"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Tuesday, April 11, 2017

KASUARI : UNGGAS RAKSASA DARI INDONESIA TIMUR

    Kasuari (Casuarius) adalah marga sekelompok burung besar yang tidak bisa terbang. Hewan yang termasuk suku Casuariidae ini mempunyai ciri khusus yaitu gelambir berwarna biru dan merah tua yang menggantung di lehernya. Kepala dihias ketopong (Sisir pipih mirip tanduk) setinggi 15 cm dari tempurung kepalanya. Bulunya hanya menyerupai rambut kasar yang terkulai berwarna hitam mengkilap. Bulu anak kasuari berwarna cokelat dan berubah menjadi hitam setelah dewasa.
     Burung kasuari tersebar di hutan hujan tropis, seperti di daerah papua Nugini, Australia, Kepulauan Aru dan Papua, Indonesia. Di habitatnya, hewan yang aktif pada malam hari ini hidup menyendiri (soliter). Kasuari makan berbagai macam tumbuhan, akar-akar lunak, buah-buahan yang jatuh ke tanah, dan serangga. Kasuari dewasa dapat mencapai bobot 85 kg dengan tinggi 1,8 m.


 Burung Kasuari dan anaknya
 Anatomi
    Kasuari mempunyai tiga jari kaki kuat dengan kuku yang panjangnya hingga 10 cm. Dengan kakinya yang ramping dan kuat kasuari mampu berlari 50 km/jam dan dapat melompat setinggi 1,5 meter. Selain itu kasuari juga dapat menggunakan kakinya untuk berenang.

 Kasuari jantan si pengasuh anak
Kasuari Jantan Si Pengasuh Anak
    Kasuari jantan berwarna lebih mengkilap dibandingkan kasuari betina. Selain itu jengger jantan lebih besar dan berdiri tegak. Pola perkawinannya bersifat monogami. Pada saat musim kawin, kasuari jantan mendekati betina sambil berputar-putar dan mengepakkan sayap. Setelah kawin, kasuari betina biasanya bertelur sebanyak 5-6 butir semusim. Telur tersebut diletakkan di sarang yang dibuat di sela-sela semak belukar di dalam hutan dan ditutupi daun kering dan ranting-ranting pohon untuk menghindari pemangsanya.
    Ukuran telur rata-rata 135 mm x 90 mm dengan berat sekitar 650 gram. Cangkang telurnya berwarna hijau mengkilap dan akan berubah warna menjadi lebih gelap. Telur dierami oleh kasuari jantan selama 49-56 hari. Lebih istimewa lagi, kasuari jantan juga mengasuh anak-anak yang baru menetas hingga berumur sekitar satu tahun, suatu hak pengasuhan yang berbeda dari kebanyakan hewan lainnya. Anak kasuari belum mempunyai jengger. Ketika baru menetas bulu-buunya berwarna kekuning-kuningan dengan garis-garis cokelat. Setelah beberapa bulan garis-garis tersebut hilang dan warnanya berubah menjadi cokelat polos.

Induk Kasuari dan anaknya yang tumbuh remaja
Burung Agresif
    Di habitat aslinya predator kasuari adalah macan dan serigala. Untuk menghindari perhatian predator, kasuari tidak hidup berkelompok. Kasuari dapat mengantisipasi kedatangan predatornya dengan sesering mungkin mengamati keadaan sekitar. Apabila ada tanda-tanda bahaya, kasuari segera lari menyusup ke semak belukar lebat sehingga sulit ditemukan. Kasuari termasuk jenis burung yang sangat agresif dalam menghadapi gangguan luar. Burung ini akan menyerang si pengganggu dengan menggunakan cakar kakinya.

 Kasuari gelambir ganda
    Di Indonesia, burung kasuari termasuk burung langka dan dilindungi karena populasinya di alam liar tinggal sedikit. Ancaman bagi keberadaan burung kasuari di Indonesia adalah kerusakan habitat akibat pembukaan lahandan hutan untuk area pertanian ataupun pembalakan (penebangan hutan) untuk kepentingan industri kayu. Disamping itu, kasuari banyak diburu penduduk untuk diambil daging dan telurnya.