"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, December 18, 2015

PENGINDERAAN JAUH

     
     Pengindraan jauh adalah teknik mendeteksi dan mempelajari objek dari jarak jauh tanpa harus berada dekat dengan obyek tersebut. Istilah penginderaan jauh muncul pertama kali di Amerika Serikat pada 1950-an yang berarti ilmu dan segala sesuatu yang berhubungan dengan identifikasi atau pengamatan suatu obyek tanpa harus berdekatan dengan obyek tersebut. Pengamatan yang dilakukan melalui penginderaan jauh pada umumnya mencakup suatu obyek yang luas seperti wilayah daratan atau lautan dan biasanya dilakukan dari suatu ketinggian tertentu. Penginderaan jauh juga menjadi mata kuliah wajib di jurusan Geografi UI dan UNJ (dulu IKIP Jakarta).
    
 Penginderaan Jauh memanfaatkan Satelit
 Perangkat Optik
    Cara yang paling sederhana dalam penginderaan jauh adalah dengan melakukan pengamatan visual jarak jauh menggunakan berbagai perangkat optik. Pada masa Perang Dunia I, pengamatan terhadap situasi daratan dilakukan dengan membawa perangkat kamera optik di dalam pesawat terbang. Metode pengamatan yang menggunakan kamera optik tersebut masih digunakan hingga sekarang untuk membuat pemetaan mengenai lokasi perkotaan dan daerah sekitarnya.

Perangkat Optik Penginderaan jauh
    Akan tetapi, penginderaan jauh dengan menggunakan perangkat optik memiliki banyak kelemahan. Hasil yang diperoleh sangat tergantung kepada kondisi pencahayaan di sekitar obyek yang diamati. Pengamatan tersebut tidak dapat dilakukan pada waktu malam hari atau bila kondisi cuaca kurang cerah. Selain itu, kamera tidak dapat menangkap keberadaan obyek yang terhalang oleh obyek lain.
Sensor melalui citra radar
Sensor
    Cara untuk melakukan penginderaan jauh terus dikembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan radiasi elektromagnetik. Semua benda selalu memancarkan atau menyerap energi. Energi itu disebut radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bentuk gelombang. Setiap benda memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda tergantung dari suhu benda itu. Energi pada tiap benda berasal dari pergerakan elektron-elektron dalam atom penyusun tiap materialnya. Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin cepat pergerakan elektonnya dan semakin pendek panjang gelombang radiasi elektomagnetiknya. Sebalinya, semakin dingin suhu suatu benda, semakin lambat pergerakan elektron di dalamnya dan gelombang radiasi yang dipancarkannya pun lebih panjang.
    Radiasi elektromagnetik lalu ditangkap oleh sensor yang dinamakan radiometer. Alat ini dapat mengenali panjang gelombang yang ditangkapnya, sehingga dari perbedaan panjang gelombang itu dapat dianalisis obyek yang diamati. Alat yang dikembangkan berikutnya adalah imaging radiometer. Selain mengenali perbedaan panjang gelombang, alat ini dapat membuat gambaran benda yang diamati dalam bentuk dua dimensi. Dengan prinsip radiasi elektromagnetik, penginderaan jauh dapat dilakukan terhadap obyek-obyek yang tidak terlihat secara visual karena terhalang oleh obyek-obyek  lainnya.
Citra Radar wilayah Indonesia
Pemanfaatan Penginderaan Jauh
    Selain untuk keperluan militer dan pengamatan cuaca, penginderaan jauh juga bermanfaat dalam berbagai bidang. Dalam bidang pertanian, misalnya, penginderaan jauh berguna untuk mengaplikasikan pemetaan tanah, memonitor kondisi rumput, dan memperkirakan kualitas air. Dalam bidang kehutanan, penginderaan jauh berfungsi untuk memperoleh data areal hutan dan komposisi hutan, seperti mengenali berbagai tipe dan jenis tumbuhan yang ada.

Peta Amerika Serikat dengan menggunakan Radar, Sonar dan Lidar
Radar, Sonar dan Lidar
    Cara penginderaan jauh menggunakan optik dan radiasi elektromagnetik merupakan cara passive sensing. Peralatan penginderaan tersebut hanya menangkap cahaya dan gelombang radiasi yang berasal dari suatu obyek. Namun ada cara lain yang disebut active sensing, yaitu alat pengindera yang tidak hanya menunggu sinyal dari obyek, tetapi akan memancarkan sinyal yang kemudian dipantulkan kembali oleh obyek. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Radar (Radio Detection And Ranging) yang menggunakan gelombang radio, Sonar (Sound Detection And Ranging) yang menggunakan pantulan suara, dan Ladar (Light Detection And Ranging) yang menggunakan gelombang cahaya.

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar