Jarak adalah nama umum bagi kelompok tumbuhan perdu dari suku Euphorbiaceae. Di Indonesia, ada beberapa kelompok tumbuhan yang dinamakan jarak, antara lain jarak pohon dan jarak pagar. Jarak pohon (Ricinus communis) atau Castor bean merupakan tumbuhan penghasil minyak kastor dan senyawa racun yang disebut risin (ricin). Adapun jarak pagar (jatropha sp.) atau physic nut merupakan tumbuhan penghasil minyak diesel (biodiesel).
Meskipun umumnya tumbuh di daerah tropis, jarak juga bisa ditanam di beberapa negara subtropis. Saat ini jarak memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan jarak telah dikembangkan menjadi bahan bakar nabati (biofuel) yang dapat menggantikan minyak bumi.
Perkebunan Jarak
Jarak Pohon
Jarak pohon merupakan tumbuhan dikotil yang dapat tumbuh secara liar di hutan, di pekarangan dan di pantai atau juga dapat dibudidayakan di lahan perkebunan. Tinggi tanaman ini mencapai 1 - 5 meter. Batangnya halus dan berongga. Daun jarak pohon berwarna hijau tua, berbentuk menjari dan memiliki tepi yang bergerigi. Adapun buah jarak pohon berbentuk bulat panjang dan berlekuk tiga.
Untuk pertumbuhan yang optimal, jarak pohon membutuhkan tanah yang memiliki kandungan nitrogen cukup tinggi. Tanah yang berpasir atau berbatu sangat cocok bagi tanaman ini. Jarak pohon sebaiknya ditanam pada daerah yang ketinggiannya tidak lebih dari 180 m di atas permukaan laut. Karena banyak menyerap unsur hara, maka jarak pohon sebaiknya tidak ditanam bersama dengan tanaman lainnya.
Minyak Kastor
Minyak jarak atau minyak kastor diperoleh dari proses ekstraksi biji. Minyak tersebut mengandung asam risinoleat yang bersifat stabil pada temperatur rendah maupun temperatur tinggi. Oleh sebab itu, minyak jarak sering digunakan sebagai campuran minyak pelumas. Selain itu, minyak kastor juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat sabun, cat, pewarna, plastik, pelindung (coating), tinta, semir, nilon dan parfum. Di bidang farmasi, minyak kastor digunakan sebagai obat anti kembung.
Jarak Pagar
Di Indonesia, penanaman jarak pagar secara besar-besaran telah dimulai sejak masa pendudukan Jepang. Hingga saat ini jarak pagar masih ditemukan di daerah pedesaan. Tinggi tanaman ini mencapai 1-7 m. Daun jarak pagar termasuk daun tunggal yang tersebar di sepanjang batang. Daun tersebut berlekuk dan bersudut tiga atau lima. Warna daun bagian bawah lebih pucat daripada warna daun bagian atas. Buah jarak pagar berbentuk bulat telur (2-4 cm). Buah jarak pagar berwarna hijau ketika muda dan abu-abu kehitaman ketika masak. Buah tersebut terdiri dari tiga ruang dan masing-masing ruang berisi satu biji.
Biodiesel
Minyak yang diperoleh dari ektraksi biji jarak pagar dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang dikenal dengan biodiesel. Di Indonesia, penelitian dan pengembangan minyak jarak pagar sebagai bahan bakar dipelopori oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1997.
Proses pengolahan biji jarak pagar menjadi biodiesel diawali dari biji jarak pagar yang telah kering dimasukkan ke dalam alat pres berulir (screw press). Proses ini akan menghasilkan minyak jarak mentah dan ampas. Minyak jarakmentah kemudian diolah dengan mesin hingga menghasilkan biodiesel. Ampas jarak pohon dapat diproses kembali hingga menghasilkan tiga produk, yaitu kompos atau pupuk, intimprotein yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan bungkil.
Buah Jarak
Jarak Pagar
Jarak Pohon