"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, May 26, 2011

LALAT : SERANGGA PEMBAWA PENYAKIT

    Menurut taksonomi, lalat merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut kelompok serangga bersayap diptera, termasuk nyamuk. Akan tetapi, dalam bahasa sehari-hari, istilah lalat dibedakan dari nyamuk. Sekitar 85.000 spesies lalat tersebar di seluruh dunia, mulai dari daerah subarktik sampai daerah tropis dan dari lautan sampai pegunungan. Meskipun sebagian besar lalat dapat menyebabkan penyakit dan merusak tanaman pertanian, namun hewan ini berperan dalam prose penyerbukan tanaman dan sebagai mangsa bagi beberapa hewan seperti katak, kadal dan burung.

 Lalat Hijau
     Salah satu ciri khas dari lalat adalh sepasang sayap belakang yang mengalami modifikasi menjadi halter (alat keseimbangan). Halter ini akan bergetar bersama dengan sayap depannya. Selain sebagai alat keseimbangan, halter juga berfungsi untuk menunjukkan perubahan arah pada saat terbang. Adapun sayap depannya tipis dan transparan dengan beberapa pembuluh darah. Mulut lalat biasanya membentuk proboscis atau alat pengisap.

Lalat Pasir
Panorpoid
    Lalat berkerabat dengan lalat kalajengking, pita pitu, kupu-kupu, ngengat dan pinjal. Semuanya termasuk kelompok panorpoid dan berasal dari nenek moyang yang berbiak pada lumut basah. Kupu dan ngengat berasal dari panorpoid yang menjadi hewan darat, sedangkan pita pitu menjadi serangga air.

Belatung,merupakan larva lalat
Daur Metamorfosis Lalat
    Daur metamorfosis lalat melalui empat tahap, yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Telur lalat bervariasi dalam bentuk dan ukuran menurut spesies. Dalam jumlah yang banyak, telur tersebut diletakkan pada beberapa medium seperti bangkai dan kotoran hewan serta air. Setelah menetas, telur akan tumbuh menjadi larva yang panjangnya sekitar 2 mm. Setelah beberapa hari, larva tersebut akan tumbuh dengan pesat sehingga panjangnya mencapai sekitar 12 mm. Larva lalat kemudian berubah menjadi pupa yang berwarna kecokelatan. Selama menjadi pupa, organ tubuh lalat mengalami perkembangan, terutama bagian sayapnya. Setelah menjadi dewas, lalat keluar dari pupa dan siap untuk terbang.

Lalat Tsetse
Lalat Tsetse
    Secara garis besar, lalat mencakup tiga sub famili, yaitu Nematocera (misalnya lalat hitam dan lalat pasir), Brachycera (misalnya lalat pitak, lalat serdadu, dan lalat penari), serta Cyclorrhapha (lalat buah, lalat rumah, dan lalat kibar). Beberapa kelompok lalat yang berfungsi sebagai pembawa penyakit antara lain lalat pasir (pembawa penyakit kulit), lalat rumah (pembawa penyakit saluran pencernaan dan penyakit kulit), dan lalat Tsetse (pembawa penyakit tripanosomiasis atau penyakit tidur). Lalat Tsetse dari genus Glossina merupakan vektor atau perantara protozoa parasit Trypanosoma yang menyerang hewan dan manusia. Adapun beberapa kelompok lalat yang bertindak sebagai hama tanaman dan ternak antara lain lalat bawang, lalat frit, lalat domba dan lalat dengung.

PROFIL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


15. PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(UU NO.3 TAHUN 1950)
Berdiri
: 4 Maret 1950
Ibukota
: Yogyakarta
Luas Wilayah
: 3.133,15  Km2
Letak Astronomis
: 7o30'LS -8o LS dan 110oBT  - 111o BT
Terdiri dari
: 4 Kabupaten, 1 Kota, 78 Kecamatan dan 391 Desa
Jumlah Penduduk
: 3.279.701 jiwa
Identitas daerah
: Flora : Kepel
: Fauna : Burung Perkutut
Komoditas Utama
: Kulit, Pariwisata
Bahan Galian
: Pasir
Industri
: Kerajinan Perak
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Kulon Progo
Wates
586,28
386.707
12
88
2
Bantul
Bantul
508,13
823.242
17
73
3
Gunung Kidul
Wonosari
1.431,42
695.625
18
144
4
Sleman
Sleman
574,82
955.027
17
86
5
Kota Yogyakarta
Yogyakarta
32,50
419.101
14
 -
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Jawa
Lagu Daerah
: Suwe Ora Jamu, Ilir-Ilir, Gambang Suling
Alat Musik
: Gamelan, Gong
Tarian
: Tari Bondan, Serimpi
Makanan Khas
: Gudeg
Senjata Tradisonal
: Keris
Suku
: Jawa
Rumah adat
: Rumah adat Mataram
Lapangan Udara
: Adi Sucipto
Pelabuhan Laut
 -
Universitas
: Universitas Gajah Mada
Cerita Rakyat
: Kutukan Joko Badung
Agama
: 92% Islam, sisanya Kristen, Hindu dan Budha
Pahlawan
: Pangeran Diponogoro, Kihajar Dewantoro
Taman  Nasional 
: TN Merapi
Fauna dilindungi
:  Macan Tutul, Elang Jawa
Gunung  Tertinggi
:  Gunung Merapi (2.914 m)
Sungai Terpanjang
:  Kali Progo
Danau Terluas
:   -
Pulau Terluas
:   -
Kabupaten Terluas
:  Gunung Kidul

Wednesday, May 18, 2011

TAMAN NASIONAL DI KALIMANTAN

    Taman Nasional di Pulau Kalimantan yang kami posting pada bagian ketiga Katagori Taman Nasional & Cagar Alam di Indonesia merupakan bagian dari wilayah Zoogeografis Indonesia bercirikan Asiatis baik Flora maupun Faunanya. Kalimantan merupakan Pulau di Indonesia yang memiliki wilayah hutan paling luas yang masih tersisa dan menjadi bagian perlindungan Biosfer dunia. Di Hutan tropis Kalimantan ini tinggal berjenis fauna langka seperti Orang Utan Kalimantan, Bekantan, Beruang Madu, Gajah Kalimantan, Badak Sumatera, Macan Dahan dan aneka jenis burung langka lainnya.
    Pulau kalimantan pada zaman pleistosen pernah menyatu dengan Asia bersama Pulau Jawa dan Sumatera sehingga jenis flora dan faunanya juga ditemukan di Benua Asia. Termasuk Jenis Ikan langka yang memiliki kesamaan antara sungai-sungai di Kalimantan dan Sumatera. Misalnya Arwana ditemukan di aliran sungai Kapuas (Kalimantan) dan Batang Hari (Sumatera) yang dulu ternyata menyambung menjadi satu aliran sungai dan bermuara di laut Cina Selatan,. Demikian juga sungai Bengawan Solo di Jawa yang menyambung dengan sungai Barito di Kalimantan dan bermuara di selat Makassar.
   Taman-Taman Nasional di Kalimantan merupakan tempat perlindungan terakhir flora fauna endemik pulau ini terutama Orang Utan, Kera besar yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera yang populasinya dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berikut ini adalah beberapa Taman Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah di pulau Kalimantan.
1. Taman Nasional Gunung Palung
  • Letak Geografis : Provinsi Kalimantan Barat
  • Luas : 90.000 Ha, terdiri dari hutan Mangrove , hutan rawa, hutan rawa air tawar dan hutan pegunungan 
  • Flora : Meranti, Kayu Ulin, Keruing dan Ramin
  • Fauna : Orang Utan, Kijang, Ayam hutan
2. Taman Nasional Tanjung Puting
  • Letak Geografis : Provinsi Kalimantan Tengah bagian Selatan
  • Luas : 173.330 Ha terdiri dari Hutan hujan tropis dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai dan hutan sekunder
  • Flora : Jelutung, ramin, Meranti dan Kayu ulin
  • Fauna : Orang Utan, Beruang Madu, Macan Dahan, Buaya Muara 
3. Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya
  • Letak Geografis : Berada di pegunungan Swener dan Muller perbatasan Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
  • Luas : 181.090 Ha, terdiri dari hutan hujan tropis dan hutan pegunungan
  • Flora : Jelutung, Ramin, meranti, kayu ulin, anggrek, rotan dan palem
  • Fauna : Kancil, Bekantan, Beruang madu, Ayam hutan, Kijang , Badak Sumatera
4. Taman Nasional Betung Karimun
  • Letak Geografis : berada di wilayah Kalimantan Barat
  • Luas : 800.000 Ha, terdiri dari hutan dataran rendah dan dataran tinggi 
  • Flora : Jelutung, pandan, cemara gunung, dan gaharu
  • Fauna : Orang Utan, Rusa, Burung Enggang
5. Taman Nasional Kayan Mantarang
  • Letak geografis : berada di wilayah Provinsi Kalimantan Utara
  • Luas : 1.360.900 Ha, merupakan hutan dataran rendah dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi kabut tebal
  • Flora : Jelutung, Meranti, Kayu ulin dan Gaharu
  • Fauna : Orang Utan, Bekantan, Kijang , gajah Kalimantan , Macan Dahan dan Ayam hutan
6. Taman Nasional Danau Sentarum
  • Letak geografis : berada di wilayah provinsi Kalimantan Barat
  • Luas : 102.000 Ha, sekitar danau Sentarum kabupaten Sanggau sampai perbatasan Serawak, Malaysia
  • Flora : Jelutung, paku-pakuan, dan tanaman rawa
  • Fauna : Ikan Arwana, Muncak, dan berbagai jenis burung
7. Taman Nasional Kutai
  • Letak geografis: berada di kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur
  • Luas : 198.629 Ha meliputi Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara dan Bontang, merupakan ekosistem hutan dataran rendah sampai dataran tinggi dengan hutan tropis
  • Flora : Mangrove, bakau, Jelutung, gaharu, kayu ulin
  • Fauna : Orang Utan, Bekantan, Beruang Madu, Macan dahan , Kijang emas, Pesut Mahakam dan Buaya muara 
8. Taman Nasional Sebangau
  • Letak geografis : Terletak di Kalimantan Tengah 
  • Luas : 568.700 Ha meliputi kabupaten Katingan, palang Pisau dan Palangkaraya
  • Flora : Ramin, Meranti, Jelutung, Kapur naga, dan aneka anggrek
  • Fauna : Orang Utan, Burung Rangkong, Bekantan, Beruang madu, Macan Dahan, Owa, Monyet ekor panjang dan Buaya muara 
Orang Utan dari Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah
 Bekantan dari Taman Nasional Sebangau
 Beruang Madu dari Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya
 Gajah Kalimantan dari Taman Nasional Kayan , kalimantan Utara
 Pesut dari Sungai Mahakam , Kalimantan Timur
Badak Sumatera, dari Taman Nasional Kutai Barat

Thursday, May 12, 2011

PROFIL PROVINSI JAWA TENGAH


14. PROVINSI JAWA TENGAH

(UU NO.70 TAHUN 1950)
Berdiri
: 4 Juli 1950
Ibukota
: Semarang
Luas Wilayah
: 32.799,91 Km2
Letak Astronomis
: 6oLS-8o LS dan 108oBT - 111o BT
Terdiri dari
: 29 Kabupaten, 6 Kota, 564 Kecamatan dan 7.817 Desa
Jumlah Penduduk
: 32.952.040 jiwa
Identitas daerah
: Flora : Bunga Kantil  
: Fauna : Burung Kepodang
Komoditas Utama
: Kapuk, Batik, Karet
Bahan Galian
: Minyak Bumi, Pasir Besi
Industri
: Rokok kretek, Kerajinan Tangan
Pembagian Wilayah Kabupaten dan Kota
No
Nama Kabupaten/Kota
Ibukota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
(Km2)
Sensus 2005
Kecamatan
Desa
1
Cilacap
Cilacap
2.138,50
1.714.664
24
269
2
Banyumas
Purwokerto
1.327,65
1.543.264
30
300
3
Purbalingga
Purbalingga
777,63
870.247
15
224
4
Banjarnegara
Banjarnegara
1.069,70
905.786
20
266
5
Kebumen
Kebumen
1.306,80
1.236.945
26
449
6
Purworejo
Purworejo
1.034,49
735.551
16
469
7
Wonosobo
Wonosobo
987,84
790.165
15
236
8
Magelang
Mungkid
1.085,74
1.195.770
21
365
9
Boyolali
Boyolali
1.015,10
955.616
19
263
10
Klaten
Klaten
656,16
1.150.379
26
391
11
Sukoharjo
Sukoharjo
466,66
832.426
12
150
12
Wonogiri
Wonogiri
1.793,40
1.037.430
25
252
13
Karanganyar
Karanganyar
717,90
822.041
17
162
14
Sragen
Sragen
940,77
872.493
20
196
15
Grobogan
Purwodadi
1.975,86
1.333.965
19
273
16
Blora
Blora
1.820,59
849.845
16
271
17
Rembang
Rembang
1.014,08
590.633
14
287
18
Pati
Pati
1.489,19
1.221.824
21
400
19
Kudus
Kudus
425,15
751.891
9
124
20
Jepara
Jepara
1.162,61
1.045.257
14
183
21
Demak
Demak
900,12
1.045.257
14
241
22
Semarang
Ungaran
950,21
910.277
17
208
23
Temanggung
Temanggung
864,93
717.249
20
280
24
Kendal
Kendal
1.002,33
909.625
19
265
25
Batang
Batang
800,14
712.811
12
239
26
Pekalongan
Kajen
861,41
850.518
19
270
27
Pemalang
Pemalang
1.115,31
1.358.348
14
211
28
Tegal
Slawi
864,88
1.465.664
18
281
29
Brebes
Brebes
1.661,17
1.787.011
17
292
30
Kota Magelang
Magelang
18,12
123.643
2
 -
31
Kota Surakarta
Surakarta
43,97
510.481
5
 -
32
Kota Salatiga
Salatiga
56,98
162.958
4
 -
33
Kota Semarang
Semarang
373,69
1.416.522
16
 -
34
Kota Pekalongan
Pekalongan
45,25
279.161
4
 -
35
Kota Tegal
Tegal
35,38
246.133
4
 -
Ragam Budaya
Bahasa Daerah
: Jawa
Lagu Daerah
: Gambang Suling, Gundul Pacul, Ilir-ilir
Alat Musik
: Gamelan
Tarian
: Tari Serimpi
Makanan Khas
: Bapia, Lumpia
Senjata Tradisonal
: Keris
Suku
: Jawa
Rumah adat
: Rumah Joglo
Lapangan Udara
: Ahmad Yani (Semarang)
Pelabuhan Laut
: Tanjung Mas (Semarang)
Universitas
: Universitas Diponogoro
Cerita Rakyat
: Bawang merah Bawang Putih
Agama
: 96% Islam, sisanya Kristen, Hindu dan Budha
Pahlawan
: Nyi Ageng Serang, RA Kartini
Taman Nasional
: TN Merapi, TN G.Slamet
Fauna dilindungi
: Macan Tutul Jawa, Owa Jawa
Gunung Tertinggi
: G. Slamet (3.428 m)
Sungai Terpanjang
:  Kali Serayu
Danau terluas
:  Waduk Gajah Mungkur
Pulau Terluas
:  P. Nusa Kambangan
Kabupaten Terluas
:  Cilacap