"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Wednesday, June 18, 2014

NASA : BADAN ANTARIKSA AMERIKA SERIKAT

    
    NASA(National Aeronautics and Space Administration) adalah lembaga milik pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk mengembangkan eksplrasi dan riset antariksa. Badan ini juga mengurus program penerbangan antariksa dan mengkoordinasikan proyek telekomunikasi serta proyek lainnya seperti pengembangan kinerja pesawat terbang dan roket antariksa, percobaan ilmiah di antariksa, serta kerjasama internasional antara swasta dan pemerintah di bidang industri penerbangan. 
 Pusat peluncuran Pesawat Ruang angkasa NASA
     NASA didirikan pada tahun 1958 dan tumbuh dari persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam menciptakan roket yang dapat mencapai antariksa. Pada 5 Mei 1961, AS meluncurkan pesawat antariksa berawak pertama dengan astronaut Alan B.Shepard, namun tidak secara penuh mengorbit bumi. 
Gedung NASA di Houston, Texas
   Pada awalnya NASA tidak memiliki cukup anggaran, namun di bawah pemerintahan John F.Kennedy dan penggantinya Lyndon B.Johson, NASA memiliki biaya yang memadai untuk meningkatkan operasi, pengembangan, dan riset antariksa. NASA mencakup antara lain Pusat Antariksa John F.Kennedy di Merritt Island, Florida, Pusat Antariksa Lyndon B.Johnson di Houston,Texas, Pusat Penerbangan Antariksa di Huntsville, Alabama.

NASA Kennedy Space Center
Apollo 11
    Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong dengan Apollo 11 menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan. Ada lima misi Apllo lagi yang mendarat di bulan setelah itu. Satu-satunya misi yang gagal terjadi pada tahun 1970 ketika masalah teknis memaksa Apollo 13 kembali ke bumi sebelum sempat mendarat di bulan. Pada Desember 1972, Apollo menyelesaikan misi terakhirnya ke bulan. NASA juga berhasil mendaratkan dua pesawat antariksa tak berawak ke permukaan Mars, yaitu Viking 1 (Juli 1976) dan Viking 2 (September 1976).

 Pesawat Kargo Super Guppy yang disiapkan NASA untuk misi ke Planet Mars

Pesawat Ulang-Alik
    Terobosan NASA berikutnya lahir pada 12 April 1981, ketika sebuah pesawat ulang-alik (Columbia) diluncurkan ke antariksa. Pesawat ini dapat digunakan ulang sehingga penjelajahan antariksa menjadi lebih mudah dan murah. Namun 5 tahun kemudian terjadi bencana. Pada 28 Januari 1986, pesawat ulang-alik Challenger meledak sesat setelah peluncurannya dan menewaskan ketujuh awaknya. Presiden Ronald Reagan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki bencana Challenger dan mengkritik NASA tentang keselamatan dan manajemennya. Akibatnya, NASA dipaksa mengevaluasi ulang tujuannya, menegaskan kembali komitmennya, memperbarui tujuan awalnya yakni melakukan kerjasama internasional daripada bersaing dengan negara lain, dan mendesain ulang pesawat ulang-aliknya. Setelah itu, NASA berhasil meluncurkan lebih dari 80 kali misi penerbangan pesawat ulang-alik. Bencana kedua terjadi pada 1 Februari 2003, ketika pesawat ulang alik Columbia hancur terbakar saat memasuki atmosfer bumi dan ketujuh awaknya tewas setelah sukses melakukan sebuah misi ilmiah.
Beberapa Satelit dan Stasiun ruang angkasa yang dipantau NASA
Proyek Kerjasama
    Sejak tahun 1990-an NASA bekerjasama dengan negara lain untuk menghimpun dana dan ahli. Salah satu hasil kerjasama ini adalah Teleskop Antariksa Hubble, proyek yang didukung oleh NASA dan ESA (European Space Agency). NASA juga aktif berpartisipasi dalam pembangunan ISS (International Space Station), sebuah fasilitas riset di orbit. Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Rusia dan sembilan negara lainnya bekerjasama dalam proyek ini. NASA juga mengembangkan program eksplorasi Mars. NASA memiliki rencana jangka panjang untuk mengirimkan misi berawak ke Mars.

Kapsul ruang angkasa Orion buatan NASA