"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, May 23, 2014

KOMODO : REPTIL PURBA ENDEMIK INDONESIA

      Biawak komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar yang masih hidup sampai saat ini. Hewan reptilia yang termasuk suku Varanidae ini hanya terdapat di wilayah Indonesia, khususnya Pulau Komodo, Rinca, Padar dan Flores. Biawak komodo digolongkan sebagai hewan endemik dan langka yang dilindungi pemerintah Indonesia.


 Komodo menjelajahi pantai pulau komodo
     Panjang tubuh biawak komodo dapat mencapai 3 m, sedangkan bobotnya mencapai 135 kg. Permukaan tubuhnya ditutupi dengan sisik. Hewan ini memiliki leher dan ekor yang panjang, cakar kuat, dan gigi tajam. Lidah biawak komodo bercabang seperti garpu. Habitat asli hewan ini adalah padang sabana (padang rumput dengan beberapa pepohonan) atau hutan tropis yang berkelembaban tinggi. Biawak komodo sering berjemurdi bawah sinar matahari untuk meningkatkan temperatur tubuhnya.
Komodo mengeluarkan lendir dari liurnya
Air Liur
    Biawak komodo memiliki penciuman yang tajam sehingga dapat mencium bau busuk bangkai binatang dari jarak yang sangat jauh hingga 2 km. Biawak komodo pada umumnya berburu mangsa pada siang hari. Setiap hari hewan ini bisa berjalan berkilo-kilo meter dari liangnya untuk mencari mangsa. Hewan ini memiliki kecepatan dan kekuatan untuk menangkap mangsa. Selain itu, air liur biawak komodo mengandung bakteri yang beracun. Bakteri tersebut dapat membunuh mangsa yang terluka dalam beberapa hari. Biawak komodo memangsa berbagai binatang seperti kambing, rusa, babi, ular, kerbau, bahkan sesamanya. Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa biawak komodo menyerang manusia. Meskipun demikian, sebenarnya biawak yang masih muda hanya memakan serangga, baru kemudian memakan hewan kecil bertulang belakang (vertebrata).

Beberapa komodo memangsa Kerbau
Telur
    Umur biawak komodo dapat mencapai 100 tahun. Hewan ini bereproduksi dengan cara bertelur. Telur yang dihasilkan berjumlah sekitar 15-30 butir. Sebelum bertelur, komodo betina menggali liang sedalam 9 m untuk meletakkan telurnya. Setelah bertelur, lubang tersebut ditutupi dengan tanah. Telur biawak komodo akan menetas setelah 8-9 bulan, biasanya pada bulan April atau Mei. Setelah menetas, anak biawak komodo biasanya tinggal selama beberapa bulan di pepohonan. Selama hidup di pohon, anak biawak komodo memangsa serangga sebagai makanan utamanya.

Taman Nasional Pulau Komodo
Taman Nasional Pulau Komodo
   Pada saat ini, populasi biawak komodo terancam punah karena beberapa faktor, antara lain kerusakan habitat aslinya, perburuan, dan penurunan jumlah mangsa. Untuk melestarikan hewan ini pemerintah Indonesia menetapkan Pulau Komodo di Provinsi Nua Tenggara Timur sebagai Taman Nasional. Taman Nasional Pulau Komodo mencakup kawasan seluas 520 km2. Taman Nasional ini dibangun pada tahun 1980 dan dihuni sekitar 1.000 biawak komodo. Selain di Taman Nasional ini, biawak komodo juga bisa dilihat di sejumlah tempat lain, seperti di Kebun Binatang Ragunan Jakarta dan Taman Safari, Cisarua, Jawa Barat.

Pertarungan dua ekor biawak komodo