"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, September 16, 2016

PLATINA : LOGAM BERWARNA PUTIH KEABU-ABUAN



Platina atau platinum adalah logam berwarna putih keabu-abuan yang lazim disebut dengan emas putih dengan lambang kimia Pt. Pada sistem periodik, logam ini terletak pada golongan VIIIB dan periode 6. Nomor atom platina adalah 78 dan massa atom relatifnya 195,09 gr/mol. Platina memiliki titik didih pada suhu 1.772oC dan titik lebur pada suhu 3.827oC.
    Platina pertama kali ditemukan oleh Julius Scaliger (1716-1795), seorang ilmuwan asal Italia, pada tahun 1735. Platina merupakan unsur terpenting dalam kelompok unsur yang disebut kelompok logam platina (platinum metals). Unsur lainnya dalam kelompok ini adalah rutenium (Ru), rodium (Rh), paladium (Pd), Osmium (Os) dan Iridium (Ir).

 Mineral Platinum
 Sifat Platina
    Platina tidak teroksidasi di udara atau tidak mudah berkarat, tidak larut dalam asam klorida dan asam nitrat, tetapi akan terurai jika dilarutkan dalam air raja (campuran asam klorida dan asam nitrat) dan membentuk asam kloroplatinik. Logam ini hanya dapat berkarat oleh gas helogen, sianida, sulfur, dan alkali. Platina cukup langka di muka bumi sehingga lebih berharga dari emas. Platina hanya kalah dari emas dan perak dalam hal kemudahannya dalam dibentuk. Platina dapat membentuk senyawa dengan arsen, fosfor dan silikon serta dapat membentuk aliase dengan logam-logam lainnya, seperti iridium, nikel, paladium, ruterium, dan rodium.
Batuan Platina
Pembuatan Platina
    Platina tidak biasa dibuat di laboratorium, tetapi banyak dibuat secara komersial. Prose ekstraksi logam ini sangat rumit karena bijih platina tercampur dengan logam-logam lainnya seperti emas, dan paladium. Proses ekstraksi logam ini merupakan produk utama suatu industri atau hanya diproses sebagai produk sampingan. Industri yang khusus menghasilkan platina adalah industri yang memerlukan logam ini sebagai katalis bagi reaksi kimia lainnya.
    Proses pembuatan logam platina pertama kali adalah melarutkan bijih logam ini ke dalam larutan air raja untuk menghasilkan senyawa kompleksnya bersama emas dan paladium. Emas kemudian dipisahkan dengan cara diendapkan oleh besi klorida. Senyawa platina yang terbentuk kemudian dipisahkan dengan diendapkan untuk meninggalkan larutan paladium. Setelah itu, senyawa platina ini kemudian dibakar untuk menghilangkan zat pengotornya. Proses permurnian selanjutnya ialah dengan melarutkannya kembali kedalam air raja untuk menghilangkan campuran rodium dan iridium dengan menggunakan larutan amonium hidroksida. Logam murni platina didapat  dengan membakar endapan tersebut.

 Alat yang terbuat dari bahan platina
Pemanfaatan Platina
    Platina digunakan dalam aliase untuk perhiasan, peralatan keilmuan, dan wadah. Platina sering dibuat sebagai wadah atau peralatan laboratorium karena sifatnya yang tahan panas dan bahan kimia. Platina juga dapat dimanfaatkan sebagai katalis, misalnya dalam pengubah katalitik pada knalpot mobil yang akan mengurangi jumlah karbon monoksida dan zat pencemar lainnya yang biasa terdapat dalam gas buang. Katalis platina juga digunakan untuk menguraikan molekul-molekul minyak bumi ketika membuat bensin dengan bilangan oktana yang tinggi. Industri kaca juga memakai platina untuk elektoda pelapis dalam sistem pembuatan kaca. Selain itu, platina digunakan untuk titik kontak dalam peralatan listrik dan dalam instrumen untuk mengukur temperatur tinggi.

Peralatan Laboratorium dari unsur platina

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar