Burung-burung yang terbang bermigrasi
Selama jutaan tahun, kaki depan burung berevolusi menjadi sayap yang berfungsi untuk terbang, tetapi tidak bisa berfungsi untuk memegang. Oleh sebab itu, paruh dan kakinya beradaptasi sebagai alat pemegang. Sebagai contoh, burung pelatuk mempunyai dua jari untuk memenjat dan mencengkeram pohon, sedangkan paruhnya berguna untuk melubangi pohon. Saat ini lebih dari 8.500 spesies burung hidup di habitat padang pasir, hutan, pantai, kebun, bahkan di kutub.
Burung Manyar Guffon
Sayap Burung
Kemampuan terbang burung didukung oleh kerangka tubuhnya yang ringan dan otot sayapnya yang kuat. Otot penggerak sayap melekat pada tulang dada. Gaya yang diperlukan untuk menahan tubuh agar tetap berada di udara dihasilkan oleh kepakan sayapnya. Hal ini disebabkan karena sayap burung cembung di atas dan rata di bawah. Udara di permukaan atas akan bergerak lebih cepat sehingga tekanan udara di atas sayap menjadi berkurang. Dengan demikian, udara di bawah sayap akan menekan sayap ke atas dan menahan tubuh burung tetap di udara.
Selain sayap, kemampuan terbang burung juga didukung oleh paru-paru dan ekor. Paru-paru hewan ini dilengkapi dengan kantong penyimpan udara (saccus pneumaticus) yang berfungsi untuk menurunkan temperatur tubuh pada saat terbang. Bulu ekornya berfungsi sebagai kemudi, rem dan alat keseimbangan ketika hinggap di suatu tempat atau berhenti terbang.
Bunyi Dan Isyarat
Bunyi dan isyarat merupakan alat komunikasi burung. Beberapa jenis burung, misalnya burung hantu, menngunakan bunyi untuk menarik perhatian pasangannya, menunjukkan adanya bahaya, dan menunjukkan kepemilikan suatu obyek. Isyarat dapat berupa gerakan yang mengandung pesan. Burung camar biasanya memberikan isyarat kepada kelompoknya dengan cara mempertunjukkan tarian yang membentuk angka delapan ketika menemukan sumber makanan.
Sarang burung dan bayi yang baru menetas
Sarang dan Reproduksi
Burung berkembang biak dengan bertelur. Sebagian besar burung kawin dan bertelur sekali dalam setahun. Sarang biasanya dibangun setiap musim kawin, meskipun burung rajawali menggunakan sarang lama untuk meletakkan telurnya. Kemampuan membuat sarang ini diturunkan dari generasi ke generasi. Setelah diletakkan di sarang, telur dierami secara bergantian antara jantan dan betina.
Migrasi burung
Migrasi
Burung biasanya bermigrasi dalam kelompok besar. Migrasi bertujuan untuk menghindari paceklik pada musim dingin dan kemudian kembali lagi ke tempat asalnya pada musim semi. Hewan ini memiliki kemampuan untuk menentukan rute perjalanan yang jaraknya mencapai ribuan kilometer tanpa tersesat. Burung diduga menggunakan cahaya matahari dan bintang sebagai penunjuk jalan.
Burung Rhea dan anak-anaknya
Burung Ratites
Beberapa jenis burung bisa kehilangan kemampuan terbangnya. Jenis burung yang tidak bisa terbang (ratites) hidup di tempat yang memiliki sedikit pesaing untuk mencari makan. Karena tidak perlu terbang untuk mencari makan, maka sayapnya menjadi kecil dan lemah. Sebaliknya, bagian kaki beradaptasi menjadi pelari cepat, misalnya burung unta, burung emu, burung rhea, dan burung kiwi. Selain itu sayap burung ratites juga dapat termodifikasi menjadi alat pendayung ketika berenang di dalam air, misalnya penguin.