"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, October 9, 2017

SATURNUS : PLANET KEDUA TERBESAR DI TATA SURYA

Saturnus adalah planet keenam dari matahari dan merupakan planet terbesar kedua dalam tata surya setelah Yupiter. Diameter Saturnus mencapai 119.300 km atau sekitar 10 kali diameter bumi. Saturnus memiliki cincin yang dapat dilihat melalui teleskop. Jarak rata-rata Saturnus dari matahari adalah 1.476 juta km atau sekitar 9,5 kali jarak bumi ke matahari. Saturnus mengitari matahari sekali dalam 29,5 tahun dan berotasi sangat cepat, sekali dalam 10 jam 39 menit.
    Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Saturnus merupakan bola gas raksasa dan tidak memiliki permukaan yang padat kecuali pada intinya. Inti Saturnus terdiri dari batu-batuan dengan suhu mendekati 15.000oC. Inti tersebut dikelilingi oleh amoniak, metana, dan uap air. Setelah inti terdapat lapisan hidrogen dan helium dalam bentuk gas yang kemudian menyatu dengan lapisan atmosfer. Lapisan awan tebal mengelilingi Saturnus dengan suhu -176oC.
Animasi Rotasi Planet Saturnus

Permukaan Saturnus
   Seperti Yupiter, pada permukaan Saturnus terlihat adanya sabuk-sabuk dengan berbagai macam warna. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan suhu dan ketinggian lapisan atmosfer. Data dan gambar Saturnus pertama kali didapat dari pesawat ruang angkasa yang dikirim Amerika Serikat, yaitu Pioneer 11. Pada 1979, Amerika Serikat kembali meluncurkan Voyager 1 dan Voyager 2 ke Saturnus untuk meneliti keberadaan tujuh cincin dan sateit Saturnus.

Cincin Saturnus
    Cincin Saturnus terletak di bidang ekuatornya. Cincin ini pertama kali ditemukan pada tahun 1610 oleh Galilei Galileo melalui pengamatan dengan menggunakan teleskopnya. Astronom Belanda, Christian Huygens, pada tahun 1655 kemudian menjelaskan bahwa cincin-cincin tersebut tidak menempel pada planet seperti yang dijelaskan oleh Galilei sebelumnya. Cincin Saturnus dinamai sesuai dengan waktu ditemukannya, diurutkan dari yang terjauh dengan planet yaitu D,C,B, A, F, G dan E. Melalui teleskop, cincin A dan B sangat mudah dilihat, sedangkan cincin D dan E hanya dapat dilihat pada kondisi tertentu. Cincin-cincin tersebut bukan merupakan lempengan padat, melainkan terdiri atas pecahan-pecahan es dan batuan yang masing-masing beredar mengitari Saturnus. Ketebalan cincin Saturnus bervariasi, antara 200 hingga 3.000 m. Adapun jarak tiap cincinnya sebesar 3.200 km atau lebih.

Titan
    Selain cincin, Saturnus juga memiliki sedikitnya 18 satelit. Satelit terbesarnya adalah Titan, dengan diameter mencapai 5.150 km, lebih besar daripada Merkurius dan Pluto. Titan memiliki atmosfer yang sebagian besar terdiri atas nitrogen. Penelitian mengenai Titan dilakukan pada tahun 2004 dengan mengirim pesawat ruang angkasa Cassini/Huygens. Selain Titan, ada lima satelit dalam yang berukuran besar, yaitu Mimas, Enceladus, Tethys, Dione dan Rhea. Sebagian besar permukaan satelit-satelit tersebut berbentuk kawah yang diakibatkan oleh tabrakan-tabrakan meteor. Sepertiga permukaan Mimas bahkan ditutupi oleh kawah besar. Saturnus juga memiliki beberapa satelit luar, seperti Lapetus, dan Hyperion. Adapun satelit terjauh Saturnus adalah Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan orbit satelit lainnya.
 Planet Saturnus
Planet Saturnus dan beberapa satelitnya