"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, August 22, 2013

LADA : REMPAH DENGAN RASA PEDAS

    Lada atau merica (Piper nigrum) adalah jenis tumbuhan merambat dari suku Piperaceae yang buahnya memiliki rasa pedas sehingga digunakan sebagai rempah-rempah dan jamu. Tanaman tropis ini banyak dibudidayakan di wilayah Asia, Amerika dan Afrika. Selain industri makanan, lada juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri kosmetik dan industri farmasi.
    Lada berasal dari wilayah India bagian selatan dan Sri Lanka. Di Indonesia, daerah penghasillada meliputi provinsi Lampung, Bangka-Belitung, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan lada adalah sekitar 2.500 - 5.000 mm pertahun. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada lahan gembur dengan tipe tanah liat berpasir.

Buah Lada
    Tinggi tanaman lada dapat mencapai 10 m. Tanaman ini merambat ke atas dengan menggunakan akar lekat atau akar panjat. Batang lada yang berwarna hijau digunakan untuk perbanyakan tanaman melalui setek batang. Tanaman ini memiliki daun tunggal yang berbentuk bulat telur dengan ujung daun meruncing. Mahkota bunganya berwarna kehijauan. Buah lada berbentuk bulat, berukuran kecil (diameter sekitar 2-3 mm), dan tersusun dalam malai atau rangkaian buah. Kulit buahnya berwarna hijau sebelum matang dan berwarna kuning kemerahan setelah matang. Kulit buah tersebut membungkus biji lada yang keras dan berwarna putih.

Lada Putih dan Lada Hitam
    Produk olahan lada terdiri dari 3 jenis yaitu lada putih, lada hitam dan lada hijau. Meskipun demikian lada putih dan lada hitam merupakan hasil olahan lada yang paling banyak diproduksi. Lada putih berasal dari buah lada yang dipisahkan antara kulit buah dan bijinya. Biji lada tersebut selanjutnya dikeringkan dibawah sinar matahari selama 3-7 hari. Lada hitam berasal dari buah lada yang dikeringkan dengan sinar matahari tanpa pemisahan kulit buahnya. Adapun lada hijau merupakan produk olahan dari lada yang warna buah aslinya tetap dipertahankan. Lada ini memiliki rasa dan aroma khas sehingga biasanya dipakai sebagai hiasan (garnish) pada makanan dan dipakai secara langsung pada masakan yang dihidangkan.

Piperin
    Berbagai senyawa kimia seperti paperin dan metanol terkandung di dalam buah lada. Senyawa piperin yang berasa pedas dapat digunakan untuk menetralkan senyawa racun pada hati (anti-hepatotoksi). Piperidin memiliki efek antikejang dan antibakteri, sedangkan metanol memiliki efek antijamur sehingga dapat dimanfaatkan sebagai fungisida pada tanaman pertanian. Selain itu, lada juga mengandung senyawa oleoresin, yaitu campuran antara minyak asiri dan resin. Senyawa ini digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma pada bumbu masak, minyak wangi dan balsam.
 Lada Hitam
Butiran buah lada
Perkebunan Lada