Minyak bumi adalah campuran bermacam jenis hidrokarbon (hidrogen dan karbon) yang berguna sebagai bahan bakar dan bahan dasar beberapa produk kimia. Minyak bumi (minyak mentah) berasal dari bahan organik (sisa tumbuhan dan hewan) jutaan tahun lalu yang tertimbun di lapisan bawah permukaan bumi dan telah mengalami proses kimiawi. Pada saat ini, minyak bumi masih menjadi sumber bahan bakar utama di dunia walaupun telah dibuat sejumlah bahan bakar alternatif.
Pengeboran Minyak Bumi lepas pantai
Penampang Pengeboran Minyak bumi
Minyak bumi biasanya ditemukan di lapisan batuan bersedimen pada kedalaman 500-2.500 m di bawah permukaan bumi. Batuan ini berasal dari butiran pasir yang mengeras dan memiliki semacam pori-pori yang sangat kecil. Manusia telah memanfaatkan minyak bumi sejak ribuan tahun yang lalu. Mereka memanfaatkan minyak bumi untuk keperluan tertentu, seperti menambal sepatu dan membuat obor. Pada abad ke 14, minyak bumi mulai diolah menjadi pelumas mesin (oli). Eksploitasi minyak bumi secara besar-besaran baru dimulai pada abad ke 19, bersamaan dengan adanya Revolusi Industri.
Anjungan Minyak Bumi saat sunrise
Eksplorasi Minyak Bumi
Minyak bumi dapat ditemukan hampir di semua wilayah di dunia. Untuk mendapatkan minyak bumi yang terdapat di bawah permukaan bumi harus dilakukan eksplorasi dan pengeboran terlebih dahulu. Pada proses eksplorasi, para ahli geologi dan geofisika mencari tempat di dalam perut bumi yang diduga memiliki kandungan minyak bumi. Proses eksplorasi meliputi antara lain pemetaan tempat, pengambilan contoh batu-batuan dengan cara pengeboran, dan pemeriksaan laboratorium. Jika hasil yang diperoleh dari eksplorasi dan pengeboran tersebut dinilai bagus, maka diturunkanlah pipa-pipa baja untuk memompa cairan minyak bumi ke permukaan tanah. Setelah itu, minyak mentah yang diperoleh dikirim ke kilang-kilang minyak untuk diolah dalam proses penyulingan.
Kontruksi Penyulingan Minyak Bumi
Penyulinagn Minyak Bumi
Penyulingan minyak bumi berfungsi untuk menghilangkan air dan material padat serta memisahkan minyak menjadi beberapa fraksi seperti bensin, minyak tanah, solar, dan residu. Proses penyulingan melewati beberapa tahapan. Pada tahap distilasi, komponen hidrokarbon akan dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Hidrokarbon yang memiliki berat molekul kecil akan mendidih pada temperatur rendah. Sebaliknya, hidrokarbon yang berat molekulnya besar akan mendidih pada temperatur tinggi.
Tahap distilasi hanya mapu menghasilkan fraksi gasolin (bensin) dalam jumlah yang sedikit. Untuk meningkatkan produksi, maka proses pengilangan dilanjutkan dengan tahap thermal cracking (pemecahan termal) dan catalytic cracking (pemecahan katalitic). Kedua tahap ini bertujuan untuk memecahkan molekul hidrokarbon besar menjadi molekul kecil. Pada tahap thermal cracking, molekul hidrokarbon dipanaskan dengan temperatur tinggi dan tekanan rendah sehingga menghasilkan gasolin dan residu.
Tahap catalytic cracking (pemecahan katalitik) hampir sama dengan tahap thermal cracking. Akan tetapi proses pemecahan molekul pada tahap catalytic cracking dibantu dengan suatu katalis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk. Selain menghasilkan gasolin dengan bilangan oktan yang tinggi, tahap catalytic cracking juga menghasilkan produk samping seperti kerosin dan petrokimia.
Tahap terakhir dari penyulingan adalah proses pengolahan (treatment). Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kontaminan seperti sulfur, logam, dan garam anorganik serta menyiapkan fraksi-fraksi minyak bumi untuk diolah menjadi produk akhir. Beberapa proses yang dilakukan dalam tahap treatment adalah sweetening (penghilangan senyawa sulfur) dan solvent extraction (ekstrasi pelarut untuk meningkatkan indeks kekentalan pelumas).
Peta potensi Minyak Bumi di Indonesia
Minyak Bumi di Indonesia
Indonesia merupakan negara penghasil minyak bumi. Minyak bumi di Indonesia terdapat di beberapa tempat yang memiliki batuan sedimen dengan ketebalan beberapa kilometer. Batuan ini dikenal sebagai cekungan sedimen. Cekungan sedimen terdapat merata hampir di seluruh Tanah Air dan mencakup wilayah daratan maupun lautan. Jumlah cekungan yang terdapat di Indonesia mencapai 60 buah dan 35 buah di antaranya sudah diekplorasi. Hingga kini, Indonesia merupakan negara pengekpor minyak sekaligus menjadi anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries), yaitu organisasi negara-negara pengekpor minyak dunia. Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia meliputi antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Natuna, Laut Jawa, Sulawesi tengah dan Papua.
Jenis Pengeboran minyak dari dasar laut
Energi Alternatif
Pada saat ini cadangan minyak bumi di dunia diperkirakan mencapai sekitar 900 miliar barel (1 barel sama dengan 159 liter). Akan tetapi cadangan minyak bumi di dunia semakin lama semakin berkurang karena minayk bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pada suatu saat nanti, persediaan minyak bumi akan habis. Untuk mengurangi penggunaan minyak bumi, para ilmuwan mengupayakan energi alternatif yang dapat diperbarui, seperti energi surya (matahari), angin dan air.
Saat ini pemerintah Indonesia sedang mencanangkan program pemanfaatan energi nabati seperti biodiesel (bahan bakar pengganti solar) dan bioetanol (bahan bakar pengganti bensin) sebagai energi alternatif. Biodiesel merupakan bahan bakar yangdibuat dari minyak nabati seperti minyak sawit, kelapa, jarak pagar, dan nyamplung. Adapun bioetanol dibuat dari fermentasi tanaman berkarbohidrat tinggi seperti tebu, nira sorgum, nira nipah, singkong, umbi ganyong dan ubi jalar.
Produk Pengilangan Minyak Bumi
Produk Pengilangan Minyak Bumi
- Gasolin. Gasolin atau bensin adalah campuran hidrokarbon yang memiliki titik didih sekitar 205oC (400oF).
- Kerosin. Selain sebagai bahan bakar pada rumah tangga (minyak tanah), kerosin juga digunakan sebagai bahan bakar jet komersial dan militer.
- Liquified Petroleum Gas (LPG). Kandungan utama LPG berupa propana dan butana. Gas ini sering digunakan sebagai bahan bakar jet komersial dan militer.
- Bahan Bakar Distilat. Bahan bakar distilat mencakup minyak diesel dan solar. Produk ini dipakai untuk bahan bakar mesin industri dan kendaraan bermotor bermesin diesel.
- Minyak Residu. Minyak residu biasanya dipakai untuk bahan bakar kapal dan pembangkit listrik.
- Kokas dan Aspal. Kokas biasanya digunakan sebagai bahan bakar dan bahan pembuat elektoda, sedangkan aspal dipakai untuk melapisi jalan.
- Pelarut Kimia. Bahan pelarut seperti benzena, toluena, dan xilen umumnya digunakan dalam industri kimia.
- Petrokimia. Petrokimia mencakup produk-produk seperti etilen, propilen, butilen dan isobutilen. Petrokimia biasanya digunakan dalam industri pupuk, pestisida, herbisida, plastik, serat sintetik, dan karet sintetik.
- Pelumas Mesin (Oli). Pelumas mesin atau oli berfungsi untuk mencegah keausan dan mendinginkan mesin.
Efek Rumah Kaca
Pembakaran minyak bumi menghasilkan karbon dioksida (CO2), yangakan menyebabkan pencemaran udara. Peningkatan kadar CO2 di atmosfer juga akan menyebabkan meningkatnya suhu bumi secara menyeluruh. Gas tersebut akan menyerap sinar matahari yang biasanya dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Efek yang ditimbulkan disebut efek rumah kaca (green house effect). Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Pengeboran minyak bumi juga bisa menyebabkan pencemaran di sekitar lokasi pengeboran.