"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, November 28, 2013

TEBU : TANAMAN PENGHASILGULA PASIR

    Tebu (Saccharum officinarum) adalah spesies tumbuhan monokotil dari suku Poaceae atau Gramineae (suku rumput-rumputan) yang batangnya beruas-ruas, berserat dan mengandung banyak air. Tanaman yang berasal dari Pulau Papua ini telah dibudidayakan di negara-negara tropis dan subtropis seperti Brazil, Kuba, Meksiko, India, Cina dan Indonesia. Tebu termasuk salah satu komoditas pertanian yang penting karena tanaman ini dijadikan sebagai bahan baku gula pasir dan vetsin.
    Pada umumnya, tebu dibudidayakan pada daerah yang berketinggian 5-500 m di atas permukaan laut. Untuk pertumbuhan yang optimal, tanaman ini memerlukan temperatur udara sekitar 28o - 34o C, kelembaban udara lebih dari 70%, dan pengairan yang merata. Di Indonesia, perkebunan tebu terdapat di beberapa daerah seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Kultivar Tebu
    Tebu budidaya di Indonesia terdiri dari beberapa kultivar, misalnya kultivar PS 58, PS 56, BZ 63, BZ 107, dan klon POY 3016. Menurut warna batangnya, tebu dapat dikelompokkan menjadi tebu hitam dan tebu kuning. Tebu hitam berbatang ungu kehitaman dengan panjang ruas 10-15 cm. Tinggi tanaman ini mencapai 3 m, sedangkan diameter batangnya sekitar 2-5 cm. Tebu hitam banyak mengandung air meskipun rasanya tidak terlalu manis. Adapun tebu kuning memiliki kulit batang berwarna kuning kehijauan dengan panjang ruas 15-40 cm. Tinggi tanaman ini bisa mencapai 6 m, sedangkan diameter batangnya mencapai 1-3 cm. Meskipun sedikit mengandung air, namun tebu kuning sangat manis.

Perbanyakan Tebu
    Perbanyakan tebu dapat dilakukan dengan biji, setek ujung, maupun setek batang. Tebu mulai berbunga sekitar umur 8-16 bulan. Setelah berbunga, tanaman ini siap dipanen dengan cara memotong bagian daun dan menebas bagian batang yang dekat dengan tanah. Semakin ke bawah, kandungan gulanya semakin banyak. Panen tebu dapat dirusak oleh serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman tebu meliputi penggerek batang bergaris (Proceras cacchariphagus), penggerek batang berkilat (Chilitrae auricilia), penggerek batang abu-abu (Eucosma schismacaena) dan tikus. Adapun penyakit yang sering menginfeksi antara lain penyakit virus mozaik, penyakit dongkelan (akibat jamur Marasnius sacchari), dan penyakit noda kuning (akibat jamur Cercospora kopke)

Molase
    Molase atau tetes tebu merupakan hasil samping dari tahap pemisahan kristal gula. Produk sampingan yang berupa cairan ini masih mengandung gula dan asam animo. Oleh sebab itu, molase sering dimanfaatkan sebagai bahan baku gula cair, vetsin atau monosidium glutamat (MSG), dan arak. Adapun pucuk daun tebu yang dibuang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
 Tebu Kuning
 Tanaman Tebu usia muda
Tebu Hitam