"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Monday, August 10, 2015

PERAK : LOGAM MULIA DARI ZAMAN PRA SEJARAH

    Perak atau Argentum adalah unsur kimiadengan lambang Ag dan merupakan salah satu logam mulia. Dalam keadaan murni, perak berwarna putih serta bersifat lunak dan lentur sehingga mudah ditempa. Dalam sistem periodik perak terdapat pada golongan 1B periode 5. Nomor atom perak adalah 47 dan massa atom relatifnya 107,87 gr/mol. Logam ini memiliki titik didih pada suhu 2.212oC dan titik leburpada suhu 961,9oC. Perak telah dikenal sejak zaman prasejarah. Tidak ada yang tahu secara pasti siapa yang pertama kali menemukan logam ini. Yang jelas perak telah dikenal manusia sejak tahun 3000 SM. Struktur kristal perak berbentuk kubus. Perak memiliki jumlah proton/elektron sebesar 47 dan neutron 61.
Argentit
    Di kulit bumi, perak terdapat dalam bentuk unsur bebas bercampur dengan emas dan tembaga, disamping sebagai bijih argentik yang mengandung sulfur/belerang. Campuran perak atau bijihnya dilarutkan kedalam larutan nitrium sianida untuk menghasilkan senyawa kompleks perak sianida. Senyawa ini kemudian direduksi dengan seng untuk mendapatkan logam perak murni. Reaksi ini menghasilkan kristal perak dan larutan tembaga nitrat yang berwarna biru kehijauan. Selain itu perak juga bisa didapat dengan ektraksi penyelupan senyawa logam lain seperti tembaga, timah, atau seng kedalam larutan perak nitrat. Tambang perak terbesar terdapat di kawasan Amerika Utara, Meksiko, Peru dan Rusia. Bijih perak yang diperoleh dari pertambangan lalu dilelehkan . Logam yang dihasilkan kemudian dimurnikan untuk memisahkan logam-logam yang tercampur. Di Indonesia sendiri logam perak diproduksi sebagai hasil sampingan pada pengolahan tembaga seperti di Papua.
Sifat Perak
    Perak terlalu lunak untuk digunakan dalam keadaan murni. Pada umumnya logam ini dijadikan aliase (Campuran logam yang terbentuk karena pelelehan) dengan logam lain seperti tembaga, aluminium, emas, timah dan seng. Selain itu, perak dimanfaatkan sebagai katalis (zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi) 
    Senyawa perak banyak digunakan sebagai reagen (bahan yang dipakai dalam reaksi kimia) misalnya perak nitrat. Adapun perak klorida dan perak bromida digunakan untuk pembuatan film dan kertas foto. Perak lebih keras daripada emas, tetapi lebih lunak daripada tembaga. Karena dapat lunak dan lentur, logam ini dapat ditempa menjadi lembaran yang begitu tipis sehingga tembus cahaya atau ditarik menjadi kawat yang sangat halus. Perak stabil di udara dan air murni serta kan berkilauan jika terkena ozon, hidrofen sulfida, atau udara yang mengandung sulfur atau belerang.
Pemanfaatan Perak
    Perak umumnya dibentuk menjadi perhiasan atau uang logam. Peralatan makan seperti sendok dan garpu juga banyak yang dibuat dari perak. Selain itu, logam ini juga dipakai dalam industri elektronik sebagai bahan baku plat elektronik dan komputer serta pembuatan film fotografi. Industri fotografi sangat banyak menghabiskan perak untuk film dan kertas foto. Perak juga digunakan untuk menyepuh permukaan suatu benda, seperti dalam mata uang. Biasanya, benda sepuhan perak lebih kuat dan lebih murah daripada perak sejati.
   Perak juga merupakan logam yang memiliki daya hantar listrik yang baik, tidak teroksidasi oleh udara, dan tidak bereaksi terhadap asam. Perak murni memiliki konduktivitas listrik dan panas terbesar dari semua logam. Akan tetapi, perak tidak digunakan sebagai kabel listrik, karena harganya yang mahal.Pada masyarakat di indonesia perhiasan dari perak banyak digemari, karena selain indah harganyapun tidak terlalu mahal. Di bidang kedokteran, perak digunakan dalam pembedahan dan kedokteran gigi. Gigi palsu manusia juga banyak dibuat dari logam ini.

Perak Argentit
 Mineral Perak
 Miniatur Borobudur terbuat dari Perak Kotagede, Yogyakarta
Butiran Perak genure