"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, April 14, 2016

ISTILAH-ISTILAH DALAM MENDAKI GUNUNG

   Menaklukkan gunung yang memiliki jalur sulit menjadi salah satu tantangan bagi para pendaki. Apalagi jika anda tak ingin disebut sebagai pendaki pemula. Adi setiadi, yang telah menjajal sejumlah gunung di Indonesia, berbagi pengalaman soal yang satu ini. Menurut pria yang akrab disapa Ase itu, ada beberapa gunung (sebagian besar terletak di Pulau Jawa) yang termasuk dalam katagori lumayan sulit untuk ditaklukkan. Tak hanya di Pulau Jawa, tentu juga ada gunung angker lainnya di luar pulau Jawa yang termasuk dalam katagori lumayan sulit untuk ditaklukan, seperti Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan.  Berikut ini gunung-gunung menantang itu..
  1. Gunung Pangrango via Geger Bentang. Harus mendaki terjal dengan jarak yang cukup jauh. Berbeda dengan rute Cibodas yang cukup landai.
  2. Gunung Slamet via Gucci. Jalur yang curam dan tanjakan tiada henti
  3. Gunung Cikuray, jalurnya sulit, penuh tanjakan. Sebagian pendaki sering menyebutnya "jidat ketemu jempol".
  4. Gunung Ciremai via Linggarjati. Tanjakan terjal mendominasi. Ase memberi istilah untuk tanjakan sebagai "gigi ketemu jempol".
  5. GunungMahameru (Semeru). Lautan berpasir sepanjang 1 kilometer, lebih menanjak. Istilahnya saat menanjak,naik dua terperosok satu.
  6. Gunung Merbabu via Kopeng. Jalur yang panjang seperti bukit bersusun dan sangat jauh.
  7. Gunung Argopuro via Balderan. Jarakpanjang lebih kurang 38 kilometer. Terjauh di Pulau Jawa. Naik 20 jam turun 12 jam. 
  8. Gunung Raung via Kalibaru. Jarak yang jauh dan trek tersulit, menanjak, berbahaya, masih ada binatang buas, dan saat dari puncak sejati harus mendaki dengan alat yang lengkap.
  9. Gunung Latimojong. Jarak pendakian pada gunung yang masih sangat alami di Sulawesi Selatan ini sangat jauh. Jalur sangat curam di beberapa titik. Untukmenuju ke basecamp desa terdekat harus berjalan kaki dari pinggir jalan lintas Sulawesi.

ISTILAH YANG SERING DIPAKAI OLEH PENDAKI GUNUNG


Dibawah ini adalah beberapa istilah populer pilihan penulis yang paling sering digunakan dalam kegiatan mendaki gunung, bagi anda pendaki pemula atau yang ingin ngobrol asyik dengan para pendaki senior agar gak kaku ada baiknya memahami beberapa istilah tersebut. Sebagian istilah mungkin sudah sering anda dengar dan paham betul apa artinya dan sebagian lagi sering juga anda dengar tetapi artinya terkadang ‘meleset’ dari yang anda tahu.
Inilah beberapa istilah yang sering dipakai dalam kegiatan mendaki gunung :

EKSPEDISI
Sebuah perjalanan bisa kelompok atau perorangan untuk mengeksplorasi, berpetualang atau studi ilmiah.
TRACKING
Perjalanan dengan berjalan kaki, identik dengan jalan baru yang belum pernah dilalui, tracking bisa jalan menanjak atau datar.
HIKING
Perjalanan mendaki gunung, biasanya jalur yang dipakai adalah jalur yang sudah umum dipakai oleh para pendaki gunung.
JALUR WISATA
Jalur yang paling ramai dipakai atau terbilang paling ‘mudah’ diantara jalur – jalur lainnya untuk sampai ke puncak gunung.
SIMAKSI
Singkatan dari Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi
ULTRALIGHT HIKING
Teknik melakukan perjalanan di alam bebas dengan peralatan yang ringan tetapi memiliki fungsi yang sama dengan peralatan standar mendakian dan tetap tidak meninggalkan prosedur safety pendakian dengan kata lain menggunakan peralatan dengan kualitas yang sama tetapi dengan bobot yang lebih ringan dan tidak banyak memakan tempat.  


BONUS
Istilah yang yang biasa digunakan para pendaki ketika menemukan jalur tanpa tanjakan atau landai, apalagi dilokasi tersebut view-nya yang sangat indah.
RANJAU
Istilah untuk ‘kotoran manusia’. Ketika temanmu mengatakan ‘awas ranjau’ anda harus berhati – hati, kalau terkena bisa – bisa isi kebun binatang keluar semua dari mulut anda.
LEADER
Orang yang ditunjuk untuk memimpin pendakian atau orang yang bertanggung jawab atas suksesnya suatu pendakian.
NAVIGATOR
Orang yang bertugas sebagai penunjuk jalan biasanya berjalan paling depan dan memiliki keahlian navigasi atau bisa juga dari masyarakat setempat yang sudah hafal betul dengan jalur pendakian tersebut.
SWEEPER
Orang yang bertugas ‘menyapu’ rombongan lainnya agar tidak ada pendaki atau barang bawaan yang tertinggal, sweeper harus berada diposisi paling belakang. Biasanya dipilih orang terkuat, sabar dan lebih bagus jika memiliki skill medis. Bisa dikatakan dia adalah ‘penyelamat’ dalam tim.
PORTER
Orang yang dibayar untuk memikul barang – barang bawaan pendaki saat melakukan kegiatan mendaki gunung, beberapa porter juga merangkap sebagai koki.
RANGER
Sebutan untuk petugas penjaga taman nasional.
POST

Tempat singgah atau istirahat di jalur pendakian. Misalnya Pos I, Pos II, Pos III ada juga Pos Bayangan yaitu pos yang berada diantara Pos utama. (Pos I – Pos Bayangan – Pos II). Kalau dibeberapa gunung di Aceh lebih dikenal dengan sebutan Shelter, ada Shelter I, Shelter II dan Shelter terakhir biasa shelter utama atau Camp Ground.
CAMP GROUND
Ada juga yang menyebutnya camp site atau shelter utama adalah lokasi utama tempat mendirikan tenda, biasanya sebelum puncak.
SUMMIT ATTACK
Istilah yang digunakan saat akan naik ke puncak gunung, biasa dari shelter utama baru dilanjutkan summit attack.
TIK-TOK
Istilah yang digunakan untuk pendakian sekali jalan tanpa bermalam, biasa dilakukan di gunung – gunung yang memiliki waktu perjalanan yang tidak begitu panjang. Kalau di Aceh sebagian pendaki sebutnya ‘PP’ Pulang – Pergi.
HIPO
Singkatan dari Hipotermia, sampai saat ini predikatnya masih sebagai pembunuh nomor 1 dalam kegiatan mendaki gunung diatas tersesat dan kelaparan.
ROCK
Istilah yang diucapkan oleh seorang pendaki ketika melihat ada batu yang jatuh atau menggelinding dari atas, ketika mendengar kata ‘rock’ anda harus waspada dan sigap pencari tempat berlindung.
BIVAK
Tempat perlindungan saat dialam bebas, ada 2 jenis bivak, ada bivak alami dan bivak buatan.
OPSI
Singkatan dari Operasi Bersih – Bersih Gunung.
CARRIER
Biasa disebut juga keril adalah ransel khas pendaki gunung dan traveler, alat tempat menyimpan barang – barang yang akan dipakai saat mendaki gunung. Sangat identik dengan pendaki, kemana – mana bawa ‘kulkas’ eh carrier.


DAY PACK
Fungsinya sama dengan carrier tetapi ukuran dan capasitasnya lebih kecil mulai dari 15 sampai 30 liter.
BACKPACK Lebih dikenal dengan sebutan tas ransel atau tas punggung yang bagian atasnya memakai penutup.
RUCKSACK
Masuk dalam jenis tas ransel, perbedaanya ada pada penutup atasnya menggunakan tali dengan sistem serup.
DRY BAG
Tas dengan kapasitas bervariasi yang tahan air, untuk mengamankan barang bawaan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
LOGISTIC
Istilah untuk perbekalan selama pendakian atau bahan makanan selama mendakian.
GORE-TEX
Bahan yang biasa dipakai untuk membuat perlengkapan outdoor seperti jaket, sangat kuat dan anti air.
GAITER
Pelindung sepatu dan kaki dari masuknya kerikil, pasir, debu saat di jalur kering atau lumpur di jalur basah. Sangat bermanfaat untuk melindungi kaki, bahkan untuk gaiter berkualitas bagus tidak tembus gigitan ular.
BUFF
Masker sebaguna dengan desain sederhana tetapi sangat multi fungsi, bisa sebagai penutup kepala, ikat rambut dan sebagainya.
NESTING
Panci untuk memasak, biasa terdiri dari beberapa buah untuk berbagai kebutuhan memasak.


SB
Singkatan dari Sleeping Bag yaitu perlengkapan yang dipakai saat tidur pengganti selimut.
TRACKING POLE
Tongkat pendaki, sangat membantu proses pendakian, selain itu tongkat ini juga bisa sebagai pelindung diri.
RAIN COVER
Pelindung carrier atau day pack dari hujan atau debu, dalam situasi survival bisa digunakan untuk menampung air.
PA
Singkatan dari Pencinta Alam, bisa dari kalangan mahasiswa atau masyarakat umum yang tergabung dalam organisasi tersebut.
DIKSAR
Singkatan dari Pendidikan Dasar, identik dengan anak PA (Pencinta Alam) adalah sejenis pembekalan dasar bagi anggota Komunitas Pencinta Alam yang berhubungan dengan kepecinta Alaman.
MDPL
Singkatan dari Meter Diatas Permukaan Laut, menunjukan ketinggian sebuah gunung diukur dari permukaan laut.
SURVIVAL


Sebuah situasi hidup dan mati yang bisa terjadi karena tersesat atau hal lainnya saat mendaki gunung. Perlengkapan yang dibawa untuk membantu dalam kondisi survival disebut Survival Kit, dan orang yang melakukan survival disebut Survivor.
BUSHCRAFT Keahlian bertahan hidup di alam liar yang merupakan inti dari survival, mempelajari hal-hal mendasar untuk bertahan hidup di alam liar. Kalau survival adalah ilmu keluar dari hutan maka bushcraft adalah ilmu masuk hutan.
BACKPACKER Istilah untuk orang yang suka melakukan perjalanan kesuatu tempat dalam waktu tertentu menggunakan carrier (ransel besar) namun dengan biaya seminimal mungkin 'gratis malah lebih baik'.
FLASHPACKER
Punya passion yang sama dengan backpacker tetapi flashpacker punya budget lebih besar. Singkat cerita flashpacker adalah backpacker yang naik 'kelas'.
SOLO TRAVELER


Tidak seperti backpacker yang lebih mengutamakan perjalanan dengan low budget nya. Solo traveler lebih lega soal budget, bahkan rela merogoh koceknya lebih dalam hanya untuk memenuhi keinginan pribadinya seperti merasakan sensasi terjun payung atau menyelam ke spot tertentu. Namun 'solo' disini bukan berarti selalu sendiri bisa saja berdua.
CONVENSIONAL TRAVELER
Sebutan lain untuk wisatawan, hanya sebatas rekreasi ke tempat-tempat tertentu, bersenang-senang, dan refresing. Dalam perencanaan tidak sedetail dan secermat backpacker atau punya keinginan ke spot tertentu layaknya solo traveler.

Sumber Referensi : https://nadoutdoorlife.blogspot.com