"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, January 24, 2013

JERUK : BUAH SEGAR DENGAN KANDUNGAN VITAMIN C

    Jeruk merupakan kelompok tumbuhan dikotil dari marga Citrus yang menghasilkan buah yang berbentuk bulat dan bewarna kuning atau hijau kekuning-kuningan ketika sudah matang. Anggota suku Rutacae ini tersebar di daerah subtropis dan daerah tropis seperti Brazil, Amerika Serikat, Cina, Spanyol, India, Mesir dan Indonesia. Jeruk disukai banyak orang karena rasanya segar dan mengandung banyak vitamin C.
    Budidaya jeruk telah dimulai sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu oleh bangsa Cina. Pada umumnya, jeruk tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1.200 m di atas permukaan laut, temperatur udara sekitar 25o-30o C, dan kelembaban udara sekitar 70-80%. Tumbuhan ini juga membutuhkan penyinaran matahari yang cukup dan tanah yang subur untuk pertumbuhannya. Oleh sebab itu, jeruk tidak cocok ditanam di daerah kutub karena tanaman ini tidak tahan terhadap udara beku dan udara yang dingin.
Pohon Jeruk
Jenis Jeruk
    Jenis dan varietas jeruk yang dibudidayakan di berbagai daerah antara lain terdiri dari jeruk manis (Citrus sinensis dan Citrus aurantium), jeruk mandarin atau tangerin (Citrus reticulata), jeruk keprok (Citrus Nobilis), jeruk lemon (Citrus limon), jeruk nipis (Citrus aurantifola), jeruk besar atau jeruk bali (Citrus maxima dan Citrus grandis), jeruk Sitrun (Citus medica), jerukpurut (Citrus hystrix) dan jeruk limau atau jeruk sambal (Citrus amblycarpa). Di Indonesia sentra penanaman jeruk tersebar di Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat), dan Medan (Sumatera Utara). Buah jeruk berkualitas baik memiliki ukuran buah yang standar, umur yang cukup tua, segar, utuh dan bersih. Kulit buahnya bewarnaKuning atau Hijaukekuning-kuningan dan mudah dikupas. Selain itu, bagian ujung buahnya cekung ke dalam dan memiliki rongga antara daging dan kulit buah.

CVPD
    Jeruk diperbanyak baik secara generatif dengan biji maupun secara vegetatif dengan cangkok, okulasi dan setek. Tanaman ini rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan jumlah produksinya. Beberapa jenis hama yang dapat merusak tanaman jeruk antara lain adalah kutu loncat Diaphorina citri, kutu daun Toxoptera citridus aurantii dan Aphis gossypii, serta penggerek buah Citripestis sagittiferela. Adapun penyakit yang sering menyerang jeruk antara lain adalah Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) dan penyakit tristeza. CVPD disebabkan oleh organisma berupa bakteri yang dibawa kutu loncat Diaphorina citri, sedangkan tristeza disebabkan oleh virus Citrus tristeza yang ditularkan melalui kutu daun Toxoptera.

Kandungan Gizi
    Selain air, kandungan gizi yang terdapat di dalam buah jeruk meliputi karbohidrat (gula), protein, serat makanan, vitamin C, vitamin B6, asam folat, tiamin, niasin, riboflavin, asam pantotenat, fosfor,kalsium, kalium, magnesium dan tembaga. Jeruk dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti sariawan dan flu. Buah jeruk juga bermanfaat untuk mempercepat pemulihan dari sakit, menurunkan resiko stroke, kanker dan kerusakan jantung serta menurunkan kadar kolesterol darah. 
    Jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk menurunkan panas, meredakan nyeri saluran pernapasan bagian atas, dan menyembuhkan radang mata. Selain buahnya, bagian kulit dan biji jeruk telah dimanfaatkan dalam produksi minyak asiri. Minyak kulit jeruk dipakai dalam pembuatan minyak wangi, sabun wangi, esensi minuman,  dan campuran kue. Selain itu, bagian buah jeruk yang terbuang digunakan dalam proses pembuatan gula tetes, alkohol dan pektrin.
 Jeruk Bali
 Jeruk Manis
 Jeruk Sitrun
 Jeruk Keprok Batu
 Jeruk Lemon
 Jeruk Nipis
 Jeruk Purut
Jeruk Mandarin