Jerapah berkerabat dengan rusa dan sapi tetapi dari suku yang berbeda, yaitu Giraffidae yang mencakup jerapah sendiri dan kerabat terdekatnya, okapi. Habitat aslinya mencakup area dari Chad sampai dengan Afrika Selatan.
Nama spesiesnya camelopardalis diambil dari nama dalam latin, karena dianggap sebagai bastar unta (camel) dan macan tutul (leopard). Nama camelopardalis dipakai oleh Plinius senior dalam ensiklopedia yang ditulisnya. Nama ini juga dipakai sebagai nama salah satu rasi bintang. Nama "jerapah" sendiri dipinjam dari nama hewan ini dalam bahasa Arab (الزرافة, zirafah).
Subspesies jerapah
Ada sembilan subspesies yang diterima umum yang dibedakan berdasarkan warna dan variasi pola:
- Jerapah Somalia (G.c. reticulata) atau Reticulated Giraffe. Bercak berwarna coklat muda kemerah-merahan dikelilingi garis berwarna putih terang, membentuk pola poligon seperti jala yang besar-besar. Bercak bisa berlanjut sampai ke kaki. Habitat: timur laut Kenya, Ethiopia, Somalia.
- Jerapah Angola (G.c. angolensis) atau Smoky Giraffe. Bercak berukuran besar dan kecil secara tidak teratur. Bercak berlanjut hingga di bawah lutut. Habitat: Angola, Zambia.
- Jerapah Kordofan (G.c. antiquorum) Bercak berukuran kecil, lebih tidak teratur dan juga terdapat pada kaki bagian sebelah dalam. Habitat: Sudan bagian barat dan barat daya.
- Jerapah Masai atau Jerapah Kilimanjaro (G.c. tippelskirchi) Bercak berbentuk seperti daun anggur, berwarna coklat tua dengan pinggiran yang tidak rata, dikelilingi garis berwarna kekuningan. Habitat: Kenya bagian tengah dan selatan, Tanzania.
- Jerapah Nubia (G.c. camelopardalis).Bercak berbentuk hampir persegi empat, berwarna coklat terang di atas dasar berwarna krem. Kaki bagian dalam dan bagian bawah lutut bebas dari bercak. Habitat: bagian timur Sudan, timur laut Kongo.
- Jerapah Rothschild, disebut juga Jerapah Baringo atau Jerapah Uganda (G.c. rothschildi) Bercak berbentuk persegi empat dengan gradiasi warna latar berwarna krem di bagian pinggir. Bercak bisa sampai ke bagian bawah lutut. Habitat: Uganda, Kenya bagian tengah sampai timur.
- Jerapah Afrika Selatan (G.c. giraffa). Bercak berbentuk bundar atau tutul-tutul, beberapa di antaranya membentuk pola seperti bintang. Latar belakang bercak warna coklat muda yang terang. Bercak atau tutul bisa sampai ke bagian telapak kaki. Habitat: Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, dan Mozambik.
- Jerapah Thornicroft atau Jerapah Rhodesia (G.c. thornicrofti) Bercak berbentuk bintang atau daun, berlanjut sampai ke kaki bagian bawah. Habitat: Zambia bagian timur
- Jerapah Afrika barat atau Jerapah Nigeria (G.c. peralta) Bercak berwarna merah kekuningan yang pucat. Habitat: Chad
Dengan tinggi yang mencapai 5,8 meter dan leher 1,8 meter, jerapah menjadi hewan darat yang ikonis dan dikagumi oleh anak-anak. Tidak jarang anak-anak pun bertanya mengapa hewan ini memiliki leher yang begitu panjang. Kebanyakan orang tua kemudian akan menjawab bahwa leher jerapah berfungsi untuk membantu mereka memakan dedaunan di pohon yang tinggi. Penjelasan yang sangat populer ini adalah salah satu dari dua teori yang paling umum digunakan untuk menjelaskan mengapa jerapah berevolusis untuk memiliki leher yang panjang.
Pertama kali dicetuskan pada tahun 1809, naturalis Perancis Jean Baptise Lemarck menyebutkan bahwa leher panjang jerapah merupakan bentuk survivalitas saat mencari makan. Jerapah berleher panjang diyakini hidup lebih lama dari yang berleher pendek sehingga dapat fitur tersebut dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, penelitian Truman P Young dan Lynn A Isbel pada tahun 1991 menyatakan bahwa tidak semua jerapah menyukai daun yang tinggi. Para pendukung teori kedua ini percaya bahwa leher yang panjang tersebut merupakan hasil dari usaha mempertahankan keturunan jerapah per individu.
Dipublikasikan dalam The American Naturalist pada 1996, pejantan jerapah akan bertarung dengan saling memukulkan lehernya untuk mendapatkan betina. Dalam pertarungan ini, pemilik leher panjang cenderung menjadi pemenang sehingga gen mereka pun diteruskan ke generasi berikutnya. Kini, teori baru muncul melalui penelitian yang diterbitkan di Journal of Arid Environment edisi Oktober 2017 oleh Graham Mitchell dan timnya dari University of Wyoming. Mereka menyatakan bahwa leher jerapah membantu mengatur suhu tubuh di iklim panas Afrika.
Ide ini sebetulnya bukanlah sesuatu yang baru. Pada tahun 1963, A Brownlee telah mengungkapkan pendapat serupa. Mitchell lalu mulai memikirkan cara untuk membuktikan ide tersebut sejak 2009. Dia pun mendapat ide. Bersama timnya, Mitchell melihat ukuran tubuh puluhan jerapah di Zimbabwe. Ternyata, bentuk tubuh jerapah dengan leher yang ramping atau dolichomorphic membuat hewan ini merasa lebih sejuk dibandingkan hewan lain dengan massa tubuh yang sama. "Dengan memiliki bentuk dolichomorphic dan mengarahkan kepalanya ke arah matahari, jerapah dapat mengurangi proporsi permukaan tubuh yang terkena radiasi matahari hingga jauh di bawah proporsi hewan yang berbentuk 'silinder'," tulis para peneliti. Meski begitu, ini hanyalah satu dari berbagai teori mengenai alasan jerapah berleher panjang. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mencari bukti konklusif atau teori baru lainnya.
Populasi
Jerapah terancam punah dari muka bumi. Populasinya kini tinggal 90.000 di alam liar Afrika, merosot 40 persen dari populasi 15 tahun lalu sebanyak 150.000. Populasi jerapah lebih sedikit dari gajah Afrika, hewan terancam punah yang mendapatkan perhatian lebih besar. Saat ini, populasi gajah Afrika sebanyak 500.000. Ahli jerapah Dr Julian Fennessy mengatakan, "Semua orang berpikir jika mereka ada dimana-mana tapi kenyataannya tidak demikian. Jumlahnya terus menurun. Akan sangat menyedihkan hidup dunia tanpa jerapah." Saat ini, jerapah sudah punah di 7 negara. Salah satu populasi yang terancam kini adalah Jerapah Rothchild yang hidup di Taman Nasional Murchison Falls, Uganda. Kelompok tersebut hanya beranggota dari 1000 jerapah. Fennesy meluncurkan misi penyelamatan untuk memindahkan populasi Jerapah Uganda setelah mempelajari jika jumlah jerapah hanya tinggal sedikit yang tersisa.
Tim Konservasi berusaha membangun populasi baru dengan memindahkan 20 Jerapah ke tempat baru di seberang Sungai Nil. Tempat ini dianggap jauh lebih aman. Saat ini hampir seluruh binatang hidup di sekitar Nil. Sementara pada saat yang sama, lebih dari 75 persen minyak tersimpan di bawah lahan itu dan eksplorasi kini sedang direncanakan. "Jangan menyimpan semua telur dalam satu keranjang," kata Tom Okello, Kepala Taman Nasional Murchison Falls seperti dikutip Telegraph, 18 Juni 2016 lalu. "Kita menyimpan sejumlah stok di luar area kaya minyak sehingga bila timbul dampak tak diinginkan akibat minyak, kita memiliki populasi lain di luar," imbuhnya. Meski begitu bukan hal yang mudah menangkap jerapah liar.
Ukuran besar membuat mereka susah ditenangkan. Apabila terlalu memaksa, mereka bisa terjatuh dan menderita karena luka yang fatal. Pada saat yang sama, manusia yang menangkap jerapah juga bisa terancam bahaya. Seekor Jerapah dengan bobot lebih dari satu ton bisa memenggal leher seorang pria dengan sekali tendang. Jerapak harus ditembak dengan obat penenang. Matanya harus ditutup sehingga bisa digiring dengan mudah ke trailer khusus sehingga bisa dibawa ke seberang sungai. Tim hanya memiliki waktu 20 menit untuk semua proses tersebut. Tim harus menyadarkan kembali jerapah dengan obat tertentu. Bila tidak, jerapah beresiko mati. Setiap jerapah akan dibekali kaliung khusus. Dengan kalung itu, peneliti bisa memantau gerak-gerik jerapah lewat satelit.
Perilaku Jerapah
Selama ini, jerapah memiliki citra sebagai hewan herbivora yang lembut. Namun, tampaknya citera tersebut akan segera berubah. Beberapa tahun yang lalu, seorang fotografer bernama Corinne Kendall berhasil mengabadikan sebuah fenomena yang mengejutkan. Dalam fotonya, seekor jerapah jantan terlihat sedang melempar-lempar bangkai wildebeest di suaka margasatwa Masai Mara National Reserve, Kenya, Afrika. “Aku melihat bagaimana dua jerapah dewasa berlutut dan menggigiti bangkai tersebut. Salah satu lalu mengangkatnya ke udara dan menjatuhkannya,” ujarnya seperti yang dikutip dari National Geographic 18 Agustus 2017.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya jerapah terekam sedang menunjukkan perilaku seperti seekor karnivora. Pada bulan Juli lalu, National Geographic pernah melaporkan sebuah video yang menunjukkan seekor jerapah sedang menjilat-jilat tengkorak kerbau. Lalu, menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2013 di Journal of Archaelogical Science, jerapah tidak hanya mengonsumsi tulang, tetapi juga tanduk dan gading gajah. Jerapah berkali-kali terlihat menjilat dan menggigiti tulang dan bangkai.(Corinne Kendall) Namun, John Doherty, seorang pakar jerapah dari Queen’s University Belfast berkata bahwa jerapah kemungkinan besar tidak mengunyah, tetapi menggerogoti tulang. Pasalnya, kebanyakan herbivora tidak memiliki kekuatan rahang yang cukup untuk memotong dan menghaluskan tulang.
Dia mengatakan, jerapah secara rutin, tetapi tidak selalu, melakukan perilaku ini. Aku hanya melihatnya sekitar enam kali dalam setahun jika terus-terusan berada di lapangan. Ada beberapa dugaan mengapa jerapah melakukan perilaku menggigiti tulang atau bangkai meskipun bukan karnivora. Salah satu yang paling terkenal adalah dugaan para peneliti dari studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Wildlife Management pada tahun 1978.
Mereka berpendapat bahwa perilaku tersebut adalah salah satu bentuk osteophagy untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfat pada hewan-hewan herbivora. Fosfat yang dibutuhkan oleh hewan tertinggi di dunia ini tidak bisa didapatkan dari tanaman. Akan tetapi, Doherty berkata bahwa perilaku tersebut hanya untuk menghibur diri. “Jerapah terpesona oleh bangkai. Aku harus bilang bahwa perilaku dalam foto Kendall ini hanya ‘kebetulan’ dramatis,” katanya.
Kita tahu bahwa hewan jerapah, ibu jerapah melahirkan sambil berdiri, dan pada saat bayi jerapah akan jatuh ke tanah yang keras dari isi ayahnya. Hal pertama yang dilakukan oleh ayah berdiri di belakangnya dan memberikan tendangan cukup keras pada tubuh jerapah bayi. Bayi jerapah masih bangun mencoba masih mudah untuk jatuh untuk kaki masih lemah dan mudah memimpin. Sang ibu pindah kembali ke jerapah bayi kembali dan memberinya kesempatan.
Sehingga butuh waktu sampai anak adalah perusahaan dan mulai berjalan menuju puting perempuan. Kenapa? Karena jerapah ayah tahu bahwa satu-satunya kesempatan bagi bayi untuk bertahan hidup di hutan, adalah untuk berdiri di atas kaki mereka sendiri. Jika tidak, maka akan sangat mudah untuk membunuh binatang dan menjadi mangsa mereka. Jika tindakan adalah tindakan kasih jerapah ibu? -S By the way.
Disiplin tidak berarti bahwa seseorang memukul anak-anaknya dengan ikat pinggang, adalah penyakit mental. Disiplin adalah mencintai ketegasan. Disiplin adalah bimbingan. Disiplin dapat dicegah. Sebelum mulai dari masalah untuk menghasilkan disiplin dan jangkauan distribusi energi. Untuk berhasil Disiplin bukanlah tujuan yang ingin kita capai, tapi kami melakukannya sebagai kepedulian.Disiplin adalah tindakan kasih. Kadang-kadang Anda harus keras ke kanan. Tidak semua prosedur medis yang menyakitkan, tidak semua obat yang lucu, tapi kami harus menelan. Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang penuh kasih dan disiplin, akan menjadi waktu untuk menghormati orang tua mereka.
Jerapah (Giraffa Camelopardalis) adalah mamalia berleher panjang ditemukan di hutan padang rumput terbuka sub-Sahara Afrika. Jerapah adalah mamalia yang tertinggi yang masih hidup di dunia ini. Jerapah memiliki leher sangat panjang yang memungkinkan untuk mengeksploitasi daun dan vegetasi yang tinggi. Meskipun panjang, leher jerapah sebenarnya terdiri dari struktur tulang dengan jumlah yang sama dengan mamalia berkuku lainnya tetapi hanya bentuknya saja yang berbeda. Berikut adalah 24 Fakta Unik Jerapah yang mungkin belum banyak diketahui. Check this out!!!
Kita semua tahu mereka sebagai makhluk tertinggi di dunia, tetapi ada begitu banyak fakta lebih menarik tentang jerapah yang Anda tidak tahu. Jadi memeriksa ini atas fakta menyenangkan di sini!
Pertama kali dicetuskan pada tahun 1809, naturalis Perancis Jean Baptise Lemarck menyebutkan bahwa leher panjang jerapah merupakan bentuk survivalitas saat mencari makan. Jerapah berleher panjang diyakini hidup lebih lama dari yang berleher pendek sehingga dapat fitur tersebut dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, penelitian Truman P Young dan Lynn A Isbel pada tahun 1991 menyatakan bahwa tidak semua jerapah menyukai daun yang tinggi. Para pendukung teori kedua ini percaya bahwa leher yang panjang tersebut merupakan hasil dari usaha mempertahankan keturunan jerapah per individu.
Dipublikasikan dalam The American Naturalist pada 1996, pejantan jerapah akan bertarung dengan saling memukulkan lehernya untuk mendapatkan betina. Dalam pertarungan ini, pemilik leher panjang cenderung menjadi pemenang sehingga gen mereka pun diteruskan ke generasi berikutnya. Kini, teori baru muncul melalui penelitian yang diterbitkan di Journal of Arid Environment edisi Oktober 2017 oleh Graham Mitchell dan timnya dari University of Wyoming. Mereka menyatakan bahwa leher jerapah membantu mengatur suhu tubuh di iklim panas Afrika.
Ide ini sebetulnya bukanlah sesuatu yang baru. Pada tahun 1963, A Brownlee telah mengungkapkan pendapat serupa. Mitchell lalu mulai memikirkan cara untuk membuktikan ide tersebut sejak 2009. Dia pun mendapat ide. Bersama timnya, Mitchell melihat ukuran tubuh puluhan jerapah di Zimbabwe. Ternyata, bentuk tubuh jerapah dengan leher yang ramping atau dolichomorphic membuat hewan ini merasa lebih sejuk dibandingkan hewan lain dengan massa tubuh yang sama. "Dengan memiliki bentuk dolichomorphic dan mengarahkan kepalanya ke arah matahari, jerapah dapat mengurangi proporsi permukaan tubuh yang terkena radiasi matahari hingga jauh di bawah proporsi hewan yang berbentuk 'silinder'," tulis para peneliti. Meski begitu, ini hanyalah satu dari berbagai teori mengenai alasan jerapah berleher panjang. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mencari bukti konklusif atau teori baru lainnya.
Populasi
Jerapah terancam punah dari muka bumi. Populasinya kini tinggal 90.000 di alam liar Afrika, merosot 40 persen dari populasi 15 tahun lalu sebanyak 150.000. Populasi jerapah lebih sedikit dari gajah Afrika, hewan terancam punah yang mendapatkan perhatian lebih besar. Saat ini, populasi gajah Afrika sebanyak 500.000. Ahli jerapah Dr Julian Fennessy mengatakan, "Semua orang berpikir jika mereka ada dimana-mana tapi kenyataannya tidak demikian. Jumlahnya terus menurun. Akan sangat menyedihkan hidup dunia tanpa jerapah." Saat ini, jerapah sudah punah di 7 negara. Salah satu populasi yang terancam kini adalah Jerapah Rothchild yang hidup di Taman Nasional Murchison Falls, Uganda. Kelompok tersebut hanya beranggota dari 1000 jerapah. Fennesy meluncurkan misi penyelamatan untuk memindahkan populasi Jerapah Uganda setelah mempelajari jika jumlah jerapah hanya tinggal sedikit yang tersisa.
Tim Konservasi berusaha membangun populasi baru dengan memindahkan 20 Jerapah ke tempat baru di seberang Sungai Nil. Tempat ini dianggap jauh lebih aman. Saat ini hampir seluruh binatang hidup di sekitar Nil. Sementara pada saat yang sama, lebih dari 75 persen minyak tersimpan di bawah lahan itu dan eksplorasi kini sedang direncanakan. "Jangan menyimpan semua telur dalam satu keranjang," kata Tom Okello, Kepala Taman Nasional Murchison Falls seperti dikutip Telegraph, 18 Juni 2016 lalu. "Kita menyimpan sejumlah stok di luar area kaya minyak sehingga bila timbul dampak tak diinginkan akibat minyak, kita memiliki populasi lain di luar," imbuhnya. Meski begitu bukan hal yang mudah menangkap jerapah liar.
Ukuran besar membuat mereka susah ditenangkan. Apabila terlalu memaksa, mereka bisa terjatuh dan menderita karena luka yang fatal. Pada saat yang sama, manusia yang menangkap jerapah juga bisa terancam bahaya. Seekor Jerapah dengan bobot lebih dari satu ton bisa memenggal leher seorang pria dengan sekali tendang. Jerapak harus ditembak dengan obat penenang. Matanya harus ditutup sehingga bisa digiring dengan mudah ke trailer khusus sehingga bisa dibawa ke seberang sungai. Tim hanya memiliki waktu 20 menit untuk semua proses tersebut. Tim harus menyadarkan kembali jerapah dengan obat tertentu. Bila tidak, jerapah beresiko mati. Setiap jerapah akan dibekali kaliung khusus. Dengan kalung itu, peneliti bisa memantau gerak-gerik jerapah lewat satelit.
Perilaku Jerapah
Selama ini, jerapah memiliki citra sebagai hewan herbivora yang lembut. Namun, tampaknya citera tersebut akan segera berubah. Beberapa tahun yang lalu, seorang fotografer bernama Corinne Kendall berhasil mengabadikan sebuah fenomena yang mengejutkan. Dalam fotonya, seekor jerapah jantan terlihat sedang melempar-lempar bangkai wildebeest di suaka margasatwa Masai Mara National Reserve, Kenya, Afrika. “Aku melihat bagaimana dua jerapah dewasa berlutut dan menggigiti bangkai tersebut. Salah satu lalu mengangkatnya ke udara dan menjatuhkannya,” ujarnya seperti yang dikutip dari National Geographic 18 Agustus 2017.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya jerapah terekam sedang menunjukkan perilaku seperti seekor karnivora. Pada bulan Juli lalu, National Geographic pernah melaporkan sebuah video yang menunjukkan seekor jerapah sedang menjilat-jilat tengkorak kerbau. Lalu, menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2013 di Journal of Archaelogical Science, jerapah tidak hanya mengonsumsi tulang, tetapi juga tanduk dan gading gajah. Jerapah berkali-kali terlihat menjilat dan menggigiti tulang dan bangkai.(Corinne Kendall) Namun, John Doherty, seorang pakar jerapah dari Queen’s University Belfast berkata bahwa jerapah kemungkinan besar tidak mengunyah, tetapi menggerogoti tulang. Pasalnya, kebanyakan herbivora tidak memiliki kekuatan rahang yang cukup untuk memotong dan menghaluskan tulang.
Dia mengatakan, jerapah secara rutin, tetapi tidak selalu, melakukan perilaku ini. Aku hanya melihatnya sekitar enam kali dalam setahun jika terus-terusan berada di lapangan. Ada beberapa dugaan mengapa jerapah melakukan perilaku menggigiti tulang atau bangkai meskipun bukan karnivora. Salah satu yang paling terkenal adalah dugaan para peneliti dari studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Wildlife Management pada tahun 1978.
Mereka berpendapat bahwa perilaku tersebut adalah salah satu bentuk osteophagy untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfat pada hewan-hewan herbivora. Fosfat yang dibutuhkan oleh hewan tertinggi di dunia ini tidak bisa didapatkan dari tanaman. Akan tetapi, Doherty berkata bahwa perilaku tersebut hanya untuk menghibur diri. “Jerapah terpesona oleh bangkai. Aku harus bilang bahwa perilaku dalam foto Kendall ini hanya ‘kebetulan’ dramatis,” katanya.
Kita tahu bahwa hewan jerapah, ibu jerapah melahirkan sambil berdiri, dan pada saat bayi jerapah akan jatuh ke tanah yang keras dari isi ayahnya. Hal pertama yang dilakukan oleh ayah berdiri di belakangnya dan memberikan tendangan cukup keras pada tubuh jerapah bayi. Bayi jerapah masih bangun mencoba masih mudah untuk jatuh untuk kaki masih lemah dan mudah memimpin. Sang ibu pindah kembali ke jerapah bayi kembali dan memberinya kesempatan.
Sehingga butuh waktu sampai anak adalah perusahaan dan mulai berjalan menuju puting perempuan. Kenapa? Karena jerapah ayah tahu bahwa satu-satunya kesempatan bagi bayi untuk bertahan hidup di hutan, adalah untuk berdiri di atas kaki mereka sendiri. Jika tidak, maka akan sangat mudah untuk membunuh binatang dan menjadi mangsa mereka. Jika tindakan adalah tindakan kasih jerapah ibu? -S By the way.
Disiplin tidak berarti bahwa seseorang memukul anak-anaknya dengan ikat pinggang, adalah penyakit mental. Disiplin adalah mencintai ketegasan. Disiplin adalah bimbingan. Disiplin dapat dicegah. Sebelum mulai dari masalah untuk menghasilkan disiplin dan jangkauan distribusi energi. Untuk berhasil Disiplin bukanlah tujuan yang ingin kita capai, tapi kami melakukannya sebagai kepedulian.Disiplin adalah tindakan kasih. Kadang-kadang Anda harus keras ke kanan. Tidak semua prosedur medis yang menyakitkan, tidak semua obat yang lucu, tapi kami harus menelan. Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang penuh kasih dan disiplin, akan menjadi waktu untuk menghormati orang tua mereka.
Tahukah teman-teman tentang hewan yang memiliki leher terpanjang ? yaa benar sekali hewan yang memiliki leher terpanjang yaitu jerapah. Jerapah (nama latinnya: Giraffa camelopardalis) adalah binatang tertinggi di dunia. Jerapah jantan tingginya mencapai 5 meter dan berat badan hingga 1 ton (1.000 kilogram). Kaki depan jerapah sedikit lebih panjang daripada kaki belakang. Kaki depan yang lebih panjang ini berguna untuk menopang otot-otot pangkal leher yang sangat besar. Jerapah memiliki tanduk tumpul yang dimana tanduk jerapah jantan lebih tebal dan lebih berat dengan panjang sekitar 12 cm, yang digunakan untuk bertarung dengan pejantan saingannya.
Nah Tahukah anda apa makannya hewan yang memiliki leher terpanjang ini ? ya benar dedaunan, tapi dedaunan seperti apa yang mereka makan ? Nah, salah satu dedaunan yang mereka makan yaitu daun Akasia. Mau tau kenapa jerapah makan daun akasia ? Leher Jerapah yang panjang sangat menguntungkan hewan ini. Jerapah dapat melihat musuhnya ketika masih jauh dan dapat memakan daun-daun pohon yang tidak tercapai oleh binatang lain. Salah satunya, daun Akasia di karenakan daun pohon akasia sangat tinggi itulah sebabnya jerapah memakan daun ini.
Hewan yang memiliki leher terpanjang ini dapat bertahan hidup hingga beberapa hari tanpa air dan menggantungkan hidupnya dari kandungan air yang ada pada daun-daun yang dimakannya. Namun tahukah teman-teman saat menemukan sumber air, sekali jerapah minum bisa menghabiskan 12 galon air lho, hahaha hebat yah kalau kita minum segitu banyaknya bisa kembung perut kita. Dengan leher panjang, tungkai panjang, dan lidah panjang, mereka bisa makan daun-daun cabang yang tergeletak di tingkat yang lebih tinggi, dimana hewan lain tidak bisa mencapainya.
Jerapah hidup dalam kelompok ternak. Mengingat jerapah pria dewasa dewasa membutuhkan sekitar 100 pon makanan per hari, sulit untuk membayangkan berapa banyak makanan yang dibutuhkan sekawanan jerapah 8 – 10 sepanjang hidup mereka.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah kenyataan bahwa mereka tinggal di padang rumput, di mana pepohonan langka, terlepas dari dipersenjatai dengan semua adaptasi yang sesuai dengan pemberian makan pada dedaunan cabang yang lebih tinggi.
Adaptasi terhadap iklim
Jerapah menghabiskan sekitar 18 jam sehari untuk memberi makan daun pohon, semak belukar, dan bahkan rumput di kali. Mereka terutama memakan pohon Acacia dan Combretum, tapi tidak keberatan memakan daun pohon lain saat mereka tidak mendapatkan makanan kesukaan mereka.
Setengah waktu, jerapah menurunkan leher mereka untuk merumput pada tanaman dan semak di bawah tingkat bahu mereka, sementara sisa waktu leher mereka berada pada sudut 50 sampai 60 derajat mencabut daun pohon di atas permukaan bahu mereka.
Bibir atas mereka, dan lidah merah jambu dan hitam, membantu mereka memetik daun segar, tunas halus, dan bunga-bunga lezat dari pepohonan. Meskipun pohon akasia memiliki duri, jerapah tidak memasukkannya atau menutupinya dengan dedaunan dan air liurnya yang tebal dan lemas sehingga memastikan tidak merusak mulut mereka.
Seekor jerapah dapat menyimpan makanannya di salah satu dari empat kompartemen perutnya dan dengan demikian, dapat bertahan hidup tanpa makanan atau dengan makanan minimal selama beberapa hari selama musim kering.
Leher besar mereka hanya memiliki 7 vertebra. Sambungan bola dan soket di tulang belakang dan pembuluh darah elastis di leher mereka membuatnya fleksibel. Membungkuk minum air sangat sulit bagi jerapah. Biasanya, mereka bisa melihat semuanya dalam jarak 360 derajat dengan mudah.
Tapi saat mereka membungkuk untuk minum air, mereka berada dalam posisi canggung. Pada saat itu, mereka tidak dapat melihat pemangsa atau pemburu liar mereka (yang sering kali mencari badak dan gajah) dan karenanya rentan terhadapnya.
Seekor jerapah bisa minum sekitar 10 galon air dalam satu menit tanpa tersedak! Dan kemudian, ia bertahan tanpa air selama beberapa hari.
Bagi mereka, embun pagi atau air yang didapat melalui daun sudah cukup untuk bertahan hidup. Katup di pembuluh darah di leher mereka memastikan bahwa mereka tidak pingsan saat mereka membungkuk untuk minum air putih.
Jerapah membutuhkan banyak ruang terbuka, dengan pepohonan dan semak belukar, dan sumber air, yang membuat padang rumput savana menjadi habitat yang sempurna bagi mereka. Manusia sedang merambah padang rumput dan menghancurkannya. Jerapah (zarafah) merupakan mamalia yang memiliki kuku genap dan merupakan binatang endemik afrika. jerapah adalah spesies hewan paling tinggi yang pernah hidup di daratan. jerapah memiliki motif yang khas di tubuhnya yang menyerupai ornamen bebatuan. jerapah jantan bisa memiliki ketinggian antara 4,8 s/d 5,5 meter dengan berat meksimal yang dapat dicapai adalah 1.360 kilogram. sedangkan jerapah betina pada umumnya lebih pendek serta lebih ringan dibandingkan dengan jerapah jantan.
Jerapah hidup secara berkoloni bersama dengan jerapah yang lainnya, namun tanpa adanya seekor pemimpin di koloni itu. dalam satu koloni pada umumnya ada kurang lebih sepuluh jerapah. karena tidak adanya sebuah sistem kepemimpinan di dalam koloni tersebut, maka jerapah dapat meninggalkan kelompoknya kemudian bergabung dengan koloni jerapah yang lainnya. koloni jerapah memiliki habitat di sebuah padang rumput yang sangat luas atau bisa juga di hutan terbuka, asalkan ada persediaan air untuk kebutuhan koloni tersebut selama satu tahun. jerapah tidak pernah meninggalkan habitat aslinya karena hewan ini tidak bisa menyeberangi rawa-rawa menggunakan kukunya yang akan lebih mudah tenggelam.
berdasarkan pola dan variasi warnanya, jerapah ada 9 jenis diantaranya adalah;
- jerapah kanibal dengan pola warna coklat muda bercampur kemerahan yang dikelilingi garis dengan warna putih terang, seperti bentuk pola poligon. bercaknya sampai kaki.
- jerapah angola, yang memiliki pola bercak acak dan tidak teratur sampai bawah lutut.
- jerapah kordofan, memiliki bercak yang lebih kecil dan juga tidak teratur, yang bercaknya juga ada di kaki bagian dalam.
- jerapah masai yang memiliki bercak persis dengan daun anggur. jerapah nubia, yang memiliki bercak segi empat. jerapah uganda, yang memiliki bercak segi empat dengan gradasi warna krem.
- jerapah afrika selatan, dengan bercak tutul.
- jerapah rhodesia dengan bercak bintang. terakhir,
- jerapah nigeria dengan bercak merah kekuningan.
Hasil penelitian yang dilakukan sekitar 40 tahun membuktikan produk susu hewan bernama Latin Giraffa camelopardalis ini mengandung 12,5 persen lemak. Kandungan ini lebih tinggi dari pada susu sapi yang hanya 3,5 persen saja.
Eits, tapi jangan keburu bete dengan lemaknya yang tinggi. Sebab hasil penelitian Tufts University di tahun 2016 menyebutkan, orang-orang yang rajin mengonsumsi susu berhasil menurunkan risiko dirinya terkena penyakit diabetes hingga 40 persen, lho! Selain tinggi lemak yang dibutuhkan tubuh, susu jerapah ini juga punya vitamin B12 dan A yang lebih baik.
Tapi mengapa ya, susu jerapah nggak sepopuler susu sapi? Ternyata jawabannya bukan karena jumlah sapi yang lebih banyak. Peneliti menjelaskan karena susu sapi lebih mudah diperah, diolah, dan disimpan untuk waktu lama dibandingkan hewan penghasil susu lainnya seperti unta, kambing, mau pun jerapah!
Habitat adalah tempat tinggal suatu makhluk hidupdi daerah tertentu. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas.
Jerapah (Giraffa Camelopardalis) adalah hewan yang memiliki leher yang panjang, telinga yang lebar, mata yang besar, dan ekor berjumbai. Jerapah merupakan hewan tertinggi yang hidup di darat, tingginya mencapai sampai sekitar 5-6 meter dan beratnya mencapai sekitar 1360 kg atau sekitar 21 kali berat badan manusia orang dewasa.
Jerapah dapat mencapai makanannya yang berada di pohon yang tinggi karena lehernya yang panjang. Lidahnya juga panjang untuk membantunya makan dan sekaligus kuat meskipun ada banyak duri-duri yang tajam dan berbahaya. Jika muncul predator, jerapah akan menendang predator tersebut dengan kakinya yang mempunyai kuku yang besar atau membuat kelompok untuk mendapatkan perlindungan. Tendangan seekor jerapah dapat membuat seekor singa cacat. Jerapah dapat beristirahat dengan posisi berdiri, tetapi biasanya berbaring dengan kaki dilipat di bawah tubuhnya. Jerapah umumnya berlari dengan kecepatan 16 km/jam, tetapi jika sedang ketakutan jerapah dapat berlari mencapai 56 km/jam. Jerapah-jerapah jantan muda menentukan siapa yang lebih berkuasa dengan adu leher, dimana dua jerapah yang bersaing menyilangkan lehernya satu sama lain, lalu mendorong ke arah sisi berlawanan.
Jerapah adalah jenis hewan mamalia endemik Afrika yang habitat aslinya di padang savana, daerah Afrika Selatan. Jerapah tidak suka hidup di semak-semak karena itu sangat menyulitkan ia melihat musuhnya, jerapah lebih suka hidup di alam bebas dan alam terbuka sehingga ia bebas melihat keberadaan musuhnya dan bersiap-siap untuk melindungi dirinya.
Jerapah hidup bersama koloninya yang tinggal dalam satu populasi dan spesies. Nama spesiesnya adalah Camelopardalis. Selain itu, perlu diketahui kalau jerapah memiliki sembilan subspecies yang dibedakan berdasarkan warna dan variasi pola. Meskipun sebenarnya perbedaannya sangatlah sedikit. Perubahan panjang leher jerapah itu disebabkan karena adanya seleksi alam.
Pada mulanya tidak semua jerapah berleher panjang. Oleh karena sumber makanan mereka yang berupa daun-daun muda di pucuk-pucuk pohon yang tinggi, hanya jerapah berleher panjang saja yang dapat bertahan hidup. Jerapah-jerapah berleher pendek punah terseleksi oleh alam.
Hubungan antara jerapah dengan evolusi dan seleksi alam, diantaranya:
1.Tidak ada dua individu yang sama
Hal ini dapat kita amati bersama, seperti yang kita ketahui bahwa perbedaan akan selalu tampak walaupun kedua individu tersebut tergolong dalam satu spesies. Misalnya saja kita lihat dua orang yang kembar pasti memiliki perbedaan. Jadi, walaupun satu keturunan, spesies tersebut memiliki sifat-sifat yang bervariasi. Pada kasus ini kita melihat bahwa leher jerapah memiliki panjang yang bervariasi. Tentu saja perubahan ini berlangsung dari generasi ke generasi dalam waktu yang sangat lama.
2. Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah
Hal ini mudah sekali diamati karena setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk berkembang biak. Kita ketahui bahwa satu bakteri dapat berkembang biak menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya.
3. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan
Setiap individu harus memenuhi segala kebutuhannya, mulai dari makan, air, tempat hidup, dan lain sebagainya. Dapat kita lihat bahwa jerapah berleher pendek tidak dapat menambah jumlah populasinya. Hal ini dikarenakan, jerapah berleher pendek tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan makanannya sehingga tidak dapat berkembang biak.
Alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang yang ada di dalamnya. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan diri dengan alam yang akan terus hidup, sedangkan yang tidak akan musnah. Hanya jerapah yang berleher panjang saja yang dapat melanjutkan kehidupannya sampai sekarang. Itulah yang menjadi bukti bahwa makhluk hidup selalu beradaptasi dengan lingkungannya.
Satu spesies jerapah memiliki lebih dari satu varian. Dalam hal ini dipisahkan dalam dua varian, yaitu jerapah leher panjang dan jerapah leher pendek. Jadi jika dua varian tersebut bereproduksi maka akan menghasilkan jerapah leher panjang atau jerapah leher pendek atau jerapah varian lain.
Kita semua tahu mereka sebagai makhluk tertinggi di dunia, tetapi ada begitu banyak fakta lebih menarik tentang jerapah yang Anda tidak tahu. Jadi memeriksa ini atas fakta menyenangkan di sini!
- Anak jerapah yang baru dilahirkan, tingginya sudah mencapai 1,8 meter yang artinya lebih tinggi daripada kebanyakan manusia dewasa.
- Jerapah merupakan hewan yang tidurnya sangat singkat. Tercatat, jerapah hanya tidur sekitar 10 menit sampai dua jam per malam. Tidak cuma memiliki waktu tidur yang sangat singkat, Jerapah juga tidur dengan berdiri.
- Meraka juga mampu melahirkan sambil berdiri, yang berarti bawah Jerapah sangat jarang sekali untuk berbaring.
- 10 jam setelah dilahirkan, anak jerapah sudah mampu berjalan.
- Pola kotak-kotak pada kulit jerapah sangatlah unik dan berbeda setiap individunya. Tidak ada dua jerapah yang memiliki pola yang sama.
- Nama ilmiah jerapah adalah Camelopardalis. Nama tersebut karena Jerapah dulunya dikenal sebagai ‘macan tutul unta’ karena tubuhnya yang tinggi dan pola kulitnya yang mirip macan tutul. Camel = unta, leopard = macan tutul.
- Nama Camelopardalis diberikan oleh Julius Casear yang menerima Jerapah sabagai hadiah dan merasa sangat senang akan itu. Setalah memamerkannya kepada orang-orang Roma, Jerapah tersebut berakhir sebagai makanan singa. Tragis ya.
- Jerapah memiliki lidah yang sangat panjang. Tercatat panjanganya mencapai 45 cm, yang memungkinkan mereka untuk mengambil dedaunan di pohon yang sangat tinggi.
- Setelah melahirkan, Jerapah betina hanya membutuhkan jeda waktu sealam dua minggu untuk hamil lagi.
- Jerapah adalah hewan yang mampu menghemat air sangat baik. Hal ini disebagkan karena Jerapah tidak berkeringat. Jerapah hanya memerlukan setidaknya minum air sekali dalam sehari.
- Jerapah mampu berlari hingga kecepatan 56 km/per jam, yang membuatnya lebih cepat dibandingkan dengan kuda.
- Ketika mereka sedang jalan saja, kecepatan jalan Jerapah mencapai 16 km/per jam.
- Rahasia kecepatan Jerapah terletak pada kaki-kaki mereka yang panjang yang mampu melangkah lebih lebar.
- Jerapah memiliki kuku yang sangat tajam dengan panjang 12 inci yang digunakan untuk melindungi dirinya dari sergapan predator pemangsa seperti singa.
- Jerapah sering terlihat sedang menggosokan lehernya pada jerapah lainnnya. Sebenarnya, tindakan tersebut menunjukan bahawa mereka sedang bertarung. Mereka bersaing untuk melihat siapa yang lebih kuat dari keduannya.
- Jerapah sebenarnya mampu membuat suara sepertihalnya hewan-hewan lainnya. Namun suara yang mereka hasilkan sangat rendah yang tidak memunkinkan bagi manusia untuk mendengarnya.
- Jerapah memapu minum air 37 liter air perhari.
- Jantung jerapah beratnya sekitar 11 kg. Bandingkan dengan manusia yang berat jantungnya hanya 0.2-0.45 kg saja.
- Dari semua mamalia darat, Jerapahlah yang memiliki ekor terpanjang. Jerapah dewasa memiliki ekor dengan panjang hingga 2.4 meter.
- Anak jerapah biasanya sering dititipkan pada jerapah dewasa lainnya ketika induk anak jerapah tersebut sedang keluar untuk mencari makanan.
- Oxpeckers adalah burung yang makan parasite dari tubuh jerapah.
- Meskipun memiliki lehar terpanjang diantara hewan mamalia lainnya, ternyata jumlah susunan tulang leher jerapah tidak berbeda dengan hewan mamalia lainnya.
- Jerapah adalah hewan darat tertinggi. Tinggi jerapah bisa mencapai 6 m. Uniknya leher yang panjang sebenarnya hanya terdir dari 7 ruas tulang belakang (tulang leher). Jumlah ruas tulang leher jerapah sebenarnya sama dengan mamalia lain hanya saja ukuran tiap ruasnya jauh lebih panjang.
- Okapi adalah kerabat terdekat jerapah. Jerapah termasuk dalam famili Giraffidae. Giraffidae pada gilirannya dibagi menjadi dua subkelompok, yang genus Giraffa dan genus Okapia. Genus Giraffa terdiri dari satu spesies yaitu Giraffa Camelopardalis. Demikian pula, genus Okapia juga hanya terdiri dari satu spesies, Okapia johnstoni.
- Jerapah lebih memilih habitat di mana terdapat banyak pohon akasia yang merupakan makanan mereka.
- Jerapah lebih suka makan daun muda dan tunas tetapi bersedia pula makan rumput dan tumbuhan lainnya.
- Makanan favorit mereka antara lain daun muda pohon akasia.
- Dengan leher dan lidah yang panjang, jerapah tidak akan kesulitan menjangkau daun muda yang berada di pucuk pohon.
- Jerapah terutama hidup di sub-Sahara Afrika.
- Jerapah merupakan hewan asli Afrika dan dapat ditemukan dari Chad di Afrika Tengah hingga Afrika Selatan.
- Mereka terutama hidup di daerah kering seperti padang sabana, padang rumput, dan hutan terbuka.
- Jerapah tidak lagi bertahan di sebagian besar Afrika Barat kecuali sisa populasi kecil di Nigeria. Jerapah memiliki tanduk pendek di kepala.
- Baik jerapah jantan dan betina memiliki tanduk. Tanduk terbentuk dari tulang rawan yang telah berubah menjadi tulang. Tanduk jerapah ditutupi oleh kulit dan bulu dan bisa digunakan untuk membedakan antara jerapah jantan dan betina.
- Jerapah betina memiliki jumbai bulu di bagian atas tanduk sedangkan jantan tidak memilikinya.
- Terdapat satu spesies jerapah dan banyak subspesies.
- Para ahli belum sepakat mengenai jumlah subspesies jerapah.
- Beberapa subspesies yang sudah diidentifikasi meliputi jerapah reticulated (G. c reticulata.), jerapah angola (G. c. Angolensis), jerapah masai(G. c. Tippelskirchi), jerapah rothschild (G. c. Rothschildi), jerapah Afrika Selatan (G. c. giraffa), jerapah Afrika Barat (G. c. peralta), jerapah thornicroft (G. c. thornicrofti), jerapah nubia (G. c. Camelopardalis) dan jerapah kordofan (G. c. antiquorum). Jerapah putih sangat langka dan bukan merupakan albinino. Pada tahun 1938, seekor jerapah berhasil difilmkan di Kenya yang hampir seluruhnya berwarna putih kecuali matanya yang gelap.
- Jerapah putih memiliki pigmentasi, baik mata gelap atau pola bulu yang samar. Akibatnya, jerapah albino sejati belum pernah ditemukan.
- Nenek moyang jerapah yang diketahui adalah Climacoceras.
- Climacoceras tampak lebih mirip rusa dan memiliki tanduk seperti jerapah.
- Climacoceras pertama kali diketahui muncul di awal jaman Miocene.
- Pada pertengahan Miocene, kelompok lain jerapah juga berkembang termasuk Palaeotragus dan Samotherium.
- Makhluk-makhluk ini masih memiliki leher agak pendek jika dibandingkan dengan jerapah masa kini.
- Jerapah memiliki kaki depan lebih panjang dari kaki belakangnya.
- Hal ini membuat bahu jerapah nampak lebih tinggi dari pinggul dan punggung mereka miring ke bawah seiring ke arah ekor.
- Jantung jerapah beradaptasi khusus sehingga memungkinkannya memompa darah melalui leher panjang menuju kepala.
- Jantung jerapah memiliki tugas berat memompa darah pada tekanan cukup tinggi sehingga dapat mengalirkan darah sampai ke otak. Untuk melakukan hal ini, jantung jerapah berukuran besar hingga 10 kg sehingga menghasilkan dua kali tekanan darah lebih kuat dibandingkan mamalia besar lainnya.
- Jerapah mempunyai lidah yang panjangnya mencapai 18 inchi. Lidah yang berwarna biru kehitaman ini berguna untuk menarik dedaunan yang berada pada pohon yang tinggi.
- Leher jerapah dewasa bisa memanjang sampai 2 meter lebih.
- Jerapah mengkonsumsi sekitar 35 kilogram tanaman setiap hari.
- Jerapah jantan bisa mencapai tinggi 5 meter sedangkan betina bisa mencapai 4 meter
- Jerapah dewasa tidur dengan cara berdiri dan tidak bisa berbaring karena leher yang panjang sekaligus untuk mewaspadai predator. Jika berbaring mereka akan kesulitan untuk berdiri.
- Jerapah tidur sekitar 4,6 jam per hari. Biasanya tidur pada malam hari.
- Jerapah minum air dengan posisi yang aneh, mereka melebarkan kaki depan dan mengarahkan kepala kebawah hingga mencapai air yang ada dibawah kaki mereka.
- Jerapah sangat jarang minum air, kebanyakan sumber mineral mereka dapat dari tanaman yang mereka makan.
- Umur jerapah dapat diketahumi melalui kepekatan warna bintik tubuh mereka. Jika umur lebih tua maka warna akan semakin pekat atau berwarna coklat tua.
- Jerapah dapat bertahan tanpa air selama seminggu, bahkan lebih lama dari Unta.
- Jerapah merupakan hewan dengan ekor terpanjang dan hewan darat tertinggi di Bumi.
- Jerapah memiliki tanduk yang disebut ossicones, tanduk ini berguna saat musim kawin dan pertarungan antar pejantan.
- Habitat asli jerapah adalah Afrika, tepatnya di savana dan hutan terbuka. Makanan favorit mereka adalah Pohon Akasia, Tanaman Mur, Ceguk, dan pohon ketapang.
- Jerapah dapat berlari hingga kecepatan 55 km/h.
- Saat ingin melahirkan Jerapah kembali ke tempat mereka dilahirkan. Disana mereka melahirkan dengan cara berdiri dan bayi mereka jatuh lebih dari lima kaki ke tanah.
- Bayi jerapah dapat berdiri dan berlari setelah satu jam dilahirkan.
- Nama ilmiah jerapah adalah Giraffa Camelopardalis. Kata ini berasal dari kepercayaan orang Yunani kuno yang berarti unta yang memakai mantel macan tutul.
- Jerapah memiliki ruas tulang leher yang sama dengan manusia dan mamalia lain yakni 7, yang membedakannya hanyalah ukuran tiap tulang yang lebih panjang.
- Dalam bertarung Jerapah jantan mengadakan ritual yang disebut "necking" caranya dengan melibaskan kepala ke perut lawan.
- Jerapah jantan melakukan tes keperawanan pada betina dengan cara merasakan urin betina.
- Tidak seperti kebanyakan mamalia berkaki empat lainnya, jerapah mengayunkan kedua kaki di sisi yang sama pada waktu yang hampir bersamaan selama perjalanan mereka.
- Untuk melindungi otak jerapah dari kerusakan akibat tekanan darah ketika menurunkan kepala untuk minum, ia memiliki katup untuk menghentikan aliran balik darah dan pembuluh berdinding elastis yang membesar dan menyempit untuk mengelola aliran.
- NASA telah melakukan penelitian pada pembuluh darah di kaki jerapah untuk mendapatkan inspirasi untuk pakaian luar angkasa manusia.
- Hewan Darat Tertinggi. Jerapah adalah hewan darat tertinggi di dunia. Tingginya bisa mencapai 5,7 meter.
- Walaupun begitu, jumlah ruas tulang lehernya sama dengan mamalia lain juga manusia. Ia mempunyai tujuh ruas tulang leher.
- Motif Tutulnya Berbeda-beda. Sama seperti sidik jari manusia, motif tutul pada jerapah tidak pernah sama. Walaupun hanya satu atau dua jerapah, motifnya tetap tidak akan pernah sama.
- Tidur Hanya Sebentar, Jerapah tidak membutuhkan waktu lama untuk tidur. Jerapah bisa tidur dalam posisi berdiri atau berbaring dengan mata tertutup. Si leher panjang ini hanya tidur tiga sampai lima menit saja. Sedangkan di malam hari, ia hanya tidur selama 20 menit.
- Punya Tanduk, Jerapah ternyata juga mempunyai tanduk lo. Tanduknya ini terbuat dari tulang rawan. Tanduk jerapah tidak terlalu terlihat karena tertutup oleh kulit dan bulu. Kita bisa membedakan jantan dan betina dari tanduknya.
- Biasanya, jerapah betina memiliki jumbai bulu di bagian atas tanduknya. Sedangkan yang jantan tidak punya.
- Jantungnya Besar, Jantung jerapah berbeda dengan hewan lainnya. Jantung jerapah harus mampu memompa darah melalui lehernya yang panjang menuju ke kepalanya. Karena itu, jantung jerapah beratnya mencapai 10 kg. Dalam satu menit, jantungnya bisa memompa darah sebanyak 600 liter.
- Bisa Hidup Tanpa Air, Sama seperti unta, jerapah pun bisa bertahan hidup tanpa air. Bahkan ia bisa bertahan hidup tanpa air lebih lama dari unta. Biasanya, jerapah akan minum kurang kebih 12 galon air terlebih dahulu. Barulah ia bisa bertahan hidup tanpa air. Sumber air jerapah adalah dari makanannya, yaitu daun pohon akasia.
- Punya Lidah Panjang, Selain lehernya, lidah jerapah juga panjang. Lidah jerapah panjangnya bisa mencapai 45 cm. Ia menggunakan lidahnya untuk mengambil dan melumat makanannya. Lidahnya ini juga digunakan untuk menjilati telinganya agar bersih dari kotoran.
- Kaki Depan Lebih Panjang, Kaki jerapah ternyata panjangnya tidak sama. Kaki depannya sedikitlebih panjang dari kaki belakangnya. Fungsinya adalah untuk menahan otot-otot di pangkal lehernya. Kaki depannya ini juga mempermudah jerapah saat mendaki lereng.
- Jerapah adalah hewan darat tertinggi.
- Mempunyai 4 kaki
- Mempunyai lehernya yang panjang
- Termasuk hewan herbivora
- Jerapah memakan daun
- Jerapah termasuk dalam famili Giraffidae
- Jerapah lebih memilih habitat di mana terdapat banyak pohon akasia yang merupakan makanan mereka.
- Jerapah terutama hidup di sub-Sahara Afrika.
- Jerapah memiliki tanduk pendek di kepala.
- Tanduk jerapah ditutupi oleh kulit dan bulu
- Terdapat satu spesies jerapah dan banyak subspesies.
- Jerapah putih sangat langka dan bukan merupakan albinino.
- Jerapah putih memiliki pigmentasi, baik mata gelap atau pola bulu yang samar.
- Nenek moyang jerapah yang diketahui adalah Climacoceras.
- Jerapah memiliki kaki depan lebih panjang dari kaki belakangnya.
- Bahu jerapah nampak lebih tinggi dari pinggul dan punggung mereka miring ke bawah seiring ke arah ekor.
- Jantung jerapah beradaptasi khusus sehingga memungkinkannya memompa darah melalui leher panjang menuju kepala. Jantung jerapah berukuran besar hingga 10 kg
- Makanan favorit mereka antara lain daun muda pohon akasia.
- Jerapah lebih suka makan daun muda dan tunas tetapi bersedia pula makan rumput dan tumbuhan lainnya.
- Leher yang panjang sebenarnya hanya terdir dari 7 ruas tulang belakang (tulang leher).
- Jumlah ruas tulang leher jerapah sebenarnya sama dengan mamalia lain hanya saja ukuran tiap ruasnya jauh lebih panjang.
- Jerapah bisa bertahan hidup lebih lama tanpa air dari pada unta
- Jerapah merupakan hewan mamalia tertinggi di dunia.
- Dalam 1 menit, jantung jerapah bisa memompa darah sebanyak 160 gallon atau sekitar 600 liter lebih.
- Selain leher yang panjang, jerapah juga mempunyai lidah yang panjang hingga bisa mencapai 21 inchi. Oleh karena itu jerapah bisa menjilati kuping atau telinganya sendiri.
- Karena jerapah tidak bisa berbaring, bayi jerapah, ketika lahir, terjatuh lebih dari 1 meter dari induknya.
- Jerapah tidak pernah tidur lebih dari 15 menit karena lehernya selalu tegak.
- Tendangan kaki jerapah begitu kuat, bahkan sampai bisa membunuh singa.
- Berbeda dengangajah, Jerapah justru memiliki penglihatan sangat baik yang berguna untuk mengawasi kawanan dari jarak jauh.
- Ketika siang hari, ketika suhu semakin panas, jerapah pergi ke daerah yang lebih teduh di mana mereka akan memuntahkan makanan mereka.
- Jerapah jantan cenderung lebih soliter (menyendiri) berkeliaran di daerah yang luas untuk mencari betina untuk di kawin.
- Setelah jerapah jantan bertemu dengan jerapah betina dan melakukan perkawiana, jerapah jantan akan pergi dan melanjutkan cara hidup soliternya.
- Setelah periode kehamilan yang berlangsung selama 15 bulan, jerapah betina melahirkan bayi tunggal dengan tinggi sudah mencapai dua meter dan memiliki pola tersendiri yang unik.
- Jerapah mengambil makananya dengan menggunakan lidahnya
- Jerapah mendapatkan 70% pasokan kebutuhan akan air dari makanan mereka sehingga jerapah hanya perlu minum air sangat sedikit setiap harinya.
- Ketika minum, jerapah akan melebarkan kaki depan mereka kemudian membungkukkan leher mereka yang panjang ke tanah.
- Jerapah mengandalkan dataran terbuka yang luas sehingga mereka dapat melihat ancaman dari predator yang mencoba untuk memburunya.
- Jerapah terdaftar oleh IUCN sebagai hewan yang masih terjaga dari kepunahan di alam liar.
- Di Afrika Tengah, kebaradaan jerapah terancam karena masih maraknya perburuan liar
Sumber Referensi : Wikipedia.Org, Kompasiana.Com, Michelbal.Wordprss.Com