"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, February 14, 2013

KAPAS : TUMBUHAN PENGHASIL BAHAN BAKU TEKSTIL

    Kapas adalah kelompok tumbuhan perdu dari marga Gossypium yang serat bijinya digunakan sbagai bahan baku dalam industri tekstil. Anggota suku Malvaceae ini telah dibudidayakan oleh manusia sejak 5.000 tahun yang lalu. Kapas tersebar secara luas di daerah tropis dan subtropis. Selain serat, biji kapas juga digunakan dalam industri makanan dan industri kimia.
    Kapas terdiri dari sekitar 20 spesies, namun hanya 4 spesies yang dibudidayakan yaitu Gossypium  hirsutum, Gossypium barbadense, Gossypium herbaceum dan Gossypium arboreum. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 10-150 m di atas permukaan laut. Temperatur udara rata-rata yang diperlukan oleh kapas sekitar 32o C dengan curah hujan sekitar 700 mmpertahun. Negara-negara penghasil kapas di dunia meliputi Cina, Amerika Serikat, India, Brazil, Turki, Australia dan Mesir. Adapun sentra tanaman kapas di Indonesia antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tenggara.
Serat Kapas
    Tinggi batang kapas bisa mencapai 1-2 m. Daunnya berbentuk seperti jantung, biasanya bercuping sebanyak 3 hingga 5 lembar. Bunga kapas yang muncul dari ketiak daun bewarna kuning, putih atau ungu. Ketika matang, buah kapas akan pecah dan mengeluarkan biji. Serat yang berwarna putih tumbuh dari permukaan luar kulit biji. Kapas menghasilkan dua macam serat yaitu serat panjang (lint) berwarna putih yang dapat dipintal dan serat pendek (linter) yang tidak dapat dipintal, melekat dengan kuat pada biji.

Benang
    Dalam industri tekstil, serat panjang dari kapas banyak digunakan  sebagai bahan baku benang dan tali. Adapun serat pendek dapat digunakan sbagai bahan pembuat karpet, plastik dan kertas. Selain karbohidrat dan protein, biji kapas mengandung sekitar 16 - 24% minyak. Minyak biji kapas sering kali dimanfaatkan bahan baku minyak goreng, margarin, minyak pelumas, sabun, kosmetik dan lilin.
Hama dan Penyakit
    Tanaman kapas dapat terserang berbagai hama dan penyakit. Hama yang dapat menyerang kapas antara lain adalah ulat tanah Agrotis yipsilon, jangkrik Telleorrylius sp. Kumbang bubuk Hypomeces squamosus dan kutu kapas Aphis gossyphi. Adapun penyakit pada tanaman kapas antara lain adalah rebah kecambah (disebabkan oleh jamur Phytium sp,Fusarium Sp, Rhizoctoria solani, Sceltretium sp dan Xantomonas campestris), busuk arang disebabkan oleh jamue X campestris, Fusarium spp, Glomerella gosypii dan Botrydiplodia theobroma).

Kapas Transgenik
    Karena budidaya kapas beresiko terserang hama, penyakit dan gulma, maka para ahli bioteknologi pertanian mengembangkan kapas transgenik, yaitu tanaman kapas yang dibiakkan melalui metode rekayasa genetika. Tanaman yang pertama kali dikomersialkan di Amerika Serikat ini memiliki tiga tipe yaitu : kapas yang toleran terhadap herbisida, kapas yang tahan serangga serta kapas yang tahan terhadap serangga sekaligus toleran terhadap herbisida. Penanaman kapas transgenik ternyata mengundang berbagai perdebatan dari kalangan ilmuwan biologi, karena jenis tanaman ini dikuatirkan akan menimbulkan efek yang negatif bagi manusia.
 Tanaman Kapas
 Perkebunan Kapas
Biji dan bunga Kapas