"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, December 29, 2011

NYAMUK : SERANGGA PENGHISAP DARAH

    Nyamuk adalah nama kelompok serangga ordo Diptera (serangga sayap dua0 yang bertubuh kecil. Serangga bersayap dua ini termasuk dalam suku Culicidae dan berkerabat dekat dengan lalat. Ada sekitar 3.000 spesies nyamuk yang seringkali berperan sebagai penyebar penyakit pada manusia.

 Nyamuk Anopheles, penyebar penyakit malaria
     Nyamuk betina menghisap darah mamalia yang menjadi induk semang parasit darah, dari virus sampai protozoa bersel tunggal, seperti parasit malaria dan cacing parasit penyebab filariasis. Nyamuk betina menghisap darah melalui bagian mulutnya yang teregang menjadi stilet lampai dalam selongsong berbentuk belalai panjang. Selongsong ini ditarik ke belakang dan berkas stilet dihunjamkan menembus kulit mamalia hingga ke pembuluh darah halus. Cara makan ini disebut kapiler. Kebalikannya adalah cara menghisap darah makan lungkang yang dilakukan oleh lalat penggigit.
Nyamuk Aedes, penyebab demam berdarah
Telur Nyamuk
    Nyamuk betina mempunyai berbagai cara untuk meletakkan telur. Telur diletakkan satu persatu hingga bergumpal pada semacam pita, semacam rakit yang mengambang atau tertambat pada bagian bawah vegetasi terapung. Ada juga nyamuk yang meletakkan telur pada sayapnya, lubang-lubang pohon yang sangat sempit, sekat-sekat bambu (spesies Toxorhychites) atau permukaan kering dan lembab (spesies Aedes). Spesies nyamuk yang berkembang biak di rawa-rawa menempelkan telurnya pada daun-daun mati atau pada tumbuhan lain yang biasanya tergenang air secara berkala. Telur nyamuk ini mempunyai daya tahan yang sangat tinggi terhadap proses pengeringan. Selain itu larva yang dikandung telur dapat bertahan untuk jangka waktu lama dalam suhu dingin atau panas.

Larva nyamuk yang menetas dari telur di permukaan air
Reproduksi
    Perkembangan nyamuk melewati empat tahap larva dan satu tahap kepompong. Air adalah tempat larva hidup. Larva menghirup udara pada permukaan air melalui sepasang pori-pori di permukaan air atau liang pernapasan yang ada di ujung bawah perutnya. Larva berenang dengan cara mengeliat dari samping yang satu ke samping yang lain. Pada kebanyakan spesies, larva memiliki sepasang bulu tebal yang terletak di bagian depan kepala. Alat ini digunakan untuk menyapu makanan ke dalam mulut dan menggerakkan tubuhnya. Cara bergerak semacam ini khusus terdapat pada spesies yang berkembang biak dalam liang-liang pohon atau daun cerek (Clausena excavata ; tumbuhan kecil = semak-semak)
. Nyamuk Culex, penyebar virus kaki gajah
    Pada tahap kepompong, nyamuk bernapas dengan perantaraan corong pernapasan berpasangan yang terletak di ujung dada. Di ujung perut ada sepasang alat seperti kayuh yang digunakan untuk bergerak dalam air seperti ekor udang. Pemunculan dari kepompong segera diikuti oleh masa istirahat selama beberapa jam sampai satu hari atau lebih, tergantung pada spesies dan suhu lingkungan. Selama itu sayap mengembang dan mengeras sehingga dapat digunakan untuk terbang.

Nyamuk mansonia
Beberapa Spesies Nyamuk

  1. Nyamuk dengue (Aedes), tubuh panjang berwarna hitam keabu-abuan dengan belang-belang putih, disebut juga nyamuk demam berdarah dengue, berperan sebagai vektor utama penyakit demam berdarah dengue yang disebabkan virus, ditemukan di daerah pemukiman dan nyamuk ini tersebar di daerah tropika Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika Selatan, Afrika Barat dan Australia Utara.
  2. Nyamuk culex (Cullex), tubuhnya berwarna cokelat kehitaman dengan garis-garis kuning, nyamuk ini disebut juga nyamuk rumah dan berperan sebagai vektor cacing filaria yang menyebabkan penyakit kaki gajah dan nyamuk jenis ini tersebar di daerah tropika dan sub tropika di muka bumi.
  3. Nyamuk malaria (Anopheles), nyamuk ini tubuhnya berwarna hitam dan dikenal sebagai vektor Plasmodium penyebab penyakit Malaria. Nyamuk ini tersebar di daerah Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, India dan Asia Tenggara.
  4. Nyamuk mansonia (Mansonia), nyamuk ini tubuhnya berwarna cokelat kehitaman dan ditemukan di daerah rawa juga dikenal sebagai penular penyakit kaki gajah pada ternak dan manusia. Nyamuk ini penyebarannya meliputi wilayah India, Afrika, Asia, Jepang dan Australia.

Thursday, December 15, 2011

ATOL : PULAU KARANG BERBENTUK CINCIN

    Atol adalah terumbu karang di laut yang berbentuk melingkar dan menyerupai cincin dengan ditengahnya terdapat danau yang disebut laguna. Atol tampak seperti pulau rendah. Atol banyak ditemukan di sekitar lautan tropis dan sub tropis, terutama di samudera Pasifik dan samudera Hindia. Atol tumbuh diatas alas padat, seperti gunung bawah laut. Kebanyakan tinggi atol tidak melebihi permukaan laut. Sekelilingnya merupakan tumpukan reruntuhan karang yang jatuh secara terus menerus akibat pergerakan gelombang rendah yang berada di atas kepulauan karang. Atol sering mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Ukuran cincin terkecil atol berdiameter kurang dari 1 mil dan tidak mempunyai pulau di tengahnya. Akan tetapi kebanyakan atol mempunyai diameter sekitar 32 km dengan sejumlah pulau terdapat di tengahnya.
Koral Pembentuk Pulau Karang Atol
Kehidupan di Atol
    Kelompok atol terkenal di samudera Hindia terdapat di kepulauan Maladewa dan kepulauan Lakadewa. Adapun yang terkenal di samudera Pasifik terdapat di Mikronesia, yaitu kepulauan Caroline, kepulauan Marshal, kepulauan Gilbert, kawasan Tuamotu dan beberapa kelompok pulau di dekat wilayah khatulistiwa di Polinesia dan sejumlah besar atol yang menyebar di kepulauan Melanesia.
    Atol-atol berukuran besar juga didiami oleh sejumlah penduduk, seperti yang terdapat di kawasan Ocenia dan kepulauan Maladewa. Lapisan tanah atol tidak terlalu subur, tetapi cukup mendukung untuk ditanami beberapa macam tumbuhan, seperti pohon kelapa. Selain dari tumbuhan yang ada, para penduduk juga menangkap ikan dan kerang-kerangan yang ada di laguna atau tepi atol untuk makanan mereka. Penghasilan mereka antara lain berasal dari buah kelapa yang mereka olah menjadi kopra, guano (pupuk dari kotoran kelalawar), mutiara dan perhiasan dari kerang-kerangan.

 Atol Lighthouse Reef di Belize, Laut Karibia
Atol Bora-bora di Oceania, samudera Pasifik
Terjadinya Atol
    Beberapa pakar menyatakan bahwa cara terjadinya atol bermacam-macam. Akan tetapi teori yang terkenal adalah teori dari Charles Darwin (1809-18882), seorang ahli ilmu alam tentang pembentukan atol. Darwin membedakan tiga katagori geomorfologi terumbu karang yaitu terumbu karang tepi, terumbu karang penghalang dan atol. Semuanya memiliki hubungan kelanjutan hingga membentuk atol. Ketiga tipe terumbu karang tersebut memiliki kesamaan profit geografi. Pembentukan atol berawal dari sebuah pulau vulkanis yang dikelilingi oleh karang. Pulau tersebut kemudian turun secara perlahan-lahan ke dasar laut, sedangkan karang terus dibentuk oleh binatang-binatang karang. Pada akhirnya pulau tersebut lenyap dan puncaknya tertutup oleh karang. Pembentukan karang tidak pernah berhenti dilakukan oleh binatang-binatang karang sehingga atol tersebut kemudian mengelilingi laguna.
    John Murray (1841-1914) ahli Oseanografi menyatakan bahwa atol terbentuk di puncak punggung atau gunung di bawah laut yang menonjol ke atas hingga tingkat kedalaman tidak lebih dari 60 m tempat binatang-binatang karang masih dapat hidup. Berbeda dengan Murray, RA Daly, seorang ahli geologi berpendapat bahwa atol terjadi karena adanya perubahan pada permukaan laut. Pada zaman Es, permukaan laut mengalami penurunan dan ketika permukaan laut berada pada tingkat paling rendah maka puncak puncak pulau mengalami pemangkasan akibat gelombang aruslaut. Selanjutnya ketika es mencair, samudera secara berangsur-angsur terisi air yang semakin lama bertambah panas dan binatang karang mulai membentuk karang-karang mengikuti kenaikan permukaan laut.

Pulau Atol di Indonesia
    Di Indonesia pulau-pulau Atol bisa dijumpai di wilayah Indonesia bagian tengah dan Timur, sebagian terletak di lepas pantai laut yang dalam dan sebagian lain terletak di lepas pantai laut yang dangkal. Pulau-pulau karang atol di Indonesia Barat misalnya kepulauan Seribu di Teluk Jakarta, kepulauan Karimun Jawa di laut Jawa, dan kepulauan Batu di samudera Hindia. Di Indonesia bagian tengah ada kepulauan Derawan, Maratua (Kalimantan Timur), kepulauan Bilang-bilangan di Kalimantan Selatan, Kepulauan Tangkebonarete dan Kepulauan Macan di Sulawesi selatan dan kepulauan Tukang besi di Sulawesi Tenggara. Di Indonesia bagian Timur kita bisa menjumpai pulau Atol di kepulauan Banda, Lucipara dan Penyu di Maluku dan Kepulauan Raja ampat di Papua Barat.
 Atol Maratua, di Laut Sulawesi, Kalimantan Timur
Atol Tangkebonarete di Laut Flores, Sulawesi Selatan

Sumber : Ensiklopedi umum Untuk Pelajar dan Time Life Book Sea

Wednesday, December 7, 2011

JENIS-JENIS DANAU DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN

   Sebagai salah satu tempat yang menampung banyak air, danau tidak hanya terdiri dari satu macam jenis saja. Danau ini ada beberapa macam. Macam- macam danau ini dilihat dari beberapa kategori. Artikel dalam postingan kali ini akan membahas mengenai macam- macam danau beserta dengan penjelasannya. Danau terdiri atas beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Danau Vulkanik
Jenis danau yang pertama dilihat dari proses terbentuknya adalah danau vulkanik. Danau vulkanik merupakan danau yang terjadi sebagai dampak letusan gunung berapi. Ketika gunung berapi meletus, kemudian terbentuk kawah yang luas di puncaknya. Ketika kawah tersebut terisi oleh air hujan, maka kawah tersebut akan menjadi danau. Danau sepeti ini banyak kita temui di Indonesia. Contoh danau macam ini antara lain danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.

2. Danau Tektonik
Jenis danau yang kedua dilihat dari proses terbentuknya adalah danau tektonik. Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik ini ditimbulkan akibat adanya gerakan tektonik atau bergesernya lapisan kulit Bumi, sehingga menimbulkan cekungan di permukaan kulit Bumi. Kemudian cenkungan yang terbentuk tersebut akan terisi oleh air (baik air hujan maupun air dari bendungan atau sungai atau lainnya), sehingga cekungan yang terisi air tersebut akan membentuk sebuah danau. Danau tektonik ini juga merupakan danau yang banyak ditemui di Indonesia. Contoh dari danau tektonik ini antara lain Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, Danau Sentani dan Danau Tondano.

 3. Danau Bendungan 
Jenis danau yang ketiga dilihat dari proses terbentuknya adalah danau bendungan. Jenis danau ini merupakan danau yang kebanyakan terbentuk karena buatan manusia, meskipun ada pula yang terbentuk karena proses alam. Danau bendungan ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya aliran sungai yang dibendung. Pembendungan sungai ini bisa dilakukan karena perbuatan manusia maupun proses alam. Danau yang terbendung karena proses alam ini bisa dibentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang kemudian akan menyumbat aliran sungai. Karena terbendungnya aliran sungai inilah air tidak bisa mengalir dan menyebabkan terbentuknya danau. Jenis danau bendungan yang bersifat alami contohnya adalah Danau Laut Tawar yang ada di Aceh. Sedangkan danau bendungan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan memebndung aliran air sungai bisasa dikenal dengan istilah waduk. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk Sempor di Jawa Tengah, dan Waduk Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur.

4. Danau Karst 

Jenis danau yang keempat dilihat dari proses terbentuknya adalah danau karts. Danau karst ini ini merupakan danau yang terjadi di daerah bertanah kapur sebagai akibat dari dari proses pelarutan terhadap batu kapur yang dilakukan oleh air hujan. Proses pelarutan kapur ini lama kelamaan akan membentuk sebuah cekungan dan cekungan tersebut akan terisi air, sehingga terbentuklah danau. Danau karst ini dibedakan menjadi beberapa macam lagi menurut ukurannya. Danau Karst yang mempunyai ukuran tidak terlalu luas disebut dengan lokva atau dolina. Lokva yang terdiri dari beberapa buah ini dapat berkembnag atau menjadi satu membentuk danau karst yang baru yang lebih besar dan bentuknya menyerupai piring yang disebut dengan Uvala. Danau karst ini banyak kita jumpai di sebelah selatan Pulau Jawa, tepatnya adalah di Kabupaten Gunung Kidul, Provins Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Danau Tekto-Vulkanik 
Jenis danau yang selanjutnya menurut proses terjadinya adalah danau vulkanik- tektonik. Danau vulkanik – tektonik ini merupakan danau yang terbentuk karena perpaduan tenaga vulkanik dan juga tektonik. Contoh dari danau ini adalah Danau Toba.

6. Danau Glasial
 
Jenis danau selanjutnya adalah danau glasial. Danau glasial ini merupakan danau yang terjadi karena adanya proses erosi glasial, yakni erosi yang terjadi pada gletser. Karena proses erosi inilah membentuk sebuah cekungan, dan cekungan tersebut terisi oleh air sehingga terbentuklah sebuah danau. Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai di daerah sekitar kawasan iklim kutub.  Danau glasial ini tidak dapat kita temukan di Indonesia karena di Indonesia tidak ada. Contoh dari danau ini antar lain adalah danau Michigan di Amerika Serikat, Danau St. Laurence di Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.
7. Danau Oxbaow Lake (Sungai Mati) 
Jenis danau selanjutnya adalah danau sungai mati. Danau sungai ini juga dinamakan sebagai Oxbow Lake. Danau sungai mati ini merupakan danau yang terjadi karena adanya aliran sungai yang terputus yang diakibatkan dari proses pembelokan arah alirah (mendering). Danau ini biasanya terbentuk di bagian hilir sungai. Danau jenis ini dapat kita temui di wilayah Indonesia. Contoh dari danau ini adalah danau di Sungai Barito yang berada di Pulau Kalimantan.

8. Danau Cirques
 
Jenis danau yang selanjutnya adalah danau Cirques. Danau cirques ini merupakan danau yang berasal dari pencairan es. Danau Cirques ini merupakan danau yang banyak dijumpai di wilayah pegunungan yang tinggi, yang mana sebagian dari tubuh pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es.


9. Danau Laguna atau Haff 
Jenis danau yang selanjutnya adalah danau laguna atau danau haff. Danau laguna ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya proses pengendapan materi yang terbawa arus sungai di daerah sekitar ekosistem pantai, sehingga arus sungai yang terbendung dengan laut bebas dan membentuk genangan air. Genangan air yang terbentuk ini merupakan campuran air tawar yang dibawa oleh sungai dengan air laut . Danau laguna ini merupakan danau yang jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun jarang, namun bukan berarti danau jenis ini tidak ada namun masih dapat kita jumpai di Indonesia. Hanya saja danau laguna yang terdapat di Indonesia ini berukuran sangat kecil.
Itulah beberapa macam danau berdasarkan proses pembentukannya. Danau- danau yang telah disebutkan di atas merupakan danau yang dapat kita temukan di wilayah Indonesia, namun sebagian lagi merupakan danau yang tidak dapat kita temukan di wilayah Indonesia.

Manfaat Danau Bagi Kehidupan


Beberapa manfaat danau ini antara lain sebagai berikut:
  1. Memenuhi kebutuhan air sehari hari
Manfaat dari danau yang pertama adalah memenuhi kebutuhan air sehari- hari. Manusia, biantang dan juga tumbuhan pastilah mempunyai kebutuhan terhadap air yang besar setiap harinya, maka danau ini membantu menyediakan kebutuhan air yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari ini. Air yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari ini bisa jadi untuk minum, membersihkan diri atau badan, serta membersihkan pakaian dan lain sebagainya.

Air yang digunakan pun adalah air yang tawar . Untuk membantu mengatasi problematika kebutuhan air tawar maka danau air tawar ini menyediakan air tawar yang bisa digunakan secara langsung oleh makhluk hidup. Namun, bukan hanya air tawar saja yang disuguhkan, jenis danau juga menyediakan macam air lainnya seperti danau air asin. Namun keberadaan danau yang paling umum kita ketahui dan kita temui adalah danau air tawar.
  1. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Fungsi danau yang selanjutnya adalah menjadi penyumbang pembangkit listrik. Danau bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Kekuatan air yang dimiliki oleh danau ini energinya bisa dirubah menjadi salah satu jenis pembangkit listrik. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi manusia sebagai pengguna listrik. Sehingga danau akan menunjang terbentuknya aliran listrik yang nantinya manfaat dari listrik tersebut akan kembali dirasakan oleh manusia.
Dengan adanya listrik maka kehidupan manusia akan lebih modern dan juga lebih mudah dan terarah. Listrik juga bisa dengan mudah membantu kehidupan manusia sehari- hari dalam berbagai bidang. Dan listrik bisa dihasilkan oleh beberapa macam jenis pembangkit listrik, seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan lain sebagainya.
  1. Sebagai sarana atau sumber irigasi
Fungsi danau yang selanjutnya adalah sebagai sumber irigasi . Irigasi yang dimaksudkan adalah pengairan untuk mengairi area pertanian. Danau sebagai tempat yang menampung banyak air tawar akan sangat membantu untuk mengairi area pertanian. Dengan demikian pertanaian akan mendapatkan cukup air untuk memenuhi atau mengairi tanaman- tanaman yang ada di area tersebut.

Oleh karena itu pula tanaman- tanaman pertanian kita bisa menjadi lebih subur . Irigasi biasanya mengambil dari manfaat sungai . Namun jika ada danau di sekitar area pertanian tersebut maka air juga bisa didapatkan dari danau tersebut tanpa harus melalui sungai yang berada di sekitarnya.
  1. Membantu proses produksi barang
Danau juga bisa dimanfaatkan untuk membantu proses produksi barang. Hal ini biasa terjadi di pabrik- pabrik besar yang dalam kegiatan produksinya membutuhkan supply air yang banyak. Biasanya pabrik- pabrik besar demikian ini akan memanfaatkan air danau untuk memenuhi kebutuhannya. Air danau  yang banyak tersebut akan bisa melancarkan proses produksi sebuah pabrik.
Contoh pabrik- pabrik yang biasanya membutuhkan air yang banyak adalah pabrik pengolah makanan, fiber, dan juga biochemical. Selain pabrik, usaha- usaha kecil masyarakat pun juga membutuhkan peranan air. Oleh karena itulah danau juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan proses produksi barang yang akan mereka buat. Hal ini tentu saja akan melancarkan proses produksi dan secara tidak langsung, danau menjadi pendorong kemajuan ekonomi masyarakat.
  1. Sebagai salah satu sarana rekreasi atau wisata
Fungsi yang selanjutnya dari danau adalah danau sebagai salah satu tempat rekreasi. Hal ini sudah bukan menjadi hal baru lagi. Banyak danau- danau yang dibuka sebagai tempat wisata yang umumnya dikunjungi wisatawan. Hal ini karena pemandangan indah yang ditawarkan di sekitar danau. Danau memang biasanya dikelilingi oleh lingkungan  yang masih rindang atau memiliki banyak pohon. Hal ini tentu saja akan memberikan pemandangan yang sangat indah sehingga sangat sayang jika dilewatkan. Selain menikmati pemandangan, kita juga dapat menikmati berbagai wahana air yang telah disiapkan.

Beberapa danau yag telah dibuka untuk tempat rekreasi telah mempersiapkan atau menyediakan berbagai wahana air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan, seperti perahu dayung, motor boat,  dan lain sebagainya. Selain wahana permainan air, ada juga danau yang menyediakan fasilitas bagi para pemancing. Hal ini tentu saja akan menarik perhatian dari kalangan pemancing khususnya untuk selalu rajin mengunjungi danau untuk menyalurkan hobinya. Danau ini juga merupakan wisata alam yang asri dan murah untuk semua kalangan. Danau cocok dijadikan tempat wisata baik sendiri, bersama keluarga, teman atau lainnya.
  1. Sebagai tempat memelihara ikan air tawar
Fungsi danau yang selanjutnya adalah sebagai tempat untuk budidaya ikan air tawar. Sebenarnya danau juga ada yang berisikan air asin, namun itu sangat jarang. Danau pada umumnya berisi air tawar dan berada di tengah- tengah daratan. Dengan adanya cekungan besar di tengah daratan ini maka kita akan mudah untuk memelihara atau membudidayakan ikan air tawar di danau tersebut. Namun dalam membudidayakan ikan air tawar nantinya harus disediakan makanan yang cukup bagi ikan- ikan tersebut. Biasanya makanan yang akan disediakan adalah makanan dari alam yang bisa berupa tumbuh- tumbuhan yang hidup di air tawar, seperti halnya enceng gondok dan lain sebagainya.
  1. Untuk pengembangan nilai budaya
Danau juga dapat digunakan untuk pengembangan nilai budaya lokal. Biasanya hal yang seperti ini masih bersifat tradisional. Sebagai contoh, danau bisa dijadikan tempat untuk upacara adat seperti larung sesajen ataupun sebagai tempat acara- acara adat lainnya. Kegiatan seperti  ini selain melestarikan nilai budaya, juga dapat merekatkan persaudaraan dan juga kerukunan antar masyarakat, sehingga masyarakat lokal pun akan semakin kuat hubungan persaudaraannya antara satu dengan yang lainnya.
  1. Sebagai sarana edukasi dan juga penelitian ilmiah
Danau juga bisa dijadikan tempat untuk belajar/ edukasi  dan juga penelitian ilmiah. Ada banyak sekali hal yang bisa dijadikan objek penelitian di danau. Tidak hanya air danau saja namun juga makhluk hidup yang ada di dalamnya juga  bisa digunakan sebagai objek penelitian. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi kita sebagai manusia. Karena kita akan dapat mengetahui apa saja yang terkandung di dalam danau beserta manfaatnya.
  1. Membantu proses penyuburan tanah
Keberadaan danau di tengah- tengah daratan akan mempu membentuk kesuburan pada tanah . Hal ini karena danau mengandung air yang dapat meresap ke dalam tanah- tanah yang ada di sekitarnya. Tanah yang ada di sekitar danau ini otomatis akan basah dan akan menjadi lebih subur daripada ketika kondisi sedang kering.
Oleh karena itulah kita mendapati bahwa tanaman- tanaman yang ada di sekitar danau ini tampak subur dan juga hijau. Hal ini tentu saja akan membawa keuntungan bagi manusia. Manusia bisa memanfaatkan tanah yang ada di sekitar danau untuk ditanami tanaman tertentu. Selain itu pohon- pohon yang ada di sekitar danau juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi tempat bersantai pada siang hari. Kerimbunan daunnya akan bisa dimanfaatkan untuk berteduh sehingga menjadi tempat yang sangat nyaman.
  1. Sebagai wadah resapan air tanah sehingga dapat mengendalikan banjir dan juga erosi
Danau di daratan airnya selain di dapatkan dari mata air dari dalam tanah, juga didapatkan dari air hujan  yang turun di kawasan tersebut. Sebagian danau justru mengandalkan air hanya dari air hujan yang turun saja. Hal ini akan menjadikan danau sebagai tempat peresapan air tanah dan juga penampungan air hujan.
Dengan demikian danau ini akan membantu mencegah terjadinya banjir  apabila hujan yang turun cukup deras. Sehingga hal ini akan melindungi Bumi dari resiko terkena banjir. Selain banjir, danau juga akan menjauhkan tanah terkena erosi tanah karena sebagian besar hujan yang turun lebat akan menimbulkan terjadinya erosi tanah.
  1. Sebagai sarana olahraga
Danau juga mempunyau manfaat lain, yakni dipergunakan sebagai sarana olahraga. Banyak sekali olahraga air yang kita ketahui dan sering dilakukan oleh orang- orang, seperti jet ski, dayung, paralayang, dan lain sebagainya. Jika olahraga membutuhkan tempat atau sarana air yang cukup besar, maka danau bisa menjadi tempat untuk melakukan olahraga tersebut. Danau dengan ukuran yang cukup luas bisa digunakan sebagai tempat berolahraga secara umum karena bisa menampung orang yang olahraga dalam jumlah banyak. Selain itu danau juga bisa digunakan sebagai arena pertandingan olahraga air karena bisa menampung banyak peserta lomba.

Itulah beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari adanya danau ini. danau yang ada di sekitar kita atau berada di wilayah daratan tertentu pastilah mempunyai banyak manfaat, bahkan lebih dari yang telah disebutkan. Manfaat dari danau terkadang kita sadari ataupun tidak. Meskipun terkadang kita tidak menyadari kebermanfaatan dari danau ini, namun kita sebagai manusia wajib menjaga dan memelihara danau agar tetap lestari  sehingga tetap bisa memberikan manfaat bagi lingkungan dan juga makhluk hidup yang ada di sekitarnya.


Sumber Referensi : Ilmu Geografi.Com