"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, October 17, 2013

TEMBAKAU : TANAMAN YANG MENGANDUNG SENYAWA NIKOTIN

    Tembakau merupakan kelompok tumbuhan dikotil dari genus Nicotinia yang daunnya mengandung senyawa nikotin. Anggota suku Solanacae (terung-terungan) ini meliputi beberapa spesies termasuk N.tabacum, N.rustica, N.Longiflora, N.debneyi dan N.glutinosa. Tembakau merupakan salah satu tanaman budidaya yang cukup penting karena tumbuhan ini digunakan sebagai bahan utama pembuatan rokok dan cerutu.
    Tembakau tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini telah dibudidayakan di berbagai negara seperti Brazil, Kuba, Jamaika, Turki, Italia, Cina dan India. Di Indonesia, tembakau yang dibudidayakan antara lain tembakau virginia, besuki, deli dan madura. Adapun sentra penanaman tembakau meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

Budidaya Tembakau
    Meskipun penanaman tembakau tergantung pada jenisnya, namun tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, penyinaran matahari penuh dan pengairan yang cukup bagi pertumbuhannya. Sebelum ditanam pada lahan, biji tembakau disemaikan di suatu tempat khusus sampai berumur 38-45 hari. Bibit tembakau untuk cerutu ditanam pada pertengahan kemarau, sedangkan bibit tembakau untuk rokok ditanam pada akhir musim hujan. Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 90-100 hari dengan memetik daunnya. Daun yang dijadikan sebagai tembakau rajangan terletak dipucuk dan berjumlah 6-14 helai. Daun ini dianggap berkualitas baik karena menghasilkan tembakau kering yang harum dan gurih. Daun yang berkualitas sedang berada di bagian tengah batang. Sedangkan daun yang berkualitas rendah berada di bagian bawah batang.

Pasca Panen Tembakau
    Setelah dipanen dan dilayukan, daun tembakau dijual dalam bentuk utuh sebagai bahan baku cerutu atau dijual dalam bentuk rajangan sebagai bahan baku rokok. Untuk merajang daun tembakau, para petani menggunakan alat perajang khusus agar irisan yang dihasilkan dapat seragam. Hasil rajangan kemudian dikeringkan dengan empat cara, yaitu pengeringan dibawah terik matahari atau dijemur (sun curing), pengeringan dengan angin (air curing), pengeringan dengan panas langsung (fire curing), serta pengeringan dengan panas tidak langsung (flue curing) misalnya dengan memakai kompor.

Rokok dan Cerutu
    Tembakau merupakan bahan baku utama rokok dan cerutu. Rokok dan cerutu mengandung bahan penyebab kanker seperti arsen, benzena, benzopiren, kadmium, hidrogen sianida, dan toluen. Bahan tersebut menyebabkan efek negatif seperti asma, insomnia, batuk kering, penyakit paru-paru, impotensi dan kanker. Apabila dibakar, senyawa nikotin mengeluarkan gas CO yang menenangkan pikiran dan membuat ketagihan bagi perokok. Meskipun banyak menimbulkan penyakit, namun tembakau tetap dibudidayakan di Indonesia karena industri rokok merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara di sektor perkebunan.

Manfaat dan Kerugian
    Selain rokok dan cerutu, tembakau sering dimanfaatkan untuk obat cacing, bisul dan perut mulas. Getah daunnya digunakan untuk membersihkan kotoran pada luka bernanah. Air perasan tembakau digunakan untuk membersihkan luka dan kudis. Selain berkhasiat, tembakau juga menimbulkan keracunan karena mengandung alkaloid, asam organik dan nikotin. Gejala keracunan tembakau berupa sesak napas, muntah, kejang dan diare.

 Kelopak bunga Tembakau
Perkebunan Tembakau
Lion ear Afrika