"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Tuesday, January 21, 2014

WALRUS : MAMALIA AIR BERTARING

    Walrus adalah mamalia laut dari suku Odobenidae yang mirip singa laut tetapi memiliki dua gigi taring yang panjang. Anggota bangsa Pinnipedia ini hanya terdiri dari satu spesies, yaitu Odobenus rosmarus, dan tiga subspesies, yaitu walrus Atlantik (Odobenus rosmarus rosmarus), walrus Pasifik (Odobenus rosmarus divergens) dan walrus Siberia (Odobenus rosmarus laptevi). Walrus hidup di daerah pesisir Samudera Arktik, Atlantik Utara dan Pasifik Utara.
    Kepala walrus yang berbentuk bulat dilengkapi dengan mata yang berukuran kecil. Mata hewan ini terlihat merah akibat pelebaran pembuluh darah. Walrus tidak memiliki daun telinga. Ukuran panjang walrus jantan bisa mencapai 3,5 m, sedangkan bobotnya sekitar 1.600 kg. Walrus betina lebih kecil daripada walrus jantan. Bobotnya sekitar 810 kg.
    Ketebalan kulit walrus bertambah dengan meningkatnya usia. Kulit walrus dewasa tebalnya sekitar 2,5 cm. Adapun di bagian tengkuk, tebalnya mencapai 7,5 cm. Kulit walrus bagian bawah dilapisi oleh lapisan lemak yang tebalnya sekitar 7 cm. Walrus yang berusia tua memiliki benjolan seperti kutil di bagian tengkuk dan bahunya.

 Walrus
 Gigi Taring
    Walrus termasuk salah satu hewan karnivor yang mudah dikenali karena gigi taringnya yang panjang dan kulitnya yang berkerut. Gigi taring walrus tumbuh di bagian rahang atas. Gigi tersebut mulai keluar ketika hewan ini berumur sekitar 4 bulan. Dalam dua tahun panjangnya bisa mencapai 10 cm. Gigi taring walrus dapat tumbuh hingga 1 m.
    Walrus menggunakan gigi taringnya untuk membongkar bebatuan ketika mencari makan. Selain itu, gigi taring juga digunakan sebagai alat untuk memanjat tebing es dan alat pertahanan diri terhadap serangan predator. Ketika merasa terancam, walrus bisa melukai musuhnya, bahkan mampu merobek lambung perahu dengan taringnya.

Sepasang Walrus Jantan dan Betina
Kanibal
    Walrus gemar berjemur di tepi laut bersama kelompoknya yang bisa mencapai ribuan ekor. Selama musim kawin, walrus jantan mengeluarkan suara seperti suara lonceng. Suara ini menarik walrus betina sekaligus mengusir jantan lain. Masa hamil walrus betina berlangsung sekitar 1 tahun. Anak walrus berukuran 1,2 m dan berbobot 45 kg. Anak walrus yang semula berwarna abu-abu kemudian berubah menjadi kemerahan. Setelah menyusu selama setahun, anak walrus masih dekat dengan induknya sampai ia mampu mencari pakan sendiri.
Kelompok Walrus sedang berjemur
    Selain manusia, walrus sering diburu oleh para predator, seperti paus pembunuh dan beruang kutub. Walrus biasanya dijumpai di perairan dangkal yang banyak terdapat moluska. Pakan utama walrus berupa kerang, landak laut, dan ikan-ikan kecil. Namun, walrus juga bisa memangsa anjing laut muda. Bahkan dalam keadaan terdesak walrus bisa berubah menjadi kanibal yang memangsa anggota kelompoknya sendiri. Walrus hanya berbuat demikian apabila pakan sulit diperoleh.

Koloni Walrus dilihat dari udara
Lemak Walrus
    Bagi orang Eskimo, walrus merupakan salah satu hewan buruan yang sangat berharga. Hewan ini diburu untuk diambil daging dan lemaknya. Minyak dari lemak walrus digunakan sebagai lampu penerang dan bahan bakar untuk memasak dan menghangatkan badan. Kulit walrus merupakan produk yang bermanfaat sebagai bahan pembuat tali dan perahu umiak. Usus walrus dimanfaatkan oleh orang Eskimo sebagai bahan pembuat pakaian atau jaket yang tahan air. Adapun gigi taring digunakan untuk membuat ujung harpun (sejenis tombak untuk menangkap ikan). Namun akibat perburuan besar-besaran, populasi walrus di beberapa wilayah terus berkurang. Saat ini, beberapa daerah yang menjadi habitat walrus dijadikan sebagai cagar alam.