"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Wednesday, December 24, 2014

SAPI : MAMALIA TERNAK PENGHASIL SUSU DAN DAGING

 Induk Sapi dan Anaknya
    Sapi merupakan kelompok herbivora pemamah biak dari genus Bos yang berkaki empat, bertanduk besar dan berongga, serta berkuku genap. Anggota suku Bovidae ini mencakup sapi piaraan, yak dan banteng. Sapi telah didomestikasi atau dijinakkan oleh manusia sejak  8.500 tahun yang lalu. Dua spesies sapi piaraan yaitu Bos taurus dan Bos indicus telah diternakan secara luas di berbagai negara.

 Sapi Bali
    Sebagai ruminansia (hewan pemamah biak) lambung sapi terdiri dari empat bagian yaitu rumen, retikulorumen, omasum, dan abomasum. Pakan yang telah dikunyah akan dicampur dengan air liur dan kemudian ditelan kedalam rumen. Di dalam rumen pakan dicerna dengan bantuan bakteri. Pakan selanjutnya masuk ke dalam retikulorumen untuk dilembutkan dan dibentuk menjadi pelet. Setelah selesai merumput atau makan, sapi mengunyah kembali pelet di dalam mulutnya. Setelah satu jam, pelet tersebut masuk ke dalam omasum dan abomasum.


Sapi Madura
Sapi Potong
    Berdasarkan produk yang dihasilkannya, sapi digolongkan dalam dua jenis yaitu sapi potong dan sapi perah. Sapi potong di Indonesia umumnya terdiri dari sapi lokal, sapi hasil persilangan, dan sapi impor. Varietas sapi potong tersebut antara lain sapi bali, sapi madura, sapi ongole, sapi peranakan ongole (PO), sapi aberdeen angus, sapi simmental, dan sapi brahman. Sapi bali merupakan sapi lokal yang berasal dari domestikasi banteng (Bos javanicus). 
Sapi Aberdeen Angus
   Sapi madura merupakan hasil persilangan antara sapi zebu (Bos indicus) dan banteng. Sapi ongole merupakan keturunan sapi zabu di India, sedangkan sapi peranakan ongole (PO) merupakan hasil persilangan antara sapi lokal dan sapi ongole. Adapun sapi aberdeen angus, sapi simmental, dan sapi brahman merupakan sapi impor yang bersal dari Skotlandia, Swiss dan India.

Sapi Frieland holand, Belanda
Sapi Perah
    Pada umumnya sapi perah digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu sapi subtropika dan sapi tropika. Sapi subtropika meliputi varietas sapi fries holland atau frisian holstein (FH) dari Belanda, sapi jersey dan sapi guetnsey dari Inggris, sapi ayrshire dari Skotlandia dan sapi brown Swiss dari Swiss. Sapi tropika meliputi varietas sapi sahiwal, sapi gir, sapi hariana, sapi tharparker dan sapi red sindhi dari India serta peranakan friesian holstein (PFH) atau sapi grati. Sapi PFH atau sapi grati merupakan persilangan antara sapi lokal Indonesia dan sapi FH.`

Sapi Ongole dari India
Produk Olahan Susu
    Sapi memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir semua bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Daging dan susu sapi merupakan bahan makanan yang kaya lemak, protein, karbohidrat dan air. Daging sapi dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, sedangkan susu sapi diolah menjadi berbagai produk olahan susu seperti keju, es krim, mentega, dan yoghurt. Kulit, tulang, dan tanduk sapi umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri tas, sepatu, dan kerajinan tangan. Kotoran sapi dimanfaatkan sebagai pupuk kandang, sedangkan tenaganya digunakan untuk menarik gerobak dan membajak lahan, bahkan diperlombakan dalam sebuah festival misalnya karapan sapi di Madura, Jawa Timur.
Sapi Yak dari Himalaya
Yak
    Salah satu spesies sapi yang hidup di pegunungan Himalaya adalah Yak (Bos grunnies). Yak hidup di daerah berketinggian 3.200-5.400 m di atas permukaan laut. Hewan ini mampu beradaptasi dengan temperatur udara dibawah 0oC karena memiliki bulu yang tebal. Selain dikonsumsi dagingnya, penduduk setempat memanfaatkan yak untuk menggarap lahan pertanian serta mengangkut barang dan manusia.