"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, September 14, 2015

PERUNGGU : LOGAM MULIA DARI ZAMAN PERUNGGU

     Perunggu adalah logam campuran antara tembaga (Cu) dan Timah (Sn) dengan perbandingan 95% tembaga dan 5 % timah. Perunggu terkenal akan sifatnya yang keras, tahan lama dan tahan terhadap korosi. Perunggu sudah dikenal manusia sejak dahulu, yaitu pada zaman perunggu. Pada masa itu, logam campuran ini sering digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga, pertanian dan senjata.
    Bukti penggunaan logamperunggu sebagai peralatan pada zaman dahulu adalah ditemukannya lat-alat rumah tangga, pertanian dan senjata dari Zaman Perunggu yang ditemukan oleh para arkeolog. Peralatan kuno dari zaman Perunggu tersebut ditemukan dalam keadaan utuh., yang membuktikan bahwa perunggu tahan terhadap proses korosi atau karat. Pada zaman dahulu, untuk meningkatkan kekerasan perunggu, ditambahkan juga unsur arsen (As) sebagai impuritas (Zat pengotor) ke dalam campuran logam tembaga dan logam timah. Perunggu dan kuningan adalah campuran dari logam tembaga. Perbedaannya, pada kuningan logam kedua yang utama adalah seng, sedangkan pada perunggu,logam-logam selain tembaga begitu banyak sehingga kadar sengnya tidak menjadi berarti. Kadang pada perunggu, juga ditambahkan unsur fosfor untuk memperkera dan memperkuat perunggu.
Sifat Perunggu
    Perunggu memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi daripada tembaga dan kuningan (logam campuran antara tembaga dan seng). Perunggu memiliki sifat tahan terhadap proses korosi (karat) yang ditimbulkan oleh oksidasi logam dengan zat asam atau Oksigen (O2), sehingga perunggu dapat bertahan lama walaupunditempatkan pada udara terbuka. Dibandingkan dengan baja (Campuran besi dengan zat lain), perunggu memiliki titik leleh lebih rendah, berat jenis yang hampir sama (sekitar 10% lebih berat), lebih lunak dan lebih elastis. Perunggu juga memiliki konduktivitas listrik dan panas yang lebih baik dibandingkan dengan baja.
Peleburan Perunggu
     Perunggu dikenalsebagai logam campuran yang tahan terhadap korosi, keras dan awet, sehingga perunggu banyak dilebur sebagai bahan berbagai perlengkapan keperluan hidup manusia. Aliase (campuran yang terbentuk karena pelelehan) ini banyak digunakan seperti untuk membuat perunggu meriam (campuran 90% tembaga dan 10% timah), perunggu aluminium (campuran 90% tembaga dan 10% aluminium), perunggu teropong (70% tembaga, 30% timah), perunggu genta (80% tembaga dan 20% timah) dan perunggu asam (82-88% tembaga dan 2-8% timbel, 8-10% timah dan 0,2% seng).
Pemanfaatan Perunggu
    Pemanfaatan perunggu didasrkan pada sifat-sifatnya yang menguntungkan, baik secara fisik, mekanikmaupun kimia. Sifat perunggu yang cukup keras tetapi elastis dan memiliki titikleleh rendah memudahkan perunggu ditempa atau dicetak antara lain menjadi perhiasan , patung, medali untuk penghargaan dan peralatan rumah tangga. Sifat perunggu yang tahan terhadap korosi membuatnya sering digunakan sebagai pelapis logam lain untuk menghindari proses korosi, seperti untuk bahan pembuatan kapal laut. Disamping itu, sifat perunggu yang memiliki kualitas resonansi (bunyi) yang baik, membuat perunggu banyak digunakan untuk membuat gong, lonceng dan peralatan musik tradisional seperti gamelan.

 Mineral Perunggu
Mineral Perunggu melachite
Nekara Perunggu