"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, March 4, 2013

COKELAT : TANAMAN ASAL HUTAN AMAZON

    Cokelat atau kakao (Theobroma cacao) adalah spesies tumbuhan dikotil dari suku Sterculiaceae yang bijinya dapat diolah menjadi bubuk coklat, mentega coklat, dan kembang gula cokelat. Tanaman anggota bangsa Malvales ini berasal dari hutan Amazon dan lembah sungai Orinoco, Amerika Selatan. Nama cacao berasal dari bahasa latin yang berarti makanan dari Tuhan. Pohon cokelat telah dibudidayakan oleh suku maya, Toltek dan Aztek sejak 3.000 tahun lalu. Christopher Colombus (1451-1506) kemudian membawa tanaman ini ke Spanyol sepulang dari ekpedisi keempatnya pada 1502. Sejak saat itu, cokelat dikenal di Eropa dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia perkebunan cokelat skala besar terdapat di Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Morfologi Cokelat
    Tinggi pohon cokelat mencapai sekitar 6-12 m. Daunnya berbentuk bulat lonjong berwarna hijau dan berbulu halus. Panjang daun cokelat sekitar 25 cm, sedangkan lebarnya sekitar 9 cm. Tanaman cokelat memiliki bunga sempurna yang berdiameter 1,5 cm dan berwarna putih keunguan. Buahnya berbentuk lonjong dengan ujung melancip dan bagian pangkal yang sedikit mendatar. Buah cokelatyang berdaging tebal dan berbiji banyak memiliki panjang 10-15 cm dan diameter sekitar 6-8 cm. Kulit buahnya beralur dan berwarna merah keunguan ketika matang. Biji cokelat (cocoa bean) berbentuk bulat pipih, berwarna putih dan berdiameter sekitar 1 cm.

Criollo, Forastero dan Trinitario
    Budidaya cokelat membutuhkan penyinaran matahari yang tidak terlalu terik, curah hujan antara 1.100-3.000 mm/tahun dan temperatur udara sekitar 25-26oC. Tiga kultivar cokelat yang ditanam di Indonesia adalah Criollo, Forestero dan Trinitario. Kultivar Criollo menghasilkan biji cokelat bermutu tinggi yang disebut fine flavour cacao atau choiced cocoa. Forastero menghasilkan biji bermutu sedang yang dikenal sebagai ordinary cocoa atau bulk cocoa. Adapun Trinitario adalah hibrida alami criollo dari forastero yang menghasilkan biji bermutu tinggi atau bermutu sedang. Pantai Gading, Brazil, dan Ghana adalah negara pengekspor cokelat terbesar di dunia. Adapun Belgia, Swiss dan Inggris merupakan negara produsen cokelat olahan terkemuka di dunia.

Produk Olahan Cokelat
    Beragam produkolahan cokelat dibuat dengan berbagai bentuk dan rasa.Produk ini dapat diklasifikasikan menurut tekstur, rasa, warna dan aromanya. Oleh sebab itu produk olahan cokelat memiliki harga yang beragam. Cokelat padat yang berkualitas tinggi memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan tekstur yang lembut di lidah, namun tidak menempel di langit-langit mulut ketika dimakan. Cokelat biasanya diolah dengan menambahkan gula dan susu. Perbandingan antara bubuk cokelat, gula dan susu sangat menentukan kualitas produk cokelat.
    Cokelat mengandung zat feniletilamin yang dapat meningkatkan serapan triptopan ke dalam otak. Hal tersebut akan merangsang pembentukan dopamin yang mampu memunculkan perasaan senang dan tenag serta meningkatkan gairah seksual bagi seseorang yang mengkonsumsi cokelat. Selain itu , cokelat juga mengandung zat antioksidan polifenol, khususnya flavonoid, yang berkhasiat untuk mencegah tekanan darah tinggi (hipertensi).

Tahap Pengolahan Biji Cokelat

  1. Pembelahan buah cokelat
  2. Fermentasi biji cokelat dengan cara menyimpan biji di dalam wadah tertutup selama 4-5 hari dengan derajat keasaman (ph) sekitar 4,8
  3. Pengeringan biji dengan bantuan panas matahari atau oven.
  4. Penggilingan biji cokelat sehingga menghasilkan bubuk cokelat halus dan beraroma khas. Bubuk cokelat ini siap untuk diseduh menjadi minuman atau diolah menjadi produk makanan lainnya.
 Tanaman Cokelat
 Buah Cokelat (Kakao)
Bibit muda tanaman Cokelat