Penyu adalah hewan yang menakjubkan. Selain fakta unik ini, kenyatannya masih banyak hal lain tentang penyu yang belum kita ketahui. Yang kita ketahui adalah penyu sedang terancam bahaya. 6 dari 7 spesies terancam dan rentan akan kepunahan. Sarang penyu di pantai dihancurkan oleh pembangunan di pesisir, rumah mereka di laut sangatlah terpapar polusi, dan mereka seringkali terjerat dan tertangkap di jaring ikan yang merusak ekosistem laut.Penyu adalah hewan air yang menarik dan lucu untuk dilihat. Hewan ini terlihat seperti kura-kura biasa akan tetapi memiliki sirip, bukannya kaki.Penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.
Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.
Masa bertelur
Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut, juga penyu menggunakan magnetism bumi sebagai bantuan untuk kembali ke kampung halamannya ketika saat masih menjadi tukik, dan kembali saat sudah dewasa untuk bertelur.
Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam.
Penyu sudah ada di bumi lebih sejak seratur juta tahun yang lalu. Bahkan, menurut World Wildlife Federation (WWF), penyu adalah salah satu keluarga hewan tertua yang ada di bumi. Menurut data dari para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 – 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus.
Penyu dapat ditemukan di seluruh samudra di dunia. Setidaknya ada tujuh spesies penyu yang masih dapat bertahan hidup sampai sekarang. Ketujuh spesies penyu tersebut adalah Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi), Penyu lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu pipih (Natator depressus), dan Penyu tempayan (Caretta caretta). Sedangkan jenis Penyu yang sering ditemukan adalah jenis Penyu Hijau. Dan yang paling terancam punah adalah Penyu Belimbing, karena populasinya semakin menurun drastis.
Jenis Jenis Penyu
Di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis penyu yang masih bertahan, yaitu:
- Penyu hijau (Chelonia mydas) Penyu hijau (Chelonia mydas) adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia. Mereka hidup di semua laut tropis dan subtropis, terutama di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Namanya didapat dari lemak bewarna hijau yang terletak di bawah cangkang mereka. Jumlah Penyu Hijau semakin berkurang karena banyak diburu untuk diambil pelindung tubuhnya (karapaks dan platron) sebagai hiasan, telurnya sebagai sumber protein tinggi dan obat, juga dagingnya sebagai bahan makanan. Penyu Hijau di tangkarkan di Ujung Genteng Sukabumi.
- Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) adalah jenis penyu terancam punah yang tergolong dalam familia Cheloniidae. Penyu ini adalah satu-satunya spesies dalam genusnya. Spesies ini memiliki persebaran di seluruh dunia, dengan dua subspesies terdapat di Atlantik dan Pasifik. E. imbricata imbricata adalah subspesies di Atlantik, sedangkan E. imbricata bissa adalah subspesies di wilayah Indo-Pasifik. Penampilan penyu sisik mirip dengan penyu lainnya. Penyu ini umumnya memiliki bentuk tubuh yang datar, dengan sebuah karapaks sebagai pelindung, dan sirip menyerupai lengan yang beradaptasi untuk berenang di samudra terbuka. Perbedaan E. imbricata dari penyu lainnya yang sangat mudah dibedakan adalah paruhnya yang melengkung dengan bibir atas yang menonjol, dan tampilan pinggiran cangkangnya yang seperti gergaji. Cangkang penyu sisik dapat berubah warna, sesuai dengan temperatur air. Walaupun penyu ini menghabiskan separuh hidupnya di samudra terbuka, sesekali mereka juga mendatangi laguna yang dangkal dan terumbu karang. Praktik memancing yang dilakukan oleh manusia menyebabkan populasi E. imbricata terancam kepunahan.World Conservation Union mengklasifikasikan penyu sisik sebagai spesies kritis. Cangkang penyu sisik adalah sumber utama dari material cangkang kura-kura yang digunakan untuk bahan dekorasi atau hiasan. Convention on International Trade in Endangered Species melarang penangkapan dan penjualan penyu sisik maupun produk-produk yang berasal darinya.
- Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi)
- Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
- Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae yang masih hidup. Penyu ini merupakan penyu terbesar di dunia dan merupakan reptil keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Penyu belimbing dikenal oleh beberapa masyarakat dengan sebutan penyu raksasa, kantong atau mabo. Nama umumya dalam bahasa inggris adalah Leatherback sea turtle.
- Penyu pipih (Natator depressus) Penyu pipih (Natator depressus) adalah spesies penyu yang endemik di landas kontinen Australia. Penyu pipih termasuk ke dalam super familia Cheloniidae dan satu-satunya spesies yang ditemukan dalam genus Natator.Penyu pipih dewasa memiliki karapas rendah berkubah, dengan tepi terbalik, yang panjangnya sekitar 90-95 cm. Karapas berwarna zaitun abu-abu dan plastron berwarna krem. Bayi penyu pipih memiliki karapas abu-abu dengan sisik khas bergaris hitam. Plastron dan tepi karapas berwarna putih.
- Penyu tempayan (Caretta caretta)
Dari ketujuh jenis ini, hanya penyu Kemp's ridley yang tidak pernah tercatat ditemukan di perairan Indonesia. Dari jenis-jenis tersebut, penyu belimbing adalah yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 - 900 kilogram. Penyu lekang adalah yang terkecil, dengan bobot sekitar 50 kilogram. Namun demikin, jenis yang paling sering ditemukan adalah penyu hijau.
Penyu, terutama penyu hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil.
Isu konservasi
Dalam laporan Conservation International (CI) yang diumumkan pada simposium tahunan ke-24 mengenai usaha pelestarian penyu di Kosta Rika disebutkan, banyaknya penyu belimbing turun dari sekitar 115.000 ekor betina dewasa menjadi kurang dari 3.000 ekor sejak tahun 1982. Penyu belimbing telah mengalami penurunan 97% dalam waktu 22 tahun terakhir. Selain itu, lima spesies penyu juga beresiko punah, meski tidak dalam jangka waktu yang singkat seperti penyu belimbing.
Hampir semua jenis penyu termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi oleh undang-undang nasional maupun internasional karena dikhawatirkan akan punah disebabkan oleh jumlahnya makin sedikit. Di samping penyu belimbing, dua spesies lain, penyu Kemp’s Ridley dan penyu sisik juga diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh The World Conservation Union (IUCN). Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang atau penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan atau loggerhead (Caretta caretta) digolongkan sebagai terancam punah. Hanya penyu pipih (Natator depressus) yang diperkirakan tidak terancam.
Sebagian orang menganggap penyu adalah salah satu hewan laut yang memiliki banyak kelebihan. Selain tempurungnya yang menarik untuk cendramata, dagingnya yang lezat ditusuk jadi Sate penyu berkhasiat untuk obat dan ramuan kecantikan. Terutama di Tiongkok dan Bali, penyu menjadi bulan-bulanan ditangkap, disantap, tergusur dari pantai, telurnyapun diambil. Meski sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pelestarian Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang melindungi semua jenis penyu, perburuan terhadap hewan yang berjalan lamban ini terus berlanjut. Untuk mencegah kepunahan penyu, terutama penyu belimbing, beberapa negara telah melindungi tempat bertelur penyu. Salah satunya adalah di Jamursba Medi, yang terletak di pantai utara Irian. Pantai itu baru-baru ini ditetapkan sebagai wilayah konservasi.
Fakta tentang Penyu
- Penyu adalah makhluk purba. Sangat tua. Tidak hanya karena penyu berumur panjang, tapi penyu telah ada di Bumi ini selama lebih dari 150 juta tahun lamanya. Dinosaurus punah 65 juta tahun yang lalu, tapi penyu tetap bersama kita!
- Penyu Belimbing adalah reptil tercepat di dunia. Rumit dan lamban di darat, penyu tampak sangat lamban seperti sepupunya, Kura-kura. Tapi di laut, hidrodinamika Penyu Belimbing dapat membuatnya berenang cepat hingga 35 km per jam!
- Penyu Belimbing juga menjadi reptil terbesar di dunia. Ini memang bergantung dari bagaimana kalian melihatnya, tapi Penyu Belimbing bisa tumbuh hingga sebesar kasur ganda! Yang artinya, ukuran Penyu Belimbing ini bersaing dengan Komodo dan Buaya Air Asin untuk gelar reptile terbesar (kecuali jika kalian menghitung juga Nessie atau Godzilla…).
- Penyu memiliki GPS di tubuhnya. Penyu adalah pengembara laut sejati, mereka berkelana ratusan mil melewati seluruh lautan untuk mencari makan dan berkembang biak. Tapi beruntungnya mereka memiliki system navigasi yang membuat penyu betina dapat kembali ke pantai dimana mereka bertelur dan menyimpan telur mereka.
- Penyu Belimbing suka memakan ubur-ubur. Saya pikir mungkin kalian tidak siap dengan fakta ini: Penyu Belimbing adalah gelatinovora. Dan mereka memakan ubur-ubur! Tenggorokan mereka bisa beradaptasi untuk menelan ubur-ubur yang menyengat dan licin, dengan melonjak mundur membuatnya bisa memakan ubur-ubur dalam sekali lahap! Kabar buruknya adalah sampah plastik di lautan bisa mengecoh Penyu Belimbing dan mengiranya sebagai ubur-ubur. Jadi mari jauhkan plastik dari lautan.
- Penyu Hijau adalah vegetarian. Beda penyu, beda makanannya – ada yang makan kerang, ada juga yang menjadikan terumbu karang sebagai penganan – tapi Penyu Hijau sangat menyukai rumput laut. Anehnya, mereka hanya menjadi vegetarian saat mereka dewasa, tukik Penyu Hijau akan memakan apapun.
- Jenis kelamin penyu ditentukan oleh suhu. Penentuan tukik sebagai jantan atau betina sangat bergantung pada suhu di sarang mereka. Jika lebih hangat dari ‘suhu pivotal’ (28-29 derajat celcius), tukik akan terlahir sebagai betina, dan jika lebih dingin, maka tukik akan terlahir jantan.
- Tukik sangatlah lucu. ini adalah fakta. Jika kalian tidak percaya – lihatlah foto-foto bayi penyu ini.
- Penyu jantan tidak pernah pulang. Penyu hanya kembali ke daratan untuk bertelur, jadi penyu jantan tidak pernah pulang (mereka juga tidak pernah memberi kabar).
- Tukik menghadapi ancaman dari predator dan sangat keranjingan berenang. Hidup sangat keras untuk tukik. Mereka menetas secara bersamaan dan harus berlari menuju lautan sambil menghindari ancaman kepiting, burung, kadal, dan banyak predator lainnya yang kelaparan. Tapi itu hanyalah awal dari kehidupan tukik, tukik mengetahui bahwa mereka tidak bisa melawan, sehingga ketika tukik mencapai lautan mereka akan langsung berenang, berenang, berenang sejauh dan secepat yang mereka bisa dari tepian pantai.
- Penyu berbicara dengan penyu lainnya sebelum mereka menetas. Orang-orang selalu berpikir bahwa penyu tidak bersuara. Tapi sekarang kita tahu bahwa itu tidak benar. Nyatanya, penyu berbicara dengan yang lainnya sebelum mereka menetas. Saat masih di cangkang telur masing-masing, penyu saling berkomunikasi dengan bersuara. Peneliti percaya bahwa mereka melakukan ini untuk berkoordinasi kapan mereka akan menetas (sangat mengagumkan).
- Di dunia ada 7 jenis penyu dan 6 diantaranya terdapat di Indonesia.
- Jenis penyu yang ada di Indonesia adalah Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu pipih (Natator depressus) dan Penyu tempayan (Caretta caretta).
- Penyu belimbing adalah penyu yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 - 900 kilogram
- Semua jenis penyu di Indonesia telah dilindungi UU, sehingga penangkapan dan perdagangannya dilarang
- Penyu adalah spesies yang telah hidup di muka bumi sejak jutaan tahun yang lalu dan mampu bertahan hingga kini.
- Penyu adalah satwa migran, seringkali bermigrasi dalam jarak ribuan kilometer antara daerah tempat makan dan tempat bertelur
- Dari 1000 tukik hanya akan ada 1 tukik yang mampu bertahan hidup hingga dewasa
- Penyu bernapas dengan paru-paru. Dalam keadaan tidur penyu bisa tidur hingga 4 jam dibawah air (sebagian ahli mengatakan 7 jam), dalam keadaan aktif penyu harus mengambil udara setiap 30 menit sekali.
- Sampah plastik membahayakan kehidupan penyu, utamanya jika plastik itu disangka ubur-ubur yang menjadi makanan favorit penyu.
- Penyu akan selalu kembali ke tempat dimana dia menetas untuk bertelur, namun apabila tempat itu telah rusak maka kemungkinan besar penyu tersebut tidak akan kembali.
- Penyu terbesar yang pernah ditemukan adalah penyu belimbing dengan panjang tubuh mencapai 2,6 meter dan berat 916 kilogram. Sedangkan penyu terkecil adalah dari spesies Kemp Ridley yang hanya memiliki panjang sekitar 65 centimeter dengan berat sekitar 45 kilogram.
- Bayi penyu setelah menetas akan keluar dari telur dan berebut untuk menuju laut, karena naluri mereka yang mendorong untuk menuju ke air. Bayi penyu tidak pernah berinteraksi dengan orang tuanya setelah menetas. Pada umumnya spesies jantan tidak pernah meninggalkan laut setelah mereka pertama kali menceburkan diri sewaktu masih kecil.
- Penyu berkembang biak dengan cara bertelur pada tandan atau disebut juga kopling. Suhu pasir dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin penyu. Jika pasir bersuhu di bawah 30 derajat celsius, telur penyu sebagian besar menetas dengan kelamin jantan. Apabila suhu pasir di atas 30 derajat celsius, telur yang menetas lebih banyak berjenis kelamin betina.
- Anda akan kesulitan untuk membedakan antara penyu jantan dan betina dari segi ukuran, karena memang ukuran tubuh mereka mirip. Cara paling mudah untuk membedakannya adalah penyu jantan memiliki ekor lebih panjang, karena di ekor tersebut organ reproduksi berada.
- Penyu laut pada umumnya adalah perenang yang handal, karena mereka dapat berenang degan kecepatan 1,4 sampai dengan 9,2 kilometer per jam. Penyu laut juga hewan yang pandai menyelam. Mereka mampu menyelam hingga kedalaman 1.00 meter untuk sekedar mencari makanan.
- Meskipun penyu merupakan hewan yang pandai berenang dan menyelam, tetapi mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka di perairan dangkal.
- Penyu memiliki kelopak mata yan dapat melindungi mate mereka dari sengata sinar matahari. Penyu dapat melihat dengan sangat baik di perairan, akan tetapi penglihatan mereka akan menjadi buruk ketika berada di darat. Penyu juga hewan yang buta warna.
- Penyu memiliki kemampuan memperlambat metabolisme tubuhnya, sehingga mereka dapat bertahan hidup beberapa bulan tanpa makanan. Hal ini disebabkan penyu merupakan hewan berdarah dingin.
- Siklus hidup penyu sulit untuk diukur secara akurat. Apabila spesies penyu hidup dalam kondisi yang tepat dengan persediaan makanan yang cukup, maka mereka dapat hidup selama 50 sampai 80 tahun.
- Tidak benar jika ada mitos bahwa penyu memiliki kebiasaan menangis. Hal yang sebenarnya terjadi adalah penyu mengekspresikan air garam dari tubuh melalui air mata mereka, sehingga terlihat seolah-olah menangis.
- Saat ini, ada tujuh spesies penyu yang bertahan di dunia: Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi), Penyu lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu pipih (Natator depressus), dan Penyu tempayan (Caretta caretta).
- Penyu belimbing adalah satu-satunya spesies penyu yang tidak memiliki tulang punggung yang melekat pada bagian dalam karapas mereka. Mereka juga merupakan spesies penyu terbesar di dunia.
- Bayi penyu (tukik) keluar dari telur dan berebut menuju laut. Mereka tak pernah berinteraksi dengan orang tuanya. Nalurilah yang mendorong mereka menuju air. Kebanyakan spesies jantan tak pernah meninggalkan laut setelah mereka pertama kali menceburkan diri sewaktu kecil.
- Sulit untuk membedakan antara penyu jantan dan betina dari segi ukuran, karena ukuran tubuh mereka mirip. Salah satu cara mudah untuk mengidentifikasinya, penyu jantan memiliki ekor lebih panjang, karena di situlah organ reproduksi berada.
- Pernyataan bahwa semua kura-kura dapat menyelipkan kepala mereka ke dalam karapas hanyalah mitos belaka. Semua kura-kura darat memang bisa, tetapi penyu tidak. Jika mengamati dari dekat, Anda akan melihat bahwa penyu memiliki kelopak mata yang dapat melindungi mata mereka dari sinar matahari. Penyu dapat melihat dengan sangat baik di air, tetapi tidak di darat. Selain itu, mereka juga buta warna.
- Merupakan mitos umum bahwa penyu menangis. Apa yang terjadi sebenarnya adalah, mereka mengekskresikan air garam dari tubuh melalui mata mereka.
- Penyu laut merupakan perenang andal, mereka dapat bergerak dari 1,4 hingga 9,3 kilometer per jam. Mereka juga jago menyelam, karena dapat mencapai kedalaman lebih dari 1.200 meter untuk mendapatkan makanan. Meskipun demikian, penyu lebih suka menghabiskan sebagian waktu mereka dengan tetap berada di perairan dangkal.
- Penyu juga dapat bertahan selama beberapa bulan tanpa makanan jika diperlukan. Itu karena mereka merupakan makhluk berdarah dingin, sehingga memiliki kemampuan untuk memperlambat metabolisme tubuh.
- Sulit untuk mengetahui usia penyu secara akurat. Diyakini bahwa banyak spesies yang dapat hidup selama 50-80 tahun di alam liar dengan kondisi yang tepat, dan habitat mereka memiliki makanan yang cukup untuk bertahan hidup.!break!
- Dua tukik (anak penyu) berusaha kembali ke laut ditetaskan di Turtle Center Ujunggenteng, Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (5/1) sore. Bersamaan kedua tukik itu, ratusan tukik lain dilepas ke laut setelah mereka menetas malam sebelumnya. Telur penyu terpaksa ditetaskan di tempat penangkaran agar tidak dicuri oleh masyarakat. Tukik-tukik itu masih harus berjuang hidup di alam bebas. Hanya sedikit dari anak tukik itu yang bisa tumbuh menjadi penyu. (Warsono/National Geographic Indonesia)
- Bayi-bayi penyu dapat segera menemukan jalan menuju laut setelah menetas, tetapi butuh waktu beberapa hari bagi mereka untuk mencapai laut dengan kecepatan lambat. Hingga kini masih belum diketahui bagaimana mereka tahu kemana harus pergi untuk bertahan hidup. Teori paling populer menyatakan bahwa mereka memiliki preferensi magnetik pada tubuh yang mendorong mereka menjauhi daratan.
- Penyu laut terbesar yang pernah ditemukan memiliki bobot sekitar 1 ton dan panjang 2,9 meter. Otot-otot di tubuh penyu lebih kuat dari otot manusia. Beberapa jenis penyu laut dapat berenang ribuan kilometer saat bermigrasi. Berdasarkan perangkat pelacak yang disematkan oleh peneliti pada tubuh beberapa penyu laut, mereka menempuh jarak sekitar 12.000-17.000 km per tahun.
- Dari ketujuh spesies penyu, enam di antaranya terancam punah. Di samping penyu belimbing, dua spesies lain, penyu Kemp’s Ridley dan penyu sisik juga diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh The World Conservation Union (IUCN). Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang atau penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan atau loggerhead (Caretta caretta) digolongkan sebagai terancam punah. Hanya penyu pipih (Natator depressus) yang diperkirakan tidak terancam.
Program pelepasan Tukik bertujuan untuk melindungi penyu laut di Samudera Hindia yang sudah berkurang. Kita harus membantu agar jumlah penyu meningkat. Kami ingin mengembalikan mereka ke habitat asli mereka. Anda dapat bergabung dengan cara melepaskan tukik Anda sendiri saat melakukan Seawalker. Kami ingin membagikan pengalaman pelepasan Tukik ini untuk kepentingan pendidikan dan sadar akan isu Penyu Laut,
Penyu Laut hidup dilingkungan air hangat di seluruh lautan dunia. Mereka telah berada dilaut selama 150 juta tahun yang lau - bahkan sebelum dinosaurus. Sebelumnya lautan merupakan rumah bagi penyu, meskipun kesempatan hidup untuk penyu ini kecil dikarenakan oleh faktor lingkungan alam saat mereka menetaskan telur, namun jumlah mereka sangat besar. Saat ini, dampak buruk manusia berpengaruh besar terhadap penurunan populasi penyu laut dan kita dapat kehilangan spesies ini untuk selamanya. hari ini kelangsungan hidup penyu laut tidak pasti.
Penyu kini telah menjadi perhatian dunia, hal ini sudah dibicarakan oleh banyak bibir didunia ini. akan tetapi, topik ini masih saja belum henti-hentinya bosan dibicarakan. seperti yang kita ketahui, penyu merupakan satwa yang hidup dan berkembangbiak di dua tempat yaitu, di air dan daratan. kini penyu tak lagi sebanyak dahulu kala, semua itu dikarenakan habitat penyu semakin berkurang. apa lagi yang menyebabkan penyu menjadi hewan yang termasuk langka pada zaman ini ? kalau bukan ulah manusia lagi. selain karena ulah manusia yang tidak henti-hentinya sadar akan ulah pemburuan liarnya terhadap penyu, pemburuan sarang telur penyu oleh masyarakat yang dapat mengakibatkan penyu didunia semakin berkurang. semua itu juga difaktorkan oleh bayi penyu yang menetas kemudian dilepaskan kelaut luas tidak mampu bertahan lama didalam lautan hingga dewasa. Seperti penyu hijau di berbagai daerah di Nusantara yang berpotensi mencapai sekitar 40.000 ekor, dalam dua bulan masing-masing induk mampu bertelur delapan kali, dengan jumlah telur 110 butir. Namun dari setiap 1.000 telur yang menetas, diperkirakan hanya dua ekor yang bertahan hidup hingga dewasa.
Perkembangbiakan Penyu
Penyu membutuhkan kurang lebih 15-50 tahun untuk dapat melakukan perkawinan. Selama masa kawin, penyu laut jantan menarik perhatian betinanya dengan menggosok-gosokkan kepalanya atau menggigit leher sang betina. Sang jantan kemudian mengaitkan tubuhnya ke bagian belakang cangkang si betina. Kemudian ia melipat ekornya yang panjang ke bawah cangkang betina. Beberapa jantan dapat saling berkompetisi untuk merebut perhatian si betina. Hanya penyu laut betina yang pergi ke pantai untuk bersarang dan menetaskan telurnya. Penyu laut jantan jarang sekali kembali ke pantai setelah mereka menetas. Penyu laut pergi untuk menetaskan telurnya ke pantai dimana mereka dulu dilahirkan.
Penyu betina naik ke pantai untuk bertelur. Dengan kaki depannya, mereka menggali lubang untuk meletakkan telur-telurnya. Kemudian mereka mengisi lubang itu dengan telur-telurnya sebanyak kurang lebih 100 butir (bahkan mungkin lebih). Kemudian mereka dengan hati-hati menutup kembali lubang tersebut dengan pasir dan meratakan pasir tersebut untuk menyembunyikan atau menyamarkan letak lubang telurnya. Setelah proses melelahkan ini selama kurang lebih 1-3 jam berakhir, mereka kembali ke laut.
Ancaman bagi Penyu
Penyu umumnya lambat dan canggung apabila berada di darat, dan bertelur adalah hal yang sangat melelahkan, Penyu yang sedang bertelur sering terlihat mengeluarkan air mata, padahal sebenarnya mereka mengeluarkan garam-garam yang berlebihan di dalam tubuhnya. Beberapa penyu dapat menghentikan proses bertelur apabila mereka terganggu atau merasa dalam bahaya. Oleh karena itu, sangat penting diketahui bahwa jangan mengganggu penyu yang sedang bertelur.
Penyu laut telah mengalami penurunan yang dramatis dalam jumlah populasi dalam jangka waktu terakhir ini. Bahkan beberapa spesies terancam kepunahan dalam waktu yang dekat. Di alam, penyu-penyu yang baru menetas menghadapi ancaman kematian dari hewan-hewan seperti kepiting, burung, dan reptilia lainnya seperti biawak.
Ancaman yang paling besar bagi penyu di Indonesia, seperti juga halnya di seluruh dunia, adalah manusia. Pembangunan daerah pesisir yang berlebihan telah mengurangi habitat penyu untuk bersarang. Penangkapan penyu untuk diambil tellur, daging, kulit, dan cangkangnya telah membuat populasi penyu berkurang. Di beberapa negara, penduduk masih mengambili telur penyu untuk dikonsumsi. Telur-telur itu dapat ditemui di pasar. Penyu hijau termasuk penyu yang dimanfaatkan secara berlebihan (over eksploitasi ) oleh penduduk Indonesia. Mereka dibunuh untuk diambil dagingnya. Bali merupakan konsumer terbesar penyu laut. Mereka menggunakan penyu dalam upacara-upacara adat mereka. Ribuan penyu telah terbunuh untuk memenuhi permintaan pasar di Bali.
Tindakan Penyelamatan
Penyu telah terdaftar dalam daftar Apendik I Konvensi Perdagangan Internasional Flora dan Fauna Spesies Terancam (Convention on International Trade of Endangered Species - CITES). Konvensi tersebut melarang semua perdagangan internasional atas semua produk/hasil yang berasal dari penyu, baik itu telur, daging, maupun cangkangnya.
Kita sendiri dapat menolong untuk melestarikan spesies penyu laut, yaitu dengan:
Sumber Referensi : Wikipedia.Org, Www.Greenpeace.Org, Blog.Penyu.Blogspot.Com, Www.Profauna.Net, Www.Amongguru.Com, Nationalgeografic.Grid.Id,
Penyu telah terdaftar dalam daftar Apendik I Konvensi Perdagangan Internasional Flora dan Fauna Spesies Terancam (Convention on International Trade of Endangered Species - CITES). Konvensi tersebut melarang semua perdagangan internasional atas semua produk/hasil yang berasal dari penyu, baik itu telur, daging, maupun cangkangnya.
Kita sendiri dapat menolong untuk melestarikan spesies penyu laut, yaitu dengan:
- Tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari penyu (telur, daging)
- Tidak menggunakan barang-barang yang terbuat dari cangkang penyu (mis: bingkai kacamata, dll)
- Tidak membuang sampah plastik dan benda-benda lain yang berbahaya ke dalam laut. Penyu tertentu dapat salah mengartikan plastik sebagai makanan mereka yaitu ubur-ubur, sehingga menyebabkan sakit atau kematian penyu yang memakannya.
- Tidak mengganggu penyu yang sedang bertelur karena mereka dapat menghentikan proses bertelur apabila merasa terancam.
- Tidak mengambili telur-telur penyu karena akan menghancurkan populasi mereka
- Menjaga kesehatan terumbu karang kita. Terumbu karang yang sehat merupakan tempat makan dan tempat tinggal yang baik untuk penyu.
- Turut mendukung program konservasi penyu laut.