Silikon adalah unsur metaloid berwarna kelabu tua dengan lambang kimia Si. Pada sistem periodik, silikon terletak pada golongan IVA dan periode 3. Nomor atom silikon adalah 14 dan massa atom relatifnya 28,09 gr/mol. Silikon memiliki titik leleh pada suhu 1.410oC dan titik didih pada suhu 2.355oC.
Silikon pertama kali dikenali sebagai unsur oleh Jons Jacob Berzelius, ahli kimia Swedia, pada tahun 1824. Silikon merupakan unsur kedua terbanyak di dalam kerak bumi setelah oksigen. Kerak bumi mengandung sekitar 48% oksigen dan 28% silikon. Silikon terdapat melimpah dalam semua batuan, kecuali batu kapur. Silikon murni berwarna kelabu tua dan keras serta mengkilat. Akan tetapi, silikon dalam bentuk bubuk berwarna kecokelatan.
Silikon
Sifat Silikon
Unsur silikon dapat dibuat dengan cara mereduksi silikon dioksida atau silikat dengan kokas. Dalam skala kecil, reduksi dilakukan dengan bubuk aluminium. Silikon tidak reaktif pada suhu biasa. Akan tetapi jika dipanasi, silikon dapat bereaksi dengan unsur halogen (flour, klor, brom dan iodin) membentuk silikon halida. Silikon murni merupakan penghantar listrik yang buruk, tetapi daya hantarnya dapat diperbesar dengan menambahkan atom tertentu sehingga akan menjadi bahan semi konduktor. Kebanyakan silikon tidak berbahaya bagi tubuh manusia dan tidak dicerna oleh bahan kimia tubuh.
Silikat Ferromagnesian
Silikat Non Ferramagneisan
Silika dan Silikat
Dalam alam, silikon terdapat dalam bentuk senyawa terutama dengan oksigen, yaitu silika (silikon dioksida) dan silikat. Silika merupakan peramu utama pasir dan berbagai bentuk mineral yang membentuk batuan. Kristal silika murni ditemukan di alam dalam bentuk polimorfis, seperti kuarsa, pasir, agata (akik), oniks, opal, batu kecubung (ametis) dan flint. Adapun silikat adalah senyawa silikon yang paling melimpah dalam kerak bumi. Kebanyakan batuan dan mineral adalah silikat dengan kisi atau susunan yang berbeda-beda. Kisi silikat ini dapat dianggap sebagai turunan dari silika, tetapi dengan atom-atom lain. Kadang silikat terkait dengan atom silikon dan oksigen, dan kadang juga menggantikan atom silikon dan oksigen. Susunan ikatan antara silikon dan oksigen sangat kuat, yakni sekitar 1,5 kali ikatan antar karbon, yang menyebabkan sifatnya menjadi tahan panas dan tahan cuaca.
Pemanfaatan Silikon
Pemanfaatan Silikon
Silikon dapat berbentuk gas, cair atau padat, dan banyak digunakan dalam berbagai industri. Silikon murni digunakan dalam pembuatan peranti elektronik, seperti transistor dan sel surya karena silikon merupakan bahan semi konduktor yang baik. Senyawa silikat sendiri sering sering dimanfaatkan dalam pembuatan keramik dan kaca. Produk-produk keramik terbuat dari campuran berbagai mineral dan batuan yang telah dihaluskan.
Dalam industri, silikon digunakan sebagai bahan anti lengket yang bersih dan tidak berasap, misalnya untuk melepaskan bau dan benda karet atau plastik dari cetakan. Silikon cair digunakan dalam bentuk lilin dan bahan pemoles untuk cat mobil dan perabotan. Silikon juga banyak digunakan sebagai penyumbat kedap air untuk keramik kamar mandi dan dapur. Cat silikon yang tidak melepuh pada suhu 250-300oC digunakan sebagai cat kapal.