"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, November 14, 2016

MERAK : BURUNG EKSOTIS PULAU JAWA

    Merak adalah kelompok burung dari suku Phasianidae yang bulu ekornya berwarna-warni dan berbentuk kipas. Anggota bangsa Galliformes ini berasal dari Asia dan Afrika. Selain digunakan sebagai burung hias yang menghuni taman dan kebun binatang, merak juga sering diburu untuk diambil daging dan bulunya.
    Habitat asli burung merak adalah daerah hutan terbuka, semak, dan padang rumput. Hewan ini juga hidup di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Di Indonesia, merak tersebar di wilayah Pulau Jawa, terutama Jawa Timur.
  
 Animasi Merak Biru
Bulu Ekor
    Merak berkerabat dekat dengan puyuh besar,puyuh kecil dan kuau. Meskipun demikian, merak memiliki bulu ekor yang lebih mencolok daripada ketiga jenis burung tersebut. Tinggi tubuh merak jantan bisa mencapai 90-130 cm, sedangkan merak betina lebih kecil daripada merak jantan. Bagian kepalanya memiliki ornamen atau hiasan berwarna merah. Warna dasar bulu merak adalah hijau atau biru mengkilat. Bulu merak betina tidak seindah bulu merak jantan. Panjang ekor merak jantan bisa mencapai 150 cm. Bagian tersebut tersusun dari sekitar 150 helai bulu yang tumbuh dari pangkal ekor. Ketika ditegakkan seperti kipas bulu ekor merak jantan menampilkan pola seperti cincin dengan kombinasi warna yang beraneka macam. Semakin ke ujung, warna bulu ekor semakin beragam (ungu, biru, coklat dan hijau). Pola warna ini dapat memantulkan cahaya matahari.

Spesies Merak
    Pada saat ini dikenal tiga spesies merak, yaitu merak biru (Pavo cristatus), merak hijau (Pavo muticus) dan merak kongo (Afropavo congensis). Merak biru merupakan spesies merak yang berasal dari India dan Srilanka, sedangkan merak hijau berasal dari wilayah Indocina, semenanjung Malaya dan Pulau Jawa. Individu jantan pada merak biru memiliki bulu tubuh yang berwarna biru metalik, sedangkan individu jantan pada merak hijau memiliki bulu tubuh yang berwarna hijau keperakan. Adapun individu betina dari kedua spesies tersebut memiliki bulu yang berwarna hijau kecoklat-coklatan. Merak Kongo berasal dari lembah sungai Kongo di Afrika tengah. Individu jantan memiliki bulu berwarna biru dan hijau, sedangkan betina hijau kemerah-merahan.
 Merak Biru India
 Merak Hijau Indo-china
 Merak Kongo, Afrika
Merak Hijau Pulau Jawa, Indonesia

Telur Merak
    Padamusimkawin, burung merak hidup secara berkelompok. Satu kelompok burung merak terdiri dari seekor merak jantan dengan tiga atau empat ekor merak betina. Untuk menarik perhatian merak betina, merak jantan menegakkan dan memamerkan bulu-bulu ekornya sehingga tampak mempesona. Pada musim bertelur, merak betina membuat sarang di dalam rimbunan semak-semak. Merak betina dapat menghasilkan sekitar 3-5 butir telur. Telur yang berwarna abu-abu kecoklat-coklatan tersebut berukuran lebih besar daripada telur itik. Induk merak betina selanjutnya mengerami telur-telurnya selama 28 hari hingga menetas.

Pakan Merak
    Makanan utama merak berupa biji-bijian, daun-daunan, buah-buahan, bunga, dan serangga. Ada berbagai hewan predator atau pemangsa merak, antara lain burung elang serta hewan buas lainnya seperti srigala, Macan dan Singa. Karena sering diburu oleh manusia, populasi merak di habitat aslinya terutama hutan jati di Jawa Timur hanya tinggal beberapa ekor. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya penangkaran dan perlindungan merak di Indonesia.

Sumber : Ensiklopedi umum Untuk Pelajar dan Bird Life Nature Book