"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, September 29, 2014

LEMBAH : NGARAI CURAM DI PERMUKAAN BUMI

    Lembah adalah relief bumi yang berbentuk celah besar dipermukaan bumi. Lembah membentang melalui dataran, perbukitan dan pegunungan. Lembah yang dalam dengan dinding atau tebing curam yang terbentuk oleh aliran sungai disebut ngarai (Canyon). Salah satu ngarai terkenal di dunia adalah Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat sedangkan lembah bawah laut di dasar samudera Atlantik Ngarai Hudson.
   Dasar lembah biasanya merupakan lahan subur dan baik untuk dijadikan lahan pertanian. Dasar lembah disebut lantai lembah. Kebanyakan dasar lembah berbentuk miring ke bagian hilirnya. Bagian dasar lembah di sepanjang bantaran sungai disebut dataran banjir. Lembah di daratan terbentuk oleh aliran air sungai dan erosi lereng.

Jenis lembah
    Berbagai jenis lembah dinamai berdasarkan bentuknya. Lembah yang ketinggiannya melebihi lembah utama disebut lembah gantung. Lembah gantung terbentuk karena erosi air sungai di lembah utama. Air sungai yang mengalir melalui lembah gantung jatuh menjadi air terjun,ketika air sungai memasuki lembah utama.
    Lembah di sepanjang daerah pantai yang digenangi air laut disebut lembah tenggelam. Teluk Chesapeake dan teluk Delaware di Amerika Serikat merupakan contoh bentuk lembah tenggelam. Selain itu, dikenalpula lembah gletser, yaitu lembah yang semakin lebar oleh kegiatan gletseir. Lembah gletseir ditemui pada ketinggian daerah pegunungan. Bentuknya menyerupai huruf U.
Lembah yang terisi air menjadi Danau alam
Basin
    Basin adalah relief bumi yang berbentuk cekungan besar, biasanya dibentuk oleh aliran sungai dan anak sungai. Sungai Missisiphi di Amerika Serikat membentuk sebuah basin yang meliputi sekitar 2/5 dari wilayah Amerika Serikat tidak termasuk Alaska dan Hawai. Basin besar lainnya adalah lembah Kongo di Afrika, lembah Amazone di Amerika Selatan dan lembah Yangtse di Asia.
    Terkadang ada basin tertutup karena aliran sungainya tidak memiliki alur keluar menuju laut. Air basin tertutup dapat berkurang melalui penguapan dan penyerapan ke dalam tanah. Bagian terendah biasanya berbentuk himpunan air atau danau, atau kalau di gurun berbentuk playa atau dasar danau kering. Beberapa basin tertutup di kawasan gurun memiliki danau berair asin, misalnya Great Salt Lake di Utah, Amerika Serikat.

Ngarai Sianok
    Di kaki rangkaian Bukit barisan di Sumatera Barat terdapat alur lembah yaitu lembah Anai dan Ngarai Sianok. Nama ngarai Sianok berasal dari sebuah legenda tentang ular raksasa yang mengamuk akibat diracuni oleh seorang pemuda cerdik. Ular tersebut mati dan terkubur di lembah. Lembah itu kemudian menjadi sepi karena orang takut menghampirinya sehingga lembah itu disebut " Ngarai Sianok " yang berarti lembah yang sepi. Ngarai ini terletak di kaki gunung Singgalang dan terbentang sepanjang 13 Km dengan tebing-tebing curam. Di tepinya terdapat gua bekas kubu pertahanan Jepang yang merupakan obyek wisata di Provinsi Sumatera Barat.
 Ngarai Sianok, Sumatera Barat
Grand Canyon, Amerika Serikat

Thursday, September 18, 2014

RODENSIA : KELOMPOK HEWAN PENGERAT

    Rodensia (ordo Rodentia) adalah kelompok hewan pengerat dari kelas Mammalia yang memiliki sepasang gigi seri tajam di bagian depan. Kelompok hewan ini mencakup sekitar 27 suku dan 2.050 spesies, termasuk bajing, berang-berang, landak, marmot dan tikus. Meskipun beberapa jenis rodensia merugikan manusia, namun kelompok hewan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai hewan percobaan pada penelitian biomedis dan sebagai hewan piaraan.
    Saat ini rodensia telah tersebar hampir di seluruh dunia kecuali wilayah Antartika dan Arktik. Ukuran tubuh kelompok hewan ini bervariasi menurut spesies. Salah satu spesies rodensia terkecil adalah tikus rawa delany (Delanymys brooksi) yang bobotnya sekitar 5-7 gram dan panjangnya sekitar 5-7 cm. Adapun spesies rodensia terbesar adalah celeng air atau Kapibara (Hydrochoerus hydrochaeris) yang bobotnya mencapai 35-66 kg, tinggi bahu sekitar 50-60 cm, dan panjang sekitar 100-135 cm.


 Hamster Kuning
Gigi Seri
    Bagian depan dari gigi seri rodensia memiliki lapisan email yang tebal dan keras, sedangkan bagian belakangnya memiliki lapisan dentin yang lunak. Gigi tersebut akan tumbuh secara terus menerus sepanjang hidupnya. Oleh sebab itu, rodensia perlu mengasah dan mengikis gigi serinya dengan benda-benda keras. Meskipun tidak memiliki gigi taring, kelompok hewan ini dilengkapi dengan gigi geraham yang berfungsi untuk menguyah makanan. Di antara gigi seri dan gigi geraham terdapat ruang kosong yang disebut diasterma.
 Marmot Hutan

Diurnal dan Nokturnal
    Rodensia dapat bersifat diurnal (aktif pada siang hari), nokturnal (aktif pada malam hari), atau keduanya. Indera penciuman dan pendengaran rodensia berkembang dengan baik. Semua anggota rodensia mempunyai kumis yang sensitif. Adapun kelompok yang bersifat nokturnal biasanya mempunyai mata yang besar dan tajam.

Hibernasi
    Meskipun sebagian besar pakan rodensia berupa buah-buahan dan biji-bijian, namun kelompok hewan ini juga memangsa invertebrata kecil seperti labah-labah, belalang dan katak. Anggota rodensia yang hidup di tempat yang kering mendapatkan air dari makanannya. Makanan tersebut biasanya disimpan di dalam sarang. Rodensia yang hidup pada daerah subtropis sering melakukan hibernasi (istirahat atau tidur pada musim dingin). Hewan tersebut akan aktif mencari makan dan berkembang biak selama musim semi dan musim panas. Pada umumnya, rodensia berkembang biak dengan cepat. Tikus besar cokelat (Rattus norvegicus) dapat melahirkan 22 anak, sedangkan tikus rumah (Mus musculus) dapat melahirkan 14 anak.

Tikus sawah
Kerugian dan Manfaat Rodensia
    Bagi manusia, rodensia bisa membawa kerugian sekaligus membawa manfaat. Beberapa kelompok rodensia seperti tikus dan bajing merusak tanaman pertanian dan hasil panen. Kotoran rodensia dapat mengkontaminasi bahan makanan yang disimpan di gudang. Berbagai jenis benda seperti kayu, bahan kulit, dan kain bisa rusak akibat keratan rodensia. Selain itu, rodensia juga menjadi perantara penyakit misalnya tifus dan pes. Sebaliknya kelompok rodensia seperti pika, kapibara dan marmot hutan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi manusia. Tikus sering dijadikan hewan percobaan, sedangkan hamster, babi guinea dan gerbil dijadikan sebagai hewan piaraan.

Hamster Rusia
Sumber Referensi : Enslikopedi Umum Untuk Pelajar

Tuesday, September 9, 2014

DOMBA : MAMALIA PENGHASIL WOL

    Domba adalah kelompok hewan dari bangsa Artiodactyla (berkuku genap) yang dikenal sebagai penghasil wol. Domba berjalan dengan bertumpu pada atau menggunakan ujung kukunya, tidak berjanggut, berkelenjar di depan mata dan berekor lebih panjang daripada kambing. Hewan bermarga Ovis ini diternakkan manusia karena memiliki nilai ekonomis tinggi.
    Sebagai hewan pemamah biak, domba memiliki lambung kompleks yang terdiri dari empat bagian. Lambung pertama, rumen, bertugas menerima makanan yang masuk melalui mulut dan yang telah bercampur dengan air liur. Di rumen makanan dihancurkan dengan bantuan kerja bakteri. Kemudian makanan masuk ke dalam lambung kedua yaitu retikulum. Di dalam retikulum makanan dilembutkan dan dibentuk seperti pelet. Setelah itu domba akan berbaring dan menguyah kembali pelet yang berasal dari retikulum di dalam mulutnya sampai makanan itu hancur. Ini berlangsung sekitar satu jam. Makanan kemudian ditekan masuk ke dalam lambung ketiga yaitu omasum dan diteruskan ke dalam lambung ke empat yaitu abomasum. Dari abomasum kemudian makanan diteruskan ke dalam usus halus.
 Domba Ekor Gemuk
Domba Ekor Tipis

Wol
    Domba domestik sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman pra sejarah. Hasil dari domba domestik adalah bulunya yang disebut wol. Wol merupakan hasil dari domba yang mempunyai arti ekonomis, misalnya peternakan domba di Afrika Selatan, Australia dan Selandia Baru telah menunjang kemakmuran negaranya. Wol tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan pakaian hangat di daerah beriklim dingin. Jenis domba penghasil wol adalah domba corridale dan merino.
    Adapun domba karakul dari Asia Tengah menghasilkan kulit "anak domba persia". Wol dari ternak domba karakul tidak diambil karena mutu kulitnya terutama kulit anak domba muda yang digunakan dalam industri kulit binatang. Di samping untuk produksi wol, domba juga diternakan untuk produksi daging. Misalnya domba southdown dari Inggris Selatan dipelihara sebagai ternak pedaging.
 Domba Garut
Domba Merino

Spesies Domba di Indonesia
    Spesies domba di Indonesia digolongkan menjadi dua, yaitu domba lokal dan domba impor. Spesies domba impor antara lain adalah domba texel, domba suffolk, domba merino, domba dorset, domba dormer (persilangan dorset dan merino), dan domba katahdin. Adapun spesies domba lokal antara lain domba garut, (Priangan), domba ekor gemuk yang banyak terdapat di Jawa Timur. Dan domba ekor tipis (domba asli Indonesia) yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Domba jantan ekor tipis digunakan sebagai aduan.
    Domba dorset berasal dari Inggris Selatan. Domba ini banyak diternakkan di Indonesi karena memiliki bulu yang halus. Ciri domba dorset adalah berbahu rendah, berpinggang lebar dan bertanduk. Adapun domba suffolk memiliki ciri khas berbadan putih namun berkepala hitam sehingga tampak seperti topeng dan kaus kakihitam pula pada kakinya. Domba ini tidak bertanduk, baik pada yang jantan maupun betina.

Friday, September 5, 2014

CERPELAI : KARNIVORA BERTUBUH RAMPING

    Carpelai adalah nama umum bagi sekelompok mamalia dari suku atau famili Mustelidae yang mencakup genus Mustela, Lyncodon,Poecilictis dan Poecilogale. Anggota ordo Carnivora ini berkerabat dekat dengan mink, tayra, marten, kucing kutub, sirakus, lingsang air, teledu dan teledu madu. Cerpelai bertubuh panjang dan ramping dengan rambut yang lebat dan tungkai yang pendek. Hewan ini tersebar luas di hampir semua wilayah,kecuali Australia dan Antartika.
    Ukuran tubuh cerpelai bervariasi menurut spesies. Panjangnya bisa mencapai 15-35 cm dan bobotnya sekitar 60-130 gram. Cerpelai jantan umumnya lebih besar dibandingkan cerpelai betina. Rambut hewan ini berwarna cokelat muda dengan variasi warna putih di bagian perut dan warna hitam di ujung ekor. Panjang ekor cerpelai mencapai 22-33 cm. Tungkainya tersusun atas lima jari dengan cakar yang tidak dapat ditarik kembali.
Keluarga Cerpelai cokelat

Gigi Taring
    Meskipun bertubuh kecil, beberapa spesies cerpelai seperti cerpelai eropa (Mustela nivalis) tidak pernah ragu-ragu untuk membunuh mangsa yang berukuran lebih besar. Hewan yang berotot kuat ini mampu memanjat pohon dan menyelinap ke dalam lubang untuk mengejar mangsanya. Cerpelai umumnya berburu pada malam hari. Pakan hewan ini berupa rodensia, katak, serangga, ikan dan burung. Ketika berburu, cerpelai akan menyergap mangsanya secara cepat. Dengan gigi taring yang tajam dan kuat, cerpelai mampu membunuh mangsa dengan gigitan di bagian leher. Mangsa tersebut lalu ditarik ke dalam sarangnya.
Kawanan cerpelai hitam dan ular cobra

Kelenjar Kesturi
    Cerpelai sering memanfaatkan sekresi dari kelenjar kesturi (sekreta) yang terdapat di bagian pangkal ekornya sebagai penanda wilayah. Sekreta itu biasanya ditinggalkan di dahan-dahan pohon atau rerumputan. Selain itu, sekreta juga digunakan untuk mengusir predator. Di alam, predator yang sering memangsa cerpelai adalah serigala, ular, elang dan burung hantu.
    Masa hidup atau umur cerpelai bisa mencapai 8 tahun. Cerpelai akan memasuki tingkat kematangan organ seksual setelah berumur 1 tahun. Masa hamil cerpelai betina berlangsung selama 5-6 minggu. Pada musim semi, cerpelai betina akan melahirkan 4-6 anak dan hal tersebut akan berulang kembali pada akhir musim panas.
Cerpelai Putih

Cerpelai Erminea
    Cerpelai erminea (M.erminea) atau stoat berukuran lebih besar daripada cerpelai eropa. Spesies ini mudah dikenali karena ekornya yang lebih pendek dengan warna hitam di ujungnya. Cerpelai erminea hidup di hutan-hutan dan tundra di belahan dunia bagian utara. Pada musim dingin, rambut hewan ini akan mengalami kerontokan, kecuali pada bagian ujung ekor yang berwarna hitam.

Kerabat Dekat Cerpelai

  1. Mink  terdiri dari 3 spesies, yaitu mink amerika (M.vision), mink eropa (M.lutrola) dan mink siberia (M. macrodon). Hewan yang pandai berenang ini gemar memangsa ikan, katak, krustasea, dan burung.
  2. Tayra (Eira barbaris) hidup di hutan di wilayah Amerika Selatan. Hewan yang pandai memanjat pohon ini memiliki kepala lebar, telinga bulat pipih, dan rambut hitam kecokelatan.
  3. Marten merupakan anggota Mustellidae dari genus Martes yang berbulu tebal dan halus. Hewan yang gemar memakan bajing ini tersebar di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
  4. Kucing Kutub  mencakup kucing kutub marmer (vormela peregusna), Kucing kutub eropa (M.Putorius), Kucing kutub stepa (M.Eversmannii), dan zorilla (Ictonyx striatus). Hewan yang berkulit lentur ini mengandalkan penciumannya ketika berburu.
  5. Sirakus  (gulo gulo) atau wolverine bertubuh besar dan kekar. Hewan yang menghuni tundra di Eropa dan Amerika ini sering mengencingi sisa buruan yang tidak habis dimakannya sebagai tanda hak milik.
  6. Linsang air  (otter) adalah nama umum bagi sub famili lutrinea. Hewan yang hidup di perairan tawar dan laut ini mencakup genus Amblonyx, Aonyx, Enhydra, Lontra, Lutra, Lutrogale dan Pteronura.
  7. Teledu  (badger) mencakup 3 sub famili yaitu Melinae (teledu eurasia), Mellivorinae (teledu madu) dan Taxidaeinae (teledu Amerika). Hewan yang bertubuh bulat ini memiliki pola warna terang pada wajahnya sehingga mirip topeng.
Minx
Tayra
Marten
Zorilla
Gulo Gulo (Sirakus)
Lingsang air
Teledu