"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, July 29, 2013

PENYELAMATAN HARIMAU SUMATERA

Animasi Harimau Sumatera
   Harimau Sumatera merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered). Jumlah populasinya di alam bebas hanya sekitar 600 ekor. Sebagai predator utama dalam rantai makanan, harimau mempertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan dapat terjaga.
   Harimau Sumatera menghadapi dua jenis ancaman untuk bertahan hidup: mereka kehilangan habitat karena tingginya laju deforestasi dan terancam oleh perdagangan illegal dimana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga tinggi di pasar gelap untuk obat-obatan tradisional, perhiasan, jimat dan dekorasi. Harimau Sumatera hanya dapat ditemukan di pulau Sumatera, Indonesia.
Peta Kepadatan Harimau Sumatera di Taman Nasional Pulau Sumatera

Ciri-ciri Fisik
Harimau Sumatera memiliki tubuh yang relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60 cm dan panjang dari kepala hingga kaki mencapai 250 cm dan berat hingga 140 kg. Harimau betina memiliki panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91 kg. Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua.

Ancaman

Harimau Sumatera berada di ujung kepunahan karena hilangnya habitat secara tak terkendali, berkurangnya jumlah spesies mangsa, dan perburuan. Laporan tahun 2008 yang dikeluarkan oleh TRAFFIC – program kerja sama WWF dan lembaga Konservasi Dunia, IUCN, untuk monitoring perdagangan satwa liar – menemukan adanya pasar ilegal yang berkembang subur dan menjadi pasar domestik terbuka di Sumatera yang memperdagangkan bagian-bagian tubuh harimau. Dalam studi tersebut TRAFFIC mengungkapkan bahwa paling sedikit 50 harimau Sumatera telah diburu setiap tahunnya dalam kurun waktu 1998- 2002. Penindakan tegas untuk menghentikan perburuan dan perdagangan harimau harus segera dilakukan di Sumatera.
Peta Taman Nasional Di Pulau Sumatera dan Sebaran Habitat Harimau Sumatra
   Populasi Harimau Sumatera yang hanya sekitar 600-an ekor saat ini tersisa di dalam blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut, dan hutan hujan pegunungan. Sebagian besar kawasan ini terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan. Bersamaan dengan hilangnya hutan habitat mereka, harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia dan seringkali dibunuh atau ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan tanpa sengaja dengan manusia.
   Provinsi Riau adalah rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi harimau Sumatera. Sayangnya, sekalipun sudah dilindungi secara hukum, populasi harimau terus mengalami penurunan hingga 70 persen dalam seperempat abad terakhir. Di Provinsi Riau, saat ini diperkirakan hanya tersisa 192 ekor harimau di Riau.

Upaya yang Dilakukan WWF

WWF bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, organisasi konservasi lainnya, dan masyarakat setempat untuk menyelamatkan harimau Sumatera dari ancaman kepunahan. WWF juga berupaya melakukan pendekatan dan bekerja sama dengan perusahaan yang konsesinya mengancam habitat harimau agar mereka mampu menerapkan praktik-praktik pengelolaan lahan yang lebih baik (Better Management Practices) dan berkelanjutan. Pemerintah Indonesia di tahun 2004 telah mendeklarasikan sebuah kawasan penting, Tesso Nilo, sebagai taman nasional untuk memastikan perlindungan gajah dan harimau Sumatera di alam. WWF juga berpartisipasi aktif dalam penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Harimau Sumatera 2007-2017 yang dipimpin oleh Departemen Kehutanan RI.
Peta Distribusi Harimau Sumatera di TN Leuser, TN Kerinci-Seblat dan TN Bukit Barisan Selatan
   Melalui momentum Kampanye Tahun Harimau 2010, WWF-Indonesia secara aktif mendorong dimasukkannya enam lanskap prioritas harimau Sumatra kedalam Program Nasional Pemulihan Harimau Sumatra. Program nasional tersebut kemudian diadopsi sebagai program global oleh 13 negara sebaran harimau dalam International Tiger Forum di St. Petersburg, Russia Nov 2010. Landskap prioritas perlindungan harimau Sumatra tersebut adalah Ulu Masen, Kampar-Kerumutan, Bukit Tigapuluh, Kerinci Seblat, Bukit Balai Rejang Selatan, dan Bukit Barisan Selatan.
   WWF terus melakukan penelitian ilmiah tentang harimau Sumatera di Riau dengan menggunakan kamera jebakan (camera trapping) untuk memperkirakan besarnya populasi, habitat, dan distribusi satwa loreng tersebut, serta untuk mengidentikasi koridor-koridor satwa liar yang membutuhkan perlindungan. WWF--bersama dengan mitra terkait di lapangan--juga membentuk tim patroli anti perburuan dan tim pendidikan dan penyadaran yang bertugas membantu masyarakat lokal memitigasi konflik manusia-harimau di daerah-daerah rawan konflik harimau.
   Berdasarkan Sensus data Populasi Harimau Sumatera tahun 2012 yang dilakukan Peneliti Wibisono dan Colin ada kecenderungan penurunan populasi dari tahun 2000 yang tercatat 742 individu dewasa menurun menjadi 618 individu dewasa yang disebabkan makin berkurangnya luas hutan habitat Harimau akibat deforestasi pembukaan lahan kelapa sawit sehingga sebagian besar lanskap Harimau Sumatera mengalami Fregmentasi menjadi petak-petak kecil dan terpisah dari zone utama Taman Nasional. Makin menyempitnya luas hutan ini kalau dibiarkan terus menerus oleh pemerintah akan sangat membahayakan kelangsungan hidup Harimau Sumatera yang jumlahnya semakin menyusut dan dampak yang paling mengkuatirkan Harimau Sumatera terancam lenyap dari bumi Indonesia menyusul saudaranya Harimau Jawa dan Harimau Bali yang sudah terlebih dahulu punah.
                    Tabel Populasi Harimau Sumatra Tahun 2000 dan 2012
Lanskap Hutan harimau
Jumlah Harimau Tahun 2012
Jumlah Harimau  Tahun 2000
 1 — Ulu Masen
45
51
 2 _  Gunung Leuser
140
154
 3 — Sibolga & Batang Toru
52
54
 4 — Batang Gadis / Rimbo-Panti
61
67
 5 — Rimbang Baling & Batang Hari
53
71
 6 __ Kerinci Seblat
122
145
 7 — Bukit Barisan Selatan
41
46
 8 — Bukit Tiga Puluh
22
36
 9 — Senepis-Buluhala
14
23
10 — Kuala Kampar
26
42
11 — Tesso Nilo
6
13
12 — Bukit Dua Belas
3
5
13 — Berbak
16
17
14 — Harapan
8
9
15 — Way Kambas
10
10
Total
618
742
Sumber Data : Www.Nature.Com

Sumber Referensi : WWF Indonesia

Thursday, July 25, 2013

KOPI : TANAMAN BERKAFEIN TINGGI

    Kopi adalah kelompok tumbuhan berbunga dari genus Coffea yang bijinya diolah menjadi minuman berkafein. Anggota suku Rubiaceae ini tersebar di berbagai negara seperti Brazil, Kolombia, Ethiopia, Uganda, India dan Indonesia. Tiga spesies kopi yang banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah kopi arabica (Coffea arabica), kopi robusta (Coffea canephora var robusta) dan kopi liberia (Coffea liberica).
    Tanaman kopi yang berasal dari Kefa (Ethiopia) mulai ditanam di semenanjung arabia bagian selatan sejak abad ke 15. Di Indonesia, penanaman kopi secara besar-besaran diprakarsai oleh pemerintah Hindia Belanda pada abad ke 17. Perkebunan kopi di Indonesia umumnya terdapat dipulau Jawa, terutama Jawa tengah dan Jawa Timur serta pulau Sumatera. Untuk pertumbuhan yang optimum, kopi sebaiknya ditanam pada daerah dengan ketinggian tempat antara 300 - 1.700 m di atas permukaan laut, temperatur sekitar 16-26oC, dan curah hujan sekitar 1.500 - 2.000 mm pertahun.

Biji Kopi
    Tinggi tanaman kopi dapat mencapai 3-5 m. Batangnya bercabang dengan diameter 5-10 cm. Daun kopi berbentuk lonjong dan berwarna hijau tua. Bunganya yang berwarna putih memiliki bau yang harum. Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk bulat kecil dan berwarna hijau pada saat muda serta kuning atau merah pada saat tua. Biji kopi terdiri dari dua keping dan dilapisi oleh kulit biji yang keras dan kulit membran yang tipis.

Varietas Kopi
    Tanaman kopi biasanya diperbanyak dengan biji, setek, dan okulasi. Untuk meningkatkan produksi, para petani sering menyilangkan sekitar 30 spesies kopi yang terdapat di alam hingga menghasilkan 60 varietas kopi. Selain kopi liberia dan robusta, beberapa varrietas kopi hasil persilangan yang ada di Indonesia antara lain kopi arabica varietas bourbon, kopi arabica varietas catura dan kopi arabica varietas abesinia.

Bubuk Kopi
    Sebelum dijadikan minuman, biji kopi harus diolah menjadi bubuk melalui beberapa tahapan. Pengolahan kopi dimulai dengan pemisahan kulit dan daging buah kopi. Proses ini dilakukan dengan menggiling buah kopi dengan mesin penggiling yang bertepi tajam. Setelah itu, biji kopi dijemur di bawah sinar matahari atau dikeringkan dengan mesin pengering sampai kadar air dalam bijinya berkurang. Biji kopi kering yang sudah disortir kemudian disimpan dalam gudang, dijual langsung ke pasaran, atau diolah menjadi bubuk kopi. Bubuk kopi diperoleh dengan cara menumbuk atau menggiling biji kopi kering yang telah di sangrai.

Kafein
  Seperti teh dan cokelat, kopi mengandung kafein yaitu senyawa alkaloid yang memiliki rumus molekul C8H10O2N4H2O . Senyawa ini bersifat larut dalam air panas, tidak berbau dan terasa pahit. Kadar kafein dalam biji kopi adalah sekitar 0,75 - 1,5 %, sedangkan kadar kafein rata-rata dalam secangkir kopi adalah sekitar 100 mg. Pada umumnya, senyawa ini merangsang aktivitas sistem syaraf pusat, jantung, pembuluh darah dan ginjal. 
 Kopi Gayo, Aceh
 Tanaman Kopi
Kopi Robusta

Thursday, July 18, 2013

NANGKA : BUAH BERNILAI EKONOMIS

    Nangka (Artocarpus heterophyllus) adalah tumbuhan dikotil yang termasuk suku atau famili Moraceae. Nangka merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari India. Tumbuhan nagka memiliki nilai ekonomis tinggi dan bermanfaat bagi manusia. Saat ini, tumbuhan nangka telah tersebar luas di berbagai wilayah tropis, terutama di Asia Tenggara. Tumbuhan lain yang berkerabat dengan nangka dan berasal dari genus yang sama,Artocarpus adalah cempedak dan sukun.
    Nangka tumbuh dengan baik di dataran rendah beriklim tropis. Kondisi lingkungan dan pertumbuhan yang baik memungkinkan tumbuhan nangka untuk mulai berbunga pada usia 2 tahun dan berbuah sepanjang tahun. Batang pohon nangka dan bagian lain seperti daun mengandung banyak getah berwarna putih pekat.
Pohon Sukun, kerabat nangka

Babal
    Bunga nangka disebut babal. Setelah masak, babal akan membusuk dan menghitam semasa masih di pohon dan akhirnya terjatuh. Adapun buah nangka merupakan buah majemuk berukuran besar.Permukaan luarnya terdapat duri-duri pendek yang lunak. Daging buah yang telah masak berwarna kuning keemasan, berbau harum, dan memiliki rasa yang manis. Adapun biji nangka berbentuk bulat lonjong.

Manfaat
    Nangka terutama ditanam untuk diambil buahnya. Daging buah nangka yang sudah matang memiliki rasa manis dan dapat langsung dimakan dalam keadaan segar. Biji nangka yang dikenal dengan istilah beton juga dapat dimakan. Biasanya beton direbus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Adapun buah nangka yang masih muda dapat digunakan sebagai sayuran.
    Selain buah, bagian lain pohon nangka seperti batang dan daun juga dapat dimanfaatkan. Kayu pohon nangka bersifat kuat, awet dan tahan terhadap rayap atau jamur. Kayu ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk membuat perkakas rumah tangga, alat musik, mebel, bahkan kontruksi bangunan dan kapal.Kulit batang nangka mengandung serat sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tali atau tambang. Getah nangka juga dapat digunakan untuk memerangkap burung dan campuran penambal perahu. Daun nangka dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang disukai kambing, domba maupun sapi.

Cempedak
    Cempedak (Artocarpus integer) merupakan kerabat nangka. Cempedak memiliki bentuk buah, rasa dan bau yang harum seperti nangka, meskipun aromanya kadang sangat menusuk seperti buah durian. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara. Buah cempedak yang sudah matang dapat dimakan langsung atau diolah lebih dahulu. Buah mudanya seperti nangka muda dapat dijadikan sayur.
    Secara alami, cempedak liar banyak dijumpai di hutan hujan dataran rendah. Cempedak dapat tumbuh di wilayah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Cempedak juga dapat bersilangan secara alami dengan nangka.
Pohon Cempedak

Sukun
    Sukun (Artocarpus altilis) juga merupakan kerabat nangka. Buah sukun tidak berbiji dan empuk. Pohon sukun umumnya tinggi dan dapat mencapai 30 m. Sukun dapat tumbuh dengan baik di wilayah beriklim tropis, banyak hujan, lembab, dan lebih cocok di dataran rendah. Buah sukun mengandung karbohidrat cukup tinggi sehingga dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif selain padi ataupun makanan pokok lainnya. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong dan kemudian direbus, digoreng atau dibakar. Sukun dapat pula dijadikan keripik.
Buah sukun

Varian Nangka
    Nangka memiliki varian yang beragam. Dari sifat buahnya nangka dapat dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu :

  1. Nangka bubur : daging buahnya tipis, berserat, teksturnya lunak membubur, rasa asam manis dan berbau harum tajam.
  2. Nangka salak : daging buahnya tebal, keras, teksturnya agak mengeripik, rasanya manis agak pahit dan tidak terlalu harum
 Buah Nangka segar
 Gerombol buah nangka
Buah nangka siap petik

Wednesday, July 17, 2013


Kalimantan Utara adalah bagian utara dari pulau Kalimantan (Borneo) yang meliputi Sabah, Sarawak, Brunei dan Kalimantan Timur bagian Utara (= Karasikan). Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan ini adalah wilayah pengaruh Kesultanan Brunei dan Kesultanan Sulu. Raja pertama dari Kesultanan Bulungan yang berada di Kalimantan Timur bagian utara berasal dari Brunei. Namun pada masa Hindu wilayah utara Kalimantan Timur hingga sebagian Sabah merupakan bekas wilayah Berau.

Kalimantan Timur bagian utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri. Kerajaan Berau menurut Hikayat Banjar termasuk dalam pengaruh mandala Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha. Dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda. Sampai tahun 1850, Bulungan/Kaltara berada di bawah Kesultanan Sulu. Pada tanggal 13 Agustus 1787, Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah paling barat adalah Sintang dan wilayah paling timur adalah Berau (termasuk Bulungan & Tidung). Sesuai peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltim-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.

Pembagian Wilayah

Kalimantan Timur bagian Utara atau Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah yang masing-masing 1 kota dan 4 kabupaten yaitu :

Kota Tarakan
Kota Tarakan merupakan pusat perekonomian dan jasa terbesar di wilayah utara Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk terbesar 239.787 jiwa pada tahun 2011 di pulau kecil dengan luas 250,80 km² dan kepadatan hampir mencapai 1.000 jiwa per/km². Tarakan juga merupakan pusat transportasi udara maupun laut di Kalimantan Utara, Bandar Udara Juwata merupakan bandar udara berstatus internasional terbesar di wilayah Kalimantan Utara dengan rata-rata penumpang per/tahun mencapai 1 juta penumpang, dan Pelabuhan Malundung juga merupakan pelabuhan terbesar di Kalimantan Utara yang dikelola oleh PT. Pelindo IV. Kota Tarakan juga memiliki beberapa pelabuahan kecil lainnya seperti Pelabuhan Tengkayu I dan II serta Pelabuhan Ferry Juata Laut.

Kabupaten Bulungan
Kabupaten Bulungan adalah kebupaten induk bagi semua wilayah di Kalimantan Utara sebelum tahun 1997 yang memekarkan Kota Tarakan dan tahun 1999 memekarkan Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan serta tahun 2007 pemekaran terakhir yaitu Kabupaten Tana Tidung. Kabupaten kecil dengan luas 18.010,50 km² dan penduduk 135.915 jiwa pada tahun 2011 serta berpusat di Kecamatan Tanjung Selor. Bulungan juga merupakan daerah yang dicanangkan sebagai ibukota calon provinsi Kalimantan Utara, tetapi memiliki fasilitas dan penunjang yang serba kekurangan, sehingga membuat Kecamatan Pulau Bunyu yang merasa kurang diperhatikan dan ingin memisahkan diri serta bergabung dengan Kota Tarakan, yang dianggap lebih dekat dengan Pulau Bunyu.

Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara dengan luas 39.799,90 km² serta berpenduduk terkecil kedua setelah Kabupaten Tana Tidung yaitu 62.423 jiwa. Malinau berpusat di Kecamatan Malinau Kota yang berpenduduk sekitas 50% dari jumlah dari jumlah penduduk total. Kabupaten Malinau berada di wilayah pedalaman yang pada umumnya merupakan pemukiman bagi Suku Tidung dan Suku Dayak. Malinau juga merupakan satu dari dua kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Kabupaten tersebut juga memiliki satu bandar udar domestik yaitu Bandar Udara Kolonel Robert Atty Bessing dan banyak bandar udara perintis perbatasan salah satunya yaitu Bandar Udara Long Apung.

Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan adalah kabupaten terbesar kedua setelah Kota Tarakan dengan penduduk 140.842 jiwa pada tahun 2010 dengan luas wilayah 14.493 km² yang berpusat di Pulau Nunukan Timur tepatnya di Kecamatan Nunukan. Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten yang berbatasan darat maupun laut dengan negara bagian Malaysia yaitu Sabah dan Sarawak, setiap harinya di Pelabuhan Tunon Taka yang merupakan pelabuhan yang dikelola BUMN atau lebih tepatnya dikelola PT. Pelindo IV selalu dipadati penumpang yang pada umunya berdagang dan sebagian lagi Tenaga Kerja Indonesia yang berpergian ke Tawau, Sabah, Malaysia Timur. Nunukan juga memili bandar udara domestik yang akan dicalonkan sebagai bandar udara internasional yaitu Bandar Udara Nunukan sebagi bandara terbesar kedua di Kalimantan Utara.

Kabupaten Tana Tidung
Kabupaten Tana Tidung merupakan kabupaten termuda, terkecil serta berpenduduk tersedikit di Kalimantan Utara, yang berada di arus Sungai Sesayap dan berpenduduk 22.503 jiwa pada tahun 2011 dengan luas wilayah 4.828,58 km². Tana Tidung sama seperti Kabupaten Malinau yang pada umumnya berpenduduk Suku Tidung namun sangat jarang Suku Dayak tetapi yang terdapat hanyalah Suku Berushu.

DAFTAR NEGARA DI DUNIA BERDASARKAN KEPADATAN PENDUDUKNYA

    Pada bagian kedelapan artikel menyambut Hari Populasi se-dunia (World population day) yang jatuh pada tanggal 11 Juli sesuai dengan penetapan oleh lembaga PBB, UNDP sejak tahun 1989 lalu, maka postingan kali ini melanjutkan data statistik kepadatan penduduk di dunia yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut. Sekali lagi admin mengingatkan kepadatan populasi berbeda dengan jumlah populasi atau dengan kata lain terpadat tidak sama dengan terbanyak penduduknya. Ini yang sering disalah artikan oleh awam. Bukan hanya pelajar dan mahasiswa yang sering keliru, namun banyak artikel atau postingan di web atau blog yang keliru menafsirkan arti kepadatan penduduk. Silahkan anda browsing di Geogle dan mengklik daftar negara terpadat penduduknya di dunia, bila anda klik dan membuka isi postingan maka yang muncul sebagai negara terpadat penduduknya di dunia adalah Cina. Jelas ini kekeliruan dan pembodohan untuk semua orang.
Peta Bendera Negara di Dunia
   Disini kita tidak lagi membahas kekeliruan tersebut karena sudah admin bahas pada postingan sebelumnya. Namun pada postingan ini akan disajikan tabel daftar seluruh negara-negara di dunia diurutkan berdasarkan kepadatan penduduknya setiap kilometer persegi. Bagaimana posisi Indonesia ? Ternyata Indonesia yang mendapat predikat negara terbanyak penduduknya nomor 4 di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat dengan populasi sebesar 259.966.894 jiwa ternyata menempati posisi nomor 61 dalam hal kepadatan penduduk setiap kilometer perseginya dengan total luas wilayah mencapai 1.919.440 Km2 kepadatan rata-rata adalah 126 jiwa.
Ras Kaukasoid
   Berdasarkan ras, ternyata ras Mongoloid menempati populasi paling banyak di dunia termasuk kepadatannya. Penduduk Indonesia sendiri termasuk dalam kelompok Ras mongoloid suatu Ras yang menghuni sebagian besar wilayah Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Utara. Namun keunikan Indonesia adalah memiliki penduduk yang berasal dari dua ras yaitu Ras mongoloid sub Melayu menempati sebagian besar wilayah Indonesia bagian Barat dan Indonesia Tengah misalnya Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Sedangkan wilayah Indonesia bagian Timur ditempati oleh Ras Australoid seperti Papua dan Maluku Selatan. Dalam hal populasi dan kepadatan penduduk urutan kedua adalah ras Kaukasoid yang menempati wilayah benua Eropa, Asia Barat Daya, Afrika Utara, Asia Tengah, sebagian Asia Selatan serta imigran Eropa di benua Amerika dan Australia. Ras ketiga terbanyak adalah ras negroid yang menempati sebagian besar benua Afrika dan sebagian kecil Asia Selatan (India+ etnis Tamil, Sinhala, Dravida) serta imigran Afrika di benua Amerika dan yang paling sedikit populasinya adalah ras Australoid yang terdiri atas etnis Papua di Indonesia dan Papua Nugini , Aborigin, Maori dan penduduk asli di Kepulauan Pasifik (Salomon, Fiji, Nauru, Palau, Tuvalu, Vanuatu dll).
Ras Mongoloid
   Berdasarkan kemajuan Ilmu pengetahuan Teknologi dan ekonomi (Pendapatan perkapita) rata-rata didominasi ras Kaukasoid yang tinggal di benua Eropa, Amerika dan Australia sehingga menempatkan ras ini unggul dalam berbagai bidang ilmu. Urutan berikutnya adalah ras mongoloid yang diwakili oleh kawasan Asia Timur (Jepang dan Korea Selatan). Urutan selanjutnya adalah ras negroid baik yang menempati benua Afrika maupun pendatang migran Afrika yang menetap di benua Amerika. Dan ras yang paling tertinggal adalah Ras Australod yang sebagian diwakili suku asli Australia Aborigin maupun suku-suku dipedalaman Papua, Indonesia.
Ras Negroid
     Ilustrasi diatas sekedar menggambarkan kondisi nyata di dunia yang memang faktanya ras negroid dan ras Australoid didominasi oleh negara-negara berkembang yang masih tertinggal yang sudah barang tentu menjadi pekerjaan rumah bersama oleh PBB dan UNDP untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya melalui program-program yang sudah dan tengah dilaksanakan juga terkait dalam rangka peringatan hari populasi sedunia. Pada umumnya sebagian besar negara-negara berkembang laju pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, namun tidak diimbangi oleh pertumbuhan lapangan kerja dan bahan pangan, sehingga kekuatiran yang tercetus dalam teori demografi Thomas Malthus akan terjadinya ledakan penduduk namun zero pertumbuhan bahan pangan akan mengakibatkan bencana kelaparan di negara-negara berkembang. Dan ini sudah terbukti pada bencana kelaparan yang terjadi di negara-negara Afrika seperti Ethiopia atau Somalia.
Ras Australoid
    Kepadatan tidak terkait dengan ekonomi negara berkembang atau negara maju, bila anda lihat pada tabel kepadatan penduduk di dunia terlihat bahwa kemakmuran sebuah negara tidak dipengaruhi kepadatan penduduknya. Misalnya negara Monaco, Bahrain, Singapura, Vatikan dan Taiwan adalah 10 negara terpadat penduduknya di dunia yang tergolong makmur dan tinggi tingkat pendapatan perkapita penduduknya, namun negara Bangladesh, Maladewa, Barbados, Malta dan Nauru dalam kelompok 10 besar negara terpadat penduduknya di dunia juga masih  tergolong negara berkembang yang rendah pendapatan perkapitanya.
Mahasiswa di Negara Maju
   Tingkat penddikan juga bisa menjadi tolak ukur kemajuan sebuah negara. Negara maju rata-rata tingkat pendidikan penduduknya tinggi sedangkan negara-negara berkembang rata-rata tingkat pendidikan penduduknya rendah. Untuk lebih detailnya dibawah ini disajikan tabel daftar negara-negara di dunia disusun berdasarkan urutan kepadatan penduduknya di dunia melanjutkan postingan sebelumnya dari urutan ke 31 sampai 196. Apabila anda membutuhkan data lengkap profil negara yang anda inginkan silahkan klik langsung di nama negara yang anda butuhkan informasinya. Link akan terhubung langsung dengan sumber aslinya di Wikipedia.Org 
Urutan
Negara/Wilayah
Penduduk (Jiwa)
Wilayah (km²)
Kepadatan (Jiwa/km²)
31
83.535.576
329.560
253
448.713
1.780
252
32
2.731.832
10.991
249
33
59.553.800
244.820
243
34
82.431.390
357.021
231
219.958
960
229
35
6.370.609
27.830
229
36
1.088.644
5.128
212
37
33.717
160
211
38
162.419.946
803.940
202
39
27.676.547
140.800
197
40
58.103.033
301.230
193
41
22.912.177
120.540
190
42
187.410
1.001
187
43
8.950.034
48.730
184
44
7.489.370
41.290
181
45
468.571
2.586
181
46
81.188
455
178
44.270
262
168
80.362
477
168
47
68.722
443
155
48
108.105
702
154
49
70.549
468
151
50
112.422
748
150
51
38.958
261
149
22.643
153
147
396
2,8
141
52
1.593.256
11.300
141
1.405
10
140
53
128.771.988
923.768
139
54
1.306.313.812
9.596.960
136
55
14.655.189
108.890
135
56
4.455.421
33.843
131
57
2.335.648
17.820
131
75.049
572
131
58
10.241.138
78.866
129
13.254
102
129
59
65.444.371
514.000
127
60
103.092
811
127
61
259.966.894
1.919.440
126
62
5.432.335
43.094
126
63
3.563.112
28.748
124
64
38.635.144
312.685
124
65
27.269.482
236.040
116
66
10.566.212
92.391
114
456.285.839
3.976.372
114
67
5.431.363
48.845
111
68
60.656.178
547.030
111
69
10.006.835
93.030
108
70
10.829.175
102.350
106
71
418.224
4.033
104
72
12.158.924
118.480
103
73
11.346.670
110.860
102
74
2.982.904
29.800
100
75
5.681.519
56.785
100
76
18.448.752
185.180
100
77
2.011.070
20.273
99
78
8.184.691
83.870
98
79
22.329.977
237.500
94
80
69.029
754
92
81
7.911.974
86.600
91
9.341
102
91
82
69.660.559
780.580
89
21.388
240
89
83
21.029.853
239.460
88
84
43.209.511
504.782
85
85
780.133
9.250
84
86
6.017.643
71.740
84
87
10.668.354
131.940
81
88
2.045.262
25.333
81
89
4.495.904
56.542
80
90
4.025.476
51.129
79
91
4.016.173
51.100
79
92
47.425.336
603.700
79
93
77.505.756
1.001.450
77
94
863.051
11.437
75
95
13.607.069
181.040
75
96
32.725.847
446.550
73
97
23.953.136
329.750
73
98
1.040.880
15.007
69
99
1.173.900
17.363
68
100
7.450.349
110.910
67
101
4.677.401
69.700
67
102
7.460.025
112.620
66
103
73.053.286
1.127.127
65
104
372.361
5.770
65
270.485
4.167
64
105
42.909.464
678.500
63
106
5.759.732
92.300
62
107
6.975.204
112.090
62
108
10.074.951
163.610
62
109
1.867.035
30.355
62
110
177.287
2.944
60
111
26.851.195
447.400
60
112
26.074.906
437.072
60
113
33.829.590
582.650
58
16.025
274
58
114
4.015.676
70.280
57
115
11.126.832
196.190
57
116
3.596.617
65.200
55
117
106.202.903
1.972.550
54
118
17.298.040
322.460
54
1.841
35
52
119
13.925.313
274.200
51
120
7.163.506
143.100
50
121
10.300.483
207.600
50
122
893.354
18.270
49
123
2.232.291
47.000
47
124
13.363.593
283.560
47
20.556
430
47
125
29.928.987
647.500
46
126
20.303
458
44
629
14
44
127
5.465.100
129.494
42
128
68.017.860
1.648.000
41
129
20.727.063
527.970
39
130
1.416.027
36.120
39
131
36.766.356
945.087
39
132
3.039.150
78.200
39
133
9.467.866
245.857
39
134
42.954.279
1.138.910
38
135
4.561.599
121.320
38
136
44.344.136
1.219.912
36
137
2.290.237
64.589
35
138
16.380.005
475.440
34
46.962
1.399
33
139
12.746.990
390.580
32
140
3.482.211
111.370
31
141
2.563.212
82.880
31
142
18.040.341
587.040
31
143
295.734.134
9.631.418
31
144
1.332.893
45.226
29
7.012
242
28
145
25.375.281
912.050
27
146
6.217.141
236.800
26
147
5.146.281
198.500
26
148
60.085.004
2.345.410
26
149
19.406.703
801.590
24
150
186,112,794
8.511.965
22
151
27.925.628
1.285.220
22
152
301.790
13.940
22
153
16.136.137
756.950
21
154
476.703
23.000
21
155
9.001.774
449.964
20
156
3.415.920
176.220
19
157
535.881
28.051
19
158
538.032
28.450
19
7.460
410
18
159
205.754
12.200
17
160
40.187.486
2.505.810
16
161
6.347.884
406.750
16
162
5.223.442
338.145
15
163
4.035.461
268.680
15
164
11.261.795
752.614
15
165
39.537.943
2.766.890
14
166
4.593.041
324.220
14
167
3.001.583
212.460
14
168
32.531.853
2.381.740
14
169
26.417.599
1.960.582
13
170
8.591.629
637.657
13
171
279.457
22.966
12
172
5.545.268
462.840
12
216.494
19.060
11
173
4.952.081
488.100
10
174
12.291.529
1.240.000
10
175
11.665.937
1.267.000
9
176
11.190.786
1.246.700
9
177
3.039.126
342.000
9
178
143.420.309
17.075.200
8
179
8.857.870
1.098.580
8
180
9.826.419
1.284.000
8
181
10.799.897
1.922.984
6
182
15.185.844
2.717.300
6
183
1.389.201
267.667
5
184
765.283
214.970
4
185
32.805.041
9.984.670
3
186
3.165.563
259.540
3
187
3.086.859
1.030.700
2
188
296.737
103.000
2
189
1.640.115
600.370
2
190
438.144
163.270
2
191
20,090,437
7.686.850
2
192
2.030.692
825.418
2
396
135
2
195.506
91.000
2
193
2.791.272
1.564.116
1
194
273.008
266.000
1
46
47
0,98
2.967
12.173
0,24
2.756
62.049
0,04
56.375
2.166.086
0,03
Total
Dunia (daratan)
6.445.398.968
148.940.000
43