"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Saturday, August 23, 2014

ANTELOP : PENGEMBARA DI SAVANA AFRIKA

    Antelop adalah nama umum bagi sekelompok mamalia berkuku dari suku atau famili Bovidae yang memiliki tanduk berongga dan biasanya mengarah ke atas. Anggota ordo Artiodactyla ini berkerabat dekat dengan sapi, kambing dan domba. Antelop mencakup sekitar 30 genus dan 100 spesies, termasuk duiker, ridbok, gnu, harteebest, impala, oriks, gazele dan saiga. Kelompok hewan ini tersebar di wilayah Afrika, Asia bagian tengah, dan Asia bagian selatan.
Kawanan Antelop berlarian dari ancaman Predator
     Selain memiliki tanduk yang berongga, antelop juga memiliki ciri khas berupa kaki yang panjang, ramping dan kuat. Oleh sebab itu, antelop mampu berlari dengan cepat terutama ketika sedang diburu oleh para predator. Sebagai contoh, gazele mongolia (Procapra gutturosa) bisa berlari dengan kecepatan sekitar 80 km/jam.
    Antelop bertanduk ceranggah (pronghorn antelope) merupakan hewan berkuku genap dari suku Antilocapridae yang tidak termasuk kelompok antelop sejati. Ruminansia yang hidup di Amerika Utara ini merupakan hewan tercepat kedua setelah Citah yang mampu berlari dengan kecepatan sekitar 98 km/jam.
Kawanan Antelop
    
Antelop Eland Biasa
    Antelop memiliki rambut tubuh yang pendek dan tidak tebal. Indra pendengaran, penglihatan, dan penciuman hewan ini sangat tajam. Antelop umumnya hidup dalam kelompok. Ukuran tubuhnya bervariasi menurut spesies. Antelop raja (Neotragus pygmaeus) merupakan spesies terkecil yang tinggi bahunya sekitar 25 cm dan bobotnya hanya 1,5 kg.  Adapun antelop eland biasa (Taurotragus oryx) merupakan spesies terbesar yang tinggi bahunya sekitar 180 cm dan bobotnya mencapai 900 kg.
Antelop Eland biasa
Kebutuhan Air
    Sebagai hewan rumanansia atau pemamah biak, antelop memakan rumput-rumputan dan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Bahkan duiker, juga memangsa burung dan hewan-hewan kecil ketika ketersediaan pakan nabati berkurang. Selain pakan, air merupakan kebutuhan utama bagi antelop. Karena memerlukan air untuk minum tiap hari, gnu tidak bisa jauh dari sungai atau sumber air. Demikian pula dengan adaks. Antelop yang hidup di Gurun Sahara ini memerlukan sekitar 3 liter air per hari. Agar tetap bertahan hidup di lingkungan yang kering, adaks menyerap air dari bagian tumbuhan seperti akar, umbi, dan buah.


Tanduk Antelop
    Bagi Antelop, tanduk merupakan alat untuk mempertahankan diri. Tanduk tersebut terbuat dari protein keratin. Tanduk antelop terus tumbuh sepanjang hidupnya. Tanduk baru berada di dalam tanduk lama. Batas keduanya tampak jelas karena pembuluh darah yang menuju ke tanduk lama di potong oleh tanduk baru sehingga bagian itu menjadi kering. Tanduk lama akan terdorong oleh tanduk baru sehingga menjadi tanggal atau berubah menjadipembungkus tanduk baru seperti yang terjadi pada antelop india (Antilope cervicapra).
Duiker
Duiker
    Duiker adalah kelompok antelop bertanduk pendek dari sub famili Cephalophinae yang hidup di wilayah hutan dan sabana Afrika. Hewan ini memiliki kepala yang berbentuk kerucut dan tanduk yang mengarah ke belakang. Duiker akan cepat-cepat bersembunyi ke dalam semak-semak apabila terganggu. Kelompok hewan ini terdiri dari sekitar 18 spesies, antara lain duiker biasa (Sylvicapra grimmia), duiker kening hitam (Cephalophus nigrifronts), dan duiker punggung kuning  ( Cephalophus silvicultor).
Ridbok
Ridbok
    Ridbok adalah kelompok antelop dari subfamili Reduncinae yang mencakup sekitar 10 spesies, antara lain ridbok biasa (Redunca arundinum), ridbok bohor (Redunca redunca), dan ridbok gunung (Redunca fulvorufula). Ridbok hidup di rawa-rawa dan padang rumput Afrika bagian selatan. Tubuhnya ramping dengan rambut yang berwarna abu-abu kecokelatan. Ridbok jantan memiliki tanduk yang berbentuk seperti huruf S. Adapun ridbok betina tidak bertanduk.
Gnu (Wildebeest)
Gnu
   Gnu atau Wildebeest merupakan anggota subfamila Alcelaphinae yang berleher pendek dan berkepala agak panjang. Selama musim hujan, gnu hidup terpencar di hutan atau padang rumput. Ketika musim kering, hewan ini hidup di semak-semak di dekat sungai. Gnu beristirahat pada siang hari dan mencari pakan pada pagi atau sore hari. Contoh spesies gnu adalah gnu biru (Connochaetes taurinus) dan gnu ekor putih (Connochaetes gnou).
Hartebeest
Hartebeest
    Hartebeest berkerabat dekat dengan gnu. Kelompok hewan ini mencakup 2 genus, yaitu Hartebeest sejati (Alcelaphus) dan hartebeest bastar (Damalliscus). Keduanya memiliki tanduk yang melengkung ke atas. Ketika merumput, hartebeest membentuk teritorium seluas 3 km2. Hewan ini akan berlari secara zigzag jika ada bahaya. Contoh spesies hartebeest adalah hartebeest lichtenstein (Alcelaphus lichsteinstein) dan hartebeest bontebok (Damalliscus dorcas).
Impala
Impala
    Salah satu ciri yang paling menonjol dari ampala adalah rambut tubuhnya yang terbagi menjadi tiga warna. Rambut bagian punggung berwarna cokelat kemerahan, bagian lambung berwarna kuning kecokelatan, dan bagian bawah berwarna putih. Tanduk hanya dimiliki oleh impala jantan. Hewan ini hidup dalam suatu kelompok besar. Pada musim hujan, kelompok ini pecah menjadi satuan-satuan kecil. Impala jantan dewasa selalu mengawal para betina. Adapun impala jantan muda berkeliaran di sekitar kelompok utama. Jika diganggu oleh predator, impala akan memperagakan lompatan-lompatan tinggi kemudian lari secara bersama-sama.
Oriks
Oriks
    Oriks merupakan anggota subfamili Hippotraginae yang berkerabat dengan antelop pedang, antelop kuda, dan adaks. Oriks hidup di daerah kering di Afrika dan semenanjung Arabia. Hewan ini memiliki tanduk ramping dan bercincin yang terletak di atas matanya. Oriks betina hidup di dalam sebuah kelompok, sedangkan oriks jantan sering hidup menyendiri. Oriks biasanya memakan rumput pada malam hari. Adapun pada siang hari mereka memakan tumbuhan kering di gurun. Contoh spesies oriks adalah gemsbox (Oryx gazella), oriks scimitar (Oryx dammah), dan oriks arab (oryx leucoryx).
Gazele
Gazele
    Gazele memiliki tubuh ramping, leher panjang dan ekor pendek. Tubuh bagian atas berwarna cokelat, sedangkan bagian bawahnya berwarna cokelat muda atau putih. Bagian mukanya memiliki pola garis-garis berwarna gelap dan terang. Di bagian tanduknya terdapat cincin-cincin yang hampir mencapai ujungnya. Contoh spesies gazel adalah gazel persia (Gazella subgutturosa), gazel przewalski (Procapra przewalski), springbok (Antidorcas marsupialis) dan gazel jerapah (Lotocranius walleri).
    Berbeda dari hewan yang lain, gazele akan berjalan menghampiri predator yang mengintainya sampai jarak tertentu. Hal ini dilakukan gazele untuk mengawasi gerak-gerik predator sambil memperingatkan kelompoknya. Gazele akan melarikan diri apabila predator mulai bergerak untuk menyerang.
Saiga
Saiga
    Antelop yang berasal dari Asia tengah dan Asia Barat ini memiliki bentuk tubuh yang mirip domba. Rambutnya yang seperti wol berwarna cokelat kekuningan pada musim panas dan berubah menjadi lebih pucat pada musim dingin. Hewan yang hidup di stepa ini memiliki tanduk bercincin yang tersamar. Spesies saiga mencakup saiga rusia (Saiga tatarica) dan saiga mongolia (Saiga monogolica).
Anak Antelop menyusu pada induknya
Anak Antelop
    Tingkat kedewasaan antelop tercapai pada umur 6 bulan sampai 3 tahun, tergantung spesies. Setelah melewati masa hamil selama 5-8 bulan, antelop betina akan melahirkan seekor anak. Anak antelop sangat rentan terhadap serangan predator atau pemangsa seperti singa dan hyena. Karena itu, induk antelop akan menjaga anaknya sampai dewasa.

Thursday, August 21, 2014

KARNIVORA : HEWAN PEMAKAN DAGING

    Singa melakukan Perburuan
      Secara umum istilah karnivora digunakan untuk menyebut mahluk hidup pemakan daging. Adapun secara taksonomis, karnivora merupakan kelompok kelas Mamalia dari bangsa Carnivora yang mencakup epuluh suku. Beberapa jenis karnivora seperti anjing dan kucing, didosmetikasi menjadi hewan piaraan. Adapun karnivora yang hidup di alam bebas berperan sebagai pemangsa dalam rantai makanan.
 Singa, si Raja hutan
     Anggota karnivora memiliki ukuran tubuh yang cukup beragam. Cerpelai Mustela nivalis merupakan spesies terkecil dengan bobot sekitar 200 gram. Spesies karnivora terestrial terbesar adalah beruang grizzly (Ursus arctos) yang bobotnya bisa mencapai 780 kg. Adapun spesies karnivora akuatik terbesar adalah gajah laut selatan (Mirounga leonina) yang bobotnya bisa mencapai 4 ton (4.000 Kg). Karnivora teretrial seperti panda dan rubah menghabiskan sebagian besar hidupnya di daratan. Adapun karnivora akuatik seperti linsang air, beruang kutub, dan anjing laut, menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam air.
Harimau
Gigi Karnasial
    Seperti anggota mamalia yang lain, karnivora memiliki gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. Sebagian besar karnivora dilengkapi dengan gigi karnasial (geraham gunting) yang berfungsi untuk menyobek dan mengiris-iris daging. Gigi ini dibentuk oleh geraham atas keempat dan geraham bawah pertama. Kucing, hyena dan cerpelai telah memiliki gigi karnasial yang berkembang dengan baik. Adapun gigi karnasial pada beruang dan rakun tidak berkembang dengan baik atau tidak pula mengalami modifikasi.
Beruang
Masa Menyusui
    Karnivora hidup sendiri (soliter) atau hidup secara berkelompok. Sebagian besar karnivora berkembang biak sekali dalam setahun. Kelompok hewan ini biasanya melahirkan 1-12 anak. Setelah lahir, anak akan diasuh dan disusui oleh induknya. Puting susu berada di bagian bawah tubuhnya dan berjumlah tiga pasang atau lebih. Karena anak cepat menyesuaikan diri dengan makanan berupa daging, maka masa menyusui pada karnivora berlangsung secara singkat.

Hewan Cerdas
    Karnivora termasuk hewan yang memiliki kecerdasan tinggi di antara anggota mamalia lainnya. Oleh sebab itu, beberapa anggota karnivora seperti singa, citah dan anjing, mudah dilatih sebagai binatang pertunjukkan, binatang piaraan, dan binatang pemburu. Selain itu, karnivora juga menggunakan kecerdasannya untuk mencari makanan, beradaptasi pada lingkungan dan bertahan hidup.
Sistem Indra
    Sistem indra pada karnivora berkembang dengan sangat baik. Kelompok hewan ini memiliki indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman yang tajam. Pada umumnya, mata karnivora akan menyala dalam kegelapan karena bagian belakang retina matanya dapat memantulkan cahaya. Untuk lebih mempertajam indera pendengarannya, hewan karnivora juga sering mengerakgerakkan daun telinganya ke arah sumber bunyi. Selain itu, ketajaman indera penciuman karnivora didukung oleh bulu-bulu peraba yang terletak di sekeliling moncongnya. Bulu peraba ini sangat sensitif terhadap bau yang terbawa oleh aliran udara.

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar

Friday, August 15, 2014

LANDAK : RODENSIA DENGAN BULU BERDURI

    Landak adalah hewan pengerat (Rodensia) yang berukuran besar dan mempunyai bulu kaku seperti duri. Hewan yang termasuk famili Erithizontidae ini, biasanya memiliki ekor panjang yang dikaitkan ke cabang pohon untuk menjaga agar mereka tidak terjatuh saat memanjat pohon.
    Landak termasuk hewan yang menyusui (mamalia). Bagian depan tubuh landak berbulu keras, bagian belakangnya berduri putih. Hewan ini aktif mencari makan pada malam hari. Makanan mereka antara lain adalah ranting, pucuk pohon, buah, dan kadang tulang untuk mendapatkan kalsium dan menajamkan giginya. Kebanyakan landak tinggal di daerah hutan, tetapi ada juga yang tinggal di perkebunan, sabana, stepa atau gurun. Kebanyakan dari mereka melewati hari dengan beristirahat di dalam sarang yang terdiri dari ranting dan dedaunan yang dibuat di pohon.

  Landak
Famili Landak
    Para ahli biologi mengklasifikasikan landak ke dalam dua famili, yaitu landak Dunia Lama dan landak Dunia Baru. Landak Dunia Lama terdapat di Afrika, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), India, dan Eropa Selatan. Landak jenis ini bertubuh tebal dan berwarna hitam. Ukuran tubuhnya sekitar 90 cm (termasuk ekor). Mereka menggali terowongan di dalam tanah untuk tempat tinggal dan tidak memanjat pohon.

Landak Kalimantan
    Adapun landak Dunia Baru terdapat di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Landak Dunia Baru menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon. Landak amerika selatan yang disebut coendou, mampu bergantungan di pohon dengan menggunakan ekornya. Landak amerika utara memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 80 cm dan berat sekitar 9 kg. Ekornya pendek dan warna tubuhnya kecokelat-cokelatan. Mereka banyak ditemukan di wilayah hutan lebat dari Alaska hingga Meksiko dan tinggal di pohon-pohon yang tajam seperti cemara. Mereka makan tumbuhan hijau dan seringmemanjat pohon untukmenggerogoti kulit kayu bagian atas pohon.
Landak Jawa
Duri
    Tubuh landak dipenuhi oleh bulu-bulu kaku seperti duri yang tumbuh sepanjang punggung dan bagian samping tubuhnya. Pada beberapa jenis landak, duri tumbuh dari kepala hingga ekor. Duri pada punggung landak dapat mencapai 35 cm, dan ada sekitar 30.000 duri yang menutupi tubuhnya. Duri ini dapat tumbuh kembali menggantikan duri lama yang telah patah atau hilang.

 Landak Sumatera
    Duri-duri itu melindungi landak dari serangan predator yang ingin memangsanya seperti Macan tutul, Cerpelai, dan hyiena.Saat merasa terancam oleh musuh, landak akan berdiri membelakangi musuhnya, menegakkan duri-duri di di tubuh yang digerakkan oleh otot-otot kulitnya, dan menghentak-hentakkan ekornya yang juga penuh duri ke tanah untuk membuat suara berisik, dan mengibaskan ekornya untuk mengusir musuhnya itu. Jika musuhnya tetap tidak mau mundur, landak akan melompat ke belakang ke arah musuhnya dan mengarahkan duri-duri di tubuhnya ke muka atau tubuh musuhnya. Akan tetapi, jika belum merasa terpojok landak akan berusaha lari untuk menghindari musuhnya.

Landak Padi
 Landak Di Indonesia
    Dari sekitar 20 jenis landak yang diduga ada di dunia, lima terdapat di Indonesia, yaitu landak raya (di pulau Sumatera dan Kalimantan), landak jawa (di pulau Jawa, Bali dan Lombok), landak sumatera (di pulau Sumatera), landak Kalimantan (di pulau Kalimantan) dan landak padi (di pulau Sumatera dan Kalimantan).

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar

Tuesday, August 12, 2014

STEVA : BENTANG ALAM DI DAERAH KERING

    Stepa adalah padang luas yang ditumbuhi rerumputan tanpa pohon. Padang rumput ini terbentuk karena curah hujan yang tidak mendukung pertumbuhan pohon. Stepa berada di daerah kering dengan iklim subtropis yang kontras (ekstrim) antara musim panas dan musim dingin. Curah hujan di daerah stepa sedikit, tetapi lebih banyak daripada di gurun dan sabana.
    Stepa terdapat di Asia Barat dan Asia Timur, meskipun curah hujan di bagian barat Asia lebih dari 250 mm pertahun sehingga rumput serta tumbuhan lain tumbuh baik disini. Sebaliknya curah hujan di bagian Timur kurang dari 60 mm pertahun sehingga menyebabkan rerumputan menghilang di Gurun Gobi yang gersang.

Wilayah Persebaran Stepa
    Di Amerika, daerah stepa meliputi sebagian besar daerah di utara New Meksiko hingga ke Selatan Alberta. Di Eurasia, dataran stepa membentang mulai dari Barat daya Rusia sampai ke Asia Tengah. Bentangan Stepa di Eurasia merupakan kawasan stepa terbesar di dunia. Stepa Eurasia terbagi menjadi dua bagian, yaitu  stepa bagian barat dan stepa bagian timur. Stepa bagian barat merupakan padang rumput yang luas. Wilayah ini dimulai dari hulu sungai Danube, dataran rendah di seberang sungai Volga, hingga ke pegunungan Altai. Bagian kedua adalah stepa bagian timur yang membentang dari pegunungan Altai  di sebelah barat ke jajaran pegunungan Xingan besar di sebelah timur, mencakup pula daerah Mongolia. Keadaan geografis stepa di bagian timur lebih tinggi, dengan iklim lebih ekstrem, lebih dingin dan lebih kering daripada stepa bagian barat.

Flora
    Kebanyakan tanaman yang hidup di daerah stepa tingginya kurang dari 30 cm. Tumbuhan yang hidup di daerah stepa adalah rumput dan semak belukar. Jenis tanaman tersebut antara lain rumput biru grama, rumput buffalo, rumput tombak, rumput sage dan kaktus. Tumbuhan ini umumnya ditemukan pada stepa di Amerika Utara.
Kawanan Kuda liar di daerah Steva
Fauna
    Sebelum manusia datang untuk menetap dan bercocok tanam di daerah stepa, daerah stepa dihuni oleh sekelompok fauna seperti banteng, rusa, kuda liar, kelinci dongkrak, anjing padang rumput, antilop saiga, pronghorn, burung elang dan burung hantu. Manusia mempergunakan stepa untuk mengembala ternak dan menanam gandum. Teknologi pertanian juga banyak digunakan dalam meningkatkan manfaat stepa.

Masyarakat
    Tidak banyak informasi yang diperoleh mengenai kehidupan di wilayah stepa. Selain itu, orang-orang Cina, Timur Tengah dan Eropa hanya menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di daerah perbatasannya. Namun suku-suku pengembara seperti Indian di Amerika, Mongol, Kazak dan Buryat di Asia, Tartar dan Samoyed di Eropa adalah contoh masyarakat yang terbiasa hidup di daerah stepa yang beriklim keras.
 Stepa di Siberia
 Stepa di Alpen, Swiss
Stepa di Hongaria, Eropa Timur