Ilmu geologi adalah ilmu yang mempelajari sejarah Bumi, struktur dan perubahan itu telah mengalami sejak pembentukannya. Jenis geoscientist berusaha untuk menjelaskan berbagai fenomena, seperti penampilan lanskap, pembentukan batu dan terjadinya gempa bumi dan gunung berapi. Ahli geologi juga dapat memperkirakan perubahan Bumi mungkin menjalani di masa depan. Untuk masuk dan berhasil dalam profesi ini, Anda perlu gelar dalam geologi dan penelitian yang luar biasa dan kemampuan analisis.
Langkah pertama untuk menjadi ahli geologi adalah untuk mendapatkan gelar Bachelor of Science dengan konsentrasi dalam geologi. Hal ini juga memungkinkan untuk memulai dengan gelar dalam ilmu lingkungan atau bidang terkait erat. bidang khusus yang tersedia dalam bidang geologi yang dapat Anda masuk ke dengan gelar master. Misalnya, untuk menjadi mineral dari dan fokus pada komposisi mineral, Anda perlu gelar master di mineralogi. bidang khusus lainnya termasuk stratigrafi, geologi Arktik dan geologi minyak bumi.
Ahli geologi menghabiskan banyak waktu mereka melakukan lapangan dan laboratorium penelitian. Ini berarti Anda harus bersedia dan mampu bekerja dalam kondisi cuaca buruk dan juga memiliki kekuatan dan stamina untuk menangani tuntutan fisik pekerjaan, seperti batu membelah dengan palu geologi. Di laboratorium, Anda akan menggunakan mikroskop untuk mempelajari sampel batuan dan bahan lainnya. Hal ini memerlukan keterampilan observasi dan perhatian terhadap detail untuk mengidentifikasi semua fitur. Analitis, kerja sama tim, komputer dan kemampuan memecahkan masalah yang penting juga
Untuk dapat memahami ilmu geologi, pemahaman tentang konsep-konsep dan hukum-hukum dalam ilmu geologi sangatlah penting dan merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum dan konsep geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Pengertian ruang dalam geologi adalah tempat dimana batuan itu terbentuk sedangkan pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala waktu geologi. Konsep uniformitarianisme (James Hutton), hukum superposisi (Steno), konsep keselarasan dan ketidakselarasan, konsep transgresi-regresi, hukum potong memotong (cross cutting relationship) dan lainnya.
James Hutton (1785) : Sejarah ilmu geologi sudah dimulai sejak abad ke 17 dan 18 dengan doktrin katastrofisme yang sangat populer. Para penganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar. James Hutton, bapak geologi modern, seorang ahli fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya yang berjudul “Theory of the Earth”, dimana ia mencetuskan doktrinnya yang terkenal tentang Uniformitarianism.
Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah.
Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.
Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah.
Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu. Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.
William Smith (1769-1839): Mengemukakan suatu konsep yang diterapkan pada perulangan lapisan-lapisan batuan sedimen yang ada di Inggris. Smith telah membuktikan bahwa dalam perioda waktu yang sama akan terjadi perulangan lapisan batuan yang sama dan setiap formasi pada lapisan batuan akan mempertlihatkan karakter yang sama. Berdasarkan hal tersebut, Smith mengajukan suatu konsep yang dikenal dengan hukum suksesi fauna.
2. Hukum Superposisi (Nicholas Steno)
Horizontalitas (Horizontality) : Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut.
Superposisi (Superposition) : Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.
Kesinambungan Lateral (Lateral Continuity) : Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan tersebut berubah facies. Dengan demikian, konsep perubahan facies terjadi apabila dalam satu lapis batuan terdapat sifat, fisika, kimia, dan biologi yang berbeda satu dengan lainnya.
3. Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)
a) Keselarasan (Conformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus), tidak terdapat selang waktu (rumpang waktu) pengendapan. Secara umum di lapangan ditunjukkan dengan kedudukan lapisan (strike/dip) yang sama atau hampir sama, dan ditunjang di laboratorium oleh umur yang kontinyu.
b) Ketidak Selarasan (Unconformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan. Dalam geologi dikenal 3 (tiga) jenis ketidak selarasan, yaitu :
1) Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya) yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu (ditandai oleh selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan).
2) Angular Unconformity (Ketidakselarasan Bersudut) adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki hubungan/kontak yang membentuk sudut.
3) Nonconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan beku atau metamorf.
4. Genang laut dan Susut laut (Transgresi dan Regresi )
a). Transgresi (Genang Laut). Transgresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih cepat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah daratan.
b). Regresi (Susut Laut). Regresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih lambat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah lautan.
5 Hubungan potong memotong (Cross-cutting relationships)
Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang dipotong/diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.
Ketiga formasi batuan tersebut kemudian mengalami orogenesa disertai terbentuknya batuan terobosan (Intrusi) Granit dan kemudian tererosi membentuk bidang ketidak selarasan bersudut dan dilanjutkan dengan pengendapan Fm. Larsonton dan aktivitas magma berupa Intrusi Dike, dilanjutkan dengan pembentukan Fm. Foster City, Fm. Hamlinville, dan batuan termuda dan terakhir terbentuk adalah Skinner Guich Limestone.
Pengertian Geologi
Pengertian Geologi Menurut Para Ahli Beserta Cabangnya– Geologi adalah ilmu (science) yang mempelajari bumi, komposisi, struktur, sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
Orang-orang yang mempelajari geologi yang disebut ahli geologi. Mereka telah membantu dalam menentukan umur Bumi yang diperkirakan sekitar 4,5 miliar (4.5×109) tahun, dan menentukan bahwa kerak bumi dibagi menjadi lempeng tektonik yang bergerak di atas mantel semi-cair (astenosfir) melalui proses yang sering disebut lempeng tektonik.
Ahli geologi membantu menemukan dan mengatur sumber daya alam bumi, seperti minyak bumi, batu bara, dan logam seperti besi, tembaga, dan uranium dan mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi, seperti asbestos, perlit, mika, fosfat, zeolit, tanah liat, batu apung, kuarsa, dan silika, serta elemen lainnya seperti belerang, klorin, dan helium.
Astrogeologi adalah penerapan ilmu geologi di planet lain di tata surya (solar system). Namun, hal spesifik lainnya seperti pengetahuan tentang Bulan (pelajaran dari bulan), areologi (pelajaran tentang planet Mars), dll, juga digunakan.
Kata “geologi” pertama kali digunakan oleh Jean-André Deluc pada 1778 dan diperkenalkan sebagai istilah standar oleh Horace-Benedict de Saussure pada tahun 1779.
Pengertian Geologi Menurut Para Ahli
- Holmes (1965) Geologi adalah ilmu yang menggambarkan evolusi bumi dan penduduknya, sejak awal pembentukannya sampai sekarang, yang dapat diakui di batu.
- Katili (1970) Geologi adalah Pengetahuan menyelidiki lapisan batuan geologi di kerak bumi.
- Written & Brooks (1972) Geologi adalah ilmu bumi ke asal, struktur, komposisi dan sejarah (termasuk perkembangan kehidupan) serta proses yang telah menyebabkan keadaan saat bumi seperti ini.
- Bates & Jackson (1990) Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet ini, terutama mengenai bahan penyusunnya, sebuah proses yang terjadi padanya, hasil dari proses, sejarah planet dan kehidupan bentuk sejak bumi terbentuk.
- Munir (1996) Geologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang gejala yang terkait dengan pembentukan bumi, keberadaan bumi, serta fenomena lain yang terkait dengan bentuk alami.
- Noer Aziz M., dkk (2002) Geologi adalah studi tentang bumi dan Bumi sebagai seluruh kelompok studi, asal, struktur, komposisi, sejarah (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses alami yang sudah ada dan sedang berlangsung, yang membuat keadaan bumi seperti itu hari ini.
Kata geologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “geo” yang berarti bumi dan “logos” artinya ilmu. Jadi secara harfiah geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi sebagai objek utama, proses-proses yang berlangsung atau dinamika, dan pengaruhnya terhadap bumi itu sendiri. Secara lebih terperinci, ilmu geologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari material penyusun kerak bumi, proses-proses yang berlangsung selama dan/atau setelah pembentukannya, serta mahluk hidup yang pernah ada atau hidup disekitarnya.
Geologi pada masa kini (Geologi Modern) dibagi menjadi 2 bagian yang saling berhubungan erat dan bahkan dianggap sebagai ilmu yang terpisah.
Ilmu-ilmu tersebut:
1. Dinamic Geology (Physical Geology), yaitu ilmu geologi yang mempelajari sebab-sebab atau proses-proses yang berhubungan dengan perubahan bumi atau dinamika bumi.
2. Historycal Geology, yaitu ilmu geologi yang mempelajari perubahan-perubahan pada lapisan-lapisan bumi khususnya kerak bumi dari masa ke masa, dan hubungan antara perkembangan dunia organik dengan lapisan kulit (kerak) bumi.
Tetapi disini ditekankan bahwa ilmu geologi yang kita pelajari memiliki objek dari permukaan bumi ke bawah, sedangkan bumi kita ini seutuhnya memiliki lapisan-lapisan, antara lain :
1. Lithosfer = lapisan batuan yang menyusun bumi.
2. Hidrosfer = lapisan air.
3. Biosfer = lapisan tempat hidup organisme.
4. Atmosfer = lapisan udara.
Dalam geologi di berbagai cabang ilmu pengetahuan. Sebagai berikut:
- Petrologi : Studi tentang mineral sebagai bahan utama pembentuk kerak bumi.
- Stratigrafi : Studi tentang batu dan bagaimana (Ganesha), jenis batuan, dan klasifikasi.
- Paleontologi : Studi tentang layering batu di kerak bumi dalam hubungan ruang dan waktu.
- Geologi sejarah : Studi pembatuan dari sisa-sisa hewan purba atau tanaman.
- Mineralogi: Studi tentang urutan kejadian selama perubahan bumi dari satu periode ke era lain.
- Geologi Ekonomi : Studi deposito mineral berharga seperti emas, minyak, batu bara dan lain-lain.
- Geofisika : Studi tentang sifat fisik bumi, seperti gravitasi, gejala magnetik dan lain-lain.
- Geomorfologi : Mempelajari formasi tanah yang muncul dari fenomena alam di luar bumi. (meteor)
- Gelogi Teknik : Rekayasa ilmu terapan. seperti pembuatan waduk, jalan dan lain-lain.
- Gelogi foto : Mempelajari gejala gelogy interpretasi foto udara.
- Geologi struktur : Studi, bentuk, arsitektur dan gejala yang menyebabkan perubahan harga.
- Geologi Tata Lingkungan : Studi geologi kegidupan diterapkan dalam sehari-hari.
- Volkanologi : Studi tentang karunia Gunung Suci dan bukan merupakan rantai yang terpisah geologi
Cabang-Cabang Ilmu Geologi
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai cabang ilmu geologi, alangkah baiknya jika kita juga memahami definisi dasar dari ilmu geologi itu sendiri. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, ilmu Geologi mengambil asal usul bahasa dari negara Yunani, yang berarti ‘Geo’ artinya bumi, dan ‘Logos’ yang artinya ilmu. Secara umum, ilmu geologi dapat diartikan sebagai ilmu sains yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Orang-orang yang tertarik mempelajari ilmu geologi dinamakan geologi.
Dari pengertian ilmu geologi tadi, dapat diambil kesimpulan bahwa cakupan ilmu geologi begitu luas dan bercabang ke dalam beberapa pembahasan keilmuan yang lebih khusus. Namun, masing-masing cabang tersebut masih saling mendukung dan saling berhubungan. Berikut ini cabang-cabang dari ilmu geologi:
1. Mineralogi
Merupakan cabang ilmu geologi yang khusus mempelajari struktur kristal, sifat kimia, dan fisika (termasuk optik) dari mineral. Ilmu ini meliputi proses penyusunan dan perubahan mineral.
2. Petrologi
Adalah bidang ilmu geologi yang khusus mempelajari tentang batuan dan keadaan pembentukannya. Adapun petrologi sendiri masih mempunyai tiga cabang ilmu lainnya lagi yang berhubungan dengan tiga jenis batuan yaitu batuan beku, metamorf, dan sedimen.
3. Stratigrafi
Merupakan Ilmu yang membahas mengenai sejarah, komposisi, dan usia relatif dan distribusi pelapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjabarkan sejarah bumi.
4. Paleontologi
Adalah cabang ilmu geografi yang menjadikan fosil-fosil yang ditemukan dalam bebatuan sebagai acuan pembelajaran sejarah kehidupan di bumi beserta tanaman dan hewan purba.
5. Geologi Struktur
Merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, dengan susunan internalnya.
6. Geomorfologi
Adalah ilmu yang membahas mengenai struktur dan bentuk alam dan proses yang membentuknya.
Merupakan bagian dari ilmu bumi membahas mengenai bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip dasar fisika. Disiplin ilmu ini juga mencakup ilmu meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.
8. Geokimia
Geokimia merupakan cabang sains yang menerapkan prinsip dan teknologi bidang kimia untuk menganalisis dan menjelaskan mekanisme di balik sistem geologi seperti kerak bumi dan lautan yang ada di atasnya.
9. Geologi Ekonomi
Merupakan ilmu yang mempelajari material bumi seperti logam mulia dan logam murni, mineral non logam, batu konstruksi, mineral minyak bumi, batu bara, air, serta bahan lain yang bermanfaat untuk keperluan ekonomi dan industri.
10. Geologi Teknik
Geologi teknik adalah penerapan dari ilmu geologi mengenai praktik rekayasa dalam keperluan menjamin faktor-faktor geologi yang memengaruhi lokasi, desain, konstruksi, operasi, dan perawatan pekerjaan rekayasa yang sudah dikenali dan diperhitungkan dengan matang.
11. Geologi Tata Lingkungan
Merupakan usaha dalam memanfaatkan lingkungan geologi secara rasional dan perlindungan manusia, harta benda serta lingkungannya dari bahaya yang bisa muncul oleh lingkungan geologi tersebut, baik yang sifatnya secara alami maupun karena interaksi dengan kegiatan manusia.
Adalah pembelajaran yang menjadikan pariwisata sebagai minat khusus dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam seperti struktur bentang alam, batuan, struktur geologi, dan sejarah kebumian, sehingga dibutuhkan peningkatan pengayaan wawasan dan pemahaman proses fenomena fisik alam.
13. Geologi Kelautan
Geologi kelautan merupakan pembelajaran yang mencakup ilmu geofisika, geokimia, sedimentologi, dan peleontologi yang ada di dasar samudera dan daerah pesisir. Ilmu ini juga terkait dengan ilmu oseanografi fisik dan tektonik lempeng.
Geologi panas bumi merupakan pembelajaran mengenai usaha mendapatkan informasi keberadaan reservoir panas bumi di bawah tanah (eksplorasi). Reservoir panas bumi adalah jebakan air (bisa juga air asin) yang berinteraksi dengan panas bumi sehingga menghasilkan uap dengan suhu dan tekanan tinggi.
15. Sedimentologi
Sedimentologi merupakan cabang ilmu geologi yang khusus membahas mengenai lapisan tanah karena pengendapan tanah yang mengalami migrasi dari tempat lain.
Adalah Disiplin ilmu yang berhubungan dengan geologi dalam pembelajaran mengenai kehidupan pra-aksara atau sebelum ditemukannya huruf dan kata-kata. Paleontologi sendiri terbagi lagi menjadi bidang ilmu khusus, yaitu mikropaleontologi dan palinologi.
17. Geokomputasi
Geokomputasi merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan cabang pembahasan ilmu geologi yang membahas dasar-dasar kerja komputasi dan aplikasi komputer pada bidang geologi.
18. Geopedologi
Geopedologi merupakan ilmu yang membahas korelasi interaksi antara geologi dengan proses penyusunan tanah, faktor pembentukan tanah, kimia, sifat fisik, mineral tanah dan klasifikasi tanah.
19. Geofisika Eksplorasi
Merupakan aktivitas penjajakan struktur geologi yang sesuai dengan pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses yang terjadi terkait ilmu ini mulai dari survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik.
20. Petrografi
Merupakan ilmu yang juga merupakan cabang dari ilmu petrologi yang khusus pada penjabaran jelas dari batuan, seperti kandungan mineral dan hubungan tekstur dalam batuan yang dijabarkan secara detail.
Geologi sejarah adalah penerapan prinsip keilmuan dalam geologi dalam merekonstruksi dan memahami sejarah bumi. Ilmu ini khusus mengulas mengenai proses-proses geologi yang menjadikan bumi terus mengalami perubahan pada bagian permukaan dan bawah permukaan bumi, kemudian dikaitkan dengan penerapan stratigrafi, geologi struktur, dan paleontologi dalam memaparkan rentetan kejadiannya.
22. Kristalografi
Kristalografi merupakan cabang ilmu geologi yang bersifat sains eksperimental dengan maksud untuk mendapatkan susunan atom dalam zat padat.
Geoarkeologi merupakan bagian dari disiplin ilmu geologi dan arkeologi yang menerapkan teknik dan bidang konsentrasi geografi dan ilmu kebumian lain dalam mengetes topik yang menjabarkan pemahaman dan pengetahuan arkeologi.
24. Geodesi
Geodesi merupakan cabang ilmu geosains yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu Geo yang artinya bumi, sedangkan daisia yang artinya membagi. Jadi, geodesi adalah disiplin ilmu yang membahas mengenai pemetaan bumi.
25. Geokronologi
Geokronologi merupakan cabang ilmu geologi yang dipakai untuk mendapatkan usia absolut batuan, fosil, dan sedimen, dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat pada cara yang dipakai.
Geo rekayasa adalah salah satu dari cabang geologi yang menggunakan praktik rekayasa dalam maksud menjamin faktor geologi dalam memengaruhi tempat, operasi, konstruksi, dan penjagaan tugas rekayasa yang sudah diketahui dan diperhitungkan dengan saksama.
Konsep-konsep dan Hukum Ilmu Geologi
Konsep-konsep dan Hukum Ilmu Geologi
Untuk dapat memahami ilmu geologi, pemahaman tentang konsep-konsep dan hukum-hukum dalam ilmu geologi sangatlah penting dan merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum dan konsep geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Pengertian ruang dalam geologi adalah tempat dimana batuan itu terbentuk sedangkan pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala waktu geologi. Konsep uniformitarianisme (James Hutton), hukum superposisi (Steno), konsep keselarasan dan ketidakselarasan, konsep transgresi-regresi, hukum potong memotong (cross cutting relationship) dan lainnya.
1. Doktrin Uniformitarianisme
James Hutton (1785) : Sejarah ilmu geologi sudah dimulai sejak abad ke 17 dan 18 dengan doktrin katastrofisme yang sangat populer. Para penganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar. James Hutton, bapak geologi modern, seorang ahli fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya yang berjudul “Theory of the Earth”, dimana ia mencetuskan doktrinnya yang terkenal tentang Uniformitarianism. Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau.
Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu.
Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.
William Smith (1769-1839): Mengemukakan suatu konsep yang diterapkan pada perulangan lapisan-lapisan batuan sedimen yang ada di Inggris. Smith telah membuktikan bahwa dalam perioda waktu yang sama akan terjadi perulangan lapisan batuan yang sama dan setiap formasi pada lapisan batuan akan mempertlihatkan karakter yang sama. Berdasarkan hal tersebut, Smith mengajukan suatu konsep yang dikenal dengan hukum suksesi fauna.
2. Hukum Superposisi (Nicholas Steno)
Horizontalitas (Horizontality) : Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut.
Superposisi (Superposition) : Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.
Kesinambungan Lateral (Lateral Continuity) : Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan tersebut berubah facies. Dengan demikian, konsep perubahan facies terjadi apabila dalam satu lapis batuan terdapat sifat, fisika, kimia, dan biologi yang berbeda satu dengan lainnya.
3. Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)
a) Keselarasan (Conformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus), tidak terdapat selang waktu (rumpang waktu) pengendapan. Secara umum di lapangan ditunjukkan dengan kedudukan lapisan (strike/dip) yang sama atau hampir sama, dan ditunjang di laboratorium oleh umur yang kontinyu.
b) Ketidak Selarasan (Unconformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan. Dalam geologi dikenal 3 (tiga) jenis ketidak selarasan, yaitu ):
1) Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya) yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu (ditandai oleh selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan).
2) Angular Unconformity (Ketidakselarasan Bersudut) adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki hubungan/kontak yang membentuk sudut.
3) Nonconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan beku atau metamorf.
4. Genang laut dan Susut laut (Transgresi dan Regresi )
a). Transgresi (Genang Laut). Transgresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih cepat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah daratan.
b). Regresi (Susut Laut). Regresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih lambat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah lautan.
5 Hubungan potong memotong (Cross-cutting relationships)
Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang dipotong/diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.
Pada gambar 1.6 terlihat urutan kejadian dan umur batuan adalah sebagai berikut: batuan yang terbentuk/terendapkan pertama kali adalah Formasi (Fm) Lutgrad, selanjutnya berturut-turut adalah Fm Birkland, Fm. Leet Junction.
Ketiga formasi batuan tersebut kemudian mengalami orogenesa disertai terbentuknya batuan terobosan (Intrusi) Granit dan kemudian tererosi membentuk bidang ketidak selarasan bersudut dan dilanjutkan dengan pengendapan Fm. Larsonton dan aktivitas magma berupa Intrusi Dike, dilanjutkan dengan pembentukan Fm. Foster City, Fm. Hamlinville, dan batuan termuda dan terakhir terbentuk adalah Skinner Guich Limestone.
Demikian beberapa cabang-cabang ilmu geologi dan pengertiannya yang bisa Anda pelajari. Semoga bermanfaat
1. Doktrin Uniformitarianisme
James Hutton (1785) : Sejarah ilmu geologi sudah dimulai sejak abad ke 17 dan 18 dengan doktrin katastrofisme yang sangat populer. Para penganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar. James Hutton, bapak geologi modern, seorang ahli fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya yang berjudul “Theory of the Earth”, dimana ia mencetuskan doktrinnya yang terkenal tentang Uniformitarianism. Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau.
Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu.
Pada tahun 1785, Hutton mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. James Hutton berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal usul gunungapi. Dia memperkenalkan hukum superposisi yang menyatakan bahwa pada tingkatan yang tidak rusak, lapisan paling dasar adalah yang paling tua. Ahli paleontologi telah mulai menghubungkan fosil-fosil khusus pada tingkat individu dan telah menemukan bentuk pasti yang dinamakan indek fosil. Indek fosil telah digunakan secara khusus dalam mengidentifikasi horison dan hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya.
William Smith (1769-1839): Mengemukakan suatu konsep yang diterapkan pada perulangan lapisan-lapisan batuan sedimen yang ada di Inggris. Smith telah membuktikan bahwa dalam perioda waktu yang sama akan terjadi perulangan lapisan batuan yang sama dan setiap formasi pada lapisan batuan akan mempertlihatkan karakter yang sama. Berdasarkan hal tersebut, Smith mengajukan suatu konsep yang dikenal dengan hukum suksesi fauna.
2. Hukum Superposisi (Nicholas Steno)
Horizontalitas (Horizontality) : Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut.
Superposisi (Superposition) : Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.
Kesinambungan Lateral (Lateral Continuity) : Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan tersebut berubah facies. Dengan demikian, konsep perubahan facies terjadi apabila dalam satu lapis batuan terdapat sifat, fisika, kimia, dan biologi yang berbeda satu dengan lainnya.
3. Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)
a) Keselarasan (Conformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus), tidak terdapat selang waktu (rumpang waktu) pengendapan. Secara umum di lapangan ditunjukkan dengan kedudukan lapisan (strike/dip) yang sama atau hampir sama, dan ditunjang di laboratorium oleh umur yang kontinyu.
b) Ketidak Selarasan (Unconformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan. Dalam geologi dikenal 3 (tiga) jenis ketidak selarasan, yaitu ):
1) Disconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya) yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu (ditandai oleh selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan).
2) Angular Unconformity (Ketidakselarasan Bersudut) adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan lainnya (kelompok batuan lainnya), memiliki hubungan/kontak yang membentuk sudut.
3) Nonconformity adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan (sekelompok batuan) dengan satu batuan beku atau metamorf.
4. Genang laut dan Susut laut (Transgresi dan Regresi )
a). Transgresi (Genang Laut). Transgresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih cepat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah daratan.
b). Regresi (Susut Laut). Regresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar cekungan lebih lambat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah lautan.
5 Hubungan potong memotong (Cross-cutting relationships)
Hubungan petong-memotong (cross-cutting relationship) adalah hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang dipotong/diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.
Pada gambar 1.6 terlihat urutan kejadian dan umur batuan adalah sebagai berikut: batuan yang terbentuk/terendapkan pertama kali adalah Formasi (Fm) Lutgrad, selanjutnya berturut-turut adalah Fm Birkland, Fm. Leet Junction.
Ketiga formasi batuan tersebut kemudian mengalami orogenesa disertai terbentuknya batuan terobosan (Intrusi) Granit dan kemudian tererosi membentuk bidang ketidak selarasan bersudut dan dilanjutkan dengan pengendapan Fm. Larsonton dan aktivitas magma berupa Intrusi Dike, dilanjutkan dengan pembentukan Fm. Foster City, Fm. Hamlinville, dan batuan termuda dan terakhir terbentuk adalah Skinner Guich Limestone.
Demikian beberapa cabang-cabang ilmu geologi dan pengertiannya yang bisa Anda pelajari. Semoga bermanfaat
Sumber Referensi : Wikipedia Org