"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Tuesday, May 30, 2017

BATU KAPUR : BATUAN BAHAN BANGUNAN

Batu kapur, dikenal juga dengan gamping, adalah batuan sedimen yang tersusun dari mineral kalsit, yakni kalsium karbonat (CaCO3). Pada umumnya, batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, berasal dari pengendapan cangkang atau kerangka organisme laut dan tersimpan di dasar permukaan laut. Batu kapur memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari serta dalam bidang pertanian, bahan bangunan dan industri.Batu kapur dapat berwarna putih, putih kekuning-kuningan, abu-abu, cokelat, atau bahkan hitam, tergantung pada keberadaan mineral pengotornya. Selain itu, batu kapur bersifat reaktif dengan asam.

Jenis Batu Kapur
    Ada beberapa jenis batu kapur, seperti kapur tohor (quickline) dan kapur mati (hydrated line). Pada pembakaran kapur CaCOdipanggang hingga terurai menjadi kalsium oksida dan karbondioksida pada suhu 725o C hingga 898o C. Kapur yang dipanggang akan menghasilkan kapur tohor (CaO). Jika kapur tohor dimasukkan kedalam air, maka air akan mendidih dan terbentuklah kapur mati (Ca(OH)2). Kapur mati biasanya digunakan untuk membuat bahan plester bangunan.
    Selain kapur tohor dan kapur mati, ada jenis kapur lainnya. Kapur gemuk merupakan janis kapur tohor yang relatif murni. Kapur ini digunakan untuk bahan bangunan. Kapur kurus merupakan jenis kapur yang mengandung silika, oksida besi dan aluminium. Kapur kurus lebih sulit bereaksi dengan air dibandingkan dengan kapur gemuk. Kapur karbit merupakan jenis kapur mati yang dihasilkan dari pembuatan gas asetilena. Kapur hidraulis (kapur romawi) adalah jenis kapur mati yang banyak mengandung silika, alumina, oksida besi dan magnesium. Kapur hidraulis dapat mengeras di dalam air. Adapun kapur sirih adalah jenis kapur mati yang lembab dan relatif murni.
Batu kapur (Gamping) Oilitik

Bahan Bangunan
   Batu kapur dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, terutama untuk bahan banunan. Banyak bangunan di dunia yang menggunakan batu kapur sebagai bahannya, terutama di Amerika Utara dan Eropa. Sejak abad pertengahanpun, batu kapur telah digunakan sebagai bahan bangunan. Banyak bangunan gereja dan kastil di Eropa yang menggunakan batu kapur sebagai bahannya. Persediaan batu kapur memang cukup banyak. Selain itu, batu kapur mudah dipotong atau dibentuk menjadi balok-balok dan tahan lama. Akan tetapi, batu kapur sangat berat sehingga sulit digunakan untuk bangunan tinggi. Selain itu, karena sifatnya yang sangat reaktif terhadap asam, banyak bangunan dan patung yang memakai batu kapur sebagai bahannya kini mulai mengalami kerusakan akibat hujan asam.

Kegunaan Batu Kapur
    Pabrik baja merupakan pengguna terbesar batu kapur. Batu kapur digunakan sebagai flux untuk mengeluarkan fosfor dan sulfat dari baja. Batu kapur juga digunakan di pabrik untuk memisahkan sulfat dari gas buang pabrik. Untuk bangunan jalan dan bangunan tradisional juga banyak digunakan batu kapur. 
    Di bidang pertanian, lahan pertanian yang memiliki tingkat keasaman tinggi dapat dinetralkan dengan menggunakan batu kapur. Batu kapur dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah yang diserap tanaman dengan cara menurunkan kadar asam tanah.
   Di bidang industri, batu kapur digunakan dalam pembuatan kaca, kertas, karbit, bata silika dan peleburan baja. Dalam pengolahan air, batu kapur dipakai untuk mengendapkan ion-ion seperti sulfat, fosfat dan tanin. Dalam kehidupan sehari-hari, batu kapur dalam bentuk sirih dimanfaatkan untuk menetralkan asam formiat pada bekas sengatan atau gigitan serangga. Selain itu, kapur sirih dapat menetralkan asam dalam keringat sehingga akan mengurangi bau badan. Kapur juga digunakan sebagai bahan pasta gigi dan sumber kalsium pada pembuatan roti.
 Bukit Kapur Penjalin di Sumenep, Madura
  Bahan olahan Batu kapur
Penambangan Batu kapur 

Wednesday, May 24, 2017

RANCANGAN PADA MAMALIA LUMBA-LUMBA

    Lumba-lumba bernapas dengan menggunakan paru-paru sebagaimana halnya hewan menyusui lainnya, yang berarti mereka tidak dapat bernafas di dalam air seperti ikan. Karena itulah mereka dengan teratur berenang ke permukaan. Lubang semburan yang terletak di atas kepalanya berguna untuk menghirup udara. Alat ini dirancang sedemikian rupa agar ketika binatang ini menyelam ke dalam air, lubang tersebut menutup secara otomatis dengan tutup khusus untuk mencegah masuknya air. Tutup tersebut secara otomatis akan membuka lagi ketika lumba-lumba berada di permukaan air.
 Lompatan Lumba-Lumba
Sistem Yang Membantu Tidur Tanpa Tenggelam
    Lumba-lumba mengisi 80-90% dari paru-parunya dengan udara setiap kali mereka bernapas. Sebaliknya, pada kebanyakan manusia perbandingannya hanya sekitar 15%. Bernapasnya lumba-lumba merupakan suatu kegiatan sadar dan tidak terjadi dengan sendirinya sebagaimana halnya hewan menyusui.
    Dengan kata lain, lumba-lumba dengan sadar memutuskan untuk bernapas sebagaimana kita memutuskan untuk berjalan. Terdapat suatu sistem khusus untuk mencegah kematiannya ketika tidur di bawah permukaan air. Lumba-lumba yang tidur menggunakan sisi otak bagian kiri dan kanan bergantian selama sekitar 15 menit. Ketika salah satu sisi tersebut tidur, lumba-lumba menggunakan sisi yang lain untuk berenang ke permukaan dan bernapas.
    Moncong lumba-lumba yang berbentuk paruh ini merupakan ciri lain yang meningkatkan kemampuan berenangnya. Hewan ini menggunakan sedikit tenaga untuk membelah air dan berenang pada kecepatan lebih tinggi. Kapal-kapal modern juga menggunakan haluan yang serupa dengan moncong hidung lumba-lumba yang dirancang dengan pola yang memperlancar aliran air untuk meningkatkan kecepatan kapal sebagaimana halnya lumba-lumba.
Kelompok Lumba-lumba
Kehidupan Bermasyarakat Lumba-Lumba
     Lumba-lumba hidup dalam suatu kelompok yang sangat besar. Untuk perlindungan, lumba-lumba betina dan bayi-bayinya ditempatkan di tengah kelompok. Lumba-lumba yang sakit tidak ditinggalkan sendiri, melainkan tetap diurus oleh kelompok tersebut hingga mati. Ikatan yang saling berketergantungan ini terbentuk sejak hari pertama bayi lumba-lumba bergabung dengan kelompoknya.
    Bayi lumba-lumba dilahirkan dengan mengeluarkan ekornya terlebih dahulu. Dengan cara ini sang bayi tetap mendapat pasokan oksigen selama masa persalinan. Ketika pada akhirnya kepalanya keluar, lumba-lumba yang baru lahir tersebut menuju permukaan untuk menghirup udara pertamanya. Pada umumnya, selama masa persalinan, betina lain menemani induk yang melahirkan itu.
    Induk lumba-lumba mulai merawat bayinya segera setelah lahir. Bayi lumba-lumba, yang bibirnya belum mampu menghisap, mendapatkan susu melalui dua tempat yang keluar dari sebuah celah pada permukaan perut sang induk. Ketika ia membuka dengan perlahan bagian ini, susu itupun keluar. Bayi lumba-lumba meminum lusinan liter susu setiap hari. Sejumlah 50% dari susu tersebut mengandung lemak (bandingkan dengan 15% lemak pada susu ternak), yang dengan cepat bekerja membangun lapisan kulit yang dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh.
    Betina lainnya juga membantu sang bayi sewaktu menyelam dengan cepat, dengan mendorong mereka ke bawah. Bayi lumba-lumba yang baru lahir juga diajarkan mengenai berburu dan menggunakan sonar penentuan tempat dengan gema yang dimilikinya, sebuah proses pendidikan yang berlangsung selama bertahun-tahun. Ada kalanya, lumba-lumba muda tidak akan meninggalkan suatu anggota keluarga hingga 30 tahun lamanya.
Lompatan Sepasang Lumba-lumba

Sistem Pencegahan Kejang
    Lumba-lumba mampu menyelam ke kedalaman yang tidak tertandingi oleh manusia. Pemegang rekor untuk ini adalah suatu jenis Paus yang mampu menyelam hingga kedalaman 9900 kaki (3000 meter) dalam sekali napas. Baik lumba-lumba maupun Paus diciptakan cocok untuk cara menyelam seperti ini. Ekor pipihnya membuatnya menyelam dan menuju permukaan jauh lebih mudah.
    Segi lain dari rancangan untuk menyelam ini adalah pada paru-paru mereka : ketika mereka menyelam semakin dalam, berat air di atasnya, yakni tekanannya, akan meningkat. Tekanan udara di dalam paru-paru juga akan meningkat untuk mengimbangi tekanan di luar tubuhnya. Jika tekanan yang sama dikenakan pada paru-paru manusia, maka manusia dengan mudah akan binasa. Untuk mengatasi bahaya ini, terdapat suatu sistem pertahanan khusus yang terdapat pada tubuh lumba-lumba : bronkus dan alveolus (sel udara) di dalam paru-paru lumba-lumba dilindungi oleh rantai tulang rawan yang sangat tinggi daya tahannya.
Animasi Kehidupan Lumba-Lumba
    Contoh lain mengenai kesempurnaan penciptaan tubuh lumba-lumba adalah sistem yang mencegah terjadinya kejang. Ketika sang penyelam naik ke permukaan terlalu cepat, mereka akan menghadapi bahaya tersebut. Sebab kejang ini adalah masuknya udara langsung ke dalam darah dan terbentuknya gelembung udara di dalam nadi. Gelembung udara ini dapat menyebabkan kematian karena mencegah peredaran darah. Paus dan lumba-lumba ternyata justru tidak menghadapi bahaya seperti itu meskipun mereka juga bernapas dengan menggunakan paru-paru. Ini karena mereka menyelam dengan paru-paru yang tidak dipenuhi udara, melainkan kosong. Karena tidak terdapat udara di dalam paru-paru mereka, mereka tidak akan mengalami resiko terjadinya kejang.
    Meskipun demikian, hal tersebut menimbulkan pertanyaan : Jika mereka tidak memiliki udara dalam paru-parunya, mengapa mereka tidak mati lemas karena kekurangan oksigen ?


Jawaban pertanyaan ini terdapat pada protein mioglobin yang ditemukan pada jaringan otot mereka dalam jumlah besar. Protein mioglobin memiliki daya ikat oksigen yang tinggi, sehingga oksigen yang diperlukan oleh hewan ini tidak disimpan di dalam paru-paru melainkan langsung di dalam otot mereka.
    Lumba-lumba dan Paus dapat berenang tanpa bernapas selama waktu yang panjang, dan dapat menyelam sedalam yang mereka inginkan. Manusia juga memiliki protein mioglobin, namun hal itu tidak menghasilkan keadaan yang sama karena volumenya jauh lebih kecil. Penyesuaian biokimia yang khas pada lumba-lumba dan paus tersebut, tentu merupakan bukti nyata tentang perencanaan yang sengaja. Allah telah menciptakan hewan menyusui di laut. seperti halnya hewan-hewan lainnya, dengan bentuk tubuh yang paling sesuai dengan keadaan tempat mereka tinggal.

Sumber : Harun Yahya : Keajaiban Desain Di Alam

Monday, May 15, 2017

ZOOLOGI : ILMU TENTANG ASPEK KEHIDUPAN HEWAN

Zoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari berbagai aspek kehidupan hewan. Ilmu ini masih dirinci lagi menjadi beberapa bidang ilmu seperti taksonomi hewan, morfologi hewan dan fisiologi hewan. Saat ini, zoologi diterapkan secara luas di berbagai bidang, terutama di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan industri.
Zoologi mempelajari dunia fauna
    Perkembangan zoologi dimulai sejak masa Yunani kuno, terutama sejak Aristoteles (348-322 SM) menulis buku Historia Animalium. Buku ini memuat diskripsi berbagai hewan yang terdapat di wilayah Yunani dan Asia kecil. Pada masa Romawi, Pliny (27-79 M) menyusun diskripsi hewan dan tumbuhan dalam sebuah buku berjudul Historia Naturalis. Sejak saat itu, berbagai penelitian zoologi dilakukan oleh para ilmuwan seperti William Harvey (1578-1657), Karl von Baer (1792-1876), Claude Bernard (1813-1878) dan Charles Darwin (1809-1882).
Zoologi Invertebrata

Kajian Zoologi
    Saat ini, zoologi menitikberatkan kepada dua hal, yaitu kajian taksonomi hewan serta kajian struktur dan proses. Kajian taksonomi hewan mencakup bahasan tentang vertebrata (hewan bertulang belakang) dan Ivertebrata (hewan tidak bertulang belakang). Adapun kajian struktur dan proses dalam zoologi terangkum dalam morfologi hewan dan fisiologi hewan.
    Untuk melakukan pekerjaannya, para ahli zoologi mengadakan riset di berbagai tempat seperti di laboratorium, kebun bintang, dan museum. Selain itu, mereka juga mengadakan pengamatan dan penelitian di lapangan, seperti di hutan, laut, dan daerah kutub. Seperti ilmuwan biologi pada umumnya ahli zoologi memulai kegiatannya dengan mengadakan observasi atau pengamatan dan membuat hipotesis atau dugaan. Pada tahap selanjutnya, mereka membuktikan hipotesis tersebut melalui serangkaian eksperimen atau percobaan. Hasil eksperimen kemudian dilaporkan dan dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah.

Taksonomi Hewan
    Taksonomi hewan merupakan bidang ilmu zoologi yang mempelajari tentang penggolongan atau klasifikasi hewan. Invertebrata tercakup dalam beberapa kajian seperti entimologi (kajian tentang serangga) dan malakologi (kajian tentang moluska). Adapun vertebrata tercakum dalam empat kajian yaitu ichthyologi (kajian tentang ikan), ornitologi (kajian tentang burung), dan mamalogi (kajian tentang mamalia).
Taksonomi Annelida
Morfologi Hewan
    Morfologi hewan merupakan bidang ilmu zoologi yang mempelajari tentang struktur atau susunan tubuh hewan. Bidang ilmu ini mencakup beberapa kajian seperti histologi (kajian tentang jaringan hewan) dan sitologi (kajian tentang sel dan komponen-komponennya). Saat ini, kemajuan di bidang morfologi hewan didukung oleh pengembangan teknologi seperti mikroskop elektron, elektroforesis, kromatografi, dan perunut radioaktif (radioactive tracers).

Fisiologi Hewan
    Fisiologi hewan merupakan bidang ilmu zoologi yang mempelajari tentang proses dalam tubuh hewan. Bidang ilmu ini umumnya membahas tentang sistem organ beserta proses fisik dan kimia yang terjadi di dalamnya. Sistem organ yang tercakup dalam fisiologi hewan antara lain sistem sirkulasi atau peredaran darah, pencernaan, endoktrin atau kelenjar, ekskresi, koordinasi (syaraf) dan regulasi (hormon), respirasi dan reproduksi. Adapun proses fisik dan kimia yang berlangsung dalam tubuh hewan antara lain proses pertumbuhan dan metabolisme.

Embriologi dan Ethologi 
    Dalam penerapannya, zoologi terkait dengan cabang biologi yang lain seperti embriologi dan ethologi. Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan embrio hewan, mulai dari proses fertilisasi (pembuahan) sel telur sampai menjadi fetus atau janin. Embriologi mencakup kajian tentang aktivitas gen dalam perkembangan sel dan jaringan hewan. 
    Adapun Ethologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan kebiasaan hewan seperti perilaku kawin, makan dan mengasuh anak. Perilaku hewan biasanya dicatat di dalam daftar ethogram yang berisi deskripsi perilaku dan kebiasaan masing-masing spesies.

GARIS EDAR BENDA-BENDA LANGIT

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Matahari sebagai pusat tata surya


Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Planet dan satelit mengorbit dengan garis edar yang teratur

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Sistem tata surya dilihat dari arah atas

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.

Sumber : Harun Yahya : Keajaiban Al Qur'an

Thursday, May 11, 2017

URANUS : PLANET KETUJUH DARI MATAHARI

Uranus adalah planet ketujuh dari matahari dan merupakan planet terbesar ketiga setelah Yupiter dan Saturnus. Diameter Uranus berukuran 52.500 km atau 4,1 kali diameter bumi. Jarak rata-rata Uranus dari matahari adalah 2.857 juta km atau sekitar 19 kali jarak bumi dari matahari. Uranus mengitari matahari sekali dalam 84 tahun dan berotasi pada sumbunya sekali dalam 17,25 jam.
    Uranus mempunyai inti padat yang tersusun dari logam. Inti ini dikelilingi oleh lapisan gas dan es. Atmosfer Uranus yang berwarna biru kehijauan terbentuk dari gas-gas seperti hidrogen, helium dan metana dengan ketebalan mencapai 5.000 km. Uranus sangat dingin dengan suhu sekitar -214oC. Dibandingkan dengan Saturnus dan Yupiter yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, Uranus yang sebagian besar terdiri dari air berukuran lebih kecil tetapi memiliki kepadatan yang lebih besar.

Penemuan Uranus
   Uranus adalah planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop. Planet ini ditemukan pada tanggal 13 Maret 1781 oleh William Herschel, seorang astronom Inggris. Herschel menemukan Uranus secara tidak sengaja pada saat ia mengamati gugusan bintang Gemini. Pada awalnya ia mengira planet tersebut sebagai komet dan menamainya Georgium Sidus (Bintang George) sebagai penghormatan terhadap raja George III dari Inggris. Setelah diketahui bahwa obyek bergerak tersebut adalah planet, Johann E.Bode, seorang astronom Jerman menamainya Uranus. Nama ini diambil dari dewa langit dalam mitologi Yunani.
    Sebelum Planet Uranus ditemukan, Saturnus merupakan planet terjauh dari matahari dan dianggap sebagai batas Tata surya. Dengan ditemukannya Uranus yang memiliki jarak dari matahari hampir dua kali lipat jarak Saturnus ke Matahari, maka diameter Tata surya menjadi dua kali lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya.
Pergerakan Planet Uranus
Cincin dan Satelit Uranus
    Uranus memiliki 10 cincin yang mengelilingi ekuatornya. Cincin gelap dan tipis tersebut terdiri atas serpihan es yang diliputi oleh suatu lapisan yang mengandung karbon dengan ketebalan tidak lebih dari 10 m. Lima cincin pertama ditemukan pada tahun 1977. Dari yang terdalam, kelimanya diberi nama Alfa, Beta, Gamma, Delta dan Epsilon.
    Pada tahun 1986, gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2, membantu para astronom menemukan lima cincin lainnya yang mengitari Uranus. Uranus juga sedikitnya memiliki 21 satelit, dengan 16 diantaranya mengorbit dekat ekuator planet tersebut. Dua satelit yang paling besar dan paling terang adalah Oberon dan Titania ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1787.Astronom Inggris William Lassel kemudian menemukan dua satelit besar lainnya Umbriel dan Ariel. Adapun satelit kelima yang lebih kecil Miranda ditemukan pada tahun 1948.Voyager 2 menemukan 11 satelit dalam lainnya yang berukuran lebih kecil, masing-masing dengan diameter kurang dari 100 Km. Selain itu, ada juga lima satelit luar yang mengorbit agak jauh dari Uranus, yaitu Caliban dan Sycorax yang ditemukan pada tahun 1997 serta Prospero, Setebos dan Stephano yang ditemukan pada tahun 1999. Berbeda dengan 16 satelit lainnya, kelima satelit luar ini mengorbit berlawanan arah dengan rotani Uranus.


Bagian Interior dalam Planet Uranus
Planet Uranus dibandingkan dengan ukuran Planet Neptunus
Sumber : Ensiklopedia Umum untuk pelajar dan Pustaka Ilmu : Planet

Monday, May 8, 2017

BANGAU : BURUNG PENGHUNI RAWA

    Bangau merupakan nama umum bagi kelompok burung dari bangsa Ciconiiformes yang memiliki kaki, leher dan paruh panjang.Kelompok hewan ini mencakup enam suku yaitu Ardeidae (cangkak, koak malam dan kuntul), Scopidae, Baleaniciptidae, Ciconiidae, Threskionithidae (Ibis) dan Phoenicopteridae (flamingo).
    Tubuh bangau umumnya berukuran besar dengan leher jenjang serta tungkai dan paruh yang panjang. Burung ini tersebar di hampir seluruh wilayah dunia, kecuali di Arktik dan Antartika. Bangau menyukai tempat yang dekat dengan air tawar, meskipun bangau putih (Ciconia ciconia) hidup di tanah kering.
Flamengo
Penerbang Ulung
    Bangau mampu beradaptasi untuk mengarungi air dangkal dan rawa-rawa dengan jari kakinya yang berselaput. Burung ini termasuk penerbang ulung yang gemar menjulurkan lehernya ke depan dan tungkai kakinya ke belakang ketika terbang. Pakan bangau berupa katak, ikan, siput, serangga dan mamalia kecil. Untuk menangkap mangsa, bangau biasanya diam tidak bergerak sampai mangsanya datang. Secara cepat, mangsa tersebut akan ditangkap dengan bagian paruhnya. Bangau umumnya bersarang di atas pohon. Hewan ini hidup secara berkelompok. Telurnya berjumlah 3-6 butir. Ketika menetas, anak bangau hampir tidak berbulu. Induk jantan maupun betina selanjutnya mengasuh anak-anaknya.

Kelompok Bangau
    Suku Ardeidae, terdiri dari sekitar 60 spesies, antara lain cangak ungu (Andea purpurea), koak malam hitam (Nycticorax nycticdaorax) dan kuntul putih besar (Egretta alba). Kelompokbangau ini memiliki badan ramping, paruh lurus dan tajam dan kaki panjang. Suku Scopidae hanya terdiri dari satu spesies, yaitu bangau kepala palu (Scopus umbretta). Burung yang berwarna cokelat ini memiliki paruh yang lebih pendek serta jambul yang berjuntai ke belakang. Suku Balaeniciptidae juga beranggota satu spesies yaitu bangau paruh paus (Balaeniceps rex). Burung yang berwarna abu-abu ini memiliki kepala yang besar dan paruh yang berbentuk unik. Suku Ciconiidae mencakup 19 spesies antara lain bangau hitam (Ciconia nigra), bangau maguari (Euxenura maguari) dan marabu besar (Leptoptilos crumeniferus). Adapun anggota suku Threskiornithidae berjumlah 29 spesies,di antaranya ibis hitam (Plegadis falcinellus), Ibis merah (Eudocimus ruber) dan ibis keramat (Threskiornis aethiopica). Selain memiliki paruh yang panjang dan melengkung ke bawah, kelompok bangau ini juga memiliki ekor yang pendek.
 Bangau Hitam
Bangau Putih Siberia

Flamingo
    Flamingo (suku Phoenicoptendae) terdiri dari 4 spesies yaitu flamingo besar Amerika (Phoenicopterus ruber), flamingo andes )Phoenicoparrus andinus), flamingo gunung (Phoenicornus jamasi) dan flamingo kecil (Phoenicoperrus minor). Leher dan tungkai kaki burung ini sangat panjang dan ramping. Adapun bulu flamingo umumnya berwarna putih atau merah muda.
 Flamingo Danau Nakuru, Afrika Tengah
Flamingo Danau Great Sand, Meksiko

Wednesday, May 3, 2017

HARI BURUNG MIGRASI SEDUNIA TAHUN 2017

    Hari ini, Kamis 3 Mei 2017 adalah hari yang dicanangkan sebagai Perayaan Hari Burung Migrasi Sedunia atau World Migratory Bird Day (WMBD). Walaupun di Indonesia kegiatan ini belum populer, namun perayaan hari Burung Migrasi sudah diperingati oleh beberapa negara di dunia, utamanya para pemerhati lingkungan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, admin ingin memperkenalkan apa itu hari peringatan hari burung migrasi sedunia sekaligus mengajak generasi muda Indonesia untuk ikut peduli dan semakin mencintai lingkungan khususnya alam dan segala isinya tempat dimana kita dilahirkan, dibesarkan dan hidup beraktivitas di dalamnya.
  Migrasi merupakan kegiatan berpindah dari suatu tempat ke tempat yang  lain. Dalam dunia binatang, migrasi biasanya diartikan sebagai perpindahan, baik secara horizontal maupun vertikal, yang dilakukan pulang-pergi secara teratur dimaksudkan untuk menghindari kondisi yang tidak memungkinkan mereka untuk melanjutkan kehidupannya. Kegiatan migrasi sangat nampak terlihat dalam dunia burung. Setiap tahun, jutaan ekor burung melakukan migrasi dari lokasi tempat mereka berbiak menuju lokasi lain yang secara ekologis dapat menyediakan kebutuhan untuk makan dan melanjutkan hidupnya. Hal tersebut umumnya terjadi akibat kondisi cuaca ekstrim yang menimpa lokasi tempat berbiak. Selama musim dingin, tempat mereka berbiak akan dipenuhi dengan salju, sehingga harus mencari tempat yang lebih hangat dan menyediakan sumber makanan yang berlimpah.
   Migrasi di dunia burung adalah merupakan fenomena alam yang luar biasa. Makhluk bersayap yang ukurannya rata-ratanya sekepalan orang dewasa tersebut sanggup melakukan terbang jarak jauh hingga ribuan atau bahkan belasan ribu kilometer pulang-pergi. Burung Kedidi merah Calidris canutus, misalnya, yang berukuran dari ujung paruh sampai ke ujung ekor sekitar 24 cm, sanggup melakukan perjalanan sepanjang 16.000 kilometer setahun dua kali. Mereka berbiak di Siberia dan selama musim dingin melakukan migrasi hingga ke ujung selatan Afrika. Ada pula puluhan jenis lainnya yang berbiak di Siberia dan kemudian memilih jalur migrasi melewati Asia Timur, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) hingga ke pulau-pulau di wilayah Pasifik. Mereka telah dibekali dengan struktur morfologi, fisiologi dan kemampuan terbang serta menentukan arah yang hingga saat ini masih merupakan bagian penelitian dari para ahli.
  
Di sepanjang perjalanannya burung-burung bermigrasi tersebut singgah di lokasi-lokasi tertentu untuk beristirahat dan mencari makanan sebagai bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan panjangnya. Lokasi tempat mencari makan burung migran merupakan bagian yang sangat vital dan berharga dalam perjalanan hidup mereka. Itulah sebabnya, diperlukan kerjasama internasional untuk secara bersama-sama melindungi habitat tempat burung bermigrasi singgah.
   Perayaan International Migratory Bird Day (IMBD) pertama kali diadakan di Amerika SerikatAcara tersebut berjalan sukses dan menarik perhatian banyak pihak untuk terlibat di dalamnya. Namun demikian, kesuksesan acara tersebut hanya berlaku di belahan bumi barat saja, dan kurang menyentuh wilayah lainnya. Untuk membawa gaung pelestarian secara lebih luas, organisasi African-Eurasian Migratory Waterbirds (AEWA) menyelenggarakan acara Migratory Waterbirds Day yang meliputi wilayah Afrika, Eropa dan sebagian Asia, bertepatan dengan ulang tahun ke-10 organisasi tersebut pada tahun 2005. Pada pertemuan tersebut juga disepakati untuk melakukan kegiatan yang meliputi seluruh wilayah bumi. Perayaan World Migratory Bird Day (WMBD) kemudian diluncurkan pada tanggal 8 – 9 April 2006 oleh AEWA dan Convention on Migratory Species (CMS) di Kenya. Sejak itulah WMBD diperingati setiap tahun secara global dengan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat secara luas.
Menyadari adanya kebutuhan untuk kerjasama internasional di antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, para ilmuwan dan masyarakat, pada tahun 1993 digagas suatu kegiatan khusus di Amerika Serikat yang diberi nama International Migratory Day.
   WMBD diperingati setiap tahun dengan mengusung tema tertentu yang dirasakan sesuai dengan kondisi pada tahun tersebut. Pada perayaan pertama tahun 2006, saat itu burung bermigrasi mendapat tuduhan berat sebagai penyebar virus flu burung, meskipun tidak ada bukti ilmiah mengenai hal tersebut. Itulah sebabnya pada tahun tersebut tema yang diusung adalah “Migratory birds need our support now!” yang menggambarkan perlunya dukungan untuk kelangsungan hidup burung bermigrasi. Tahun 2014 adalah merupakan tahun dengan jumlah perayaan terbanyak yang pernah tercatat, yaitu 400 acara yang berlangsung di 85 negara. Karena tahun tersebut bertepatan dengan maraknya upaya untuk mendorong pariwisata yang berwawasan lingkungan, maka perayaan pada tahun 2014 mengambil tema “Destination Flyways: Migratory Birds and Tourism”. Tema ini mengusung hubungan antara konservasi burung bermigrasi, pengembangan masyarakat lokal dan wisata berbasis alam di seantero dunia. Sementara itu, untuk tahun 2017 tema yang diusung adalah “Their future is our Future. A healthy planet for migratory birds and people”. Dengan tema tersebut, WMBD 2017 ingin menunjukan adanya keterhubungan erat antara manusia dan alam, khususnya manusia dan satwa bermigrasi, terutama burung, karena semuanya tinggal di planet yang sama, dan dengan demikian menggunakan sumber daya terbatas yang sama. Tema tersebut ingin mengatakan bahwa konservasi untuk burung melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan adalah juga penting bagi kelanjutan masa depan umat manusia.
   Founding Partners untuk World Migratory Bird Day. Di Indonesia, Wetlands International Indonesia mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk merayakan WMBD. Pada tahun 2017, Wetlands International Indonesia memfasilitasi Sekretariat East Asian-Australasian Flyway Partnership untuk memberikan dukungan finansial kepada 6 organisasi untuk melakukan perayaan WMBD. Di samping itu, beberapa Staf nya juga terlibat langsung dalam perayaan di Jakarta, Gorontalo, Jambi dan Papua.
Perayaan WMBD melibatkan demikian banyak pihak di seluruh dunia. Di Indonesia Lembaga Wetlands International secara global telah terlibat dari awal dalam perayaan tersebut. Wetlands International bersama-sama dengan UNEP, CMS, AEWA, BirdLife International, East Asian-Asutralasian Flyway Partnership (EAAFP) dan International Council for Game and Wildlife Conservation (CIC) adalah merupakan
World Migratory Bird Day tahun 2016
   Pada setiap tahun perayaan, disepakati tema tertentu yang menggambarkan perhatian bersama secara global pada tahun tersebut. Untuk tahun 2016, tema perayaannya adalah “… Ketika langit sunyi? Hentikan pembunuhan, pengambilan dan perdagangan ilegal burung air bermigrasi (… and when the skies falling silent? Stop the illegal killing, taking and trade of migratory birds).
Sejalan dengan tema tersebut, perayaan di tahun 2016  ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat global mengenai pentingnya menangani semakin banyaknya burung air bermigrasi yang hilang akibat kegiatan pembunuhan, pengambilan dan perdagangan ilegal. Belum lagi bila kita membicarakan faktor-faktor lain yang menyebabkan semakin menyusutnya jumlah populasi burung air bermigrasi di seluruh dunia, baik berupa menyusutnya habitat, pencemaran perairan, maupun fenomena perubahan iklim yang semakin mempersempit ruang gerak burung.
Mengapa harus melindungi burung air bermigrasi?

Migrasi burung air adalah fenomena alam yang sangat menakjubkan. Jutaan burung air pada waktu hampir bersamaan, melakukan perjalanan tahunan, meninggalkan lokasi berbiak mereka yang secara fisik tidak menguntungkan untuk ditempati karena berlapis salju. Mereka harus bergerak menunju negeri di selatan yang masih hangat dan menyediakan makanan berlimpah. Pada saat yang tepat juga, mereka pun harus kembali ke negeri asalnya di utara ketika musim hangat tiba untuk mencari pasangan dan beranak-pinak.
Kegiatan bermigrasi ini berulang setiap tahun dengan presisi waktu yang sangat menakjubkan. Banyak penelitian ilmiah yang menjelaskan bagaimana fenomena migrasi tersebut berlangsung, faktor apa saja yang mendorong mereka untuk memulai migrasi, serta hal apa saja yang memandu mereka untuk mencapai lokasi tujuan secara tepat dan cepat.
Bagi burung air, migrasi adalah perjalanan penting melelahkan yang harus mereka jalani untuk menyambung kehidupan dan keturunan mereka. Seringkali perjalanan tersebut tidak berlangsung mulus dan menyenangkan karena berbagai gangguan yang harus dihadapi. Banyak diantara mereka yang tidak bisa menyelesaikan perjalanannya karena lokasi tempat mereka berhenti untuk mencari makanan telah hilang atau berubah fungsi.

Di beberapa lokasi persinggahan malah mereka ditangkap dan dibunuh untuk berbagai alasan. Termasuk, dijadikan sebagai bahan makanan maupun kesenangan berburu. Itulah sebabnya, karena perjalanan para burung ini melintasi batas banyak negara, diperlukan kerja sama berbagai negara, lembaga non-pemerintah maupun pihak terkait lainnya. Dengan maksud, melindungi dan menyediakan para burung bermigrasi ini habitat yang memadai, baik untuk keperluan berbiak, berhenti sementara mencari makan, maupun sebagai lokasi akhir migrasi.
World Migratory Bird Day Tahun 2017
 Perayaan Hari Migrasi Burung Sedunia atau World Migratory Bird Daya (WMBD) selalu diperingati setiap tahunnya pada minggu kedua Mei. Tahun 2017, perayaan WMBD mengusung tema “Their future is our Future. A healthy planet for migratory birds and people”. Tema tersebut seolah menjelaskan adanya keterhubungan erat antara manusia dan alam, khususnya manusia dan satwa yang bermigrasi.
   Satwa yang bermigrasi dalam hal ini adalah burung. Burung dan manusia tinggal di planet yang sama dan menggunakan sumber daya yang sama. Tema tersebut menunjukkan bahwa konservasi untuk burung melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga penting bagi kelanjutan masa depan umat manusia.
   

Sebagai negara yang menjadi lintasan utama dan tujuan akhir berbagai jenis burung migrasi, Indonesia tentunya memiliki peran penting dalam melestarikan burung-burung migran tersebut. “Kita menyadari setiap tahunnya jumlah burung yang bermigrasi ke Indonesia semakin berkurang. Kepedulian kita bersama harus ditingkatkan, terutama pada upaya keselamatan berbagai jenis burung yang bermigrasi itu,” ungkap Fransisca Noni dari Burung Nusantara.

Jalur Migrasi Burung Melalui Indonesia
Setiap tahun, ribuan burung raptor bermigrasi ke Bumi bagian selatan melalui dua jalur. Pertama, koridor daratan sebelah timur (Eastern inland corridor) yaitu jalur yang dilalui para raptor dari tenggara Siberia melalui timur Tiongkok menuju semenanjung Malaysia, lalu mendarat di Indonesia yakni Jawa, Bali, dan Lombok.
Kedua, Koridor Pantai Pasific (Coastal pacific corridor) yaitu jalur yang akan dilalui oleh burung-burung dari timur Rusia yang melewati Kepulauan Jepang dan Taiwan, lalu ke selatan Filipina dan menepi di wilayah Sunda Besar. “Dalam sekali migrasi, mereka dapat terbang hingga jarak 15.000 kilometer dengan waktu tempuh 50 – 70 hari,” ungkap Zaini.
   Dalam perjalanan migrasinya, raptor biasa terbang siang hari. Ketika malam, mereka mencari tempat singgah untuk istirahat (roosting). Di tempat peristirahatan, mereka dapat menghabiskan waktu 3 sampai 14 hari untuk mencari makan dan kemudian kembali melanjutkan perjalanannya (stop over).   

   Uniknya, para raptor itu menggunakan jam internal yang mereka miliki untuk mendeteksi lokasi matahari dan magnet bumi. Dengan bantuan udara panas, mereka dapat terbang tinggi dan meluncur deras. Perilaku itu dapat mengehemat tenaga mereka selama perjalanan migrasi ke tempat tujuannya.
Tidak kurang 60 jenis raptor setiap tahunnya bermigrasi ke Asia Tenggara, 19 di antaranya ke Indonesia sebelum akhirnya kembali ke habitat berbiaknya. Sebut saja sikep-madu asia (Pernis ptilorhyncus), elang-alap cina (Accipiter soloensis), elang-alap nipon (Accipiter gularis), baza hitam (Aviceda leuphotes), elang kelabu (Butastur indicus), dan alap-alap kawah (Falco peregrinus).
   Diperkirakan, puluhan ribuan burung bermigrasi ke daerah hangat di Asia, termasuk Indonesia. Ancaman selalu mengintai burung-burung migran tersebut, mulai dari perubahan iklim, bencana alam, kerusakan hutan, hingga perburuan. Beberapa kejadian seperti kerusakan hutan akibat alih fungsi lahan dan kebakaran menghambat migrasi mereka. Indonesia sebagai salah satu wilayah penting yang menjadi jalur utama berbagai jenis burung migran, turut mengalami hal tersebut. Tingkat kerusakan hutan di Indonesia yang terus terjadi, menyebabkan raptor yang bermigrasi ke Nusantara berkurang.

Gerak Migrasi Burung

Sumber Referensi : Mongabay Indonesia, Wetlands Internasional.Org