"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, February 24, 2017

CACING : INVERTEBRATA BERTUBUH LUNAK

Cacing merupakan kelompok invertebrata yang bertubuh lunak dan panjang, namun tidak memiliki anggota gerak. Cacing tersebar hampir di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar hidup sebagai parasit di tubuh organisme lain, namun beberapa kelompok cacing seperti cacing tanah (genus Pheretima), cacing palolo (Eunice viridis), cacing wawo (Lysidice oele) dan lintah (Hirudo medicinalis) bermanfaat sebagai penyubur tanah, bahan makanan sumber protein dan obat.
    Ada ribuan jenis cacing, mulai dari cacing tambang yang sangat kecil hingga cacing hujan raksasa. Meskipun demikian, cacing dikelompokkan menjadi tiga filum yaitu filum Platyhelminthes (cacing pipih), filum Nemathelminthes (cacing gilik) dan Annelida (Cacing berbuku-buku).
Giant Worm dari Hutan Amazone, Brazil
Platyhelminthes
    Platyhelminthes atau cacing pipih memiliki tubuh yang pipih, triploblastik (memiliki tiga lapisan tubuh), dan bilateral simetris (dorsal-ventral dan antireor-postireor). Sebagian cacing pipih hidup secara bebas, sedangkan sebagian yang lain hidup sebagai parasit. Cacing pipih terbagi dalam tiga kelas, yaitu kelas Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing hisap), dan Cestoda (cacing pita). Beberapa jenis cacing pipih antara lain adalah planaria dan cacing pita babi (Taenia solium).
    Organ pencernaan pada cacing pipih terdiri dari mulut, faring (tenggorokkan), esofagus (kerongkongan) dan usus. Usus tersebut bercabang-cabang sehingga membentuk saluran-saluran untuk mengedarkan makanan. Oleh sebab itu, sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler. Reproduksi cacing pipih berlangsung secara aseksual (membelah diri) maupun seksual. Meskipun umumnya bersifat hermofrodit, namun reproduksi seksual pada cacing pipih berlangsung dengan perkawinan silang.

Nemathelminthes
    Tubuh Nemathelminthes atau cacing gilik berbentuk silinder memanjang, namun tidak memiliki segmen atau ruas-ruas. Cacing ini memiliki sistem percernaan dan reproduksi yang lebih maju daripada cacing pipih. Berbeda dengan cacing pipih, cacing gilik tidak menggunakan sistem pencernaan gastrovaskuler. Selain itu, organ reproduksinya juga terpisah antara jantan dan betina. Meskipun demikian, cacing gilik tidak memiliki sistem pernapasan dan peredaran darah. Sebagian besar cacing gilik hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan, tumbuhan dan manusia. Beberapa spesies cacing gilik antara lain adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), serta cacing kremi (Enterobius vermicularis).

Annelida
    Tubuh Annelida berbentuk gilik yang memanjang dan beruas-ruas. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, faring, esofagus, ventrikulus (perut besar), usus, dan anus. Reproduksi cacing ini berlangsung secara seksual. Sebagian besar Annelida bersifat hermafrodit. Annelida terbagi dalam tiga kelas yaitu kelas Polycheata, Oligocheata dan Hirudinea. beberapa spesies Annelida antara lain adalah cacing kipas (Phyllodoce maculata), Tubbiflex dan pacet (Haemadipsa javanica).

Beberapa Jenis Cacing Parasit

  • Fasciola hepatica : parasit pada hati domba
  • Fasciola gigantica : parasit pada hati sapi
  • Clonorcis sinensis : parasit pada hati manusia
  • Schistosoma sp : penyebab penyakit schistosomamiasis yang hidup di dalam vena (pembuluh darah balik) manusia, babi, biri-biri, rodensia dan sapi.
  • Trichinella spiralis : penyebab penyakit trichinosis yang hidup di dalam usus manusia dan karnivora lainnya.
  • Wuchereria brancrofti : penyebab penyakit kaki gajah yang hidup di sistem limfa manusia.
  • Taenia saginata : parasit pada daging sapi
  • Diphyllobothrium latum : parasit pada daging ikan
 cacing Tambang
 Cacing Tanah
 Cacing Kremi
 Cacing Pita
Cacing Gelang