
Tarian
: Tari Cakalele, Lenso, Perisai
Makanan Khas
: Asida
Senjata Tradisonal
: Parang Salawaku
Suku
: Banda, Buru, Seram, Aru, Tanimbar
Rumah adat
: Rumah Baileo
Lapangan Udara
: Pattimura
Pelabuhan Laut
: Ambon
Universitas
: Universitas Pattimura
Cerita Rakyat
: Pesan terakhir seorang Ibu
Agama
: 50% Islam, 46% Kristen, sisanya Hindu dan Budha
Pahlawan
: Pattimura
Taman  Nasional 
: Taman Laut Banda
Fauna dilindungi
: Anoa, Kasuari
Gunung Tertinggi
:  G. Binaija (3.055 m)
Sungai Terpanjang
:  Sungai Raute
Danau Terluas
:  -
Pulau Terluas
:  P. Seram
Kabupaten Terluas
:  Malku Tenggara Barat

Thursday, March 21, 2013

PALEM : TANAMAN SERBA GUNA

 Pohon Kelapa Kelompok Pohon Palem ditepi pantai
Palem merupakan kelompok tumbuhan monokotil dari suku Arecaceae atau Palmae yang batangnya tegak seperti tiang dan umumnya tidak bercabang. Anggota bangsa Arecales ini mencakup lebih dari 2.700 spesies, termasuk kelapa (Cocos nucifera), kelapa sawit (marga Elaeis), lontar (marga Borassus) dan rotan (marga Calamus). Palem memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan, bahan bangunan, bahan kerajinan tangan, dan juga tanaman hias. 
 Tanaman Palem Hias
     Pohon palem pada umumnya terdapat di wilayah beriklim hangat, khususnya di daerah tropis. Karena mudah beradaptasi dengan lingkungan setempat, tanaman ini tersebar di berbagai tempat di dunia seperti Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, Amerika Selatan dan Afrika Utara. Tumbuhan ini dapat ditanam baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, bahkan palem dari marga Geonoma tumbuh pada ketinggian 3.000 m di pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Palem Botol
Palem Bagi Kehidupan Masyarakat
    Pohon palem merupakan komoditas perekonomian penting bagi masyarakat Indonesia. Kelapa sawit merupakan tumbuhan palem yang dibudidayakan dalam skala besar di perkebunan-perkebunan. Tumbuhan ini menjadi salah satu komoditas perkebunan penting karena buahnya dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin dan sabun. Masyarakat Indonesia juga menggunakan kelapa untuk berbagai keperluan. Selain untuk tanaman hias dan obat tradisional, pohon pinang (Areca cetechu) menghasilkan biji yang digunakan dalam tradisi makan sirih. Salah satu jenis palem yang berbatang merambat adalah rotan yang banyak dijumpai di hutan-hutan Kalimantan. Palem ini merupakan bahan baku furniture dan kerajinan tangan.
Palem Puteri
    Palem aren atau enau (Arenga pinnata) menghasilkan air sadapan atau nira yang dapat diolah menjadi gula merah. Air sadapan dari bunga nipah (Nypa fritcans) juga dimanfaatkan dalam pembuatan gula dan tuak (minuman beralkohol), sedangkan bagian daun digunakan untuk membuat atap, tikar. keranjang, topi, dan payung. Selain itu, tanaman lontar menghasilkan buah yang dapat dimakan atau diolah menjadi minuman beralkohol. Daun tanaman ini telah dikenal sebagai media tulisan dari berbagai naskah atau cerita kuno sebelum masyarakat Indonesia mengenal kertas.

Palem Kipas
Tanaman Hias
    Karena bentuk daunnya yang khas dan perawakannya yang tinggi, beberapa jenis palem, misalnya palem puteri, palem raja, dan palem botol dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan tanaman peneduh. Jenis palem ini biasanya ditanam di halaman rumah dan di pinggir jalan. Selain sebagai tanaman hias, ujung batang palem yang masih muda dan lunak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Selain itu, pelepah batang palem banyak digunakan sebagai kayu bakar. Di Indonesia, sentra budidaya palem hias terdapat di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Palem Raja
Beberapa Jenis Palem Hias

  1. Palem raja (marga Rosystonea). Jenis yang dikenal sebagai royal palm ini memiliki bentuk yang menawan dengan batang kokoh dan daun hijau segar. Tinggi tanaman mencapai 25-30 m. Spesies yang dikenal antara lain adalah R.Regia, R.buringuena, dan R.elata.
  2. Palem puteri (marga Ravenea). Tanaman yang berasal dari Madagaskar ini berbentuk seperti palem raja, namun daunnya lebih lebar dan lebih hijau. Palem puteri sering ditanam di pinggir jalan atau dalam pot.
  3. Palem botol (marga Mascarena). Jenis ini mempunyai batang bawah yang menggelembung dan batang atas yang menyempit sehingga bentuknya mirip botol. Pertumbuhannya lambat dan tajuknya sempit sehingga tidak butuh tempat luas.
  4. Palem merah (marga Cyrtostachys). Tanaman yang sering disebut pinang merah ini merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di daerah rawa-rawa. Bagian pelepah dan tulang daunnya berwarna merah menyala. Palem ini biasanya ditanam di tempat yang terik agar warna merahnya tetap dapat dipertahankan.
  5. Palem kipas (marga Livistona Chinensis). Tanaman yang sering disebut palem buntut merak ini memiliki daun yang berbentuk kipas dengan tepi terbelah. Palem kipas berasal dari Cina. Palem ini sering ditanam di tepi kolam, halaman atau di taman.
  6. Palem anggur (marga Latania). Jenis ini memiliki pelepah dan tulang daun berwarna merah jambu atau ungu. Bagian daun berbentuk seperti bintang atau kipas. Warna daunnya hijau kebiru-biruan atau hijau keperak-perakan apabila tertimpa sinar matahari.
Palem Merah

Monday, March 11, 2013

BAWANG : TANAMAN BERAROMA KHAS

    
     Bawang adalah kelompok tumbuhan monokotil dari genus Allium yang batangnya membentuk umbi lapis dan memiliki aroma khas. Anggota suku Liliaceae ini mencakup beberapa spesies bawang, termasuk bawang putih (Allium Sativum), bawang merah (Allium cepa var ascalonicum), bawang bombay (Allium capa) dan bawang daun (Allium fistulosum). Keempat jenis terna semusim tersebut sering dimanfaatkan sebagai rempah-rempah dan dibudidayakan dalam skala besar di ladang.
Perkebunan Bawang Merah

Bawang Putih
    Bawang putih merupakan jenis tnaman yang berasal dari Asia Tengah. Bawang putih tumbuh subur di daerah ketinggian sekitar 600 - 1.100 m di atas permukaan laut dan bercurah hujan 1.200 - 2.400 mm pertahun. Pangkal batang tanaman ini berbentuk cakram atau umbi dan berada di dalam tanah. Daunnya berbentuk seperti pita dan berukuran panjang sekitar 10 - 15 cm. Pada umumnya, bawang putih tidak berbunga. Akan tetapi, beberapa tanaman memiliki bunga yang berwarna merah jambu, berukuran kecil, dan bertangkai pendek. Umbi bawang putih terdiri dari beberapa siung yang masing-masing terbungkus oleh selaput tipis. Selaput ini sebenarnya adalah pelepah daun. Selain kalsium, kalium dan selenium, umbi bawang putih juga mengandung senyawa asiri yang mencakup dialil disulfida, dialil trisulfida, dan alil propil disulfida.
Bawang Putih

Bawang Merah dan Bawang Bombay
    Bawang merah dan bawang bombay berbentuk rumpun dengan tinggi tanaman sekitar 15 - 25 cm. Kedua spesies tanaman ini berbatang semu dan berakar serabut. Umbi bawang merah berwarna kemerahan, berukuran kecil, dan berbau tajam. Adapun umbi bawang bombay berwarna putih kekuningan, berukuran besar, dan berbau tidak terlalu tajam.
    Bawang merah tumbuh subur pada daerah yang memiliki ketinggian sekitar 250 m di atas permukaan laut, curah hujan 2.500 mm per tahun, dan PH tanah 5,8 - 7,0. Di Indonesia, sentra penanaman bawang merah terdapat di pulau Jawa. Bawang bombay tumbuh subur di dataran rendah sampai daerah yang berketinggian 100-600 m di atas permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan curah hujan sekitar 1.000 mm per tahun. Bawang bombay banyak di budidayakan di Cina, Pakistan dan India. Penanamannya di Indonesia belum banyak dilakukan.
 Bawang Merah

Bawang Bombay
Bawang Daun
    Bawang daun merupakan spesies tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kemudian meluas ke daerah-daerah tropis dan subtropis. Daun tanaman ini berwarna hijau dan berukuran sekitar 18-30 cm. Bawang daun tumbuh subur pada dataran tinggi yang berketinggian sekitar 900 - 1.700 m di atas permukaan laut. Tanah yang memiliki PH (kadar keasaman) 6.5 - 7.5 dan aerasi yang baik sangat cocok untuk pertumbuhanbawang daun.
    Tanaman ini dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu tipe bulat panjang denganbagian dalam yang berlubang dan tipe panjang pipih dengan bagian dalam yang tidak berlubang. Saat ini, bawang daun banyak di budidayakan di daerah pegunungan, seperti Cipanas dan Lembang (Jawa Barat) serta Malang (Jawa Timur).
Bawang Daun

Manfaat Bawang
    Selain sebagai rempah-rempah, bawang putih, bawang daun, dan bawang merah memiliki manfaat yang beragam. Bawang putih berguna sebagai antioksidan karena berkhasiat untuk membersihkan darah dan senyawa beracun. Secara tradisional, bawang daun dimanfaatkan sebagai obat pelancar pencernaan dan penghilang lendir pada tenggorokkan. Adapun bawang merah digunakan sebagai penurun demam.
Bibit Bawang putih

Monday, March 4, 2013

COKELAT : TANAMAN ASAL HUTAN AMAZON

    Cokelat atau kakao (Theobroma cacao) adalah spesies tumbuhan dikotil dari suku Sterculiaceae yang bijinya dapat diolah menjadi bubuk coklat, mentega coklat, dan kembang gula cokelat. Tanaman anggota bangsa Malvales ini berasal dari hutan Amazon dan lembah sungai Orinoco, Amerika Selatan. Nama cacao berasal dari bahasa latin yang berarti makanan dari Tuhan. Pohon cokelat telah dibudidayakan oleh suku maya, Toltek dan Aztek sejak 3.000 tahun lalu. Christopher Colombus (1451-1506) kemudian membawa tanaman ini ke Spanyol sepulang dari ekpedisi keempatnya pada 1502. Sejak saat itu, cokelat dikenal di Eropa dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia perkebunan cokelat skala besar terdapat di Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Morfologi Cokelat
    Tinggi pohon cokelat mencapai sekitar 6-12 m. Daunnya berbentuk bulat lonjong berwarna hijau dan berbulu halus. Panjang daun cokelat sekitar 25 cm, sedangkan lebarnya sekitar 9 cm. Tanaman cokelat memiliki bunga sempurna yang berdiameter 1,5 cm dan berwarna putih keunguan. Buahnya berbentuk lonjong dengan ujung melancip dan bagian pangkal yang sedikit mendatar. Buah cokelatyang berdaging tebal dan berbiji banyak memiliki panjang 10-15 cm dan diameter sekitar 6-8 cm. Kulit buahnya beralur dan berwarna merah keunguan ketika matang. Biji cokelat (cocoa bean) berbentuk bulat pipih, berwarna putih dan berdiameter sekitar 1 cm.

Criollo, Forastero dan Trinitario
    Budidaya cokelat membutuhkan penyinaran matahari yang tidak terlalu terik, curah hujan antara 1.100-3.000 mm/tahun dan temperatur udara sekitar 25-26oC. Tiga kultivar cokelat yang ditanam di Indonesia adalah Criollo, Forestero dan Trinitario. Kultivar Criollo menghasilkan biji cokelat bermutu tinggi yang disebut fine flavour cacao atau choiced cocoa. Forastero menghasilkan biji bermutu sedang yang dikenal sebagai ordinary cocoa atau bulk cocoa. Adapun Trinitario adalah hibrida alami criollo dari forastero yang menghasilkan biji bermutu tinggi atau bermutu sedang. Pantai Gading, Brazil, dan Ghana adalah negara pengekspor cokelat terbesar di dunia. Adapun Belgia, Swiss dan Inggris merupakan negara produsen cokelat olahan terkemuka di dunia.

Produk Olahan Cokelat
    Beragam produkolahan cokelat dibuat dengan berbagai bentuk dan rasa.Produk ini dapat diklasifikasikan menurut tekstur, rasa, warna dan aromanya. Oleh sebab itu produk olahan cokelat memiliki harga yang beragam. Cokelat padat yang berkualitas tinggi memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan tekstur yang lembut di lidah, namun tidak menempel di langit-langit mulut ketika dimakan. Cokelat biasanya diolah dengan menambahkan gula dan susu. Perbandingan antara bubuk cokelat, gula dan susu sangat menentukan kualitas produk cokelat.
    Cokelat mengandung zat feniletilamin yang dapat meningkatkan serapan triptopan ke dalam otak. Hal tersebut akan merangsang pembentukan dopamin yang mampu memunculkan perasaan senang dan tenag serta meningkatkan gairah seksual bagi seseorang yang mengkonsumsi cokelat. Selain itu , cokelat juga mengandung zat antioksidan polifenol, khususnya flavonoid, yang berkhasiat untuk mencegah tekanan darah tinggi (hipertensi).

Tahap Pengolahan Biji Cokelat

  1. Pembelahan buah cokelat
  2. Fermentasi biji cokelat dengan cara menyimpan biji di dalam wadah tertutup selama 4-5 hari dengan derajat keasaman (ph) sekitar 4,8
  3. Pengeringan biji dengan bantuan panas matahari atau oven.
  4. Penggilingan biji cokelat sehingga menghasilkan bubuk cokelat halus dan beraroma khas. Bubuk cokelat ini siap untuk diseduh menjadi minuman atau diolah menjadi produk makanan lainnya.
 Tanaman Cokelat
 Buah Cokelat (Kakao)
Bibit muda tanaman Cokelat