"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Tuesday, October 8, 2013

JAMBU : BUAH YANG KAYA VITAMIN C

    Jambu merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut beberapa jenis tumbuhan dikotil penghasil buah, termasuk jambu air, jambu biji, jambu bol, dan jambu mete. Akan tetapi secara taksonomi, keempat jenis jambu tersebut memiliki klasifikasi yang berbeda-beda. Jambu air, jambu biji, dan jambu bol merupakan anggota suku Myrtaceae dari bangsa Myrtales, sedangkan jambu mete termasuk anggota suku Anacardiaceae dari bangsa Sapindales.
    Jambu sangat populer di Indonesia. Jambu air, jambu biji dan jambu bol yang matang biasa dimakan sebagai buah segar. Adapun biji jambu mete bernilai ekonomis tinggi karena rasanya sangat lezat apabila digoreng.
Pohon Jambu air

1. Jambu Air
    Kelompok jambu air mencakup spesies jambu air biasa (Eugenia aqquea), jambu air semarang (Eugenia Samarangense atau Eugenia Javanica) dan jambu air mawar (Eugenia Jambos). Pohon ini banyak di budidayakan di daerah dengan ketinggian 1.000 m diatas permukaan laut dan suhu antara 18o-28o C. Daun jambu air biasa dan jambu air semarang berbentuk bulat dan memanjang, sedangkan jambu air mawar berbentuk lenset menyempit. Ketiga jenis jambu air tersebut memiliki bunga yang berwarna putih kekuning-kuningan atau putih kehijau-hijauan. Jambu air juga memiliki buah yang berbentuk seperti lonceng. Daging buah yang berair memiliki kombinasi rasa manis dan asam. Ada beberapa varietas jambu air biasa, antara lain jambu kancing, jambu susu, jambu rujak, jambu neem, dan jambu cincalo. Adapun varietas jambu semarang meliputi jambu putih, jambu gondrong dan jambu madura.
 Jambu air putih
Jambu air merah

2. Jambu Mete
    Jambu mete atau jambu monyet (Anacardium occidentale) di budidayakan di daerah yang berketinggian 1-1.200 m di atas permukaan laut dengan suhu antara 15o-35o C. Tanaman ini berkerabat dengan mangga dan memiliki daun yang berbentuk bulat telur terbalik. Sebenarnya bagian yang disebut buah merupakan tangkai jambu mete, sedangkan bagian yang disebut biji merupakan buahnya. Tangkai jambu mete termodifikasi menjadi struktur yang berbentuk ginjal, berdaging dan bertekstur lunak, sedangkan buahnya berkulit keras dan berkeping dua.
Jambu Mete

3. Jambu Bol
    Di Indonesia, jambu bol (Syzygium malaccensise) terdiri dari dua varietas, yaitu jambu bol merah cianjur dan jambu bol putih congkili. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian 1.200m di atas permukaan laut. Untuk pertumbuhan yang optimal, jambu bol memerlukan temperatur udara 18-28oC dan curah hujan 500-3.000 mm pertahun. Daun jambu bol berbentuk lenset dengan permukaan yang mengkilap. Bunganya berwarna merah terang. Buah jambu bol berbentuk bulat lonjong dan berbiji tunggal dengan daging yang empuk.
Jambu Bol
4. Jambu Biji
    Jambu biji atau jambu klutuk (Psidium guajava) mencakup beberapa varietas, seperti jambu sukun, jambu bangkok, jambu merah, jambu sari, jambu apel dan jambu palembang. Tanaman ini tumbuh di daerah yang berketinggian antara 5-1.200 m di atas permukaan laut dan bertemperatur udara antara 23o- 28o C. Daunnya berbentuk bulat telur dengan permukaan kasap. Bunga yang berwarna putih terletak di bagian ketiak daun. Buah jambu biji berbentuk bulat, berdaging buah putih kekuning-kuningan atau merah muda dan berbiji banyak.
Jambu Biji

Manfaat Jambu
    Selain dikonsumsi sebagai buah segar, jambu juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Daun dan akar jambu air dapat digunakan sebagai obat tradisional, sedangkan dari batangnya dapat dibuat berbagai perkakas dapur. Kulit batang jambu mete menghasilkan getah yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku tinta, pencelup, pewarna dan perekat. Daun jambumete muda sering dikonsumsi sebagai lalapan, sedangkan daun tuanya dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar.