"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, September 16, 2013

SINGKONG : KETELA POHON SUMBER KARBON HIDRAT

    Singkong atau ketela pohon (Manihot esculenta atau Manihot utilissima) adalah spesies tumbuhan dikotil dari suku Euphorbiaceae yang umbi akarnya diolah menjadi bahan makanan sumber karbon hidrat. Palawija yang berasal dari Amrika Selatan ini terdiri dari dua varietas, yaitu singkong manis dan singkong pahit. Selain diolah menjadi makanan , hasil olahan singkong digunakan sebagai bahan baku pada beberapa industri seperti industri kimia, tekstil dan farmasi.
    Saat ini, singkong telah tersebar ke berbagai wilayah tropis seperti Brazil, Jamaika, Sri Lanka, India dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh pada daerah yang berketinggian sekitar 10 - 1.500 m di atas permukaan laut dan betemperatur udara sekitar 20oC. Singkong mampu beradaptasi pada kondisi tanah yang kering dan kurang subur. Meskipun demikian, tanaman ini menghendaki curah hujan sekitar 1.500 - 2.500 mm perbtahun bagi pertumbuhannya. Di Indonesia, sentra budidaya singkong tersebar di berbagai daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.Kultivar ketela pohon yang biasa ditanam oleh para petani antara lain valenca, mangi, basiorao, bogor, muara, mentega, andira, gading, dan malang.
 Tanaman Singkong
Kebun Singkong
Umbi Akar
    Tinggi tanaman ini dapat mencapai 2 m. Umbi akar yang berwarna cokelat dapat mencapai panjang sekitar 30 - 50 cm, diameter 5 - 10 cm, dan bobot sekitar 2-5 Kg. Batang singkong yang ramping dan tidak bercabang digunakan untuk perbanyakan tanaman dengan cara setek batang. Daun tunggalnya bertangkai panjang dan berbentuk menjari dengan 5-9 cangap. Bunga singkong terletak di ujung batang dan berwarna kuning kehijauan.

Setek Batang
    Perbanyakan tanaman singkong dilakukan dengan menggunakan setek batang. Untukmembuat setek batang , batang singkong yang telah dewasa dipotong sepanjang 12 - 15 cm. Batang yang telah diruncingkan kemudian ditanam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm dan jarak tanam sekitar 30-45 cm. Daun dewasa terbentuk setelah 45-75 hari sejakpenanaman. Daun muda yang dipanen sebagai sayuran tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman atau umbi akarnya. Adapun pemanenan umbi akar dilakukan setelah berumur 6-9 bulan.

Asam Hidrosianida
    Varietas singkong pahit mengandung senyawa racun asam hidrosianida yang lebih banyak daripada varietas singkong manis. Oleh sebab itu, singkong manis lebih sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dibandingkan dengan singkong pahit. Sebelum dikonsumsi, asam hidrosianida dihilangkan melalui beberapa tahap pengolahan, antara lain pengupasan dan pemotongan, pencucian dan perendaman, serta pemanasan dengan temperatur tinggi.

Hasil Olahan Singkong
    Karena karbohidrat dan kalorinya tinggi, singkong dapat dipakai sebagai bahan makanan pengganti beras. Pada umumnya, singkong dapat diolah menjadi tiga produk yaitu tape, gaplek (singkong yang dikeringkan), dan tapioka (tepung pati singkong). Limbah dari hasil olahan singkong dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, bahanbakupembuatan asam sitrat dan bahan baku pembuatan obat nyamuk. Hasil olahan singkong yang berupa dekstrim sering digunakan dalam industri tekstil dan farmasi. Adapun hasil olahan singkong yang berupa glukosa dan etanol digunakan dalam industri makanan dan industri kimia.
 Buah Singkong hasil panen
Singkong Manis