"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, May 19, 2016

LINTAH : AMPIBI PENGHISAP DARAH



Lintah (Hiridinae) adalah salah satu kelas hewan air yang termasuk bagian kelompok cacing bersegmen (Annelida). Hewan yang hidup di air dan di darat ini terkenal sebagai pengisap sarah. Tubuhnya pipih, bercincin-cincin, dan berwarna hitam atau cokelat tua.
Lintah Merah raksasa menelan cacing
    Tubuh semua jenis lintah terdiri atas 35 ruas. Pada kepala dan ujung tubuhnya terdapat patil pengisap darah, tetapi ada beberapa lintah yang tidak mengisap darah. Lintah biasanya hidup di air tawar dan di darat, namun anggota ordo Rhynchobdellida hidup di laut dan di air tawar. Salah satu anggota ordo ini yaitu lintah raksasa amazon (Haementaria ghilianii) menggunakan belalainya sepanjang 15 cm sebagai jarum pengisap darah.
Lintah
Hermafrodit
    Sebagian lintah adalah pemangsa, tetapi ada juga pemakan serpihan bahan organik dan menjadi parasit. Lintah bernafas melalui kulitnya. Sistem pencernaannya mengandung semacam kantong penyimpan makanan untuk beberapa bulan. Satu hingga empat pasang mata terletak di ujung bagian depan tubuhnya. Lintah adalah hewan hermafrodit (alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu). Akan tetapi lintah tidak membuahi telurnya sendiri. Sperma satu individu hanya bisa membuahi telur individu lain. Telurnya terletak dalam sebuah kepompong yang ditaruh di air mapun darat. Perkembangan dan pertumbuhannya terjadi secara langsung tanpa melalui tahap larva.
Pacet
Lintah Air
    Lintah air hidup dengan mengisap darah ikan, amfibi, burung dan mamalia. Selain itu lintah ini hidup dengan makan siput, larva serangga dan cacing. Lintah air, khususnya spesies lintah kecil (Limnatis nilotica), bisa masuk ke tubuh melalui air minum. Pada mulanya lintah ini menempel di lubang hidung atau kerongkongan lalu masuk ke paru-paru ketika menarik nafas. Manusia yang diserang lintah ini bisa menderita anemia karena kekurangan darah, bahkan mengakibatkan kematian karena menyumbat pembuluh pernapasan. Hewan ternak di Asia, seperti Kerbau dan Sapi, sering kali mati karena lubang pernapasannya tersumbat lintah yang masuk ke lubang hidungnya ketika minum di kolam. Spesies lintah air lain bahkan bisa masuk melalui lubang anus manusia yang sedang berendam di air.
 Lintah raksasa (Sanguijuelas gigantica) dari Amazon
 Lintah Darat
    Lintah darat atau pacet (Haemadispa zeylandica) hanya hidup dari darah mamalia. Tubuh pacet langsing mengecil ke depan, berwana kecokelatan atau kekuning-kuningan sampai hitam. Pada kepalanya terdapat lima pasang mata dan sebuah alat pengisap. Di ujung belakang terdapat alat penempel. Pacet berjalan seperti ulat jengkal, dapat memipihkan tubuhnya hingga sekecil benang dan menyusup ke sela-sela sempit. Tiga rahangnya yang bergigi tajam menimbulkan luka sayatan berbentuk huruf Y pada kulit korbannya. Bekas isapan darah oleh pacet biasanya disertai rasa gatal. Namun air liurnya mengandung zat anestesis sehingga tidak menimbulkan rasa sakit pada luka korbannya. Luka akan terus mengalirkan darah untuk beberapa lama. Pacet berkembang biak dengan cara bertelur. Umumnya hewan ini terdapat di hutan tropika dengan lingkungan yang lembab. Pacet menyerang manusia di Asia terutama berasal dari genus Haemadipsa. Pacet genus Philaemon di Australia merupakan hewan parasit.

Perbedaan Lintah dan Pacet

Jenis Lintah
    Beberapa jenis lintah diantaranya adalah lintah lebar (Glossiphonia complanata), Lintah Itik (Theromyzontes sulatum), Lintah ikan (Piscicola geomatra), Lintah Kuda (Haemopis sanguisuga) dan Lintah kedokteran (Hirudo medicinalis).
Jenis-jenis Lintah