Nama Negara: Republik Turkmenistan
Ibukota: Ashgabat
Hari Nasional: 27 Oktober 1991 (Hari Kemerdekaan)
Bendera: Hijau, gambar bulan sabit dan lima bintang berwarna putih, dengan ban jingga bermotif di sisi kiri
Sistem Politik/ Pemerintahan: Presidensiil
Kepala Negara & Pemerintahan: Gurbanguly Berdimuhamedov (Presiden)
Menteri Luar Negeri: Rashid O. Meredov
Luas wilayah: 488.100 Km2 (lanlocked)
Batas-batas negara:Total: 3.736 km; Utara: Kazakhstan (379 km), Timur & timur laut: Uzbekistan (1.621 km), Selatan: Iran (992 km) dan Tenggara: Afghanistan (744 km)
Jumlah Penduduk: 4,884,887 jiwa (2009 est.)
Agama: Islam Sunni (89%), Kristen Ortodoks Timur (9%), lain-lain (2%)
Komposisi Etnik: Turkmen (77%), Rusia (6,7%), Uzbek (9,2 %), Kazakh (2%), lain-lain (5,1%)
Bahasa: Turkmen (72%), Rusia (12%), Uzbek (9%), lainnya (7 %)
Ekonomi
Mata Uang: US$ 1 = 2,8 TMM
GDP (official exchange rate): US$ 29,16 milyar (2008 est.)
GDP (PPP):US$ 31.28 milyar (2008 est.)
GDP perkapita (PPP):US$ 6.500 (2008 est.)
Pertumbuhan GDP (Riil):9,8% (2008 est.)
Inflasi:13% (2008 est.)
Sumber daya alam:Minyak, gas alam (terbesar ketiga di dunia), batubara, belerang dan garam
Produk pertanian:kapas, biji-bijian, ternak
Industri:gas alam, minyak, produk minyak, tekstil dan pemrosesan makanan
Ekspor:US$ 11.92 milyar (2008 est.)
Komoditas ekspor:gas, crude oil, petrochemicals, cotton fiber, textiles
Mitra Ekspor:Ukraina 47,7%, Iran 16,4%, Azerbaijan 5.3% (2006 est.)
Impor:US$ 5.654 milyar (2008 est.)
Komoditas Impor:Mesin & perlengkapannya, bahan kimia dan makanan
Mitra Impor:UEA 15.5%, Turki 11.1%, Ukraina 9.1%, Rusia 9%, Jerman 7.8%, Iran 7.6%, China 6.4%, AS 4.5% (2006 est.)
Cadangan Devisa:US$ 13,88 milyar (31 Desember 2008 est.)
Hutang Luar Negeri:US$ 1,4 milyar (2004 est.)
2. SEJARAH SINGKAT
Sebelum tahun 1924, bangsa Turkmen tidak pernah menjadi suatu kesatuan politik. Bangsa Turkmen terdiri dari berbagai suku bangsa yang bersifat pengembara. Turkmenistan dideklarasikan menjadi salah satu dari 15 Republik Uni Soviet dengan nama Republik Soviet Sosialis Turkmenistan. Selama menjadi bagian Uni Soviet, kedaulatan Turkmenistan hanya sebagai formalitas saja karena Turkmenistan berada dibawah pengawasan penuh Moskow dan hanya dipergunakan sumber daya alamnya.
Dalam revolusi melawan Rusia pada tahun 1916, bangsa Turkmen memainkan peranan yang aktif. Dalam perang saudara antara tahun 1918-1920, wilayah bangsa Turkmen menjadi ajang pertempuran antara Pemerintah Propinsi Revolusioner Sosial Transkaspia dengan tentara Bolshevik yang mencoba menyusup dari Tashkent.
Setelah tahun 1921 wilayah Transkaspia menjadi bagian dari Republik Otonom Soviet Sosialis Turkistan yang pada tahun 1924 setelah digabungkan dengan walayah lain menjadi Republik Soviet Turkmenistan. Republik ini menjadi republik bagian Uni Soviet pada saat didirikannya tahun 1936. Turkmenistan menyatakan kedaulatannya pada tanggal 27 Oktober 1991 dan resmi berdiri sebagai negara merdeka ketika Uni Soviet bubar pada tanggal 25 Desember 1991.
3. POLITIK
lembaga Eksekutif
Turkmenistan adalah negara berbentuk Republik dengan sistem pemerintahan Presidensial. Presiden Turkmenistan terpilih melalui pemilihan umum tiap 5 tahun sekali menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, presiden memiliki kekuasaan yang sangat besar antara lain untuk menunjuk para anggota hakim yang duduk di Supreme Court.
Lembaga Legislatif
Parlemen Turkmenistan memegang kekuasaan tertinggi di bidang Legislatif. Parlemen Turkmenistan menganut sistem bicameral, yaitu People’s Council (Halk Maslahaty) dan Assembly (Majlis). People’s Council terdiri dari 100 anggota di mana separuh anggota dipilih melalui pemilu dan separuh lagi ditunjuk oleh Presiden. People’s Council mengadakan pertemuan paling sedikit setahun sekali. Assembly (Majlis) terdiri dari 50 kursi yang dipilih melalui pemilu yang dilaksanakan tiap lima tahun sekali.
Lembaga Yudikatif
Mahkamah Agung (Supreme Court) merupakan Badan Peradilan Tertinggi. Para hakim anggota Mahkamah Agung dipilih oleh Presiden.
Traditional Dance From Turkmenistan
Perkembangan Politik Dalam Negeri
Pelaksanaan proses transformasi dan reformasi di Turkmenistan pasca bubarnya Uni Soviet dilaksanakan dengan hati-hati dan kurang progresif. Saat Presiden Saparmurat Niyazov masih menjadi penguasa dengan kekuasaan yang absolut, secara umum situasi dalam negeri Turkmenistan cukup stabil meskipun terjadi gejolak-gejolak kecil seperti munculnya demonstrasi yang menuntut kenaikan upah/gaji, namun masih dapat dikendalikan oleh Presiden Saparmurat Niyazov.
Sekalipun diberitakan adanya golongan oposisi namun mereka tidak mempunyai kekuatan yang berarti. Pada November 2001, sebuah pernyataan tertulis dari mantan Dubes dan juga Menlu Turkmenistan Boris Shikhmuradov menggambarkan kondisi krisis politik, ekonomi dan sosial dibawah kepemimpinan Presiden Niyazov. Pernyataan tsb juga menilai Niyazov memerintah secara otoriter dan menjadikan Turkmenistan sebagai “police state”. Atas kritikan tsb, kantor Kejaksaan Agung Turkmenistan mengeluarkan surat perintah penangkapan Boris Shikhmudarov.
Parlemen Turkmenistan pada sidang tahunannya tanggal 28 Desember 1991 menyepakati secara aklamasi menetapkan Saparmurat Niyazov sebagai Presiden seumur hidup, namun Presiden Niyazov meninggal karena sakit pada Desember 2006.Melalui pemilihan umum bulan Februari 2007, terpilih Gurbanguly Berdimukhamedov, sebelumnya Wakil Ketua Kabinet, sebagai Presiden Turkmenistan yang memperoleh 89,23% pemungutan suara.
Perkembangan Politik Luar Negeri
Politik luar negeri Turkmenistan didasarkan pada “netralisme positif” yang diartikan sebagai keinginan untuk melaksanakan politik luar negeri yang tidak terikat pada suatu kekuatan apapun serta menjalankan berdasarkan kepentingan nasional. Turkmenistan telah diterima sebagai anggota Gerakan Non-Blok pada pertemuan puncak di Cartagena, Kolombia tahun 1994.
Dalam menjalankan politik luar negerinya, Turkmenistan bertetangga baik dengan negara-negara Asia Tengah sekitarnya, maupun dengan negara-negara lain seperti Turki, Iran, Afghanistan dan Pakistan. Hubungan dengan Rusia tetap terjaga dengan baik meskipun Turkmenistan berusaha untuk mengurangi ketergantungannya dengan Rusia, terutama dalam masalah penyaluran gas alam ke pasaran dunia.
Beutiful Traditional Dance From Turkmenistan
4. EKONOMI
Turkmenistan kaya akan minyak, gas alam dan berbagai mineral (iodin-bromin, sodium sulfat). Di bidang industri selain industri perminyakan, Turkmenistan juga sudah mulai mengembangkan industri kimia, pelistrikan, mesin-mesin, dan tekstil. Di bidang pertanian Turkmenistan menghasilkan kapas, gandum, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Dalam usaha meningkatkan pertumbuhan ekonominya Turkmenistan bekerjasama dengan negara-negara tetangganya seperti Turki dan Iran, terutama di bidang investasi perindustrian.Pemerintah Turkmenistan memperkuat tekadnya untuk mempercepat jalannya reformasi perkembangan ekonomi pasar dengan melancarkan program “1000 hari”. Keberhasilan program ini didukung oleh sumber minyak, gas, investasi asing dan swastanisasi. Pemerintah menargetkan sampai tahun 2000 sebagian industri harus sudah di privatisasi.
Dalam kebijakan perdagangan luar negeri Turkmenistan masih mengutamakan kerjasamanya dengan sesama negara PNM dengan membina suatu “Kesatuan Ekonomi”. Disamping itu Turkmenistan juga menjalin kerjasama ekonomi perdagangan dengannegara-negara Laut Kaspia dan negara-negara Asia Tengah lainnya dengan bergabung dalam Economic Cooperation Organization.Perdagangan luar negeri Turkmenistan secara tradisional masih dilakukan dengan Rusia, Ukraina dan Iran. Namun saat ini upaya membuka hubungan perdagangan yang lebih baik terus dilakukan dengan negara Eropa dan Turki.
Tahun 2003, pertumbuhan GDP Turkmenistan yang merupakan negara produsen dan eksportir kapas 10 (sepuluh) terbesar dunia ini adalah sebesar 19,6%. Sedangkan GDP per kapitanya pada tahun yang sama mencapai US$ 4.300. Berdasarkan output, sector industri, terutama industri non-manufaktur adalah penyumbang utama bagi pendapatan negara.Dalam rangka menyiapkan diri berintegrasi dengan ekonomi global, tahun 2004 pemerintah Turkmenistan telah menjalankan kebijakan dengan mengandalkan produksi minyak bumi dan gas hydrocarbon serta produk-produk pertanian.
Lanskap Turkmenistan
5. GEOGRAFI DAN IKLIM
Iklim
Sebagian besar wilayah Turkmenistan merupakan gurun pasir terkering di dunia, yang di mana di beberapa tempat memiliki curah hujan tahunan hanya mencapai 12 mm (0.47 inci). Suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu sekitar 48.9 °C (120°F) dan di Kerki, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Amu Darya, yaitu sekitar 51.7 °C (125.1 °F) pada Juli 1983.
Geografi
Dengan luas 488.100 km2 (188.500 sq mi), Turkmenistan adalah negara ke-52 terbesar di dunia. Luasnya sedikit lebih kecil ketimbang luas Spanyol dan lebih besar daripada negara bagian California. Negara ini terletak antara garis lintang 35 ° dan 43 ° U dan bujur 52 ° dan 67 ° T. Terletak di Asia Tengah yang sebagian besar merupakan wilayah gurun pasir yang dibatasi oleh barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya diselimuti oleh gurun Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah Dataran rendah Turpan. Di bagian barat daya wilayah ini terdapat pegunungan Kopet Dag yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) sekitar 2,912 meter (9,553 kaki).
Badai pasir di Turkmenistan
Di bagian barat negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Besar (sebagian besar terletak di Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan Uzbekistan, yakni di Provinsi Lebap. Barisan Pegunungan Balkan Besar menjulang tinggi dengan puncak tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) sekitar 1,880 meter (6,710 kaki) dan puncak tertingginya, Ayrybaba yang terletak di Barisan Pegunungan Kugitangtau sekitar 3,137 meter (10,292 kaki). Terbentang pula sungai-sungai besar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.
Demografi
Sebagian besar penduduk Turkmenistan merupakan etnis Turkmen dan diikuti oleh etnis-etnis minoritas lainnya seperti etnis Uzbek dan Rusia. Jumlah kecil minoritas lainnya berasal dari etnis Kazakh,Tatar, Ukraina, Azerbaijan, Armenia dan Balokh. Persentasi etnis Rusia menurun dari 18.6% pada tahun 1939 menjadi 9.5% pada tahun 1989.
Bahasa
Bahasa Turkmen (bahasa Turk / bahasa Oghuz) adalah bahasa resmi di Turkmenistan (menurut Konstitusi Tahun 1992), walaupun masih banyak penduduknya yang menggunakan bahasa Rusia sebagai "bahasa untuk komunikasi antar-etnis". Sekitar 72% penduduknya menggunakan bahasa Turkmen, 12% menggunakan bahasa Rusia, 9% menggunakan bahasa Uzbek, dan 7% menggunakan bahasa lainnya. (Bahasa Rusia (349,000), Uzbek (317,000), Kazak (88,000), Tatar (40,400), Ukraina (37,118), Azerbaijan (33,000), Armenia (32,000), bahasa Kurdi Utara (20,000), Lezgia (10,400), Persia (8,000), Belarusia (5,290), Erzya (3,490), Korea (3,490), Bashkir (2,610), Karakalpak (2,540), Ossetia (1,890), Dargwa (1,600), Lak (1,590), Tajik (1,280), Georgia (1,050), Lithuania (224), Tabasaran (180), dan Dungan).
Sumber Referensi : Kedutaan Besar Indonesia di Turkmenistan dan Wikipedia Indonesia
Sumber Referensi : Kedutaan Besar Indonesia di Turkmenistan dan Wikipedia Indonesia