"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, May 23, 2014

MUSANG : KARNIVORA BERBAU KHAS

    
     Musang adalah jenis mamalia yang berperawakan mirip kucing kecil dan bermoncong panjang mirip anjing. Hewan yang termasuk suku Viverridae ini bertubuh dan berekor panjang. Warna tubuhnya bervariasi dengan garis-garis atau belang-belang. Hewan ini biasanya hidup di ranting pepohonan, lubang bawah tanah, pegunungan, perkebunan, maupun hutan. 

 Musang Melayu
    Di habitat aslinya, di daerah tropis, musang aktif pada malam hari. Hewan yang biasanya membunuh mangsa dengan menggigit dasar tengkoraknya ini berkembang biak dengan cara beranak. Pasangan kawin musang dapat dikenali dengan bau yang dikeluarkan oleh kelenjar analnya. Satu jantan musang dapat mengawini lebih dari tiga ekor musang betina setiap musim kawinnya. Satu betina dapat melahirkan 1-6 anak musang dengan masa kehamilan 2 bulan. Musang yang baru lahir sudah berbulu, namun matanya masih terpejam. Anak musang diasuh dan disusui induk betina selama setahun.
Musang air
Spesies Musang
    Ada beberapa spesies musang, antara lain musang air (Cynogale bennetti). Tubuhnya berwarna cokelat tua dengan bulu abu-abu samar dan bagian dalam pucat. Bibirnya lebar serta berwarna putih, dan misainya (kumis) sangat panjang. Musang yang bertelinga kecil ini makan katak, ikan air tawar, dan udang. Musang air terdapat di Vietnam, Thailand, Malaysia, serta Indonesia (Pulau Sumatera dan Kalimantan).
Binturung
    Binturung (Arctictis binturung) spesies musang lainnya, berukuran tubuh paling besar. Warna tubuhnya hitam dengan bulu keputih-putihan atau kemarah-merahan. Rambutnya kasar dan panjang. Ekornya panjang dan berbulu lebat, terutama di dekat pangkalnya. Ekornya dapat digunakan untuk memegang dahan-dahan pohon dan menjaga keseimbangan tubuhnya ketika ia bergerak perlahan di pepohonan. Makanannya meliputi buah-buahan dan binatang kecil. Binturung dapat dijumpai di Asia Tenggara.
Musang Belang
    Spesies musang belang (Diplogale derbyanus) memiliki tubuh yang berwarna abu-abu dengan belang cokelat tua atau hitam melintang di punggung dan wajahnya. Musang belang berjalan dan makan di atas tanah, tetapi tidur di dalam liang bawah tanah atau pepohonan. Makanannya meliputi cacing tanah, serangga, dan binatang kecil. Musang belang terdapat di hutan Myanmar, Thaland, Malaysia dan Indonesia di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Musang Luwak
    Spesies musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) memiliki tubuh yang berwarna hijau atau cokelat di bagian atas tubuhnya, sedangkan tubuh bagian bawah lebih pucat. Betina dewasa mempunyai tiga pasang mammae (kelenjar susu). Mereka tidur pada siang hari di pepohonan atau gedung di dekat permukiman manusia. Makanannya adalah buah-buahan, dedaunan, arthoproda, cacing tanah dan moluska. Musang luwak terdapat di Sri Langka, India, Filipina dan Indonesia (kecuali Papua).
Musang akar Sumatera
    Adapun musang akar (Arctogalidia trivirgata) yang bulunya berwarna hijau sampai keabu-abuan dan mempunyai bintik berwarna gelap dari leher sampai pangkal ekor ini jarang turun ke permukaan tanah. Musang yang sangat gesit ini makan buah-buahan dan binatang kecil. Musang akar terdapat di India bagian barat laut, Indonesia, Asia Tenggara dan Cina bagian selatan.
Musang Sulawesi
    Musang yang cukup langka adalah musang sulawesi. Musang ini memiliki nama ilmiah (Macrogalidia musschenbroekii) yang merupakan sejenis musang langka yang terdapat di sulawesi indonesia. Musang jenis ini memiliki bulu tipis yang pendek dan berwarna cokelat muda. Pada bagian tubuh bawahnya memiliki warna kuning kemerahan hingga putih. Untuk di bagian dada musang ini juga berwarna kemerahan.
Musang bulan
   Musang Bulan juga memiliki sebutan lain yaitu musang Galing dan musang Bertopeng. Dalam bahasa inggris di sebut Little Civert. Nama latinnya adalah Paguma Larvata. Musang Bulan memiliki panjang tubuh 50-80 cm dan panjang telinga 4-6 cm. Berat badannya 3-5 kg. Musang Bulan dapat melahirkan sebanyak 1-4 ekor dan dapat hidup sampai 22 tahun. Musang Bulan memiliki 2 variasi warna bulu yaitu orange berampur coklat dan hitam. Musang Bulan memiliki motif putih di kepalanya yang menyerupai topeng. Topeng tersebut terdapat garis putih yang menonjol dan membentang dari hidung hingga kening dan sisi-sisi sebelahnya berwarna hitam yang memanjang ke bagian jauh dari pipi dan dahi sampai melewati telinga dan bagian belakang leher lalu berhenti tepat di bawah tulang belikat. Matanya di keliling oleh warna putih samar atau putus-putus. Sekitar bibir sampai tenggorokan berwarna putih. Umumnya, musang bulan ini berwarna gelap. Selera makan musang bulan tak jauh beda dengan musang luwak. Akan tetapi musang bulan juga lebih menyukai madu.
Musang Rase
    Musang Rase atau dengan sebutan bahasa inggrisnya adalah Small Indian Civet dan nama latinnya adalah Viverricula Malaccensis memiliki panjang tubuh 55-65 cm dan berat tubuhnya adalah 2-5 kg. Musang Rase dapat melahirkan 1-5 ekor dan dapat hidup hidup sampai 10 tahun. Musang Rase memiliki warna pada tubuh bagian atasnya berwarna coklat kelabu atau coklay kekuningan di sertai garis hitam memanjang pada punggungnya dan bagian bawah. Lalu terdapat deretan bintik hitam memanjang sekitaran tubuhnya. Memiliki warna bulu belang-belang hitam pada bagian badan dan ekornya. Makanannya sama dengan musang lainnya tapi yang paling di sukai adalah tikus, serangga dan telur unggas. Musang Rase akan mencari mangsanya dengan cara menggali lubang tikus di tanah.

Garangan Jawa
Garangan
    Garangan merupakan kelompok hewan yang berkerabat dekat dengan musang. Pakan utama hewan ini berupa ular, kadal, burung, mamalia kecil, dan serangga. Di Indonesia terdapat garangan Jawa yang berwarna bulu cokelatGarangan mesir (Herpestes ichneumon) merupakan spesies terbesar yang panjang tubuhnya mencapai 60 cm dengan panjang ekor 46 cm. Kelompok hewan ini hidup di habitat hutan, sabana dan gurun. Garangan melehirkan 2-4 ekor anak setelah mengalami masa hamil selama 60 hari.