"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, February 18, 2016

KERA : PRIMATA TAK BEREKOR



   Kera adalah istilah umum untuk menyebut kelompok mamalia dari bangsa primata, selain manusia. Kelompok hewan ini mencakup sekitar 300 spesies, antar lain bekantan, lemur, makaka, babun, orangutan, simpanse, gorila dan wau-wau. Pada saat ini sebagian besar kera di dunia terancam punah sehingga keberadaannya merupakan salah satu warisan yang paling berharga bagi bumi.
Simpanse
    Menurut catatan fosil, kera hidup sejak periode Eosen awal (55 juta-49 juta tahun lalu) atau sejak periode Paleosen akhir (58 juta-55 juta tahun lalu). Kelompok primata ini tersebar di daerah tropis Afrika, India, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Pada umumnya, kera menghuni dua zona vegetasi, yaitu zona hutan tropis dan zona terbuka yang ditumbuhi dengan pepohonan dan diselingi juga rerumputan.
Wau Wau
Otak Kera
    Kera dikenal sebagai hewan yang cerdas karena memiliki volume otak yang lebih besar dari struktur otak yang lebih maju daripada hewan lain. Oleh sebab itu, kera dapat membuat dan menggunakan alat bantu seperti tongkat berujung tajam untuk mengelurkan serangga dari lubang pohon. Kera mempunyai ukuran tubuh yang beragam. Spesies terkecil adalah lemur Microcebus berthae yang bobotnya sekitar 35 gram. Adapun spesies terbesar adalah gorila (Gorlla gorilla) yang bobotnya bisa mencapai 140-180 kg.

Simpanse
    Tubuh kera ditumbuhi rambut yang tebal. Kaki dan tangannya memiliki lima jari dengan ibu jari yang dapat mencengkeram suatu benda. Bagian dada kera memiliki dua buah puting susu. Kera besar (Ape) seperti orangutan dan gorila tidak berekor. Adapun sebagian besar kera kecil atau monyet (monkey) seperti tersius dan loris, memiliki ekor yang digunakan sebagai alat keseimbangan pada saat memanjat pohon. 
Gorila
Kelompok Kera
    Sebagian besar kera, kecuali orangutan dan aye-aye, hidup secara berkelompok. Jumlah anggota kelompok kera bervariasi, misalnya kelompok wau-wau beranggotakan 3-4 ekor, kelompok gorila 10 ekor, dan kelompok simpanse bisa lebih dari 50 ekor. Kelompok kera yang bersifat karnivor (misalnya tarsius) sering memangsa serangga, kadal, kelalawar dan ular. Kelompok kera yang bersifat omnivor (misalnya galago dan simpanse) memakan buah-buahan dan daun-daunan serta memangsa serangga, kadal dan telur burung. Adapun kera yang bersifat herbivor (misalnya bekantan dan marmoset) biasanya memakan daun-daunan, buah-buahan dan getah pohon.

Orang Utan
Perkembangbiakan Kera
    Perkembangbiakan kera melali beberapa tahapan, yaitu kopulasi atau kawin, hamil, melahirkan dan menyusui. Musim kawin kera berlangsung pada bulan-bulan tertentu, namun beberapa jenis kera dapat kawin sewaktu-waktu. Masa kehamilan kera berlangsung sekitar 5-8 bulan. Induk betina biasanya melahirkan seekor anak. Anak kera kemudian disusui dan diasuh oleh induknya sampai berumur 2-3 tahun. Di habitat aslinya kera seringkali menjadi mangsa hewan buas, misalnya serigala, harimau, macan atau singa.