"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Wednesday, August 24, 2016

UBUR-UBUR : BIOTA LAUT BERBENTUK MEDUSA



Ubur-ubur adalah kelompok hewan invertebrata laut dari kelas Scyphozoa yang tubuhnya transparan dan berbentuk medusa (seperti payung atau cawan terbalik) dengan beberapa tentakel. Anggota filum Coelenterata (Selenterata) ini mencakup sekitar 200 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Selain menjadi mangsa bagi hewan-hewan laut, beberapa jenis ubur-ubur seperti Aurelia dan Rhopilima dapat dikonsumsi oleh manusia.
 Animasi Jellyfish
    Ubur-ubur tidak memiliki kerangka tubuh atau skeleton. Secara garis besar, tubuh hewan ini terdiri dari bagian cawan terbalik yang disebut medusa dan tentakel. Garis tengah cawan bervariasi mulai dari 4 cm sampai 2 m. Medusa tersusun atas dua lapisan, yaitu lapisan luar ektodermis dan lapisan dalam atau endodermis. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesoglea yang terbuat dari bahan galatin. Tentakel ubur-ubur terletak di bagian pinggir medusa. Organ ini dilengkapi dengan alat penyengat yang disebut nematosis (nematocyst). Alat yang digunakan untuk menangkap mangsa tersebut dapat mengeluarkan racun.
Animasi Ubur-Ubur
Kantung Perut 
    Pada umumnya, pakan ubur-ubur berupa zooplankton, serangga air, cacing dan ikan-ikan kecil. Bagian bawah medusa memiliki mulut yang tersusun oleh manubrium (otot melingkar). Mulut ubur-ubur dikelilingi oleh oral arm yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menangkap mangsa. Dari mulut, makanan disalurkan ke kantung perut (gastric pouches) yang berjumlah empat buah  melalui saluran pencernaan. Sari-sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel-sel amuboid atau sel-sel pengembara. Sisa makanan kemudian dikeluarkan melalui mulut. Beberapa jenis ubur-ubur dikatagorikan sebagai hewan filter feeder. Kelompok ini memperoleh makanan dengan cara menyaring hewan dan tumbuhan air.
Koloni Ubur-Ubur
Respirasi dan Ekskresi
    Ubur-ubur tidak memiliki alat khusus untuk mendukung proses respirasi dan ekskresi. Respirasi dan ekskresi pada ubur-ubur berlangsung di permukaan tubuhnya.Oksigen yang terlarut di dalam air akan masuk kedalam lapisan ektodermis melalui difusi dan osmosis, demikian pula dengan karbon dioksida yang dibuang keluar tubuh. Adapun sisa-sisa metabolisme dibuang secara langsung melalui lapisan ektodermis.

Gerakan Renang
    Sebagian besar ubur-ubur berenang bebas di air, sedangkan sebagian yang lain menempel pada substrat dengan bagian tubuh yang seperti tangkai. Gerakan renang ubur-ubur dibantu oleh kontraksi otot-otot mesoglea. Dengan kontraksi tersebut air yang berada didalam medusa akan terdorong ke bawah sehingga ubur-ubur dapat bergerak ke atas.

Ephyra
    Ubur-ubur memiliki alat kelamin yang terpisah antara jantan dan betina. Proses fertilisasi menghasilkan larva planula yang bersilia dan berukuran mikrokospik. Larva ini akan melekat pada subsrat di dasar laut dan berubah menjadi polip (scyphistoma). Pada fase ini, ubur-ubur mengalami perkembangbiakan aseksual dengan pembentukan tunas (budding). Hasil perkembangbiakan tersebut berupa medusa muda yang akan melepaskan diri sebagai ephyra. Medusa muda tersebut selanjutnya berenang bebas dan tumbuh menjadi ubur-ubur dewasa.
 Ubur-ubur bulan
 Larva anakan Ubur-ubur
 Ubur-ubur payung
 Ubur-ubur api
Ubur-ubur Tentakel merah