"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, March 23, 2018

KAKTUS : TANAMAN GURUN YANG INDAH

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae.

Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.

Sejarah
Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukan Dunia Baru. Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural de las Indias (1535). Penulis buku tersebut, Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah yang unik. Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah. Genus kaktus pertama yang diimpor ke Eropa adalah Melocactus. Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos. Dalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.

Habitat
Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun. Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering, hutan meranggas, atau padang rumput. Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.

Morfologi
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari). Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga.



Selain itu, kaktus juga memiliki daun yang akan berubah menjadi duri – duri tajam sehingga dapat mengurangi suatu penguapan air melalui daun tersebut. Oleh karena itu, tanaman ini mampu bertahan hidup walaupun kekurangan air atau tanpa air. Secara umumnya, klasifikasi tanaman kaktus berdasarkan kedudukan taksonomi, morfologi adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Tanaman Kaktus 
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Sub Famili : Pereskiae, Rebutia,  Notocactus, Mammilaria
Spesies : Mammillaria Xantina, Opuntia ficus indica dan Achinocactsu grusonii

Kaktus merupakan salah satu tanaman  berduri, tanaman ini termasuk kedalam famili Cactaceae.  Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, walaupun kekurangan air dan dapat tumbuh dalam jangka yang cukup lama. Tanaman kaktus ini banyak di jumpai di tanah tandus, kering dan juga tanpa banyak air di sekitarnya terutamanya di daerah gurun kering. Perlu diketahui, bahwa kaktus ini memiliki akar yang sangat panjang dan mampu menyebar luas untuk menyerap air disekitarnya.

Morfologi Tanaman Kaktus
1. Akar
Akar tanaman kaktus tunggang, bercabang, dan juga memiliki serabut, namun ada beberapa perakaran dari tanaman ini memiliki sifat yang menempel dari tanaman satu ketanaman lainnya yang disebut epifit. Perakaran ini memiliki panjang mencapai 6-10 meter bahkan lebih dan menyerap luas agar tanaman dapat menyerap air yang ada disekitarnya atau didalam tanah.

2. Batang
Batang tanaman kaktus memiliki kandungan air yang banyak atau disebut Sukulen, selain itu air yang disimpan didalam batang memiliki bentuk lendir dan juga tidak menguap. Batang tanaman ini berawarna kehijauan muda hingga tua, abu-abu dan juga berlapis lilin. Bentuk batang tanaman kakkus ini bulat, silindris dan juga memiliki ukaran yang sangat bervariasi yang mencapai 20 meter bahkan lebih.

3. Daun
Daun tanaman kaktus ini tunggas yang memiliki tangkai pendek dan juga memiliki ukuran besar, selain itu daun ini memiliki peran untuk melakukan proses fotosintesis. Namun, dari beberapa penemuan dan juga berdasarkan sub famili tanaman ini tidak memiliki daun, sehingga proses fotosintesis dilakukan pada bagian batangnya.

4. Bunga
Tanaman ini juga memiliki bunga berbentuk corng, dengan ukuran dan juga bentuk yang sangat beragam tergantung dengan varietesnya. Bunga ini memiliki warna mahkota merah, kuning, dan juga keorangean. Bunga kaktus ini bermerakan pada malam dan siang hari yang akan mengeluarkan bau khasnya.

5. Buah dan biji
Buah pada tanaman kaktus ini berbentuk bulat menajang atau lonjong dan juga memiliki daging yang tebal. Selain itu, buah ini bergerombol dibagian pangkal ujung batang yang ditutupi duri – duri tajam. Buah yang dihasikan dari tanaman ini mencapai 100-200buah per tanaman kaktus. Sedangkan biji yang dihasilkan dalam buah ini berbentuk kecil, berkulit tipis dan juga keras. Selain itu, biji ini memiliki permukaan yang mengkilap berwarna kecoklatan hingga kehitaman.


Hama dan penyakit
Penyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan. Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan. Hama yang sering menyerang kaktus adalah tungau (Tetranychus urticae) dan kutu yang menghisap cairan kaktus. Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinar matahari. Apabila kaktus yang biasa diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.

Kegunaan kaktus bagi manusia
Berbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah satunya adalah Opuntia. Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan batang mudanya. Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai yang disebut queso de tuna Sementara itu, batang muda Opuntia yang dikenal sebagai nopalitos akan dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Sekarang ini, Opuntia juga masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kosmetik, dan obat-obatan. Dulunya, spesies kaktus Carnegiea gigantean dimanfaatkan sebagai bahan dasar tepung untuk pembuatan roti. Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung. Bagian akar dari Echinocactus platycanthus juga diolah dalam cairan gula untuk dijadikan permen. Bagian akar berkayu ataupun pembuluh vaskular yang mengandung lignin dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan perekat.

Dewasa ini, berbagai spesies kaktus terancam punah karena adanya perusakan habitat alaminya dan eksplorasi berlebihan yang dilakukan manusia. Dulunya, kaktus diimpor dalam jumlah besar ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Jepang karena termasuk komoditi yang menguntungkan. Namun, perdagangan kaktus tersebut mulai dihentikan sebelum Perang Dunia II. Saat ini, kaktus termasuk di dalam daftar Apendiks I dan II Convention on Internasional Trade in Endangered Species (CITES) yang memberikan proteksi kepada tanaman ini. CITES juga menggalakkan usaha propagasi buatan untuk melestarikan kaktus. Tanaman hasil propagasi atau perbanyakan buatan merupakan tanaman yang berasal dari biji, propagula, maupun stek yang ditanam pada lingkungan terkontrol. Beberapa negara juga melarang dengan keras perdagangan kaktus, terutama ke luar negeri. Beberapa usaha konservasi kaktus pun telah dilakukan, di antaranya adalah pelestarian ex situ di dalam tanaman botani. duri kaktus bisa dibuat untuk memecahkan jerawat dah batangnya untuk rambut agar tebal lalu air nya untuk obat segala macam penyakit dan getahnya dapat di buat untuk menakuti hewan buas dan hama tanaman.

Sumber Referensi : Wikipedia Indonesia, Berbagi Ilmu Pengetahuan:Fredi Kurniawan.Com